HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Mengulas Lengkap Usability Testing Mulai Dari Metode dan Manfaatnya bagi Bisnis

Jika Anda tertarik pada dsini atau pengembangan produk seperti Product Manager, Penulis UX, atau posisi lain yang serupa yang sangat penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan pengujian kegunaan. Pengujian kegunaan merupakan salah satu langkah penting yang tidak boleh dilewatkan dalam proses merancang produk. Untuk memperdalam pemahaman tentang Usability Testing simak artikel berikut sampai tuntas ya!

Definisi Usability Testing

Usability testing merupakan suatu teknik untuk mengevaluasi fungsi produk, baik itu aplikasi maupun situs web. Uji coba ini dilakukan langsung oleh para pengguna untuk memperoleh hasil terkait user experience. Orang yang bertanggung jawab dalam menjalankan pengujian kegunaan pada suatu produk adalah peneliti UX.

Mereka akan mengumpulkan beberapa pengguna dan pelanggan untuk menguji langsung produk yang sedang dalam tahap pengembangan. Dari situ, kamu bisa mengecek apakah pengguna dapat menggunakan produk dengan mudah dan sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat.

Selama proses pengujian, para fasilitator akan mengawasi dan mencatat semua tanggapan, baik itu positif maupun kendala saat menggunakan produk. Hasil dari pengujian kegunaan ini dapat dijadikan sebagai panduan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dari produk tersebut.

Metode dalam Usability Testing

Setelah memahami definisinya, penting untuk mengetahui berbagai metode yang tersedia dalam  Usability Testing. Metode ini nantinya dapat kamu gunakan saat melakukan pengujian.

  • Kualitatif atau kuantitatif

Metode pertama adalah kualitatif atau kuantitatif, jenis metode ini memiliki perbedaan yaitu sebagai berikut:

    1. Kualitatif: pengujian yang berfokus pada pengumpulan temuan, pemahaman, serta data mengenai cara pengguna berinteraksi dengan produk Anda. Pengujian kualitatif menjadi salah satu jenis yang paling baik untuk mengidentifikasi masalah dalam pengalaman pengguna. Jenis pengujian kegunaan ini juga merupakan yang paling sering dipakai.
    2. Kuantitatif: berbeda dari yang sebelumnya, pengujian kuantitatif lebih menekankan pada pengumpulan metrik yang menggambarkan pengalaman pengguna. Metrik yang umum digunakan termasuk tingkat keberhasilan tugas dan durasi dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Jumlah pengguna yang diperlukan untuk melaksanakan pengujian kegunaan dapat bervariasi. Untuk jenis kualitatif, kamu dapat melibatkan sekitar 5 pengguna untuk menguji dan mengidentifikasi masalah pada produk.

  • Remote atau in-person testing

Metode kedua yaitu secara pengujian jarak jauh, yang banyak diminati karena efisiensi waktu dan biaya yang lebih baik. Terdapat dua variasi dalam p0engujian kegunaan jarak jauh yaitu dengan moderator dan tanpa moderator. Berikut oenjelasan untuk masing-masing:

    1. Remote moderated: Cara ini mirip dengan pengujian tatap muka, dimana fasilitator tetap berinteraksi dengan partisipan dan meminta mereka untuk menyelesaikan beberapa tugas. Namun, fasilitator dan partisipan berada di lokasi berbeda dan melakukan pengujian melalui aplikasi konferensi video seperti Skype, Google Meet, Zoom, atau lainnya.
    2. Remote unmoderated: Pada jenis pengujian ini, tidak ada interaksi antara fasilitator dan partisipan. Proses dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan alat online. Artinya, partisipan harus mengikuti panduan dan menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan. Setelah selesai, kamu selaku fasilitator akan menerima hasil metrik dari penyelesaian tugas tersebut

Perbedaan Usability dan User Testing

Selain usability testing, kamu juga akan menjumpai istilah user testing. Banyak individu yang sering menganggap kedua istilah ini sebagai hal yang sama, padahal keduanya berbeda. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaan antara usability dan user testing.

  • Usability Testing

    1. Digunakan untuk mengevaluasi apakah pengguna dapat menggunakan produk secara efektif.
    2. Dilaksanakan setelah produk resmi diluncurkan.
    3. Berhubungan dengan tingkat kepuasan serta motivasi pengguna dalam memanfaatkan produk itu.
  • User Testing

    1. Bertujuan untuk memastikan apakah produk memenuhi kebutuhan pengguna.
    2. Dilakukan sebelum proses pembuatan produk selesai.
    3. Terkait dengan validasi rencana pengembangan produk.

Secara sederhana, perbedaan antara Usability Testing dan User Testing terletak pada tujuannya. Usability Testing bertujuan untuk mengerti pengalaman pengguna dengan produk tersebut, sementara User Testing bertujuan untuk memastikan apakah produk tersebut sesuai dengan kebutuhan pengguna dan memberikan manfaat bagi mereka.

Manfaat Usability Testing

Saat melaksanakan usability testing, terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh, antara lain sebagai berikut: 

1. Memastikan Produk Sesuai dengan Ekspetasi

Yang pertama adalah mengecek apakah produk telah memenuhi ekspektasi atau kebutuhan pengguna.  Anda dapat mengetahui apakah semua fitur berfungsi dengan baik.  Selain itu, penting juga untuk melihat apakah penggunaannya sederhana atau jika ada aspek yang masih perlu diperbaiki pada User Interface.

2. Menyelesaikan Masalah Internal

Setiap tim biasanya memiliki berbagai ide dan pandangan yang berbeda satu sama lain, sehingga menentukan solusi yang tepat dapat menjadi tantangan. Melalui Usability Testing, Anda akan memperoleh hasil yang objektif dan tidak bias, berdasarkan pengalaman pengguna. Hal ini dapat membantu menyelesaikan beberapa isu internal.

3. Mengidentifikasi Kendala

Dalam suatu produk atau aplikasi, biasanya ada fungsi yang cukup rumit, salah satunya adalah proses pembayaran. Seperti yang diketahui, proses ini seringkali kompleks, mengharuskan pengguna melewati beberapa langkah. Dengan pengujian ini, Anda akan dapat menilai apakah fitur yang rumit dalam produk Anda dapat dijalankan dengan lancar dan intuitif.

4. Menemukan Isu Kecil

Seringkali, pengguna baru lebih cenderung menemukan masalah kecil. Contohnya broken link, kesalahan ejaan, atau lainnya. Isu-isu ini mungkin tidak terdeteksi oleh pengembang atau tertutup oleh masalah yang lebih besar. Dengan mengidentifikasi detail kecil dari masalah ini, Anda bisa segera melakukan perbaikan.

5. Mendukung Pengembangan Bisnis

Tujuan utama dari Usability Testing adalah menilai User Experience dari sudut pandang pelanggan. Ketika pengguna merasa puas dan nyaman dengan produk atau aplikasi Anda, kemungkinan besar mereka akan menjadi Loyal Customer dan merekomendasikannya kepada orang lain.

Itulah beberapa keuntungan dari Usability Testing. Setelah memahami dari definisi hingga metodologinya, saatnya untuk melanjutkan ke langkah-langkah dalam melakukan Usability Testing.

Langkah-langkah Usability Testing

Untuk kamu yang berminat bekerja pada pengembangan produk, pastikan ketahui dan pahami langkah melakukan usability testing berikut ini.

1. Rencanakan Uji Coba

Tahap awal adalah menyusun rencana untuk pengujian produk tersebut, pastikan semua aspek yang akan diuji direncanakan secara rinci. Mulailah dengan mengidentifikasi masalah yang ingin diselesaikan, menentukan jenis pastisipasi yang diperlukan hingga menyusun tugas yang harus dikerjakan oleh pastisipasinya.

2. Pilih Partisipan

Setelah merancang rencana pengujian, langkah berikutnya adalah memilih siapa saja partisipan yang akan berkontribusi dalam Usability Testing. Pastikan para partisipan atau pengguna yang diundang sesuai dengan target pasar produk kamu.

Kamu dapat mengundang partisipan dari agensi ataupun pelanggan yang menggunakan produk Anda. Jangan lupa untuk memberikan kompensasi di akhir sesi sebagai penghargaan atas waktu dan usaha yang telah mereka berikan.

3. Laksanakan Sesi Pengujian

Setelah semua disiapkan, pengujian dapat dilakukan. Pastikan kamu telah memberikan arahan yang terang kepada pengguna agar hasil pengujian yang diperoleh akurat dan mencerminkan tujuan Anda.

4. Evaluasi Hasil Pengujian

Langkah akhir adalah mengevaluasi hasil dari pengujian yang telah dilaksanakan. Di tahap ini, kamu bisa mencatat dan mendokumentasikannya dalam bentuk laporan yang rinci. Setelahnya, tentukan solusi yang paling sesuai untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Kesimpulan

Dengan ini, kamu telah memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai apa itu usability testing, berbagai metode yang ada, serta tahapan yang perlu dilalui. Usability testing merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk menguji produk secara langsung dengan melibatkan pengguna guna memperoleh data tentang pengalaman pengguna dan mendeteksi masalah yang mungkin ada.

Memahami pengujian kegunaan secara mendalam dapat menjadi salah satu persiapan yang berguna ketika terjun ke dalam pengembangan produk. Selamat bereksperimen, semoga sukses!

5/5 - (1 vote)
Fitri Ana

Recent Posts

Mengulas Link Building Mulai Dari Pengertian, Jenis, dan Cara Membangunnya

Link Building adalah taktik yang esensial dalam optimisasi mesin pencari. Dengan mendapatkan tautan berkualitas dari…

2 days ago

Kupas Tuntas Mengenai Wireframe & Perbedaan Dengan Mockup Serta Prototipe

Wireframe merupakan elemen yang sangat krusial dalam proses desain situs web. Seperti yang kita pahami,…

2 days ago

Wajib Dicoba! Daftar Platform Penjualan Marketplace Global Terbaik

Semakin banyak penjual daring yang memilih untuk menawarkan produk mereka di marketplace besar, baik yang…

3 days ago

Sejarah Multi Level Marketing (MLM)

Dalam era yang semakin canggih ini, suatu usaha atau perusahaan pasti akan terus maju dan…

3 days ago

Cara Mengetahui Siapa yang Mengunjungi Profil Anda di Instagram & Fitur-Fiturnya

Instagram saat ini merupakan salah satu platform sosial media yang paling populer dan disukai oleh…

3 days ago

Rekomendasi Aplikasi Pembayaran untuk UKM GRATIS!

Aplikasi pembayaran telah menjadi sangat penting bagi perusahaan dan pelanggan. Memang, sebagai pengusaha, Anda mungkin…

4 days ago