Mengenal Apa Itu Development? Jenis, hingga Tujuannya
Sesuai terjemahannya, arti development adalah pengembangan atau pembangunan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pekerjaan developer adalah mengembangkan sesuatu. Istilah ini kerap dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu.
Istilah development juga sering digunakan untuk merujuk pada posisi seseorang atau sebuah divisi dalam perusahaan, seperti misalnya Product Development, Business Development, atau People Development.
Artikel kali ini akan membahas mengenai apa itu development, mulai dari pengertian, jenis, tujuan hingga contohnya.
Pengertian Development
Development adalah istilah dalam bahasa Inggris yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti “pembangunan” atau “pengembangan”.
Dapat dikatakan bahwa arti development adalah setiap kegiatan yang terstruktur dan terukur, serta dilakukan demi meningkatkan kemajuan organisasi atau perusahaan. Aktivitas ini dapat berupa inovasi dari sisi produk hingga sumber daya manusia.
Istilah development sendiri sering kita temui dalam sebuah struktur perusahaan. Hal ini karena perusahaan pasti membutuhkan tim khusus untuk merumuskan strategi-strategi yang berkaitan dengan pengembangan perusahaan.
Biasanya, ada sejumlah divisi yang bergerak di bidang development, beberapa divisi yang paling populer adalah Business Development, Product Development, dan People Development.
Jenis Development
Ketika Anda ingin membentuk divisi development, penting untuk menempatkan tim sesuai dengan fokus pengembangan yang akan dilakukan. Sejalan dengan itu, Anda harus mengenali jenis development dari setiap program kerja yang akan dilakukan.
Terdapat 3 jenis development yang sering digunakan untuk membangun bisnis yang bertahan lama. Ketiga jenis development tersebut dapat Anda pelajari secara lengkap dengan menyimak penjelasan berikut ini :
1. Business Development
BD atau Business Development adalah bidang pekerjaan yang berhubungan dengan pengembangan perusahaan melalui penciptaan relasi jangka panjang dengan pelanggan, pasar, hingga relasi bisnis.
Seorang BD dituntut untuk dapat bertanggung jawab terhadap interaksi dari ketiga saluran tersebut, agar dapat menciptakan peluang bagi perusahaan untuk terus bertumbuh.
BD tidak hanya berupaya menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Seorang BD juga harus memikirkan strategi dan taktik dalam jangka panjang demi perkembangan perusahaan.
2. Product Development
Jika BD berhubungan dengan pengembangan perusahaan, maka product development adalah bidang yang fokus pada produk dari perusahaan tersebut. Hal ini juga mencakup pengembangan ide atau konsep yang disesuaikan dengan target pasar, hingga strategi pemasaran produk.
Product development menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah bisnis. Tanpa tahap ini, perusahaan akan sulit mengembangkan produk yang efektif dan berkualitas. Risikonya, bisa saja produk dari bisnis tersebut jadi tidak laku di pasaran.
Dengan produk berkualitas, sebuah bisnis dapat menjaring lebih banyak pelanggan, sehingga berpeluang besar menciptakan brand loyalty dan brand authority.
3. People Development
Tidak hanya perusahaan dan produk saja yang perlu dipikirkan, sumber daya manusia atau karyawan juga perlu dikembangkan. People development adalah istilah yang erat kaitannya dengan Human Resources (HR).
People development merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawannya. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan karyawan pelatihan, penilaian kinerja, hingga penetapan KPI (Key Performance Indicator).
Proses people development yang berjalan dengan baik akan berpengaruh terhadap performa dan pertumbuhan perusahaan. Selain itu, adanya people development juga dapat meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Tujuan Development
Setelah memahami tiga jenis development yang umumnya ada dalam perusahaan, selanjutnya Anda juga perlu mengetahui berbagai tujuan dari development. Tujuan-tujuan dari development adalah sebagai berikut :
1. Upaya mempertahankan bisnis
Sebuah bisnis akan bisa bertahan jika tim di dalamnya terus berupaya melakukan pengembangan, mulai dari pengembangan produk, bisnis, hingga karyawan.
Salah satu tahapan dalam melakukan pengembangan adalah merumuskan strategi-strategi baru yang bisa mendukung kinerja perusahaan. Jika hal ini tidak dilakukan, maka perusahaan akan sulit bertahan karena stuck dengan strategi lama.
2. Mengikuti perkembangan zaman
Perkembangan teknologi yang pesat juga turut menjadi alasan mengapa perusahaan perlu melakukan perkembangan secara terus-menerus. Development adalah proses yang melibatkan brainstorming ide hingga perumusan strategi yang relevan dengan kondisi saat itu.
Jika suatu perusahaan tidak melakukan development, maka bukan tidak mungkin perusahaan tersebut akan ketinggalan dan sulit bersaing dengan kompetitornya.
3. Menjawab kebutuhan pasar
Tujuan lain dari development adalah untuk menjawab kebutuhan pasar. Seiring dengan zaman yang terus berkembang, kebutuhan market atau pasar juga akan ikut berubah. Lewat beragam proses development, perusahaan bisa terus mengikuti minat pasar, sehingga risiko kehilangan pelanggan bisa diminimalisir.
Contoh Development
Setelah mengenal jenis dan tujuan development, kini kita akan membahas contoh dari development itu sendiri.
1. Contoh Business Development
Ada sejumlah tanggung jawab yang perlu dimiliki oleh seorang BD. Contoh atau tugas dari business development adalah sebagai berikut :
- Melakukan riset pasar.
- Mencari peluang pelanggan baru dan menjaga relasi antar pelanggan atau klien.
- Bekerja sama dengan divisi lain untuk memenuhi kebutuhan pasar atau klien.
- Menyusun dan mempresentasikan rencana pengembangan bisnis perusahaan.
- Melakukan riset perkembangan bisnis perusahaan secara berkala.
- Memahami produk dari perusahaan, kompetitor, dan posisi bisnis di dalam pasar.
- Bekerja sama dengan bagian sales untuk mendapatkan calon klien atau pelanggan baru yang menjanjikan.
2. Contoh Product Development
Product development adalah bagian yang tidak kalah penting agar perusahaan terus berkembang. Contoh tugas seorang product development adalah :
- Mengumpulkan ide.
- Melakukan riset dan pengembangan (R&D/Research and Development).
- Merancang supply chain.
- Membuat perencanaan anggaran.
- Melakukan uji pemasaran.
3. Contoh People Development
Tidak hanya produk dan bisnis saja yang perlu dikembangkan, karyawan juga perlu dibentuk agar dapat memenuhi harapan perusahaan. Contoh tugas people development adalah :
- Memotivasi karyawan.
- Pengelolaan dan pemantauan kinerja karyawan.
- Memberi feedback yang membangun.
- Merancang pelatihan kerja secara profesional.
- Melakukan inovasi atau kolaborasi lintas divisi.