Pengertian, Indikator dan Fungsi Traction
Pengertian Traction
Traction adalah salah satu dari fase perkembangan sebuah startup. Umumnya startup akan menjalani tiga tahap perkembangan, yaitu : Traction, Transition, dan Growth.
Pada tahap traction yang merupakan tahap awal perkembangan startup, fokus perusahaan adalah :
- Memastikan product market fit atau produk memiliki posisi yang baik di pasar dan dibutuhkan oleh konsumen.
- Mengukur retention atau pelanggan yang membeli produk berulang kali.
- Meningkatkan volume, seperti jumlah pengguna, jumlah merchant, jumlah konversi, revenue, dll.
- Memfokuskan pemasaran pada satu channel marketing dan bereksperimen pada beberapa platform lainnya, agar promosi dapat efektif menjangkau pasar yang luas.
- Mengoptimasi bisnis secara makro atau aspek-aspek umum, misalnya brand awareness, menggandeng partner bisnis, dll.
- Memperkuat team development sehingga walaupun jumlah anggota tim belum banyak tapi kompeten menjalankan tugasnya.
Jika mampu melakukan enam poin dalam fase traction di atas, maka sebuah startup akan bisa :
- menunjukkan tren perkembangan bisnis.
- meningkatkan brand awareness pelanggan.
- menunjukkan kredibilitas di mata mitra bisnis.
- menarik investor baru sesuai potensi bisnis yang ditunjukkan.
- membuat tim lebih semangat untuk bekerja lebih baik.
Biasanya, traction startup memakan waktu sekitar 18 bulan. Namun, bisa saja berbeda sesuai dengan jenis bisnis, tim yang dimiliki, dan kemampuan pendanaan awal yang dimiliki.
Indikator Traction
Dengan enam poin sebagai fokusnya, berikut ini beberapa indikator traction startup, yaitu :
1. Revenue
Revenue yang konsisten merupakan bukti adanya traction pada startup. Namun, Revenue startup pada masa traction biasanya belum berorientasi pada keuntungan, terutama dalam beberapa tahun pertama.
Para investor sendiri biasanya lebih tertarik pada berapa revenue yang bisa dihasilkan dan diinvestasikan kembali untuk pertumbuhan bisnis, bukan laba bersih. Namun, traction startup bukan hanya dilihat dari sisi revenue.
2. Customer Acquisition
Banyaknya konsumen yang dimiliki sebuah startup merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh investor. Bisa dari bagaimana startup mendapatkan konsumen baru, mempertahankan pelanggan yang ada, hingga memiliki konsumen yang didapat dari referral pelanggan lain.
Alasannya, dengan konsumen yang terus bertambah, peluang startup untuk berkembang menjadi lebih besar. Hal ini penting baik bagi startup itu sendiri maupun investor yang ingin memberikan dananya.
3. Traffic dan Engagement
Dunia startup sangat erat kaitannya dengan teknologi dan internet. Jadi memiliki online presence yang baik sudah bukan lagi pilihan. Di fase traction, online presence yang dimiliki startup minimal memberikan manfaat dua hal, yaitu traffic dan engagement.
Traffic itu penting untuk mendapatkan konsumen lebih banyak, dan engagement dibutuhkan untuk membuat konsumen lebih loyal dan aware dengan brand startup. Jika sudah memiliki engagement pada online presence seperti contoh di atas, tentu akan sangat mudah untuk bisnis berkembang lebih baik, terutama di fase traction.
4. Inovasi
Meskipun memiliki revenue yang baik, tapi tidak memiliki inovasi produk yang keren, startup bisa saja sulit berkembang dengan cepat. Itulah kenapa masa traction adalah momentum tepat untuk menguji coba semua ide menjadi produk yang inovatif.
Beberapa pendekatannya bisa dengan meningkatkan kualitas, menambah fitur, mengemas UI dan UX lebih user-friendly, hingga mempersingkat prosedur layanan pelanggan. Dengan perjalanan inovasi tersebut, investor dapat menilai bahwa potensi startup untuk berkembang lebih besar karena mampu dinamis mengikuti kebutuhan pasar.
5. Liputan Media
Semakin sering startup diliput media dengan berita positif, semakin banyak orang yang mengetahui kehadiran sebuah startup, baik calon konsumen maupun investor.
Seperti Meatable, sebuah startup yang mengusung konsep budidaya daging, mendapat perhatian dan publikasi dari Cambridge Independent seperti di bawah ini :
Berita di atas selain menambah portofolio liputan media, juga menunjukkan potensi Meatable sebagai sebuah bisnis. Agar setiap pencapaian startup dapat diliput media, maka penting bagi startup untuk menjalin komunikasi dengan portal berita atau media online.
6. Partnership
Terutama di fase awal seperti traction, startup perlu bekerja sama dengan banyak pihak. Tujuannya, memberikan produk dan layanan terbaik bagi konsumen tanpa harus melakukan semuanya sendiri. Selain itu, kerjasama dengan pihak lain juga bisa mengisi kebutuhan konsumen yang bukan menjadi fokus dari produk startup tersebut.
Hal ini tentu bisa membangun kredibilitas bisnis, memperkuat kerja sama dengan pihak lain sekaligus meningkatkan transaksi penggunaan produk.
Fungsi Traction dalam Startup
Selain menunjukkan potensi startup, terdapat beberapa fungsi penting traction bagi startup, yaitu :
1. Membuka Peluang Investasi
Salah satu fungsi traction adalah memperlihatkan potensi bisnis ke investor. Segala pencapaian startup pada tahap ini akan menjadi bahan pertimbangan investor. Baik dari segi revenue, jumlah user, dll.
2. Meningkatkan Reputasi
Reputasi yang baik dapat membantu startup tumbuh pesat. Reputasi perlu dibangun dengan konsisten dalam hubungan dengan konsumen, mitra bisnis, calon investor dan tim di dalam startup.
Hal itu pula yang dilakukan oleh Gojek ketika memilih bekerja sama dengan Google Maps dibanding membuat aplikasi peta sendiri. Selain itu, dengan terus menambah mitra restoran, layanan makanan mereka jadi lebih menarik konsumen dengan variasi yang dihadirkan.
3. Meningkatkan Awareness
Traction adalah fase di mana startup menunjukkan kualitasnya dari sisi produk, layanan dan pendapatan. Tidak heran, banyak liputan media yang memuat cerita startup sebagai bisnis. Ini tentu bisa meningkatkan brand awareness.
Tidak hanya itu, inovasi produk yang dimiliki juga akan membuat konsumen tertarik. Jika hal tersebut diikuti dengan berbagai promo lewat channel media sosial atau website, bisa berupa giveaway, free trial, dll.
4. Memacu Inovasi Bisnis
Dengan jumlah konsumen yang cukup, startup bisa melakukan inovasi bisnis dengan bantuan feedback dari konsumen. Jadi, produk yang dihasilkan bisa lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
Itu mengapa produk startup di masa traction sangat dinamis, banyak update sesuai potensi pengembangan produk yang dibutuhkan. Tidak hanya itu, inovasi terjadi bukan hanya pada sisi produk tapi juga strategi bisnis.
Cara Mendapatkan Traction Startup
Terdapat beberapa cara agar startup sukses mencapai tahap traction, yaitu :
1. Fokus Memecahkan Masalah
Keberhasilan traction startup diawali dengan misi untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dijumpai konsumen. Jika startup berhasil mendapatkan solusi bagi permasalahan konsumen, makin banyak yang akan menggunakan produk mereka dan potensi untuk berkembang makin tinggi.
2. Melakukan Pre-Launching
Sebelum memasarkan produk atau layanan yang siap pakai secara luas, sudah bisa melakukan pre launching. Tujuannya, agar konsumen mengenal produk atau layanan lebih dulu, baik dari keunggulan atau keunggulan, sebelum rilis resminya.
Biasanya startup menggunakan beberapa cara jitu dalam melakukan pre launching, seperti :
- Memberikan harga spesial.
- Menawarkan produk atau layanan ekstra tanpa tambahan biaya.
- Memberi sampel produk atau uji coba gratis layanan.
- Melakukan kompetisi atau challenge saat peluncuran untuk memenangkan produk atau layanan.
3. Membuat Produk atau Layanan Unggul
Menghadirkan solusi dari permasalahan konsumen saja tidak cukup. Produk yang ditawarkan startup harus lebih unggul dari kompetitor. Dengan produk tersebut, hanya dalam waktu satu tahun sukses mendapatkan pendanaan yang lebih besar.
4. Meningkatkan Penjualan
Pada tahap traction, startup memang tidak bisa berfokus pada revenue yang tinggi, melainkan harus fokus pada penjualan produk atau layanan. Cara membuat traction yang biasa dilakukan startup di antaranya memberikan layanan uji coba gratis dengan membership, memberikan diskon, kode promo, hingga membuat program referral, dll.
5. Memperkuat Brand Awareness
Di tahap awal perkembangan bisnis, startup harus berusaha keras agar brand diketahui oleh banyak orang. Meskipun belum sampai tahap pembelian, setidaknya calon konsumen sudah familiar dengan brand. Cara untuk menguatkan brand awareness pun beragam, mulai dari memberikan konten freemium, memperluas mitra, partner, berkolaborasi dengan influencer, mengadakan giveaway, dll.