HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

NFT (Non-Fungible Token) : Pengertian Dan Cara Membuatnya

Pengertian NFT

NFT (Non-Fungible Token). Sesuai dengan namanya, non-fungible berarti tidak dapat digantikan dengan hal yang serupa atau sama karena unik. Tidak seperti uang kripto Bitcoin, Dogecoin, Ethereum dan lainnya, Non-Fungible Token tidak dapat ditukarkan.

Contoh sederhana dari non-fungible token ini, bayangkan memiliki photocard atlet yang terbilang langka. Tidak dapat menukarkannya dengan kartu yang sama dengan nilai yang sama pula.

Bentuk dari Non-Fungible Token ini adalah unit data yang disimpan pada blockchain, digital ledger yang menyertifikasi aset digital supaya menjadi unik dan tidak dapat ditukar. Non-Fungible token dapat berupa karya digital seperti meme, lagu, lukisan, bahkan tweet.

Cuitan pertama Jack Dorsey, CEO Twitter, yang berbunyi “just setting up my twitter” adalah NTF yang bernilai US$ 2,9 juta. Bila dirupiahkan, tweet tersebut setara dengan 42 miliar rupiah.

Tentunya hal ini cukup menggiurkan bagi para investor dan trader. Cukup dengan menjual karya digital, bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Bisa dibilang karena hal ini, Non-Fungible Token menjadi hal yang semakin populer sebagai instrumen lain untuk berinvestasi selain uang kripto.

Cara Membuat dan Mendapatkan NFT

Cara membuat dan mendapatkan NFT. Jika tertarik menjadi salah satu penjual NFT, ada cara yang dapat dilakukan.

  1. Pilih hal yang ingin dijual. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, NFT bisa berupa digital art. Hanya perlu memilih gambar, GIF, atau karya lain yang dibuat sendiri.
  2. Tentukan blockchain yang akan memuat karya sendiri. Saat ini, blockchain Ethereum menjadi primadona dalam bertransaksi NFT. Atau bisa memilih blockchain lain.
  3. Pilih pasar yang akan melelang karya sendiri. Ada pasar utama Ethereum untuk lelang NFT yang dapat dipilih seperti OpenSea dan Rarible.

Ada beberapa catatan yang perlu diingat sebelum menjual aset. Pastikan bahwa menjual karya asli agar terhindar dari permasalahan copyright. Selain itu, pastikan blockchain yang dipilih kompatibel dengan layanan dompet dan pasarnya.

Misal, Ethereum terpilih sebagai blockchain penerbit NFT. Maka hanya dapat melelang NFT di pasar yang mendukung Ethereum. Hal tersebut memudahkan dalam bertransaksi di kemudian hari saat pelelangan NFT dilakukan.

Untuk memiliki NFT dapat melakukannya dengan mudah. Cukup tentukan pasar yang dipilih untuk membeli Non-Fungible Token, pilih dompet dan kripto yang mendukung transaksi nantinya dan pelajari naik turunnya pasar untuk mendapatkan harga yang sesuai.

Cara Membeli NFT

Jika ingin memulai koleksi NFT untuk sendiri perlu mendapatkan beberapa item utama, yaitu :

  • Perlu mendapatkan dompet digital yang memungkinkan untuk menyimpan NFT dan cryptocurrency. Mungkin perlu membeli beberapa cryptocurrency, seperti Ether, tergantung pada mata uang apa yang diterima penyedia NFT.
  • Dapat membeli crypto menggunakan kartu kredit di platform seperti Coinbase, Kraken, eToro dan bahkan PayPal dan Robinhood. Kemudian dapat memindahkannya dari bursa ke dompet sesuai pilihan. Sebagian besar bursa membebankan setidaknya persentase dari transaksi saat membeli kripto.
  • Setelah dompet disiapkan dan disuntikkan dana, ada beberapa opsi situs NFT untuk berbelanja. Saat ini, pasar NFT terbesar adalah :
    • OpenSea.io

Platform peer-to-p3]eer ini menyebut dirinya sebagai pemasok “barang dan koleksi digital langka”. Untuk memulainya, yang perlu dilakukan adalah membuat akun untuk menjelajahi koleksi NFT. Selain itu juga dapat mengurutkan berdasarkan volume penjualan untuk menemukan artis baru.

    • Rarible

Mirip dengan OpenSea, Rarible adalah pasar terbuka yang memungkinkan seniman dan artis untuk menerbitkan dan menjual NFT. Token RARI yang diterbitkan di platform ini memungkinkan pemegangnya untuk mempertimbangkan fitur-fitur seperti biaya dan aturan komunitas.

    • Foundation

Di sini, seniman harus menerima “upvote” atau undangan dari sesama pencipta untuk mem-posting karya seni mereka. Dengan eksklusivitas komunitas dan biaya masuk yang dibutuhkan, seorang seniman juga harus membeli “bahan bakar” untuk dapat mencetak NFT berarti komunitas tersebut dapat membanggakan karya seni berkaliber lebih tinggi.

Cara Kerja NFT

Karya seni tradisional seperti lukisan adalah barang yang sangat berharga karena jumlahnya hanya satu. Namun, file digital dapat diduplikasi dengan mudah. Dengan NFT, karya seni dapat “ditokenisasi” untuk membuat sertifikat kepemilikan digital yang dapat dibeli dan dijual.

Seperti mata uang kripto, catatan tentang siapa yang memiliki apa akan disimpan di buku besar bersama yang dikenal sebagai blockchain. Catatan ini tidak dapat dipalsukan karena buku besar dikelola oleh ribuan komputer di seluruh dunia.

NFT juga dapat berisi kontrak pintar yang dapat memberi seniman, misalnya, potongan dari penjualan token di masa mendatang.

Kelebihan NFT

Sebagai sumber pundi-pundi bagi investor dan trader di dunia digital, ada beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh NFT.

1. Unik

Keunikan Non-Fungible Token membuat NFT art tidak dapat diduplikasi. Hal ini membuat nilai barang menjadi eksklusif. Selain itu, keunikan Non-Fungible Token membuatnya menjadi susah untuk ditiru atau kecil kemungkinan ada tiruannya.

Hal ini menjadikan NFT kayak untuk dikoleksi.

2. Pasar yang Terdesentralisasi

Non-Fungible Token memungkinkan pemilik karya untuk menjual karyanya tanpa perantara. Dengan begitu, pemilik Non-Fungible Token art bisa mendapatkan komisi saat terjadi transaksi.

3. Tidak Dapat Berubah

Karya Non-Fungible Token berisi meta data untuk mengidentifikasi bahwa karya tersebut asli. Metadata ini tidak dapat diubah dan dihapus oleh siapapun. Dengan begitu, Non-Fungible Token akan tersimpan selamanya di blockchain.

Ini membuat Non-Fungible Token menjadi hal yang memiliki harga tinggi dan collectible.

Kekurangan NFT

Selain kelebihan Non-Fungible Token yang membuatnya berharga dan cocok sebagai investasi, ada beberapa kekurangan yang harus diketahui.

1. Pasar yang Volatile

Karena masih terhitung sangat baru, Non-Fungible token termasuk pasar yang volatile. Tidak ada yang tahu pasti cara memperhitungkan naik turunnya harga.

Selain itu, tidak ada yang tahu pasti apakah pasar Non-Fungible Token akan bertahan lama. Hal tersebut membuat NFT sangat berisiko.

2. Dampak Merusak Lingkungan

Transaksi Ethereum saat pelelangan Non-Fungible Token bisa menimbulkan jejak karbon setara 34 kg karbon dioksida. Yang mana transaksi Ethereum tersebut mengkonsumsi energi lebih banyak dari Denmark mengkonsumsi energi selama setahun.

3. Penipuan dan Pencurian

Selama ini banyak kreator dan seniman yang mengaku karyanya telah dicuri dan dilelang tanpa persetujuan mereka. Hal ini menunjukkan lemahnya pasar NFT terhadap perlindungan hak cipta karya seni. Selain itu, seperti kripto, Non-Fungible Token juga rawan akan pencurian. Pastikan melakukan transaksi dengan aman dan memasang two factor-authentication.

5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

Programmer Bisa Kenali Github Lebih Dalam!

Pengertian Github Github adalah platform pengembangan software online yang digunakan untuk menyimpan, melacak, dan berkolaborasi…

2 hours ago

Kamu Harus Tahu! Begini Cara Cek Pemilik Domain

Tentu saja, jika kamu ingin membuat website, kamu harus mendaftarkan nama domain terlebih dahulu. Namun,…

22 hours ago

Penasaran Apa Saja Perangkat pada Komputer? Simak Di Sini ya

Seperti yang Anda ketahui, komputer tidak dapat bekerja tanpa tiga komponen utamanya yaitu hardware, software,…

1 day ago

Kenali Apa itu Pop Up, Fungsi hingga Cara Membuatnya

Kamu mungkin pernah mendengar istilah "Pop Up"  dalam beberapa penjelasan artikel. Lalu, apa si Pop…

3 days ago

Begini Cara Setting SSL di Cloudflare!

Setting SSL Cloudflare – Saat ini, HTTPS adalah salah satu upaya yang dilakukan banyak pemilik…

3 days ago

Apa itu IPv6? Kenali Perbedaannya dengan IPv4

Pernahkah kamu mendengar tentang IPv6? IPv6 adalah versi terbaru dari IP (Protokol Internet) dari yang…

4 days ago