(0275) 2974 127
Bagus atau tidaknya user experience ditentukan oleh kecepatan server pada website. Oleh sebab itu, pastikan server yang Anda gunakan adalah yang terbaik dan dapat bekerja dengan cepat.
Bicara tentang web server terbaik, tentunya tidak lepas dari pembahasan Apache dan Nginx sebab keduanya sangat populer dan masing-masing menawarkan fitur yang canggih.
Namun, apa saja yang menjadi perbedaan keduanya? Simak pembahasannya berikut ini!
A. Nginx
Nginx merupakan web server yang ringan dan memiliki performa yang cepat. Selain itu, Nginx memiliki arsitektur yang bersifat asinkron dan event-driven yang berarti, ketika request dibuat, proses baru juga akan dibuat. Sifat inilah yang memungkinkan Nginx menghemat resource server dengan lebih baik.
Nginx mampu memproses konten statis dan dinamis dengan baik. Hal ini dapat terwujud karena Nginx dihubungkan dengan software lain yang tugasnya menangani konten dinamis.
Pada tahun 2002, Nginx mulai dikembangkan ketika kebutuhan akan server yang memiliki performa cepat diperlukan. Seiring berjalannya waktu, banyak yang ingin meningkatkan jumlah simulates request per servernya. Maka pada tahun 2004, Nginx dirilis oleh Igor Sysoev.
Beberapa tahun belakangan ini, Nginx merupakan web server yang pertumbuhannya terhitung cepat. Sekitar 375 juta website yang menggunakan server Nginx. Web server ini tersedia di berbagai variasi Linux, seperti CentOS 7. Beberapa pengguna Nginx merupakan perusahaan terkenal, yaitu Google, Linkedln, dan Microsoft.
B. Apache
Apache adalah web server open-source yang efisien dan bisa digunakan lintas sistem operasi. Yang dimaksud dengan open source disini, yaitu Anda dapat meneliti, meningkatkan, dan mengadaptasi source code sesuai keinginan.
Apache menyediakan web server yang aman, stabil, dan fleksibel. Misalnya, Apache mengelola modul multi-process untuk mempertahankan koneksi yang sama namun dengan cara yang berbeda. Hal ini sangat mengutungkan karena administrator dapat mengaplikasikan kriteria untuk tiap koneksi. Namun, karena web server ini kerjanya cukup berat sehingga membutuhkan lebih banyak resources.
Pada tahun 1995, Apache diciptakan oleh Robert McCool. Kemudian pada tahun 1999, web server ini dikembangkan oleh Apache Software Foundation. Sama seperti Nginx, Apache juga tersedia pada berbagai distribusi Linux, seperti Ubuntu 18.04 dan CentOS 7. Beberapa pengguna Apache merupakan perusahaan besar, diantaranya Cisco, Salesforce, dan Adobe.
Walaupun keduanya memiliki performa yang bagus dan cepat. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan, diantaranya yaitu:
Nginx dan Apache merupakan web server yang sangat populer. Namun, saat ini Apache yang menjadi web server terpopuler di dunia. Walaupun popularitas bukan suatu hal yang bersifat teknis, tetapi hal ini cukup memberikan nilai untuk mutu dukungan komunitas.
Nginx dan Apache memiliki kebijakan keamanan yang sangat baik. Tim development dari keduanya secara teratur menerbitkan security patch untuk mencegah serangan DDos attack.
Nginx memiliki sub-process management sehingga Nginx dapat merespon request dari customer dengan baik. Itulah mengapa ketika server diakses oleh banyak client secara bersamaan, Nginx lebih unggul daripada Apache.
Selain itu, Nginx merupakan server event based yang berarti server hanya merespon request dari user sehingga hal ini dapat menghemat memori penyimpanan. Nginx juga tidak terlalau banyak mengonsumsi RAM sebab Nginx dapat menghemat resource komputer.
Apache mendukung lebih dari 60 modul berbeda yang dapat memperluas fungsionalitas web server. Selain itu, Apache juga endukung kustominasi koneksi melalui tools .htaccess. Berbeda dengan Ningx, web server ini tidak memiliki fitur tersebut. Maka dari itu, Apache dinilai lebih dleksibel dan mudah dikustominasi daripada Nginx.
Baik Nginx atau Apache, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penentuan untuk memakai yang mana adalah tergantung pada kebutuhan Anda.
Jika Anda sering melakukan kustominasi koneksi dan memerlukan banyak dokumentasi, Apache dapat diandalkan. Namun, jika web server yang Anda gunakan menerima banyak traffic, Nginx dapat Anda andalkan sebab Nginx unggul dalam pengelolaan memori.
Itulah pembahasan singkat tentang perbedaan Nginx dan Apache. Semoga bermanfaat!
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…