Remote Server Aman Dan Mudah Dengan Menggunakan SSH
Fungsionalitas SSH sering digunakan untuk mengakses server. SSH merupakan perintah yang sering digunakan ketika ingin mengontrol server dari jarak jauh.
Jika Anda baru mengenal SSH atau belum familiar dengan SSH, jangan khawatir, ini mudah dipelajari. Artikel ini menjelaskan apa itu SSH dan cara mengaksesnya saat di hosting. Mari kita mulai!
Pengertian SSH
Secure Shell atau SSH adalah protokol manajemen jarak jauh yang memungkinkan pengguna mengakses dan mengubah berbagai pengaturan file di server melalui Internet. SSH adalah protokol yang menggunakan prinsip client-server, dimana klien dan server berkomunikasi melalui saluran aman. SSH adalah versi secure dari Telnet yang aman karena memiliki metode enkripsi yang menggunakan berbagai teknologi, termasuk enkripsi simetris, enkripsi asimetris, dan enkripsi hash.
Di bawah ini adalah penjelasan rinci tentang berbagai jenis enkripsi di SSH.
Enkripsi Simetris
Enkripsi ini menggunakan kunci pribadi (secret key) yang digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Kunci pribadi ini disimpan di klien dan server. Kunci pribadi tidak ikut berpindah selama proses transfer.
Enkripsi Asimetris
Enkripsi ini menggunakan dua kunci privat (secret key) yang membentuk pasangan kunci publik-privat (public-private key pair). Public-private key pair ini berarti bahwa data yang dienkripsi dengan kunci publik hanya dapat dijelaskan oleh kunci privat yang mewakili pasangan tersebut atau pasangannya.
Hashing
Enkripsi ini hanya bersifat satu arah, sehingga data yang dikirimkan tidak dapat didekripsi. Hal ini untuk memastikan bahwa data yang dikirimkan tidak dapat diubah oleh peretas atau pihak ketiga.
Layanan SSH menggunakan teknik kriptografi untuk memastikan bahwa semua komunikasi ke dan dari server jarak jauh dienkripsi. SSH dirancang untuk sistem operasi mirip Unix seperti Linux, macOS, dan BSD. Namun, SSH juga berfungsi di Windows.
SSH memiliki tiga layer, antara lain:
- Transport layer : Layer ini memastikan komunikasi yang aman antara klien dan server, memantau enkripsi dan deskripsi data, melindungi integritas koneksi, dan melakukan caching dan kompresi data.
- Connection layer : Bertanggung jawab untuk melakukan langkah-langkah otentikasi klien.
- Authentication layer : Melakukan manajemen saluran komunikasi setelah otentikasi.
Cara Kerja SSH
Untuk menjalankan SSH, Anda harus terhubung ke server SSH menggunakan SSH client. Beberapa sistem operasi berbasis Unix memiliki daemon dan client yang sudah diinstal sebelumnya (secara default).
$ ssh username@alamat_host
username
Anda mengacu pada akun yang Anda akses. Misalnya, Anda ingin akses root, administrator sistem memiliki hak penuh untuk melakukan perubahan pada sistem. alamat_host
mewakili komputer yang ingin Anda akses. Alamat_host dapat berupa alamat IP atau nama domain.
Pengguna sistem operasi Windows harus menggunakan aplikasi dan layanan pihak ketiga seperti PuTTy. Tahapan operasi SSH adalah sebagai berikut:
- Berdasarkan pembahasan sebelumnya, cara kerja SSH adalah Anda terlebih dahulu terhubung ke server melalui SSH client. SSH client ini terhubung melalui port default 22. Di sini, SSH client menggunakan enkripsi yang digunakan untuk mengautentikasi dan mengidentifikasi server SSH.
- Jika SSH client dan SSH server menggunakan versi yang sama, koneksi akan dilanjutkan. SSH memerlukan public key dan host key dari server SSH untuk verifikasi.
- Apabila kunci yang digunakan oleh SSH client dan SSH server tidak dipasangkan, koneksi akan gagal secara otomatis. Di sisi lain, jika kunci yang digunakan oleh klien SSH dan server SSH dipasangkan, SSH client membentuk session key dan mengenkripsi kunci tersebut dengan public key dari SSH server.
- SSH server kemudian mendekripsi balik public key dari SSH client dan melakukan verifikasi terbalik.
- Terakhir. Pengguna SSH client harus memasukkan username dan password yang ada untuk mengautentikasi. Setelah otentikasi berhasil, koneksi aman ke SSH server dibuat. Anda sekarang dapat terhubung ke server Anda dari jarak jauh menggunakan SSH client.
Fungsi SSH
Setelah memahami apa itu SSH dan cara kerjanya, berikut adalah beberapa fungsi dari SSH:
- Kontrol Server yang Mudah dan Bebas
Fungsi SSH yang pertama adalah kemampuan untuk mengontrol server dari jarak jauh. Anda dapat dengan mudah dan bebas mengontrol server Anda tanpa harus pergi ke lokasi dimana server fisik berada.
Memantau log server dengan mudah, menginstal atau menghapus aplikasi, mentransfer data, dan banyak lagi.
- Mencegah Kejahatan Dunia Maya
Fungsi SSH yang kedua adalah untuk mencegah terjadinya kejahatan dunia maya atau cyber crime. Ketiga jenis enkripsi yang digunakan SSH secara otomatis mengakhiri koneksi jika terjadi aktivitas mencurigakan selama proses transfer.
Selain itu, SSH dilengkapi dengan DNS dan IP spoofing yang bertugas melindungi proses pengiriman. Ini membantu melindungi Anda dari ancaman kejahatan dunia maya seperti hacker, malware, spoofing IP dan DNS, manipulasi data, pelacakan ilegal serta hal lainnya.
- Keamanan Dijamin oleh Sistem Otentikasi
Fungsi SSH yang ketiga adalah meminimalisir pencurian data yang dilakukan oleh hacker. Hal ini karena proses transfer data menggunakan sistem autentikasi yang kuat seperti SSH dan enkripsi membuat pencurian data menjadi lebih sulit.
Haruskah Menggunakan SSH?
Tentu saja! Pada dasarnya SSH digunakan untuk mengamankan akses ke server. Selain itu, SSH memungkinkan Anda mengakses server hosting Anda tanpa berinteraksi secara fisik dengannya.
Bayangkan server hosting Anda berlokasi di Singapura atau Amerika. Apakah Anda harus pergi ke sana hanya untuk menginstal aplikasi tertentu? Apakah Anda harus pergi ke sana untuk me-restart server? Jadi berkat teknologi SSH, Anda dapat login ke cPanel Hosting dari jarak jauh seolah-olah Anda sedang berdiri di depan monitor server sebenarnya.
Hosting jarak jauh melalui SSH biasanya berbasis konsol dan tidak menggunakan GUI. Oleh karena itu, pengetahuan tentang perintah Linux sangat penting untuk melakukan aktivitas di server hosting.