(0275) 2974 127
Sales funnel adalah strategi yang dijalankan mengenai proses penjualan tahap demi tahap dalam suatu bisnis yang dijalankan. Melalui sales funnel ini bisa mengarahkan pembeli mulai dari tertarik dengan promo yang ditawarkan sampai dengan terjadinya closing atau pembelian.
Dulu, untuk membeli barang yang dibutuhkan pembeli akan mendatangi toko dan berkomunikasi dengan penjual secara langsung. Namun, sekarang tahapan penjualan ini menjadi lebih panjang. Pembeli akan memilih barang yang ditawarkan melalui aplikasi, media sosial, website atau platform lainnya tanpa harus bertatap muka langsung dengan penjual.
Mereka akan memilih barang berdasarkan iklan yang ada. Jika tertarik, mereka akan melihat detail barangnya dan berkomunikasi ke pihak customer service atau pemilik lapak. Setelah terjadi kesepakatan, barulah proses akad jual beli terlaksana dengan adanya order dari pembeli tersebut.
Melalui sales funnel bisa memahami bagaimana pelanggan potensial tertarik dengan produk sampai akhirnya melakukan pembelian.
Dengan begitu bisa memahami mengapa mereka memilih brand, mengapa mereka bertahan pada brand dan mengapa mereka meninggalkan website brand. Ini semua penting agar bisa mengidentifikasi strategi yang tepat untuk tiap tahapan.
Berdasarkan hasil penelitian David Kirkpatrick terkait Sales Funnel, hanya 50% dari pelanggan potensial yang siap membeli suatu produk. Sisanya masih harus didorong menggunakan strategi tertentu agar mereka melakukan pembelian.
Selain itu, sekitar 79% dari pelanggan potensial gagal melakukan pembelian saat menuju tahap transaksi. Itu berarti ada banyak pelanggan potensial yang hilang karena strategi yang salah sasaran. Jadi penting bagi para pebisnis untuk menggunakan strategi yang tepat di tiap tahapan sales funnel.
Dengan begitu bisa fokus mengejar pelanggan potensial yang menjanjikan. Selain itu bisa menentukan mana pelanggan potensial yang butuh didorong untuk segera melakukan pembelian. Selain itu bisa menentukan pelanggan potensial yang masih perlu edukasi dan perhatian jangka panjang.
Intinya, semua ini dilakukan agar pelanggan potensial tidak bocor. Jadi, strategi marketing akan lebih efektif dan terhindar dari pemborosan biaya promosi yang tidak menghasilkan angka penjualan.
Berikut ini adalah tahapan sales funnel, yaitu :
Tahap yang pertama dalam menerapkan sales funnel adalah kesadaran dari calon pembeli akan kebutuhan mereka dan berusaha untuk memenuhi hal tersebut. Cara mengatasinya adalah dengan mencari iklan, mengunjungi website atau platform lain yang dimiliki melalui pencarian Google, postingan di media sosial atau lainnya.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menciptakan kesan pertama :
Pada tahap ini, setiap calon pembeli mulai menampakkan minatnya akan produk yang dimiliki. Mereka akan mulai mengajukan pertanyaan seputar produk.
Caranya, mereka akan membandingkan spesifikasi produk, harga, servis dan sumber informasi produk. Maka dari itu perlu menambahkan dua hal ini ke website atau channel marketing.
Setelah semua informasi yang dibutuhkan sudah terpenuhi, tahap selanjutnya adalah mengambil suatu keputusan, apakah akan membeli atau tidak. Dalam tahap ini, calon pembeli akan lebih memperhatikan apa saja manfaat yang akan diperoleh jika membeli produk tersebut.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan agar pelanggan makin yakin dengan keputusan pembeliannya :
Untuk tahap yang satu ini artinya calon pembeli sudah mantap untuk melakukan pembelian. Mereka akan menyelesaikan kesepakatan dengan melakukan klik pada tombol pembelian.
Pada tahap ini perlu melakukan beberapa langkah agar proses pembelian berjalan cepat dan lancar. Selain itu juga perlu mendapatkan kontak pribadi mereka untuk kebutuhan pemasaran di masa depan.
Dengan klik tombol pembelian tersebut, itu artinya calon pembeli sudah siap untuk melakukan transfer ke rekening yang tercantum pada platform sehingga terjadilah proses akad jual beli.
Penerapan sales funnel ini berdasarkan alur perjalanan pembeli yang akan dipisahkan menjadi beberapa tahap.
Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
Dalam tahap prospek ini harus mencari calon pembeli yang sesuai dengan target market. Lakukanlah pemetaan terhadap calon pembeli berdasarkan jenis kelamin, status sosial, usia, pekerjaan, dll.
Dengan cara ini bisa menentukan calon pembeli yang sesuai dengan produk yang dimiliki. Proses identifikasi calon pembeli menurut Proweb Indonesia bisa dilakukan secara manual dengan cara membuat event secara gratis.
Misalnya webinar gratis, kulwa gratis dan seminar gratis. Atau, bisa juga dengan cara melakukan riset langsung ke Google Adwords atau Facebook Ads.
Dengan cara ini akan memiliki calon pembeli yang tepat sasaran sehingga potensi terjadinya pembelian produk akan semakin besar.
Pada tahap kualifikasi ini harus melakukan penyaringan calon pembeli. Hal ini perlu dilakukan karena tidak semua target market mampu membeli produk yang ditawarkan.
Cara melakukan penyaringan atau filtering ini bisa dilakukan dengan cara mencantumkan harga pada produk yang ditawarkan.
Dengan cara ini setiap calon pembeli yang tidak memenuhi syarat akan mundur secara teratur dan tidak akan terus menerus bertanya mengenai spesifikasi produk. Jadi, waktu yang berharga tidak akan terbuang percuma untuk melayani calon pembeli yang sudah nyata tidak akan mampu membeli produk tersebut.
Seperti halnya tahap prospek bisa melakukan penyaringan melalui Facebook Ads. Bisa memilah setiap calon pembeli berdasarkan penghasilan yang diperoleh setiap bulannya, gaya hidup, atau smartphone yang mereka miliki.
Dengan kata lain, status kaya dan miskin tentu akan memiliki perbedaan dalam hal gaya hidup dan kebiasaan dalam membelanjakan uang yang dimiliki.
Tahap selanjutnya yang harusdilakukan adalah membuat penawaran atau iklan yang mampu menarik minat target market. Iklan tersebut harus mampu membuat target market membeli produk tersebut tanpa merasa “dipaksa” membeli.
Sebaliknya, jadikan target market tersebut sebagai pihak yang membutuhkan dan merasa tertarik dengan adanya iklan tersebut. Harus menguasai pengetahuan mengenai teknik soft selling, copywriting atau hypnoselling agar bisa sukses dalam tahap ini.
Minimal bisa fokus untuk mendapatkan kontak customer yang nantinya bisa di follow up. Baik melalui Whatsapp, Line, atau email.
Pada tahap ini calon pembeli sudah mulai mempertimbangkan akan jadi membeli atau tidak dan mengajukan pertanyaan seputar harga dll.
Dilansir dari dari Jarvis bisa meyakinkan calon pembeli dengan beberapa cara. Di antaranya yaitu membuat website khusus, cantumkan profil dan produk yang jelas, dan cara-cara lainnya.
Saat ini terjadi, itu artinya strategi yang diterapkan sukses mendatangkan pelanggan baru. Namun tidak berhenti hanya sampai di sini saja. Harus bisa menjaga pelanggan tersebut dengan sebaik-baiknya agar mereka mau melakukan repeat order.
Salah satu caranya adalah dengan membuat diskon khusus bagi para pelanggan setia. Dengan cara ini besar kemungkinan mereka akan bersedia melakukan order kembali.
Bisa menerapkan sales funnel adalah tugas yang harus dilakukan demi mendapatkan calon pembeli yang tepat dan sesuai dengan target market. Buatlah variasi sales funnel berdasarkan produk yang kamu miliki dan atur strategi penjualan dengan sebaik-baiknya.
Forum telah menjadi bagian penting dari “peradaban” dunia maya. Anda dapat berargumen bahwa forum adalah…
Beberapa Web Proxy Gratis yang Wajib Dicoba Saat ini siapapun bisa mengakses internet dari mana…
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…
Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis Untuk memahami website statis dan website dinamis ini tidak…