(0275) 2974 127
Siklus hidup pengembangan perangkat lunak umumnya dikenal beberapa model seperti salah satunya disebut dengan Spiral Model.Perlu diketahui bahwa,Spiral Model sudah didukung dengan penanganan risiko.
Spiral Model sebagaimana namanya,memiliki diagram representasi berbentuk menyerupai spiral.Dalam spiral itu terdapat beberapa loop yang jumlah tidak diketahui secara pasti,bergantung pada fase proses pengambangan perangkatnya.
Perlu diperhatikan bahwa fasenya sendiri jumlahnya akan beragam pada kebutuhan pengembangan produk.Estimasinya mungkin akan divariasikan oleh manajer proyeknya berdasarkan risiko yang mungkin terjadi.Untuk itu,manajer proyek memiliki peranan yang sangat penting dalam Spiral Model.
Tahun 1986,Spiral Model pertama kali diperkenalkan oleh Barry Boehm melalui makalah yang berjudul “A Spiral Model of Software Develompment and Enhancement.Lalu tahun 1986,Barry Boehm memperkenalkan Spiral Model lebih jauh lagi yaitu sebagai diagram yang direproduksi hingga pengggunaan beberapa pendekatan seperti :
Menurut Barry Boehm,Spiral Model digambarkan sebagai suatu generator model proses yang disesuaikan dengan proyek dan risikonya.Bahkan pola pola risiko tertentu mungkin terlihat dengan Spiral Model.Perlu diketahui juga bahwa,kesalahpahaman timbul ketika Spiral Model disederhanakan secara berlebihan.Menurut Barry Boehm,kesalahpahaman tersebut meliputi :
Pertama.Suatu proyek yang besar khususnya dalam proyek-proyek rekayasa perangkat lunak maka sebaiknya menggunakan Spiral Model.Kedua,jika proyek perangkat lunak tersebut memiliki deadline rilis yang sering maka penggunaan model Spiral Model akan sangat membantu nanti.
Sama halnya jika ingin membuat prototype,evaluasi risiko bahkan perhitungan biaya secara tepat,Spiral Model adalah salah satu solusinya.Jika menilik pada risiko suatu proyek,Spiral Model ini mungkin akan lebih cocok digunakan pada proyek perangkat lunak yang memiliki tingkat risiko menengah hingga tinggi.
Spiral Model juga sebaiknya dipilih untuk diterapkan pada proyek pengembangan perangkat lunak yang memiliki persyaratan yang tidak jelas maupun kompleks.Bahkan,jika proyek pengembangan perangkat lunak cenderung membutuhkan beberapa perubahan yang mungkin dapat terjadi setiap saat,Spiral Model merupakan pilihan yang tepat untuk proyek seperti itu.Spiral Model juga disarankan untuk digunakan ketika komitmen proyek jangka panjang tidak layak atau terjadi perubahan prioritas ekonomi.
Berikut ini merupakan beberapa tahapan atau fase dalam Spiral Model :
Tahap liason merupakan tahap yang memiliki tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan perangkat lunak.Perbaikan & pengembangannya tentu akan didasarkan kepada kebutuhan konsumen.Jadi,pada tahap ini beberapa pihak terlibat untuk mencapai tujuan itu,termasuk diantaranya yaitu pihak system analyst dan pelanggan atau user.
Tahap planning merupakan tahap di mana beberapa hal berikut ini diestimasikan :
Jadi,pada tahap ini hasil utamanya yang diperoleh akan berupa dokumen spesifikasi dari kebutuhan sistem maupun bisnis.
Sebagaimana namanya,pada tahap analisis risiko ini akan potensi risiko yang mungkin terjadi akan diidentifikasikan.Tidak hanya itu,pada tahap Analisis Risiko ini juga akan dilakukan pencarian terhadap solusi atas potensi risiko yang telah diidentifikasi sebelumnya.Tahap ini bisa dikatakan juga seperti tahap mitigasi atau upaya mengurangi risiko bencana.Solusinya pun akan mencakup strategi teknis dan manajerial.
Tahap rekayasa merupakan tahap yang memiliki beberapa kegiatan utama mulai dari menguji,melakukan coding dan mengembangkan perangkat lunak hingga membuat laporan kekurangan perangkat lunak.
Dari laporan itu,maka kekurangan perangkat lunak dapat segera diperbaiki.Lebih detailnya,tahap rekayasa ini akan mencakup kegiatan berikut :
Tahap selanjutnya yakni tahap evaluasi.Pada tahap ini,perangkat lunak yang sudah dibuat oleh system analyst akan di evaluasi oleh beberapa pihak termasuk user atau pengguna.
Hal ini tentu dilakukan tidak lain untuk menguji kesesuaian perangkat lunak dengan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.Pada tahap ini,risiko yang menyebabkan pembengkakan biaya juga masih tetap dipantau.
Spiral Model memiliki beberapa kelebihan,seperti :
Spiral Model meski memiliki banyak kelebihan namun tetap tidak lepas dari kekurangan,yakni diantaranya :
Nah,itulah pembahasan tentang Spiral Model,semoga bermanfaat !
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…