HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Software OEM : Pengertian Dan Bahaya

Pengertian Software OEM

OEM (Original Equipment Manufacturer) adalah suatu produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan yang kemudian dibeli dan dijual kembali oleh perusahaan retail dengan menggunakan brand perusahaan retail tersebut.

Produk OEM banyak dijumpai pada produk gadget, perangkat komputer, komponen otomotif, dan berbagai jenis produk lainnya. Misalnya pada perangkat komputer, perusahaan-perusahaan yang membangun sistem komputer seperti Dell, Asus, Toshiba, Acer, dan lainnya merupakan perusahaan retail produk OEM.

Pada software komputer, Microsoft merupakan salah satu contoh produk OEM yang populer. Dalam hal ini, Microsoft adalah perusahaan produsen produk OEM untuk sistem Operasi komputer Windows, sedangkan Dell, Asus, Toshiba, Acer, dan perusahaan lainnya merupakan perusahaan retailnya.

Windows OEM apakah legal?

Kasus yang paling banyak dijumpai adalah lisensi Windows OEM. Windows OEM memang asli langsung dari Microsoft langsung, tetapi distribusinya langsung di install bersama dengan laptop atau komputer. Ada beberapa juga produsen yang menyertakan dalam bentuk CD atau DVD saat pembelian komputer. Biasanya ditandai dengan sticker windows yang ditempel pada komputer.

Lisensi OEM yang ada pada komputer ini bersifat permanen tidak bisa di pindah tangankan softwarenya. Walaupun di dalamnya ada recovery data yang berisi image instalasi windows. File image inilah yang banyak disalahgunakan untuk diperbanyak sehingga menjadi illegal. Ada juga beberapa kasus software bajakan yang diberi label OEM agar terlihat menarik.

Jika terjadi masalah pada komputer, bisa melakukan restore original sistemnya yang ada pada image file. Agar tidak salah dalam membeli software komputer perlu memilih jenis-jenis lisensi software yang tepat.

Jenis lisensi software

1. Lisensi komersial

Lisensi software komersial adalah lisensi software yang diperjual belikan secara umum untuk mencari keuntungan. Banyak software jenis komersial yang ada di pasaran saat ini seperti Windows, Antivirus, Microsoft dan banyak lagi.

2. Lisensi OEM

Lisensi OEM adalah lisensi yang dijual bersama dengan hardware. Biasanya lisensi seperti ini dimiliki oleh produsen elektronik. Lisensi OEM ini termasuk lisensi resmi yang dibeli oleh produsen dengan jumlah banyak. Untuk penggunaannya hanya bisa pada laptop/komputer yang di install saja tidak bisa di pindah tangankan.

3. Lisensi Trial

Lisensi trial adalah lisensi yang bersifat demo atau uji coba saja. Setelah masa trial selesai Anda diharuskan untuk membeli paket lisensi berbayarnya. Cara seperti ini dilakukan agar user mengetahui kelebihan dari software yang akan digunakan.

4. Lisensi non komersial

Lisensi non komersial adalah lisensi yang ditujukan untuk kegiatan sosial tidak mencari keuntungan semata dan biasanya softwarenya gratis.

5. Lisensi Shareware

Shareware adalah lisensi resmi yang diberikan kepada pengguna untuk menggunakan, menyebarluaskan dan menggandakan software yang digunakan. Pengguna bisa dengan mudah mendapatkan software lisensi shareware ini. Namun pengembang menawarkan fitur yang lebih lengkap untuk versi berbayarnya.

6. Lisensi Freeware

Freeware adalah jenis lisensi yang sepenuhnya gratis semua fiturnya bisa digunakan. Bisa mendownload pada situs resminya langsung. Contoh browser Google Chrome, Mozilla Firefox, WhatsApp, Instagram, Facebook dan lainnya.

7. Open Source

Lisensi jenis ini membebaskan untuk menggunakan, mengembangkan, mengubah dan menyebarluaskan kembali tanpa harus meminta persetujuan kepada pemilik hak cipta. Contoh sistem operasi Linux.

Perbedaan Produk Original, OEM dan KW

Seperti diketahui, ada tiga jenis kualitas produk yang dijual di pasaran. Berikut penjelasan :

  1. Original : produk yang dijual langsung oleh suatu produsen/ pembuatnya dengan standarisasi tertentu dari perusahaan tersebut.
  2. OEM : produk yang kualitasnya sama seperti produk originalnya namun memiliki standarisasi yang berbeda.
  3. KW : produk replika yang fisiknya dibuat mirip seperti produk originalnya namun kualitas fungsinya lebih rendah dibandingkan produk original dan OEM.

Pada dasarnya produk original dan produk OEM memiliki kualitas yang sama. Berbeda dengan produk KW atau replika yang lebih mengedepankan tampilan bentuk fisik yang mirip seperti produk orginal, namun biasanya kualitasnya lebih rendah.

Dari segi harga, produk original umumnya lebih mahal dibandingkan dengan produk OEM dan produk KW. Pasalnya, barang original dilengkapi dengan garansi, jaminan servis, dan dukungan lainnya dari perusahaan retailnya.

Produk OEM cenderung lebih murah dari produk original karena biasanya terdapat batasan dalam hal garansi dan dukungan terhadap konsumen. Sedangkan produk KW atau replika umumnya harganya jauh lebih murah karena lebih mengedepankan tampilan fisik ketimbang fungsi utamanya.

Kapan Membeli Produk OEM?

Banyak orang yang menganggap barang OEM kualitasnya tidak sebagus barang original. Ada juga yang menganggap barang OEM merupakan barang ilegal dari black market karena harganya lebih murah dari barang original. Sebenarnya, anggapan tersebut keliru.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, produk OEM memiliki kualitas yang sama seperti produk original. Namun, produk OEM tersebut tidak dilengkapi dengan fasilitas, fitur dan layanan seperti produk original.

Sebelum memutuskan membeli produk OEM, pastikan bahwa sudah memahami perbedaan ketentuan dengan produk original. Sebagai contoh : ketika akan membeli software Windows 10, maka akan terdapat beberapa ketentuan seperti berikut :

  1. Saat membeli Windows 10 original, di dalam dvd akan terdapat versi 32 bit dan 64 bit. Pada produk OEM konsumen harus menentukan apakah membeli Windows 10 versi 42 bit atau 64 bit.
  2. Produk original Windows 10 dapat dipindahkan dari satu PC ke PC lainnya. Sedangkan produk OEM Windows 10 hanya dapat di install satu kali pada satu komputer saja.
  3. Produk original Windows 10 selalu dilengkapi dengan fitur support yang sudah termasuk dalam paket pembelian produk. Sedangkan produk OEM Windows 10 tidak dilengkapi dengan fasilitas support dari Microsoft dimana konsumen harus membayar biaya tambahan ketika menghubungi Microsoft untuk layanan support.

Bahaya Menggunakan Software Bajakan

Bagi yang saat ini masih menggunakan software bajakan, crack atau sejenisnya, patut berhati-hati karena ada berbagai macam bahaya dan ancaman yang mengintai. Berikut merupakan bahaya menggunakan software bajakan, yaitu :

1. Ancaman virus

Virus menjadi salah satu hal yang dijauhi oleh pengguna komputer. Karena virus ini bisa menyebabkan permasalahan seperti komputer jadi lambat bahkan sampai computer tidak bisa digunakan. Bagi yang masih menggunakan software bajakan bisa mempertimbangkan masalah virus yang mengancam data-data penting.

2. Ancaman malware

Hampir sama dengan virus, malware bekerja dengan cara merusak atau melakukan tindakan tertentu yang merugikan korbannya. Malware yang menjangkiti pada komputer bisa mengambil data, merusak data bahkan menghambat kinerja CPU.

3. Ancaman data hilang

Data hilang bisa disebabkan dari penggunaan software tidak resmi. Karena data pada komputer sangat mudah sekali diambil bahkan di duplikat sekalipun. Untuk itu selalu backup data-data penting pada komputer atau laptop yang sering digunakan.

4. Tidak bisa dihapus

Saat install software bajakan baru, kadang tidak sadar ada aplikasi baru yang ikut terinstall pada komputer. Aplikasi jenis ini kadang tidak bisa dihapus secara permanen dan perlu menggunakan software khusus agar bisa menghapusnya.

5. Masalah keamanan

Keamanan menjadi ancaman bahaya utama bagi para pengguna software bajakan, untuk itu lebih baik menggunakan software versi freeware atau sharewarenya saja jika memang tidak mampu untuk membeli lisensi resmi.

6. Tidak bisa update

Software bajakan jelas-jelas tidak bisa mendapatkan update secara resmi. Padahal update ini penting sekali terutama untuk segi keamanan dan kenyamanan pengguna.

7. Denda

Jika ketahuan menggunakan software bajakan bisa terkena denda dari pengembang software.

5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

Apa itu IPv6? Kenali Perbedaannya dengan IPv4

Pernahkah kamu mendengar tentang IPv6? IPv6 adalah versi terbaru dari IP (Protokol Internet) dari yang…

3 hours ago

Kesulitan Membuat Aplikasi Android? Sangat Tepat, Berikut Cara Mudah 100% Berhasil!

Bagi yang merasa kesulitan dalam membuat aplikasi Android, Hosteko akan memberikan cara mudah membuat aplikasi…

6 hours ago

Amankan Website dari XSS Vulnerability dengan CSP

Ketika kamu ingin membuat website, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, khususnya tingkat keamanan…

2 days ago

Rekomendasi Website dan Aplikasi Kompres File PDF

Kompresi online file PDF ukuran 200 KB dan 500 KB atau rahasia kompresi PDF di…

2 days ago

Disclaimer: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

Kamu pasti tahu disclaimer di blog, kan? Pasalnya, disclaimer merupakan salah satu tulisan yang sering…

3 days ago

Cara Mudah Menghapus Cache di Google Chrome

Pernahkah Anda mendengar kata cache? Jadi, apakah ada perbedaan antara cache hosting dan cache browser…

3 days ago