PERKEMBANGAN MOBILE GAME DAN KEUNTUNGAN MENJADI GAMERS

Contents hide

1 Mobile Game : Sekarang Lebih dari Sekedar Bermain Game

1.1 Game Legendaris Juga Hadir Diperangkat Seluler

1.2 Game Seluler dengan Kemampuan Multiplayer

1.3 Tumbuh di Asia, Kemudian Menjelajah Dunia

Mobile Game : Sekarang Lebih dari Sekedar Bermain Game

Pasti sebagian dari Anda yang membaca artikel ini pernah bermain game seluler di ponsel Anda. Keberadaan game di perangkat mobile awalnya hanya sekedar media hiburan untuk “membakar” waktu. Namun siapa yang menyangka bahwa permainan yang dulunya hampir tidak ada lagi di ponsel, kini berkembang begitu pesat hingga menjadi olahraga dan e-sports? Dari Tetris Blocks hingga Ball Boom PUBG

Game Legendaris Juga Hadir Diperangkat Seluler

Jauh sebelum istilah esports populer, mobile gaming pertama kali dikembangkan di ponsel bernama Hagenuk MT-2000. Dikembangkan di Denmark, Hagenuk MT-2000 hadir dengan permainan terkenal bernama Tetris. Dikembangkan untuk perangkat komputasi pada tahun 1984, Tetris memelopori permainan seluler dan merupakan yang pertama membawanya ke perangkat seluler. Tak lama kemudian, Nokia merilis game legendaris Snake. Mirip dengan Tetris, Snake telah diperkenalkan jauh sebelum diperkenalkan ke perangkat seluler. Snake dikembangkan oleh GREMLIN pada tahun 1976 untuk perangkat game.

Dengan jutaan orang yang menggunakan ponsel pada saat itu, Nokia tampaknya memimpin dalam pengembangan game seluler yang digabungkan dengan perangkat seluler. Anggap saja yang paling terkenal adalah ponsel gaming pertama bernama N-Gage yang bentuknya menyerupai joystick. Baru setelah diperkenalkannya ponsel dengan sistem operasi Android, perkembangan game seluler semakin cepat.

Game Seluler dengan Kemampuan Multiplayer

Game seluler menjadi semakin kompleks seiring dengan semakin canggihnya perangkat. Dimulai dengan “kesederhanaan” yang diwakili oleh Angry Bird, telah diperbarui melalui beberapa versi sejak dirilis. Supercell kemudian merilis Clash of Clans, sebuah game seluler multipemain, yang menjadi sukses besar. Meskipun 6tahun telah dihapus dari rilis, Clash of Clans mampu memberi pengembang suntikan dana tunai sebesar $10 miliar. Selain itu, varian game Supercell lainnya yang berkonsep battle royale juga turut meledak dan menjadi divisi kompetisi gaming di beberapa negara.

Game yang diberi nama Clash Royale ini juga menjadi salah satu kategori esports Asian Games 2018. Tidak lama setelah berkembangnya Clash Royale, persaingan pasar di dunia mobile gaming semakin ramai dengan hadirnya game-game tertentu. Merupakan adaptasi dari game yang tersedia di perangkat komputasi yaitu DoTA. Game MOBA jenis ini telah menjadi “epidemi” yang menyebar di kalangan gamer di seluruh dunia. Di Amerika, Eropa, dan Asia. Saat game PC beralih ke perangkat yang lebih sederhana, PUBG pun mengikutinya. Konsep game battle royale, perang, dan mini-game ini populer di kalangan pemain dari segala usia. Setelah itu Player Unknown Battleground banyak muncul di kompetisi nasional dan internasional. Dan jangan salah, hadiah uang yang dibagikan pun tidak main-main.

Tumbuh di Asia, Kemudian Menjelajah Dunia

Asia bisa dibilang sebagai New Mecca bagi perkembangan global game. Bukan hanya karena kasus para developer game Asia yang akhir-akhir ini memenangkan persaingan pasar game global. Tapi juga karena Asia adalah tanah peruntungan bagi pasar mobile game. Kemudian bukan juga karena Asia mempunyai jumlah penduduk yang paling banyak di dunia. Tetapi karena warga Asia dikenal loyal dan mempunyai jumlah pemain mobile game yang lebih besar dibandingkan ditempat lain pada bumi ini. Dan apabila dikerucutkan, Asia Timur dan Asia Tenggara merupakan lokasi yang mempunyai konsentrasi para pemain mobile game menggunakan taraf loyalitas yang relatif tinggi. Tak heran memang, para developer mobile game lalu memicingkan mata pada beberapa nama pada Asia Tenggara, contohnya Indonesia dan Filipina. Dua negara ini kini mempunyai jumlah pemain mobile game paling besar dan sasaran pasar potensial untuk mengeruk keuntungan. Dan ditahun 2021 diprediksi bahwa jumlah pemain mobile pada Asia Tenggara akan sebanyak 250 juta pemain!

Potensi kemenangan ini terlihat semakin menggiurkan setelah para pemain Asia Tenggara mulai menunjukkan perubahan perilaku. Kalau dulu para gamer di Asia Tenggara hanya ingin memainkan game yang diunduh, kini mereka rela membayar untuk fitur-fitur premium yang sebenarnya dibutuhkan pengembang. Buktinya, Filipina saat ini menjadi pasar terbesar ketiga untuk transaksi yang diproses melalui Google Play. Perkembangan ini juga didukung oleh kolaborasi antara Google Play dan berbagai pihak ketiga yang menawarkan jenis pembayaran berbeda. Mengingat jumlah penduduk di Asia Tenggara yang menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran tidak sebanyak jumlah penduduk di wilayah lain di benua ini. Kemudahan ini semakin mendorong pembelian para pemain game mobile. Ada banyak situs voucher game yang menawarkan top-up game. Salah satunya adalah voucher game dan top up game Garuda Voucher

Berapa Penghasilan Gamers ?

Manfaat Industri Mobile Game

Keistimewaan bagi game seluler dan acara esports tampaknya lebih dari sekadar keuntungan bagi pengembang game, penyelenggara acara, atau produk teknologi terkait. Namun para pemain esports juga merupakan jantung dari industri ini. Bagi anak-anak zaman sekarang, menjadi seorang gamer profesional bahkan merupakan sebuah impian baru. Esports tidak hanya menjanjikan keuntungan bagi pemain yang menang dalam kompetisi. Namun, selain pendapatan yang mereka peroleh dari kompetisi, mereka biasanya mendukung atau mengoperasikan saluran khusus di YouTube, yang tentu saja merupakan sumber pendapatan lain. Sama halnya dengan Jess No Limit, salah satu pemain e-sports Indonesia yang juga dikenal sebagai video blogger, pria bernama asli Tobias Justin ini merupakan salah satu pemain game online ternama di Indonesia. Jess No Limit merupakan YouTuber dengan subscriber hingga 4 juta yang menyajikan konten seputar mobile gaming. Pria ini secara konsisten membuat 371 video vlog. Penghasilannya dari YouTube saja diperkirakan mencapai 3,5 miliar.

Formulir Pekerjaan Baru yang Menjanjikan

Jess No Limit selain seorang YouTuber juga merupakan salah satu pemain Mobile Legends yang menempati peringkat cukup tinggi di dunia sehingga menjadi salah satu pemain Mobile Legends top dunia. Ia pun mampu menempati posisi pertama Mobile League Season 6. Jess No Limit juga mendapat gaji sebesar 4 Juta Rupiah dari pihak Mobile Legend sendiri atas turnamen LMP yang diikutinya. Pendapatan sebesar itu belum ditambah dengan gaji yang diterimanya dari bermain game esports untuk Team Evos. Ditambah lagi pendapatan yang diperolehnya melalui endorse produk seperti Gojek, Traveloka, Biznet, dan Nvidia. Dengan penghasilan sebesar itu, Jess No Limit mampu menghadiahi dirinya dengan sebuah Ferrari California, sebuah Honda CRV, dan sebuah jam tangan Rolex, tentunya harga dari semua itu sangat fantastis. Pengembangan game mobile yang awalnya hanya sekedar “pelengkap” perangkat mobile kini menjadi industri yang menjanjikan bagi mereka yang terlibat. Tidak hanya bagi penyedia dan pengembang peralatan teknologi, tetapi juga memberikan mimpi baru kepada generasi muda dengan lapangan kerja baru. Jadilah gamer e-sports dan bekerja serta bermain sekarang.