HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Troubleshooting : Pengertian, Jenis dan Cara Kerjanya

Pernahkah anda mengalami kendala pada jaringan, software, hardware, atau komponen lainnya yang berkaitan dengan komputer? Hal ini memang cukup merepotkan dan bisa mengganggu produktivitas kerja. Dari sekian banyaknya alternatif, troubleshooting adalah salah satu pendekatan yang bisa anda lakukan untuk memecahkan masalah.

Troubleshooting memiliki jenis dan metode bervariasi tergantung sumber masalahnya. Troubleshooting akan mengidentifikasi, mengevaluasi, hingga me-review sumber error pada perangkat komputer. Oleh sebab itu, aktivitas ini sebaiknya tidak dilakukan secara sembarangan.

Pengertian Troubleshooting

Melansir TechTarget, troubleshooting adalah sebuah pendekatan sistematis yang dilakukan untuk menemukan dan memecahkan masalah. Kendala atau masalah yang dimaksud biasanya bersifat kompleks, misalnya error pada perangkat komputer, jaringan, sistem perangkat lunak, dan lain sebagainya. Aktivitas troubleshooting bertujuan untuk memastikan bahwa sistem bisa beroperasi kembali dengan normal.

Ketika melakukan troubleshooting, seorang teknisi komputer biasanya akan menerapkan pendekatan isolasi masalah. Pendekatan dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi terkait kendala yang terjadi. Sebut saja seperti berkurangnya fungsionalitas suatu komponen atau terdapat perilaku yang tidak diinginkan.

Berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan, teknisi akan menghilangkan atau mengeliminasi sejumlah komponen yang dicurigai menjadi penyebab error. Tujuannya yaitu untuk memastikan apakah kendala masih tetap ada atau sudah hilang. Selain itu, langkah ini juga berguna sebagai identifikasi masalah ketidakcocokkan komponen.

Metodologi troubleshooting pada dasarnya yaitu mencari penyebab masalah secara umum dan mengisolasinya sehingga dapat diperiksa. Dengan begitu, teknisi dapat mendiagnosis masalah dan menerapkan solusi yang jelas.

Jenis Troubleshooting

Secara teknis, ada dua jenis troubleshooting yang perlu anda ketahui yaitu forward dan backward. Berikut ini penjelasannya :

1. Troubleshooting forward

Sesuai namanya, troubleshooting forward merupakan teknik yang dilakukan untuk mendeteksi masalah sejak awal perakitan komputer. Troubleshooting jenis ini biasanya digunakan oleh orang yang sudah terbiasa merakit komputer. Pemeriksaan dilakukan sebelum komputer dinyalakan atau diberi aliran listrik. Misalnya, pemeriksaan power supply dan power socket, pemasangan RAM, dan sebagainya.

2. Troubleshooting backward

Troubleshooting backward merupakan teknik yang dilakukan untuk mendeteksi masalah pada komputer setelah dinyalakan. Teknik ini banyak digunakan karena memang kendala lebih sering muncul setelah perangkat dihidupkan. Misalnya, floppy disk tidak terbaca, tombol CPU tidak berfungsi, dan lain-lain.

Adapun jenis-jenis troubleshooting berdasarkan penyebab masalahnya. Diantaranya yaitu sebagai berikut :

  • Kebiasaan penggunaan yang buruk

Kebiasaan buruk pengguna bisa menurunkan performa dan kinerja perangkat. Contohnya seperti membuka banyak aplikasi bersamaan atau menggunakan perangkat secara overclock. Upaya troubleshooting untuk mengatasi hal ini adalah melakukan restart atau mendiamkan komputer dalam keadaan mati selama 10 sampai 20 menit.

  • Faktor desain kurang baik

Selaku pengguna, anda tentu merasa kurang nyaman jika komputer yang digunakan didesain kurang baik. Misalnya penempatan port tidak biasa dan asal-asalan, dimana hal ini berpotensi menyebabkan kesalahan pemasangan kabel dan USB. Kesalahan memasukkan port akan terdeteksi oleh komputer dan memunculkan sebuah peringatan berupa dialog box.

  • Kesalahan tidak disengaja

Pengguna mungkin saja melakukan kesalahan secara tidak sengaja yang mempengaruhi kinerja sistem. Misalnya menekan banyak tombol keyboard bersamaan sehingga kursor tidak bisa bergerak. Upaya troubleshooting atas masalah ini yaitu dengan melakukan restart.

  • Kualitas sistem kurang baik

Kendala juga bisa terjadi akibat dari buruknya kualitas sistem itu sendiri. Setiap produk memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga masalah yang terjadi pun bervariasi tergantung sistemnya. Untuk memecahkan masalah sebaiknya ikuti buku panduan manual bawaan dari brand bersangkutan.

Cara Kerja Troubleshooting

Permasalahan komputer memang kerap kali terjadi ketika perangkat komputer sedang kita digunakan. Berikut ini adalah cara kerja dari troubleshooting dalam menyelesaikan beberapa permasalahan yang dialami komputer.

1. Mengumpulkan informasi

Cara kerja troubleshooting yang pertama adalah mengumpulkan semua informasi terkait masalah. Informasi tersebut bisa berisi tentang hilangnya kemampuan komponen tertentu atau terjadi perubahan yang tidak diinginkan. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala sekaligus memahami bagaimana cara mengatasinya.

2. Mendeskripsikan masalah

Mendeskripsikan masalah secara komprehensif akan membantu troubleshooter menemukan akar permasalahan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebut saja seperti gejala, waktu, komponen, dan kondisi ketika terjadi error. Hal ini akan mengungkap komponen mana saja yang masih aman dan mengalami kendala.

3. Menentukan penyebab masalah

Di tahap ini, troubleshooter pada umumnya menggunakan pendekatan split-half atau mengisolasi masalah melalui proses eliminasi. Cara ini sangat efektif digunakan terutama jika perangkat memiliki sistem dengan sejumlah bagian secara seri. Setiap bagian akan dites satu per satu hingga sumber masalah ditemukan.

4. Membuat dan menguji solusi

Setelah akar masalah sudah ditemukan, selanjutnya yaitu membuat dan mengembangkan rencana untuk mengatasi masalah tersebut. Hipotesis-hipotesis atau rencana yang dibuat kemudian diuji hingga solusi teridentifikasi. Jika semuanya gagal, troubleshooting harus dilakukan ulang dari tahap sebelumnya.

5. Mengimplementasikan solusi

Ketika sebuah masalah berhasil dipahami dan diidentifikasi, tahap selanjutnya yakni mengimplementasikan solusi. Di tahap ini, troubleshooter harus memperbaiki, menyesuaikan, atau bahkan mengganti komponen penyebab masalah. Pengujian ulang pun diperlukan guna memastikan bahwa kendala benar-benar telah diperbaiki.

6. Menganalisis hasil

Terkadang, sebuah solusi malah menimbulkan masalah baru pada komponen lain. Analisa hasil troubleshooting merupakan bentuk antisipasi terhadap potensi terjadinya masalah baru. Oleh sebab itu, troubleshooter harus memantau dan memastikan perubahan yang dibuat tidak mempengaruhi kinerja sistem atau komponen terhubung lainnya.

7. Mendokumentasikan proses

Mendokumentasikan proses troubleshooting adalah langkah terakhir yang dapat diambil. Meskipun secara teknis tidak ada kaitannya dengan proses perbaikan, namun hal ini akan membantu troubleshooter lain bilamana mendapati kendala serupa.

Langkah-Langkah Troubleshooting Jaringan

Untuk melakukan pemecahan masalah jaringan, ada beberapa metode dan langkah yang harus diikuti untuk menyelesaikan masalah dengan benar dan cepat. Yuk, lihat deskripsi solusi jaringan di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

1. Terdapat tanda seru

Langkah pertama yang perlu anda lakukan adalah memastikan bahwa ada tanda seru berwarna kuning di area systray system anda atau di sudut kanan bawah komputer. Jika komputer anda memiliki tanda-tanda seperti itu, berarti komputer anda tidak dapat terhubung ke Internet. Untuk memperbaikinya, ikuti langkah-langkah berikut :

  • Masuk pada bagian Control Panel” dan pilihlah Jaringan atau Network and Sharing Center“.
  • Setelah itu buka dengan cara klik bagianChange Adapter Setting“.
  • Klik kanan di bagian Wireless Network Connection” kemudian pilih Properties“.
  • Langkah selanjutnya klik 2 kali di bagian Internet Protocol Version 4“.
  • Jika sudah, anda dapat melihat Windows yang akan menampilkan mengenai detail dari IP address dalam komputer.
  • Silahkan kosongkan seluruh IP address dengan cara memilih Obtain an IP Address Automatically“.
  • Klik OK dan tunggu hingga IP address yang berasal dari DHCP server hotspot muncul.
  • Selanjutnya perhatikan icon wireless connection pada systray sudah berubah. Komputer sudah bisa digunakan apabila tanda seru warna kuning sudah hilang.

2. Terjadi permasalahan dibagian Wi-Fi card laptop

Jika langkah pertama gagal, mungkin ada masalah dengan kartu WiFi komputer/laptop anda. Masalah seperti ini biasa terjadi pada driver perangkat keras komputer yang rusak. Untuk memecahkan masalah troubleshooting jaringan tersebut, buka menu Device Manager. Untuk melakukannya, ikuti langkah-langkah berikut :

  • Klik kanan di bagian My Computer” lalu pilih Manager“.
  • Pilih Device Manager“.
  • Perhatikan di bagian Network Adapter” dan klik bagian kanan Hardware Wi-Fi” pada komputer, kemudian klik Uninstall“.
  • Ketika sudah terdeteksi system driver maka secara otomatis dapat terinstall kembali.
  • Selanjutnya klik kanan dan pilih Scan for Hardware Change” agar sistem dapat terdeteksi dan melakukan penginstallan ulang.
  • Jika device manager telah tertutup maka pada hotspot Wi-Fi akan kembali secara otomatis sehingga internet bisa digunakan secara normal.

3. Restart modem

Opsi ketiga yang dapat anda coba adalah me-restart modem atau router internet anda. Masalah internet terkadang dapat disebabkan oleh kesalahan modem terkait sistem atau perangkat keras. Reboot mungkin menjadi solusi untuk me-restart sistem seperti sebelumnya. Anda dapat memulai ulang dari tombol fisik router atau restart dari aplikasi.

4. Adanya serangan pengguna netcut

Netcut adalah software pemotong pada koneksi internet pada saat terkoneksi dalam jaringan umum, misalnya seperti jaringan hotspot. Jadi koneksi anda bisa terputus sewaktu-waktu, penyebabnya dari aplikasi netcut yang digunakan oleh pengguna lain.

Untuk mengatasi hal ini anda bisa ganti IP anda dan gunakan software pelindung, misalnya seperti anti netcut maupun anti ARP. Dengan cara ini maka penyebab dari wi-fi komputer tidak terkoneksi bisa anda atasi dengan baik.

Jadilah yang pertama untuk memberi nilai
Risa Y

Recent Posts

Mengenal Manfaat GPN Dari Filosofi Logonya!

Apakah Anda menggunakan kartu ATM atau kartu debit? Suka bertransaksi secara cashless? Sepertinya Anda perlu…

9 hours ago

Ingin Membuat Website E-Commerce Yang Menarik? Perhatikan Tips Ini

Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…

1 day ago

Apa Saja Jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan UX Designer? Yuk Simak Di Sini

Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…

2 days ago

Aktifkan Keep-Alive Untuk Meningkatkan Performa Website Anda

Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…

3 days ago

Baca Ini Untuk Pelajari Apa Saja Job Description Web Developer

Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…

4 days ago

Rekomendasi Tools A/B Testing untuk Meningkatkan Conversion Rate

Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…

5 days ago