(0275) 2974 127
Traction adalah salah satu dari fase perkembangan sebuah startup. Umumnya startup akan menjalani tiga tahap perkembangan, yaitu : Traction, Transition, dan Growth.
Pada tahap traction yang merupakan tahap awal perkembangan startup, fokus perusahaan adalah :
Jika mampu melakukan enam poin dalam fase traction di atas, maka sebuah startup akan bisa :
Biasanya, traction startup memakan waktu sekitar 18 bulan. Namun, bisa saja berbeda sesuai dengan jenis bisnis, tim yang dimiliki, dan kemampuan pendanaan awal yang dimiliki.
Dengan enam poin sebagai fokusnya, berikut ini beberapa indikator traction startup, yaitu :
Revenue yang konsisten merupakan bukti adanya traction pada startup. Namun, Revenue startup pada masa traction biasanya belum berorientasi pada keuntungan, terutama dalam beberapa tahun pertama.
Para investor sendiri biasanya lebih tertarik pada berapa revenue yang bisa dihasilkan dan diinvestasikan kembali untuk pertumbuhan bisnis, bukan laba bersih. Namun, traction startup bukan hanya dilihat dari sisi revenue.
Banyaknya konsumen yang dimiliki sebuah startup merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh investor. Bisa dari bagaimana startup mendapatkan konsumen baru, mempertahankan pelanggan yang ada, hingga memiliki konsumen yang didapat dari referral pelanggan lain.
Alasannya, dengan konsumen yang terus bertambah, peluang startup untuk berkembang menjadi lebih besar. Hal ini penting baik bagi startup itu sendiri maupun investor yang ingin memberikan dananya.
Dunia startup sangat erat kaitannya dengan teknologi dan internet. Jadi memiliki online presence yang baik sudah bukan lagi pilihan. Di fase traction, online presence yang dimiliki startup minimal memberikan manfaat dua hal, yaitu traffic dan engagement.
Traffic itu penting untuk mendapatkan konsumen lebih banyak, dan engagement dibutuhkan untuk membuat konsumen lebih loyal dan aware dengan brand startup. Jika sudah memiliki engagement pada online presence seperti contoh di atas, tentu akan sangat mudah untuk bisnis berkembang lebih baik, terutama di fase traction.
Meskipun memiliki revenue yang baik, tapi tidak memiliki inovasi produk yang keren, startup bisa saja sulit berkembang dengan cepat. Itulah kenapa masa traction adalah momentum tepat untuk menguji coba semua ide menjadi produk yang inovatif.
Beberapa pendekatannya bisa dengan meningkatkan kualitas, menambah fitur, mengemas UI dan UX lebih user-friendly, hingga mempersingkat prosedur layanan pelanggan. Dengan perjalanan inovasi tersebut, investor dapat menilai bahwa potensi startup untuk berkembang lebih besar karena mampu dinamis mengikuti kebutuhan pasar.
Semakin sering startup diliput media dengan berita positif, semakin banyak orang yang mengetahui kehadiran sebuah startup, baik calon konsumen maupun investor.
Seperti Meatable, sebuah startup yang mengusung konsep budidaya daging, mendapat perhatian dan publikasi dari Cambridge Independent seperti di bawah ini :
Berita di atas selain menambah portofolio liputan media, juga menunjukkan potensi Meatable sebagai sebuah bisnis. Agar setiap pencapaian startup dapat diliput media, maka penting bagi startup untuk menjalin komunikasi dengan portal berita atau media online.
Terutama di fase awal seperti traction, startup perlu bekerja sama dengan banyak pihak. Tujuannya, memberikan produk dan layanan terbaik bagi konsumen tanpa harus melakukan semuanya sendiri. Selain itu, kerjasama dengan pihak lain juga bisa mengisi kebutuhan konsumen yang bukan menjadi fokus dari produk startup tersebut.
Hal ini tentu bisa membangun kredibilitas bisnis, memperkuat kerja sama dengan pihak lain sekaligus meningkatkan transaksi penggunaan produk.
Selain menunjukkan potensi startup, terdapat beberapa fungsi penting traction bagi startup, yaitu :
Salah satu fungsi traction adalah memperlihatkan potensi bisnis ke investor. Segala pencapaian startup pada tahap ini akan menjadi bahan pertimbangan investor. Baik dari segi revenue, jumlah user, dll.
Reputasi yang baik dapat membantu startup tumbuh pesat. Reputasi perlu dibangun dengan konsisten dalam hubungan dengan konsumen, mitra bisnis, calon investor dan tim di dalam startup.
Hal itu pula yang dilakukan oleh Gojek ketika memilih bekerja sama dengan Google Maps dibanding membuat aplikasi peta sendiri. Selain itu, dengan terus menambah mitra restoran, layanan makanan mereka jadi lebih menarik konsumen dengan variasi yang dihadirkan.
Traction adalah fase di mana startup menunjukkan kualitasnya dari sisi produk, layanan dan pendapatan. Tidak heran, banyak liputan media yang memuat cerita startup sebagai bisnis. Ini tentu bisa meningkatkan brand awareness.
Tidak hanya itu, inovasi produk yang dimiliki juga akan membuat konsumen tertarik. Jika hal tersebut diikuti dengan berbagai promo lewat channel media sosial atau website, bisa berupa giveaway, free trial, dll.
Dengan jumlah konsumen yang cukup, startup bisa melakukan inovasi bisnis dengan bantuan feedback dari konsumen. Jadi, produk yang dihasilkan bisa lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
Itu mengapa produk startup di masa traction sangat dinamis, banyak update sesuai potensi pengembangan produk yang dibutuhkan. Tidak hanya itu, inovasi terjadi bukan hanya pada sisi produk tapi juga strategi bisnis.
Terdapat beberapa cara agar startup sukses mencapai tahap traction, yaitu :
Keberhasilan traction startup diawali dengan misi untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dijumpai konsumen. Jika startup berhasil mendapatkan solusi bagi permasalahan konsumen, makin banyak yang akan menggunakan produk mereka dan potensi untuk berkembang makin tinggi.
Sebelum memasarkan produk atau layanan yang siap pakai secara luas, sudah bisa melakukan pre launching. Tujuannya, agar konsumen mengenal produk atau layanan lebih dulu, baik dari keunggulan atau keunggulan, sebelum rilis resminya.
Biasanya startup menggunakan beberapa cara jitu dalam melakukan pre launching, seperti :
Menghadirkan solusi dari permasalahan konsumen saja tidak cukup. Produk yang ditawarkan startup harus lebih unggul dari kompetitor. Dengan produk tersebut, hanya dalam waktu satu tahun sukses mendapatkan pendanaan yang lebih besar.
Pada tahap traction, startup memang tidak bisa berfokus pada revenue yang tinggi, melainkan harus fokus pada penjualan produk atau layanan. Cara membuat traction yang biasa dilakukan startup di antaranya memberikan layanan uji coba gratis dengan membership, memberikan diskon, kode promo, hingga membuat program referral, dll.
Di tahap awal perkembangan bisnis, startup harus berusaha keras agar brand diketahui oleh banyak orang. Meskipun belum sampai tahap pembelian, setidaknya calon konsumen sudah familiar dengan brand. Cara untuk menguatkan brand awareness pun beragam, mulai dari memberikan konten freemium, memperluas mitra, partner, berkolaborasi dengan influencer, mengadakan giveaway, dll.
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…
A/B testing adalah prosedur pengujian yang membandingkan dua halaman situs web atau lebih secara bersamaan…
Menemukan topik blog yang menarik dan terkini mungkin tidak mudah, terutama bagi pemula yang belum…
Cara Memonetisasi Blog – Menulis blog pribadi bukan lagi sekedar hobi, kegiatan ini menawarkan peluang…
Membuat blog adalah salah satu cara terbaik untuk berbagi cerita dan kisah Anda sambil terhubung…
Pada artikel ini, kami merekomendasikan beberapa contoh desain web terbaik untuk menginspirasi Anda. Dari contoh…