HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
pengetahuan umum

Pelajari Beberapa Tahapan Dalam Penerapan Design Thinking

Apa yang pertama kali terlintas di benakmu ketika mendengar istilah “design thinking“? Mungkin Anda langsung berpikir tentang inovasi atau terobosan baru. Pemikiranmu tidak salah. Secara sederhana, design thinking adalah pendekatan dalam memecahkan masalah yang berfokus pada pengguna. Ketika seseorang menghadapi sebuah tantangan, design thinking dapat menjadi solusi yang tepat untuk diambil.

Namun, apakah Anda berpikir bahwa design thinking hanya terbatas pada desain produk, pengalaman pengguna, atau arsitektur? Jika ya, itu adalah kesalahan besar. Metode ini sesungguhnya dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis permasalahan! Bahkan, siapa saja dapat mengadopsinya, mulai dari startup, individu, hingga perusahaan besar. Penasaran tentang bagaimana design thinking berfungsi dan manfaat yang bisa Anda raih darinya? Temukan jawabannya dalam artikel ini!

Design Thinking adalah Sebuah Metode

Secara singkat, design thinking merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan fokus pada pengguna melalui pendekatan yang kreatif, inovatif, dan praktis. Contohnya, ketika sebuah tim melakukan pengembangan perangkat lunak, mereka akan mencari dan memahami kebutuhan serta tantangan yang dihadapi pengguna. Dengan pemahaman ini, tim dapat mengembangkan aplikasi yang menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Menariknya, siapa pun dapat memanfaatkan metode design thinking ini, karena cocok untuk berbagai kalangan.

  • Perusahaan atau organisasi yang berkeinginan menciptakan solusi untuk masyarakat.
  • Tim pemimpin yang berfokus pada peningkatan kolaborasi dalam pengembangan produk.
  • Freelancer yang berusaha mengembangkan produk yang bermanfaat dengan memperdalam pemahaman terhadap pengguna.

Dengan menerapkan design thinking, Anda akan merasakan berbagai manfaat yang signifikan. Salah satu keuntungannya adalah membantu Anda memahami kebutuhan pengguna, sehingga dapat mengurangi risiko kegagalan produk. Itu baru sebagian kecil dari manfaat design thinking. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan selanjutnya!

Apa Saja Manfaat Design Thinking?

Metode design thinking menawarkan berbagai manfaat yang bisa Anda rasakan. Berikut adalah beberapa keuntungan dari penerapan pendekatan ini.

1. Menciptakan Ide dan Solusi Inovatif

Design thinking berfokus pada pengembangan solusi yang kreatif. Dengan pendekatan ini, kita dapat menghasilkan berbagai ide inovatif yang dapat mendukung pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan produktivitas karyawan.

2. Menciptakan Loyalitas Pegawai

Membangun loyalitas pegawai merupakan salah satu manfaat penting dari penerapan design thinking. Metode ini menyediakan teknologi pembelajaran yang relevan dengan kegiatan sehari-hari karyawan. Untuk itu, karyawan perlu mengikuti pelatihan yang memungkinkan mereka memanfaatkan design thinking dalam mengatasi berbagai permasalahan. Melalui fokus pada pelatihan ini, loyalitas karyawan akan semakin tumbuh dan berkembang.

3. Mengurangi Risiko Kegagalan Produk

Salah satu manfaat penting dari design thinking adalah kemampuannya dalam mengurangi risiko kegagalan produk. Hal ini terjadi karena produk yang dikembangkan didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap permasalahan yang ada, serta target audiens yang telah ditentukan dengan jelas.

4. Efisien dan bisa diterapkan pada segala bidang

Desain berpikir (design thinking) memiliki manfaat yang sangat luas dan dapat diterapkan di berbagai bidang. Baik perusahaan yang bergerak di sektor jasa maupun barang, mereka pasti membutuhkan umpan balik konstruktif dari pengguna untuk meningkatkan produk, layanan, dan jasa yang mereka tawarkan.

Menurut data, sebanyak 71% perusahaan mengakui kehadiran desain berpikir dapat meningkatkan efisiensi hingga 69%. Oleh karena itu, salah satu keuntungan utama dari desain berpikir adalah membantu meringankan beban perusahaan, khususnya dalam product development.

5 Tahapan Design Thinking

Proses design thinking memiliki lima tahapan yang cukup terstruktur. Lalu, apa saja tahap-tahap tersebut?

1. Empathize: Memahami Calon Konsumen

Tahapan pertama dalam design thinking adalah memahami calon konsumen, atau yang sering disebut dengan empati. Pentingnya empati dalam memahami kebutuhan konsumen adalah agar kita dapat melihat kebutuhan dan masalah mereka dari sudut pandang yang tepat. Sering kali, orang melakukan kesalahan dengan berasumsi tentang suatu masalah tanpa memahami konteks yang sebenarnya. Banyak yang melewati fase penting ini dan langsung bergerak ke tahapan penentuan. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak berasumsi sendiri. Untuk menghindari kesalahan tersebut, lakukanlah riset yang mendalam seperti.

  • Lakukan riset pasar dengan mengumpulkan dan menganalisis data terkait target pasar.
  • Selanjutnya, lakukan penelitian kata kunci untuk mengetahui istilah-istilah yang sering dicari, sehingga kita dapat memahami informasi apa yang banyak dicari oleh konsumen.
  • Riset produk juga penting, di mana kita perlu mencari informasi dari berbagai aspek, seperti kualitas, harga, dan kompetitor.

Agar proses dalam tahapan design thinking ini menjadi lebih mudah, Anda bisa memanfaatkan berbagai alat, seperti UberSuggest untuk menemukan kata kunci, Google Trends untuk riset pasar, dan survei ulasan untuk menganalisis produk.

2. Define: Mengidentifikasi Masalah Calon Konsumen

Setelah Anda memahami karakteristik calon konsumen, langkah selanjutnya yang perlu dilalui adalah tahapan design thinking yang dikenal sebagai define. Salah satu metode yang efektif untuk mengidentifikasi masalah calon konsumen adalah dengan menyusun buyer persona. Buyer persona akan memberikan gambaran yang jelas mengenai target konsumen yang ingin Anda jangkau.

Untuk membuat buyer persona, ada beberapa informasi penting yang perlu kamu kumpulkan, seperti data pribadi, perilaku, serta kebiasaan berbelanja konsumen. Dengan memanfaatkan buyer persona ini, kamu akan lebih mudah menjalani tahapan define dalam design thinking, sehingga dapat menghasilkan solusi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

3. Ideate: Mengumpulkan Ide

Setelah melalui tahap sebelumnya, langkah berikutnya dalam proses design thinking adalah ideate. Di tahap ini, Anda akan mengumpulkan berbagai ide atau solusi untuk permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengumpulkan ide, seperti brainstorming atau mind mapping. Dalam proses ini, ada tiga hal penting yang perlu Anda pertimbangkan:

  • Kelayakan ekonomi mengindikasikan bahwa perusahaan dapat menjalankan fungsinya secara efektif.
  • Sementara itu, kelayakan teknis menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan berfungsi dengan baik.
  • Selain itu, jika produk tersebut diterima dan dibutuhkan oleh calon konsumen, itu berarti produk tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan pasar.

4. Prototype: Model Solusi

Setelah mengumpulkan data dan berbagai solusi, langkah selanjutnya adalah membuat prototype. Dalam konteks design thinking, prototype dapat diartikan sebagai pembuatan model sederhana dengan biaya yang terjangkau untuk berbagai solusi yang telah ada. Dengan menyusun prototype, Anda dapat mengevaluasi solusi mana yang paling efektif dalam menjawab permasalahan pengguna. Prototype berfungsi sebagai wadah untuk mulai bereksperimen dengan ide-ide yang telah Anda kembangkan. Anda bisa menggunakan storyboard untuk membuat prototype tersebut. Pastikan prototype yang dibuat sederhana dan mudah digunakan, sehingga pengguna dapat memberikan umpan balik yang jelas dan bermanfaat.

5. Test: Pengujian Solusi

Tahap terakhir dalam proses design thinking adalah pengujian solusi. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana respon pengguna terhadap solusi atau produk yang telah dibuat. Namun, perlu diingat bahwa produk yang diuji harus dalam bentuk fisik yang nyata, ya Sobat Teko! Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menerapkan konsep MVP atau Minimum Viable Product.

MVP adalah produk yang memiliki fitur dasar dan fungsionalitas yang cukup meskipun belum sepenuhnya canggih, tetapi tetap memiliki nilai guna yang tinggi. Dengan pendekatan ini, Anda tidak hanya meluncurkan prototipe, tetapi benar-benar mewujudkan produk yang dapat digunakan oleh pengguna. Ini akan memungkinkan Anda untuk mendapatkan umpan balik langsung dari pengguna.

Meskipun pengujian merupakan tahap terakhir dalam proses design thinking, perjalanan tidak berhenti di sini. Anda perlu mengulang semua tahapan dari awal dengan tujuan untuk meluncurkan produk yang lebih sempurna, melengkapi fitur-fitur yang ada, dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

Contoh Penerapan Design Thinking

Tahukah Anda bagaimana cara penerapan design thinking dalam berbagai industri? Jika belum, ada baiknya Anda menyimak bagian ini! Di bawah ini, kami akan memberikan beberapa contoh bagaimana design thinking diterapkan di berbagai sektor.

1. Netflix

Anda pasti sudah familiar dengan Netflix, bukan? Itu adalah salah satu aplikasi streaming film yang sangat populer. Dalam konteks design thinking, Netflix telah menerapkan pendekatan ini untuk menciptakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. Dengan hadirnya Netflix, Anda tidak perlu lagi repot-repot menyewa DVD untuk menikmati film favoritmu. Netflix juga memberikan solusi bagi pelanggan yang mencari film-film original berkualitas tinggi, termasuk yang tidak ditayangkan di televisi biasa.

Sistem yang digunakan adalah berlangganan, di mana Anda perlu mendaftar sebelum dapat menonton film di aplikasi ini. Setiap pembaruan fitur yang dilakukan oleh Netflix merupakan contoh dari design thinking, karena mereka mendengarkan kebutuhan penggunanya dan menciptakan solusi yang efektif melalui proses pemikiran yang kreatif.

2. IBM

Contoh kedua dari penerapan design thinking adalah IBM. Sebagai salah satu perusahaan multinasional terkemuka, IBM telah berhasil menerapkan prinsip design thinking dalam pengembangan produknya, yang membawa mereka meraih kesuksesan signifikan. Perusahaan ini menawarkan berbagai produk open source, yang menjadi solusi bagi para pengguna dalam memenuhi kebutuhan mereka akan teknologi terbuka. Berkat strategi ini, IBM berhasil mencapai pendapatan sebesar $20,6 juta.

3. Olay

Olay, sebagai salah satu merek skincare yang dimiliki oleh P&G, merupakan contoh yang baik dalam penerapan design thinking. Meskipun Olay pernah meraih posisi sebagai pemimpin pasar, penjualan mereka semakin menurun seiring berjalannya waktu. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa Olay kurang berinovasi dan tidak mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggannya. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Olay memutuskan untuk melakukan sejumlah inovasi, dengan design thinking sebagai metode yang diterapkan. Melalui penerapan design thinking, Olay berhasil mengidentifikasi segmen target yang baru, sehingga penjualan produk mereka pun kembali meningkat.

Mari Terapkan Design Thinking untuk Menghadirkan Produk Inovatif!

Design Thinking adalah suatu metode pemecahan masalah yang menempatkan pengguna sebagai pusat perhatian. Artinya, setiap ide dan solusi yang dikembangkan berlandaskan pada kebutuhan serta tantangan yang dihadapi oleh target konsumen. Manfaat dari pendekatan ini sangat nyata, seperti membantu menciptakan ide-ide inovatif, mengurangi risiko kegagalan produk, hingga membangun loyalitas di kalangan karyawan.

Banyak perusahaan terkemuka yang telah sukses menerapkan Design Thinking, termasuk Netflix, Olay, dan IBM. Tertarik untuk mengadopsi pendekatan ini dalam menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen Anda? Ayo, mari kita coba!

5/5 - (3 votes)
Nabilah Atikah S

Recent Posts

Perbedaan OSI Layer Dengan TCP Layer

Sebelumnya, apakah Anda sudah mengetahui mengenai OSI Layer dan TCP Layer? Berikut adalah ringkasan untuk…

2 hours ago

Langkah Mudah Format Flashdisk Lewat CMD dan Terminal

Flash drive atau USB umumnya digunakan untuk mentransfer data antara komputer. Saat Anda ingin memformat…

5 hours ago

Pembahasan Mengenai Definisi dan Keunggulan dari Aplikasi Neo Feeder

Karena saat ini hampir semua sektor sedang mengalami digitalisasi, mulai dari ekonomi, kesehatan, hiburan, hingga…

8 hours ago

Mempelajari Tips & Strategi Sukses Digital Marketing Usaha Property

Dunia bisnis yang mengalami pertumbuhan pesat kini menyaksikan munculnya berbagai perusahaan yang bersaing untuk menarik…

1 day ago

Waktu Tepat Untuk Menambahkan Ikon Agar Website Lebih Menarik

Halo, Sobat Teko! Apakah Anda pernah berpikir tentang kapan waktu yang tepat untuk menggunakan ikon…

1 day ago

Perbedaan Antara Public Cloud, Private Cloud, dan Hybrid Cloud

Cloud computing menawarkan berbagai keuntungan bagi organisasi dan korporasi, namun tidak semua individu mampu mengakses…

1 day ago