(0275) 2974 127
Retargeting adalah taktik untuk melakukan pendekatan kembali dengan pengunjung yang sudah berinteraksi di website, tetapi belum melakukan pembelian.
Taktik ini dilakukan dengan menampilkan iklan di berbagai website, media sosial, hingga aplikasi/game yang pengunjung pakai.
Iklan ini biasanya ditampilkan dengan Google Display Network karena bisa jangkauannya hingga 90% dari pengguna internet. Jadi, tidak peduli di mana pengunjung tersebut berada, iklan tetap akan mengikutinya.
Retargeting ads yang ditampilkan bisa bermacam-macam bentuknya tergantung interaksi pengunjung sewaktu di website.
Misalnya, pengunjung tersebut melihat-lihat produk A dan B di website sebelum ia menutup browser-nya. Berarti iklan yang akan ditampilkan juga adalah produk A dan B, serta produk-produk yang mirip atau satu kategori dengannya.
Bukannya, produk C dan D atau produk yang berbeda kategori. Sebab tidak berinteraksi dengan produk jenis ini sama sekali di website sebelumnya.
Maka dari itu, karena agresivitasnya inilah conversion rate bisa meningkat 50% sampai 60% jika retargeting tepat sasaran.
Remarketing adalah proses menghubungi konsumen untuk memantik lagi niat membelinya. Dengan kata lain, remarketing ini berfokus untuk mempertahankan pelanggan alias customer retention.
Umumnya, remarketing dijalankan dengan mengirimkan email yang relevan sesuai dengan pembelian atau tindakan konsumen sebelumnya. Artinya harus mempunyai email list terlebih dahulu sebelum menerapkan taktik ini.
Berikut beberapa contoh remarketing menggunakan email yang bisa dicoba :
Remarketing yang sukses bisa meyakinkan 81% konsumen untuk melakukan pembelian lagi. Selain itu, pendapatan juga bisa meningkat hingga 760%.
Berikut ini adalah manfaat dari retargeting yang bisa didapatkan :
Sudah jelas, dengan melakukan retargeting kesadaran pelanggan terhadap brand tentu akan semakin meningkat.
Menurut Adjust, retargeting membantu brand diingat oleh pelanggan setelah berinteraksi dengan website.
Jika ini dilakukan secara efektif, besar kemungkinan bisnis akan berjalan dengan baik dalam jangka waktu yang panjang.
Selain meningkatkan brand awareness, secara tidak langsung retargeting akan membantu dalam menjaga hubungan dengan calon pelanggan potensial.
Saat mereka sempat berinteraksi dengan website dan meninggalkannya untuk mengunjungi situs web lain, di situlah peran penting dari retargeting terlihat.
Daripada melepasnya sia-sia, lebih baik pasang iklan kepada pelanggan agar tetap terhubung. Pada awalnya tentu memiliki ketertarikan terhadap produk meski belum mengambil tindakan untuk melakukan pembelian.
Alasan lainnya kenapa retargeting penting untuk dilakukan adalah untuk meningkatkan penjualan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pelanggan tentu tertarik dengan produk karena sempat berinteraksi melalui website atau platform lainnya.
Akan tetapi, ada beberapa faktor yang menyebabkan pelanggan belum membeli, entah karena belum menyiapkan dana atau memang belum waktunya untuk melakukan pembelian.
Berikut ini adalah manfaat dari remarketing yang bisa didapatkan :
Remarketing (disebut juga Retargeting oleh SEMPO (Search Engine Marketing Professional Organization) memungkinkan menarik calon buyers ke keranjang belanja dan memberikan solusi, yang ‘gagal’ membeli pada pertemuan pertama untuk bisa membeli lagi saat diberikan penawaran oleh pemilik produk tersebut. Kebanyakan model Remarketing didasarkan pada prinsip mengidentifikasi konsumen yang menyatakan minat awal pada suatu produk dan jasa di web yang disinggahi namun gagal mereka beli. Dengan model Remarketing ini bisa menyesuaikan iklan untuk meningkatkan brand awareness, site visitation, dan konversi.
Retargeting merupakan branding dan alat optimisasi konversi yang kuat. Retargeting bekerja paling baik dalam hubungannya dengan pemasaran inbound dan outbound.
Strategi yang melibatkan pemasaran konten, AdWords, dan tampilan tertarget sangat bagus untuk mengarahkan traffic, namun tidak membantu pengoptimalan konversi. Sebaliknya, retargeting dapat membantu meningkatkan konversi, namun tidak dapat mendorong orang ke situs. Kesempatan terbaik untuk sukses adalah menggunakan satu atau lebih alat yang dapat mengarahkan traffic dan melakukan retargeting untuk mendapatkan hasil maksimal dari traffic tersebut.
Berikut adalah persamaan di antara keduanya, yaitu :
Berikut adalah perbedaan antara retargeting dan remarketing, yaitu :
Sebelum memilih antara retargeting dan remarketing, harus ingat bahwa keduanya memiliki tujuan yang sama: mendekati calon konsumen yang sudah tertarik dengan brand untuk melakukan pembelian.
Sementara, perbedaan retargeting dan remarketing terletak pada cara keduanya untuk mewujudkan tujuannya tersebut.
Retargeting memanfaatkan iklan berbayar yang muncul di berbagai website, media sosial, hingga aplikasi atau game yang digunakan. Sementara, remarketing menggunakan email untuk merayu konsumen atau mantan konsumen.
Untuk lebih jelasnya bisa melihat tabel di bawah ini :
Terapkan retargeting jika : |
Terapkan remarketing jika : |
Fokus untuk mendapatkan konsumen baru. | Fokus mempertahankan konsumen. |
Website mendapatkan trafik melimpah, tapi conversion rate kecil. | Memiliki budget terbatas. |
Tidak memiliki email list yang berisi konsumen potensial. | Sudah mempunyai email list yang menjanjikan. |
Intinya, baik retargeting maupun remarketing sama-sama taktik yang baik untuk meningkatkan conversion rate. Tinggal sesuaikan saja dengan kemampuan dan kondisi bisnis.
Beberapa tips yang harus diperhatikan dahulu agar kampanye iklannya berjalan maksimal :
Menurut SEMrush, penting untuk memperbarui iklan setiap bulannya agar pelanggan tidak bosan dengan bentuk iklan yang monoton.
Buat kampanye iklan semenarik mungkin dan persuasif supaya pelanggan rela menghabiskan uangnya untuk membeli produk. Jangan lupa pula tambahkan CTA (call to action) yang unik dan menarik.
Sebisa mungkin, targetkan iklan kepada pelanggan yang memiliki niat membeli tinggi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan melihat cart, formulir kontak serta statistik pengunjung.
Hasil retargeting akan semakin maksimal jika melakukan eksperimen iklan secara rutin.
Sebagai contoh, lakukan eksperimen pada kampanye iklan pertama dengan memasangnya dalam jangka waktu 2-3 hari.
Jika hasilnya menunjukkan peningkatan, kamu bisa menambah durasi iklan ke depannya sampai satu minggu atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Beberapa tips melakukan remarketing, yaitu :
Jika ingin menyampaikan pesan yang bagus dan tepat kepada pengguna, sebaiknya batasi munculnya frekuensi iklan kepada pengguna.
Sebab, apabila terlalu sering ada kemungkinan pengguna menganggapnya sebagai spam.
Tips selanjutnya dalam memaksimalkan remarketing adalah sering melakukan analisis.
Jangan takut untuk terus bereksperimen terkait user experience. Gunakan tool analytics untuk menganalisis performa website.
Cari tahu, mana yang dapat dimaksimalkan dengan baik agar dapat menarik pengunjung dengan jumlah yang banyak.
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…
A/B testing adalah prosedur pengujian yang membandingkan dua halaman situs web atau lebih secara bersamaan…
Menemukan topik blog yang menarik dan terkini mungkin tidak mudah, terutama bagi pemula yang belum…
Cara Memonetisasi Blog – Menulis blog pribadi bukan lagi sekedar hobi, kegiatan ini menawarkan peluang…
Membuat blog adalah salah satu cara terbaik untuk berbagi cerita dan kisah Anda sambil terhubung…
Pada artikel ini, kami merekomendasikan beberapa contoh desain web terbaik untuk menginspirasi Anda. Dari contoh…