HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
pengetahuan umum

Panduan Conversion Rate Optimization Untuk Pemula

Pengertian Conversion Rate

Conversion Rate adalah sebuah persentase dari pengunjung website yang dihitung saat mereka melakukan suatu tindakan tertentu. Lalu cara perhitungan conversion rate ini adalah dengan membagi antara jumlah conversion yang ada di satu halaman website dengan total pengunjung pada halaman website. Setelah itu hasil pembagiannya dikalikan 100.

Contohnya jika berjualan baju jersey klub sepak bola di halaman produk “Baju Jersey Manchester United”. Di halaman tersebut, ternyata terjadi pembelian baju jersey MU sebanyak 20 kali. Kemudian, jumlah total pengunjung di halaman produk tersebut ada 1000 pengunjung. Jadi hasil conversion ratenya, 20 dibagi 1000 lalu dikalikan 100 adalah 2 persen. Itu berarti conversion rate pada halaman website baju jersey MU adalah 2 persen.

Pentingnya Conversion Rate Bagi Website

Conversion rate menjadi penting karena seberapa pun menarik desain atau performa website dan seberapa bagus konten, maka perlu pengunjung untuk lebih aktif dalam berinteraksi dengan website dengan cara yang lebih mudah dan efisien. Sebenarnya dapat langsung saja memakai jasa iklan atau pemasaran tradisional yang biasa dilakukan suatu perusahaan, namun pemasaran seperti ini berbiaya mahal dan seringnya tidak tepat sasaran. Dengan conversion rate dapat mengidentifikasi terlebih dahulu target pemasaran dan menemukan solusi tepat sekaligus efektif dalam mengembangkan bisnis.

Selain itu perlu mengetahui bahwa conversion rate ini tidak mengubah siapapun saja pengunjung aktif website untuk menjadi pengunjung aktif secara begitu saja. Menargetkan orang yang akan benar-benar menyukai produk. Orang ini yang akan membantu untuk mengusahakan pemasaran lebih mudah dengan kerelaan mereka memberitahu siapapun relasi mereka akan betapa membantu dan kerennya perusahaan dalam memenuhi keinginan atau kebutuhan mereka.

Sebenarnya investasi yang diterapkan melalui conversion rate ini lebih kepada meningkatkan keaktifan pengunjung website yang telah ada dibanding menarik orang secara acak untuk menjadi pengunjung baru website. Investasi ini akan berdampak lebih efisien pada bisnis.

Dengan conversion rate ini dapat menjadi lebih unggul dibanding kompetitor yang memiliki bisnis atau usaha sejenis. Sebab perusahaan menjadi lebih bernilai di mata pelanggan dibanding perusahaan kompetitor yang hanya mementingkan pemasukan secara kasar tanpa memerhatikan kebutuhan pelanggan. Menjadi terdepan dibanding saingan bisnis tentunya sangat penting, sebab dalam bidang ini persaingan bisa memengaruhi sikap atau keputusan pelanggan. Penilaian dari pasar yang lebih baik dan dapat menggiring lebih banyak orang untuk beralih ke produk atau layanan yang lebih unggul dibanding perusahaan sejenis lainnya.

Faktor Yang Mempengaruhi Conversion Rate

Bila diidentifikasi dengan lebih jelas, berikut adalah 6 faktor penting yang dapat dijadikan panduan dasar untuk tindakan conversion rate, yaitu :

1. Proposisi Nilai

Memprioritaskan keuntungan dan manfaat yang bisa didapatkan oleh pengunjung dari website. Apa yang pengunjung dapatkan tersebut adalah hal yang harus selalu menjadi prioritas utama sebagai perusahaan penyedia jasa dan layanan.

2. Relevansi

Keterkaitan atau kecocokan konten dengan apa yang pengunjung butuhkan. Apakah informasi atau keseluruhan konten yang dipublikasikan pas dengan apa yang dicari pengunjung, lebih khusus lagi akan apa detailnya yang dibutuhkan.

3. Kejelasan

Visi perusahaan bagi pelanggan atau pengunjung dapat diketahui dengan jelas dan tentunya sampai pada mereka. Lebih rincinya, bagaimana cara menyampaikan ajakan pada mereka? Apakah cara itu membuat mereka mengerti visi perusahaan ataukah tidak?

4. Kecemasan

Perlu meninjau ulang apakah ada elemen yang hilang dari website atau web page yang mungkin saja bisa menimbulkan perasaan cemas atau ragu di benak pelanggan maupun pengunjung. Cobalah untuk lebih teliti sekaligus lebih menyeluruh dalam meninjaunya.

5. Gangguan

Aspek gangguan ini berarti apapun yang dapat menghilangkan fokus pengunjung dari hal utama yang sebenarnya ingin disampaikan pada mereka. Cara mengujinya adalah dengan menempatkan diri sebagai pengguna website, apa yang pertama muncul ketika mengakses website? Kesan apa yang muncul? Lalu cocokkan dengan visi perusahaan sebenarnya. Kemudian, apakah ada kontradiksi-kontradiksi yang tanpa sengaja dimuat dalam website? Harus memastikan bahwa keseluruhan website sesuai dan berjalan seiringan dengan visi perusahaan.

6. Urgensi

Aspek ini akan mendorong pelanggan atau pengunjung untuk bertindak secepatnya, secepat ketika mereka baru saja sampai di situs dan menyetujui atau menyukai visi. Maka perhatikanlah insentif, tawaran, serta bagaimana penyajian bisa mendorong mereka lebih kuat sekaligus muncul secara natural dalam website melalui konten.

Tools untuk Menguji dan Mengoptimalkan Conversion Rate

Tools conversion rate berdasarkan cakupan kegunaan. Berikut adalah ketiga kategori, yaitu :

1. Analytics

Alat yang paling dasar dan penting yang perlu dimiliki adalah alat pemberi laporan tentang apa saja yang terjadi di website setiap harinya. Tentunya menginginkan alat analisis kredibel seperti Google Analytics, KISSMetrics, Mixpanel atau paket serupa lainnya yang memungkinkan memperoleh informasi dasar seperti unique visitor dan bounce rate. Tidak hanya itu, perlu juga alat yang memiliki kemampuan analisis lanjutan yang mencakup aspek audience segmenting, cohort analysis dan conversion tracking.

Contoh cohort analysis sederhana yaitu memeriksa berapa banyak pengguna yang mengunduh aplikasi dalam kurun waktu tertentu. Dapat membandingkan pengguna yang mengunduh pada bulan satu dengan bulan lainnya untuk melihat grup mana yang paling banyak terlibat atau paling menguntungkan. Dapat menggunakan informasi tersebut untuk mempelajari bagaimana perubahan tindakan terhadap website bisa memengaruhi perilaku pasar.

2. User Surveys

Bila alat Analytics dapat memberikan perkiraan berdasarkan ukuran pasti, User Surveys memberikan suatu penilaian yang lebih pasti dengan memberi kesempatan pengunjung atau pelanggan dalam menyuarakan pendapat mereka.

Berikut adalah beberapa tools yang dapat digunakan untuk melakukan survey :

  • Qualaroo
  • Survey Monkey
  • SurveyGizmo
  • PollDaddy
  • io

3. User Testing

Alat terakhir ini akan memberikan hasil analisa lebih mendalam atau menyeluruh. Alat ini adalah teknik lain yang dilakukan jika survey masih belum menjawab pertanyaan mengenai pelanggan dan user. Ada beberapa tools yang disediakan secara online yang dapat digunakan yaitu :

  • CrazyEgg

CrazyEgg adalah teknologi eye tracking yang memungkinkan untuk memvisualisasikan bagaimana pengguna datang silih berganti di website melalui pembuatan hotmaps, scrollmaps, alat overlay dan alat confetti.

  • Click Tale

Click Tale adalah teknologi yang dapat memberikan hasil analisa berupa video. Video ini akan menggambarkan bagaimana flow para pengunjung atau user. Tentunya dapat lebih menarik untuk disimak karena berupa visualisasi data.

  • Balsamiq

Balsamiq adalah alat wireframing dan mockup yang memungkinkan membuat skrip wireframe “bersahabat” dan mampu mempersiapkan hipotesis untuk pengujian terhadap website berikutnya.

  • Cacoo

Cacoo memungkinkan membuat berbagai diagram berdasarkan laporan analisis dengan bentuk berupa peta situs, diagram alir, peta pikiran, kerangka gambar, diagram UML dan diagram jaringan.

  • Browsershoots

Browsershoots adalah alat online yang dapat membantu untuk membuat screenshot situs dan mengujinya pada sejumlah perangkat komputer untuk mengetahui bagaimana pengalaman pengguna website dan memberikan umpan balik untuk analisis lebih lanjut.

Cara Optimasi Conversion Rate

Setelah menetapkan target conversion rate, kini saatnya melakukan Optimasi Conversion Rate atau Conversion Rate Optimization, berikut langkah-langkahnya :

1. Mengenal Conversion Rate Optimization

Conversion Rate Optimization adalah suatu proses secara sistematis untuk meningkatkan persentase pengunjung website yang mengambil suatu tindakan tertentu. Contohnya seperti pengunjung website mengisi formulir, menjadi pelanggan. Proses conversion rate ini dihitung dari keterlibatan pengunjung tentang bagaimana mereka mengunjungi website serta berpindah ke halaman website, menilai tindakan apa yang diambil dan apa yang menghentikan mereka.

2. Buat Call to Action dalam bentuk Text di Halaman Website

Tips pertama yang dapat digunakan untuk meningkatkan conversion rate bisnis adalah dengan membuat Call to Action (CTA) dalam bentuk teks, gambar atau tombol. Lalu, CTA dalam teks walaupun terlihat sederhana ternyata dapat juga menghasilkan conversion rate yang cukup tinggi. Berdasarkan test dari HubSpot, sebanyak 93 persen lead-nya berasal dari CTA dalam bentuk teks. Kemudian hanya 6 persen leads yang didapat ternyata bersumber dari CTA dalam bentuk banner di akhir artikel blog. Jadi bisa coba menggunakan kombinasi atau percobaan trial-error menggunakan CTA dalam bentuk text, gambar atau tombol untuk mendapatkan hasil terbaik jenis CTA.

3. Gunakan Pop-up

Selain menggunakan teks, gambar, atau tombol dapat menggunakan media Pop Up pada halaman website untuk meningkatkan conversion rate. Dapat memilih halaman website mana yang memiliki potensi menghasilkan conversion tinggi untuk menampilkan pop up.

4. Saatnya Testing dengan Landing Page

Landing page adalah suatu halaman website yang dibentuk dengan tujuan khusus untuk meningkatkan conversion rate. Elemen-elemen pada landing page yang mempengaruhi pengunjung untuk membuat keputusan pembelian yaitu diantaranya seperti sign up, subscribe newsletter. Tipsnya adalah dapat membuat 2 versi halaman untuk menguji halaman mana yang menghasilkan conversion rate yang tinggi. Bisa membedakan 2 versi halaman dengan elemen-elemen website tertentu seperti text dalam CTA, jenis tombol CTA, desain sign up yang berbeda untuk sebagai testing penilaian conversion rate pada ke 2 halaman website.

 5. Buat Pengunjung agar mudah menghubungi Customer Service

Terkadang, walaupun sudah menambahkan elemen-elemen seperti harga, spesifikasi produk, masih ada juga orang yang butuh informasi lebih dalam yaitu dengan cara bertanya kepada admin atau customer service agar meyakinkan mereka sebelum membeli produk. Untuk itulah, perlu menambahkan fitur chat bantuan di semua halaman website. Hal ini tentu akan lebih memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang produk yang dijual sehingga dapat meningkatkan conversion rate website.

6. Optimalkan Blog Artikel yang memiliki Potensi Kunjungan Tinggi

Jika teliti lebih dalam lagi blog artikel ternyata bisa juga menghasilkan conversion selain mengandalkan landing page website. Jika coba cek kembali artikel yang ada di halaman blog, mungkin akan menemukan beberapa artikel yang memiliki traffic kunjungan yang tinggi. Untuk itu bisa memanfaatkan halaman blog yang memiliki traffic tinggi tersebut untuk disisipi promosi ulasan singkat mengenai produk baik berupa dalam text, gambar banner atau pop up. Dapat melakukan pengecekan blog artikel melalui Google Analytics.

7. Gunakan Remarketing

Sudah banyak pemilik website pasti mengalami pengunjung yang meninggalkan website tanpa melakukan tindakan yang diinginkan. Jika mengalami hal yang sama, maka perlu melakukan strategi baru agar pengunjung yang meninggalkan website tanpa melakukan tindakan tersebut suatu saat bisa berpeluang tertarik kembali mengunjungi website bahkan melakukan pembelian seperti yang diinginkan. Teknik remarketing ini bisa dicoba. Remarketing dapat memungkinkan untuk menampilkan kembali iklan produk langsung kepada orang-orang yang meninggalkan website. Remarketing dapat digunakan ketika memasang iklan di Google Ads, Facebook Ads, atau Instagram Ads.

5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

Kenali Apa itu Pop Up, Fungsi hingga Cara Membuatnya

Kamu mungkin pernah mendengar istilah "Pop Up"  dalam beberapa penjelasan artikel. Lalu, apa si Pop…

2 days ago

Begini Cara Setting SSL di Cloudflare!

Setting SSL Cloudflare – Saat ini, HTTPS adalah salah satu upaya yang dilakukan banyak pemilik…

2 days ago

Apa itu IPv6? Kenali Perbedaannya dengan IPv4

Pernahkah kamu mendengar tentang IPv6? IPv6 adalah versi terbaru dari IP (Protokol Internet) dari yang…

3 days ago

Kesulitan Membuat Aplikasi Android? Sangat Tepat, Berikut Cara Mudah 100% Berhasil!

Bagi yang merasa kesulitan dalam membuat aplikasi Android, Hosteko akan memberikan cara mudah membuat aplikasi…

3 days ago

Amankan Website dari XSS Vulnerability dengan CSP

Ketika kamu ingin membuat website, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, khususnya tingkat keamanan…

5 days ago

Rekomendasi Website dan Aplikasi Kompres File PDF

Kompresi online file PDF ukuran 200 KB dan 500 KB atau rahasia kompresi PDF di…

5 days ago