HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

PHP-FPM: Fungsi Hingga Cara Menginstallnya di Nginx 

PHP-FPM merupakan versi FastCGI untuk PHP yang mengoptimalkan kecepatan dan kemampuan aplikasi web berbasis PHP. Dalam panduan ini, kita akan mengeksplorasi secara mendalam mengenai PHP-FPM hingga langkah-langkah instalasinya pada Nginx.

Seperti yang kita ketahui, PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling populer saat ini. Bahasa ini banyak digunakan dalam pengembangan web di berbagai platform besar seperti WordPress, Drupal, Magento, dan lainnya. Meskipun ada alternatif lain seperti Suphp dan mod_php, artikel ini akan fokus secara khusus pada PHP-FPM di Nginx untuk sistem operasi Ubuntu 20.04.

Definisi PHP-FPM

PHP-FPM adalah singkatan dari PHP FastCGI Process Manager, yang berfungsi sebagai pengelola proses untuk menjalankan aplikasi PHP melalui protokol FastCGI. Dengan PHP-FPM, kinerja aplikasi PHP bisa ditingkatkan karena menjalankan proses PHP sebagai daemon terpisah dari server web.

Dalam konfigurasi default, PHP-FPM mengelola proses PHP secara mandiri dari server web seperti Apache atau Nginx, yang memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam pengelolaan proses PHP dan meningkatkan kemampuan skalabilitas aplikasi.

PHP-FPM menawarkan berbagai fitur, termasuk pengelolaan proses yang lebih efisien, isolasi proses yang lebih baik, pengelolaan sumber daya yang lebih optimal, kemampuan untuk membatasi jumlah koneksi, serta dukungan untuk mengaktifkan cache opcode PHP. Selain itu, PHP-FPM memudahkan administrator dalam mengelola aplikasi PHP, termasuk pemantauan serta penghentian proses PHP yang mengalami masalah.

Fungsi PHP-FPM

Fungsi utama dari PHP-FPM adalah untuk memproses aplikasi PHP menggunakan protokol FastCGI. Berikut adalah beberapa fungsi Penting dari PHP-FPM:

1. Memastikan Kecepatan aplikasi PHP

PHP-FPM memperbolehkan server web untuk menangani permintaan PHP secara terpisah, yang mengurangi durasi yang diperlukan untuk memproses permintaan tersebut. Selain itu, PHP-FPM menyediakan fitur caching opcode yang memungkinkan aplikasi PHP untuk disimpan dalam cache, sehingga waktu pemrosesan kode PHP dapat diminimalisir.

2. Mengelola sumber daya dengan lebih efisien

PHP-FPM memberikan pengaturan sumber daya yang lebih optimal, seperti menetapkan batasan pada jumlah koneksi dan jumlah memori yang digunakan setiap proses PHP. Ini membantu menghindari kelebihan beban pada server dan menjamin aplikasi PHP berjalan dengan stabil.

3. Memudahkan manajemen aplikasi PHP

PHP-FPM dilengkapi dengan antarmuka yang user-friendly, yang memungkinkan administrator untuk mengelola proses PHP dengan lebih sederhana, termasuk memonitor proses dan menghentikan proses PHP yang mengalami masalah.

4. Meningkatkan skalabilitas aplikasi

PHP-FPM memungkinkan aplikasi PHP untuk dijalankan di server yang berbeda, yang memberikan lebih banyak fleksibilitas dan memperbaiki kemampuan skalabilitas aplikasi. Dengan demikian, PHP-FPM menjadi elemen penting dalam memastikan aplikasi PHP beroperasi dengan cepat dan efisien, serta meningkatkan skalabilitas dan fleksibilitasnya.

Install PHP-FPM di Nginx 

Berikut cara singkat install PHP-FPM di Nginx:

  1. Update sistem

    sudo apt update && sudo apt upgrade -y
  2. Install Nginx dan PHP-FPM

    sudo apt install nginx php-fpm -y
  3. Konfigurasi Nginx agar pakai PHP-FPM
    Edit file server block (misal /etc/nginx/sites-available/default):

    location ~ \.php$ {
    include snippets/fastcgi-php.conf;
    fastcgi_pass unix:/var/run/php/php8.2-fpm.sock;
    }
  4. Tes konfigurasi dan restart Nginx

    sudo nginx -t
    sudo systemctl restart nginx
  5. Cek PHP-FPM berjalan

    systemctl status php8.2-fpm

Selesai! Nginx kini sudah menggunakan PHP-FPM untuk memproses file PHP.

5/5 - (1 vote)
Fitri Ana

Recent Posts

Mengenal Flutter: Framework Canggih untuk Membangun Aplikasi Multiplatform

Definisi Flutter  Flutter adalah framework open-source buatan Google yang digunakan untuk membangun aplikasi mobile, web,…

1 hour ago

Cara Mudah Menginstal dan Menggunakan Crocoblock Plugin di WordPress

Crocoblock adalah sebuah plugin yang menggabungkan Elementor dan Gutenberg. Dengan memanfaatkan plugin Crocoblock, Anda akan…

22 hours ago

Tren Desain Web: Kombinasi Warna Pastel yang Bikin Pengunjung Betah

Sekitar sepuluh tahun terakhir, desain antarmuka perangkat lunak dan situs web banyak dipenuhi oleh palet…

1 day ago

Mengenal Bisnis Preloved: Peluang Cuan dari Barang Bekas Bernilai

Salah satu sektor usaha yang tengah berkembang pesat adalah bisnis barang preloved. Preloved merujuk pada…

1 day ago

DMARC Record: Cara Membuat, Format, dan Manfaatnya

  Pengertian DMARC DMARC adalah singkatan dari Domain-based Message Authentication, Reporting, and Conformance. Ini merupakan…

2 days ago

Panduan Lengkap Konfigurasi Bind9 sebagai DNS Server di Linux

Berkeley Internet Name Domain yang dikenal dengan sebutan BIND merupakan sebuah implementasi open source dari…

2 days ago