HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
pengetahuan umum

Deepfake: Definisi, Cara Kerja, dan Cara Menghindari Kejahatannya

Ada banyak terobosan teknologi yang telah membawa perubahan signifikan di dunia. Namun, apakah kamu menyadari jika kemajuan teknologi juga dapat menimbulkan risiko keamanan? Salah satu contohnya adalah deepfake.

Dengan menyatukan kemajuan dalam deep learning dan Artificial Intelligence (AI), deepfake menjadi salah satu ancaman siber paling serius yang bisa dimanfaatkan untuk penipuan dan pemalsuan. Untuk menghindari serangan deepfake, penting untuk memahami apa itu deepfake dan risiko-risiko yang terkait melalui artikel ini.

Definisi Deepfake

Deepfake merupakan jenis Artificial Intelligence (AI) yang mampu menghasilkan gambar, suara, serta video palsu yang tampak realistis. Istilah deepfake berasal dari kombinasi antara deep learning dan AI yang beroperasi dengan cara menyusun gambar dan suara palsu, lalu mengolahnya melalui algoritma pembelajaran mesin.

Dengan teknologi ini, deepfake bisa menciptakan individu dan peristiwa yang tidak pernah ada atau tidak benar-benar terjadi. Kemampuan tinggi yang dimiliki deepfake memfasilitasi pelaku kejahatan siber dalam menjalankan serangan seperti penipuan, rekayasa sosial, pencurian identitas, penipuan finansial, hingga kejahatan siber lainnya.

Cara Kerja Deepfake

Ada beberapa metode untuk membuat deepfake berfungsi. Salah satunya adalah melalui penggunaan Generatif Adversarial Network (GAN). Ini adalah kerangka kerja pembelajaran mesin yang dapat melatih dirinya sendiri untuk mengenali pola algoritma, sehingga mampu membuat gambar palsu. Metode lain yang digunakan dalam deepfake adalah algoritma AI yang dikenal dengan encoder. Algoritma ini umum dipakai dalam teknologi penggantian wajah dan swapping wajah.

Mulanya, dekoder akan mengambil dan mengganti wajah yang bisa “ditempatkan” dengan wajah lainnya, atau bahkan di tubuh yang berbeda. Deepfake juga memanfaatkan autoencoder, yang berfungsi untuk melakukan kompresi dan dekompresi encoder tradisional.

Ini nantinya akan membantu penjahat siber dalam menciptakan gambar yang benar-benar baru. Untuk memfungsikan deepfake, diperlukan dua autoencoder sekaligus, sehingga memungkinkan transfer gambar dan gerakan dari satu gambar ke gambar lainnya.

Jenis-Jenis Deepfake

Berikut adalah beberapa kategori deepfake yang dibedakan berdasarkan jenis konten yang dihasilkan:

  • Deepfake Teks

Teknologi deepfake yang memanfaatkan AI saat ini mampu meniru berbagai aktivitas manusia, termasuk dalam menulis. Terdapat karya di blog atau media sosial yang sebenarnya bukan dihasilkan oleh manusia, melainkan oleh mesin yang menyalin gaya penulisan manusia.

Deepfake teks banyak dimanfaatkan untuk menciptakan informasi menyesatkan di internet melalui artikel blog hingga platform media sosial. Bahkan, deepfake ini dapat menghasilkan akun media sosial fiktif serta konten yang tidak berdasar.

  • Deepfake Video

Tindak kejahatan cyber dalam bentuk deepfake video adalah yang paling umum ditemui. Pada umumnya, serangan dengan deepfake video dilakukan untuk menipu atau mendistorsi informasi kepada orang lain melalui tayangan palsu dari individu berpengaruh seperti figur bersejarah, selebriti, hingga politisi. Jenis deepfake ini lebih efektif untuk melakukan penipuan dan sangat berisiko.

  • Deepfake Audio

Penipuan dengan deepfake tidak hanya terbatas teks, gambar, dan video. Kecanggihan teknologi deepfake saat ini bahkan mampu mengkloning suara seseorang dengan sangat efisien. Untuk melakukannya, yang diperlukan hanyalah kemampuan rekaman audio dari individu tersebut. Selanjutnya, algoritma deepfake dan menganalisis data tersebut hingga dapat dihasilkan suara yang bisa mengucapkan berbagai kalimat.

Cara Menghindari Kejahatan Deepfake

Deepfake memang terlihat sangat mencemaskan dan sulit untuk diidentifikasi. Namun, berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk menghindari kejahatan deepfake:

  • Kurangi postingan di sosial media

Setiap konten yang kamu sebarkan di dunia maya akan meninggalkan jejak digital. Ini bisa berupa teks, gambar, video, atau bahkan suara. Para pelaku kejahatan siber akan memanfaatkan informasi ini untuk membuat deepfake. Oleh karena itu, sebaiknya kamu tidak terlalu sering mengunggah hal-hal semacam ini di sosial media.

  • Gunakan fitur privasi akun

Jika kamu ingin tetap terlibat di media sosial, langkah lain untuk mencegah kejahatan deepfake adalah dengan mengaktifkan pengaturan privasi. Kamu juga bisa membatasi siapa saja yang bisa berteman dengan Anda di media sosial. Pastikan hanya berinteraksi dengan individu yang dikenal dan dapat diandalkan. Jangan berhubungan dengan orang asing yang tidak dikenal, agar terhindar dari potensi penipuan.

  • Bijak Saat Menggunakan Internet

Penting untuk diingat bahwa deepfake tidak hanya bisa mencuri foto dan membuat akun palsu di dunia maya. Deepfake adalah bentuk kejahatan siber yang lebih serius dan dapat menyebabkan dampak merugikan yang sangat besar bagi korbannya. Oleh karena itu, selalu bersikap hati-hati dan gunakan kebijaksanaan saat berselancar di internet. Jangan mudah mempercayai apa pun yang kamu temui secara online.

Menghindari Risiko Deepfake

Deepfake merupakan salah satu contoh penerapan Artificial Intelligence (AI) yang mampu menipu orang banyak melalui teknologi canggih yang dimilikinya. Kunci untuk melindungi diri dari bahaya deepfake adalah selalu bersikap waspada dan tidak gampang percaya pada apa yang Anda lihat dan temukan didunia maya.

Namun, teknologi deepfake dapat juga dimanfaatkan untuk tujuan yang positif dan bermanfaat. Setelah memahami apa itu deepfake, cara kerjanya, serta langkah-langkah pencegahannya. Semoga Anda bisa selalu terlindungi dari ancaman yang mengintai. 

5/5 - (1 vote)
Fitri Ana

Recent Posts

Simak Penjelasan Mengenai Cara Mengunduh dan Mendaftar Aplikasi OnlyFans

Apa itu OnlyFans? OnlyFans adalah sebuah aplikasi yang menyediakan berbagai konten eksklusif yang bisa diakses…

1 day ago

Mudah Banget! Begini Tips Untuk Menyamarkan IP Address di Perangkat

Setiap alat yang terhubung ke jaringan pasti mendapatkan alamat IP untuk berinteraksi dengan situs web…

1 day ago

NGINX vs Apache: Mana yang Lebih Bagus?

Apache dan NGINX adalah dua jenis server web yang sering digunakan saat ini. Fungsi utama…

2 days ago

Contoh Kasus Serangan Hacker di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui!

Kasus kejahatan siber di berbagai belahan dunia semakin meningkat, termasuk di Indonesia. Apakah kamu tahu…

2 days ago

Apa yang Dimaksud Backlink? Pengertian, Fungsi dan Cara Mendapatkannya

Apa yang Dimaksud Backlink? Backlink adalah link yang berasal dari suatu domain atau subdomain dan…

2 days ago

Apa Itu Market Segmentation? Simak Artikel Ini Untuk Mengetahuinya!

Market Segmentation merupakan pendekatan yang ideal untuk mengelompokkan dan mengkategorikan konsumen berdasarkan karakteristik mereka, guna…

2 days ago