(0275) 2974 127
Untuk membangun website dengan desain yang unik dan responsif tidak memerlukan kemampuan coding. Pasalnya, sekarang bisa memanfaatkan CMS yang mempermudah dan mempersingkat waktu dalam membangun website.
Tidak hanya itu, untuk hasilnya, website yang dibangun dengan bantuan CMS tidak kalah bagusnya dengan yang dibangun secara manual. Ada banyak CMS yang bisa digunakan untuk membangun website, salah satunya adalah Joomla.
Karena mungkin kepopulerannya masih belum setinggi WordPress, tetapi Joomla adalah salah satu CMS yang tidak kalah kualitasnya.
Joomla adalah salah satu dari jenis CMS atau Content Management System yang sifatnya open source berbasis PHP dan juga MySQL. Bisa dibilang, Joomla ini merupakan salah satu dari banyaknya jenis CMS yang banyak digunakan hampir di seluruh dunia.
Penyedia hosting yang biasanya menyediakan WordPress juga menyertakan pilihan CMS Joomla secara gratis.
Joomla sendiri dirilis pertama kali tahun 2005. Namun, kepopulerannya masih belum seperti WordPress yang kini menjadi CMS dengan pengguna terbanyak di dunia.
Saat ini, Joomla menduduki peringkat ke-5 dalam urutan daftar pangsa pasar CMS, dengan 2.7% per Januari 2023. Walaupun menduduki peringkat kelima, Joomla termasuk CMS yang patut diperhitungkan dengan CMS lain.
Salah satu alasan kuat mengapa pengguna menggunakan Joomla adalah apa yang ditawarkan untuk mengakomodir kebutuhan mereka.
Berikut adalah fitur-fitur Joomla :
Multilingual ini menjadi fitur pertama yang dimiliki oleh Joomla. Tidak perlu kebingungan untuk memikirkan pemrograman website antarbahasa karena CMS ini mendukung sebanyak 75 bahasa internasional.
Dengan begitu, CMS ini sangat user-friendly untuk pengguna di berbagai negara. Lagi pula, apapun CMS-nya, bila hanya mendukung satu bahasa saja pastinya tidak dapat menyaingi CMS yang lain. Jadi, multilingual adalah fitur dasar yang sangat penting.
Ketika memilih sebuah CMS, maka salah satu hal yang penting untuk diperhatikan ialah sistem keamanannya. Bila sistem keamanannya buruk, otomatis bisa membuat website terkena virus ataupun ancaman dari peretas.
Joomla ini memiliki fitur keamanan yang cukup kuat karena memiliki two factor authentication (2FA). Sehingga tidak sembarang orang dapat login dan mengakses dashboard website.
Fitur content management ini hampir seperti WordPress. Joomla memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengatur konten yang ada di website, mulai dari menulis artikel, mengatur per kategorinya, penyuntingan, waktu publish, dan/atau melakukan pengarsipan pada beberapa konten untuk bisa diamankan.
Ada fitur media, hal ini juga tidak berbeda jauh dari WordPress. Bisa menambahkan file gambar ke dalam artikel yang ingin dipublikasikan. Bukan hanya itu saja, media manager dapat memudahkan dalam mengelola folder media.
Semua pemilik pasti ingin memiliki sebuah website yang responsif ketika dibuka, baik melalui web browser atau melalui seluler. Untungnya, Joomla punya fasilitas website yang membuatnya responsif dan juga mudah dijelajahi oleh para pengguna.
Jadi tidak perlu khawatir terhadap performa website ketika menggunakan CMS Joomla. Seperti diketahui, responsivitas website dapat berpengaruh terhadap performa SEO pada SERP.
Siapa yang menyangka jika ternyata Joomla ini memiliki forum bagi para penggunanya serta sifatnya yang terbuka. Forum ini menjadi wadah bagi siapa saja yang ingin belajar dan mendalami tentang CMS Joomla.
Dengan adanya forum ini bisa berbagai kreasi website, bisnis, ataupun saling belajar satu sama lain dengan para pengguna lainnya. Fitur ini juga sangat membuka peluang untuk saling terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia.
Berikut adalah beberapa kelebihan Joomla sebagai salah satu platform content management sistem terbaik :
Salah satu alasan mengapa CMS Joomla banyak digunakan ialah karena sifatnya yang open source.
Infrastruktur di dalamnya ini menggunakan bahasa pemrograman PHP yang mana juga biasa digunakan oleh berbagai software open source, serta banyak para developer yang membuat ekstensi baru di CMS ini.
Joomla dapat membuat blog yang terlihat simple tetapi juga sangat efektif. Bila seorang blogger, maka bisa lebih mudah dalam mengelola konten di dalam blog berbasis Joomla.
Ditambah sudah tidak perlu lagi mempelajari serta memiliki pengetahuan mengenai bahasa pemrograman. Hanya dengan menekan tombol Publish, maka semua konten dapat dipublikasikan dengan mudah.
SEO Friendly menjadi harga mati bagi setiap CMS bila ingin mendapatkan minat para pengguna. Pasalnya bila tidak SEO friendly, maka sangat sulit untuk menemukan website di mesin pencarian, sehingga tak kunjung mendapatkan kunjungan.
Maka dari itu, ketika menggunakan Joomla, pengguna tidak perlu lagi mengkhawatirkan apabila website nantinya tidak SEO friendly. Lagi pula, Joomla juga punya banyak ekstensi dalam membantu meningkatkan peringkat halaman website dengan optimasi SEO.
Tujuan dari menggunakan CMS atau Content Management System ini ialah untuk dapat memudahkan pengguna membuat website.
Jadi, tidak mungkin apabila CMS sulit digunakan. Dengan begitu, pengguna dapat lebih fokus kepada pengelolaan konten yang berkualitas tanpa harus pusing memikirkan hal teknis.
Memiliki fitur yang fleksibel sehingga membuat banyak pengguna yang aktif pada website untuk mencoba menggunakan Joomla. Bukan hanya itu saja, Joomla ini juga memiliki ribuan extension serta widget yang bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan penggunanya.
Di balik kelebihannya yang cukup banyak dan menjadikan Joomla menjadi CMS yang favorit, ada juga beberapa kekurangan Joomla. Berikut ini merupakan kekurangan Joomla yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih Joomla :
Memerlukan keahlian minimal coding untuk menggunakan Joomla. Harus mengerti beberapa hal dasar dari coding untuk menggunakan Joomla. Dibanding dengan WordPress, Joomla membutuhkan usaha lebih dalam pembelajaran untuk bisa mengoperasikannya.
Jika dibandingkan dengan WordPress, kelemahan utama Joomla adalah lebih kompleks. Antarmuka penggunanya lebih kompleks, dan memiliki lebih banyak fungsi yang membuatnya lebih rumit daripada WordPress atau platform CMS sederhana lainnya. Kompleksitas ini akan membuat sebagai pengguna tidak semudah itu dalam mempelajarinya.
Bagi yang terbiasa dengan WordPress, pasti akan berpikir bahwa lebih mudah menemukan plugin dan tema di WordPress. Joomla memiliki jumlah plugin dan template yang lebih sedikit dibanding WordPress, maka terkadang pengguna Joomla harus menggunakan ekstensi mereka sendiri.
Joomla memiliki kerentanan terhadap kompatibilitas karena seringnya pembaruan yang dilakukan oleh Joomla. Pembaruan Joomla ini lebih sering daripada WordPress, sehingga meningkatkan risiko ekstensi menjadi usang dan berhenti berfungsi karena ketidakcocokan. Mengembalikan ke versi sebelumnya agar ekstensi yang tidak kompatibel tetap berjalan bukanlah tugas yang mudah bagi pemula.
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…