Google Cloud Platform (GCP): Peran Pentingnya Terhadap Bisnis Startup
Salah satu faktor utama yang menjadikan GCP terkenal di antara banyak pengguna adalah banyaknya keuntungan luar biasa yang disediakannya, yang menjadikannya sebagai salah satu pesaing teratas di industri layanan cloud. Dari kebutuhan untuk mengirim pesan elektronik, bekerja sama dengan tim, hingga menyusun laporan secara kolektif, semua itu dapat kamu lakukan menggunakan GCP.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan GCP? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Yuk, ikuti penjelasan di bawah ini!
GCP Adalah
Google Cloud Platform (GCP) adalah kumpulan lengkap layanan cloud computing yang ditawarkan oleh Google, memberikan kemampuan setara dengan infrastruktur yang mendukung produk-produk besar seperti Google Search, YouTube, Gmail, dan lainnya. Dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengembang serta perusahaan dari berbagai ukuran, GCP menawarkan beragam layanan yang mencakup komputasi, jaringan, pembelajaran mesin dan AI, serta pengolahan data besar, semua berjalan pada infrastruktur canggih yang digunakan oleh Google secara internal.
Keistimewaan dari Google Cloud Platform terletak pada kemampuannya untuk menyediakan infrastruktur dan layanan yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi web, menganalisis data, serta melakukan pekerjaan komputasi lainnya dengan efisiensi biaya dan fleksibilitas yang tinggi. Dengan GCP, pengguna memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan menyimpan aplikasi kustom mereka, memanfaatkan layanan cloud yang disediakan melalui internet, yang menjamin skalabilitas, keamanan, serta kecepatan yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi modern.
Salah satu faktor penting yang menjadikan GCP terkenal di antara jutaan pengguna adalah berbagai keuntungan luar biasa yang ditawarkannya, menjadikannya salah satu pesaing utama di bidang layanan cloud. Dari kemampuan untuk mengakses infrastruktur yang sama dengan produk Google yang banyak digunakan oleh masyarakat, hingga kebebasan dalam mengelola data dan aplikasi menggunakan teknologi mutakhir, GCP menawarkan solusi komprehensif untuk berbagai kebutuhan dalam cloud computing.
Kelebihan GCP
Google Cloud Platform (GCP) menyediakan berbagai keuntungan yang menjadikannya opsi menarik bagi banyak organisasi serta pengembang pribadi, terutama dalam aspek biaya, kecepatan, dan kemampuan mengelola data dalam jumlah besar.
Untuk memahami lebih dalam, mari kita telusuri setiap keunggulan ini dengan pendekatan yang lebih teratur dan mudah dipahami.
Harga Bersaing
Salah satu hal yang paling dihargai oleh pengguna GCP adalah model harga yang bersaing dan fleksibel.
Google Cloud menawarkan paket harga bulanan yang menarik, di mana pengguna dapat mendapatkan potongan harga besar dengan berkomitmen pada penggunaan sumber daya seperti CPU dan memori selama satu atau tiga tahun. Potongan harga ini dapat mencapai 57%, yang menjadi dorongan kuat bagi perusahaan yang ingin mengurangi biaya operasional mereka tanpa mengorbankan kualitas atau performa.
Strategi ini sangat menguntungkan bagi organisasi yang mampu memproyeksikan kebutuhan sumber daya mereka dalam waktu panjang, sehingga mereka bisa merencanakan anggaran dengan lebih efisien.
Kecepatan yang Mengagumkan
Google Cloud dikenal karena kecepatan jaringannya yang luar biasa, menawarkan bandwidth hingga 10Tbps untuk layanan seperti Google Cloud dan Google App.
Jaringan ini terhubung dengan berbagai lokasi penting di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, Eropa, kota-kota besar di Jepang, dan pusat utama di Asia, memastikan bahwa data dapat diproses dengan waktu respons yang sangat rendah. Ini berarti aplikasi yang dijalankan di GCP dapat memuat lebih cepat dan melakukan proses lebih efisien, yang secara langsung meningkatkan kepuasan pengguna.
Dalam era digital di mana setiap detik sangat berarti, kecepatan ini menjadi aset yang vital.
Kemampuan Hebat dalam Data Besar
Di zaman data saat ini, keterampilan untuk mengatur dan memproses data besar sangat penting. Google Cloud unggul dalam hal ini dengan menawarkan alat seperti BigQuery, sebuah sistem penyimpanan data yang dirancang untuk memproses data dalam skala besar dengan kecepatan luar biasa. Ini memungkinkan perusahaan untuk menganalisis kumpulan data besar dalam waktu beberapa detik hingga menit, bukan berjam-jam atau berhari-hari.
Selain itu, Google Cloud Dataflow mendukung pemrosesan data secara real-time, yang memungkinkan perusahaan memperoleh wawasan segera dari data yang diterima. Google juga berada di garis depan inovasi dalam bidang pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan, dengan meluncurkan alat-alat baru yang memanfaatkan kemajuan terbaru dalam teknologi ini.
Dengan begitu, pengguna GCP tidak hanya dapat menyimpan dan mengatur sejumlah besar data, tetapi juga memanfaatkannya untuk membuat prediksi yang tepat dan mendapatkan wawasan yang dapat diterapkan.
Produktivitas tinggi
Keunggulan utama GCP adalah kemampuannya untuk mengelola beban kerja besar dengan efektif. Bayangkan sebuah stadion yang dipenuhi pengunjung, mungkin puluhan ribu, semua berusaha mengakses satu aplikasi secara bersamaan.
GCP dirancang untuk mengatasi kondisi seperti ini tanpa mengalami gangguan atau penurunan kinerja, menjamin bahwa aplikasi Anda tetap berfungsi dengan baik bahkan ketika ada tekanan penggunaan yang tinggi. Ini merupakan kabar baik bagi perusahaan yang menghadapi peningkatan lalu lintas secara mendadak atau bagi mereka yang menjalankan aplikasi penting yang memerlukan tingkat ketersediaan yang tinggi.
Kolaborasi yang Efisien
Dalam dunia yang semakin saling mengait, kemampuan untuk berkolaborasi dengan baik dari lokasi yang berlainan sangatlah penting. GCP mendukung kolaborasi yang cepat dan sederhana di antara tim yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Para anggota dapat mengakses, mengubah, dan mendistribusikan dokumen atau proyek secara langsung, tanpa mempedulikan perbedaan waktu yang ada. Hal ini mirip dengan bekerja dalam satu ruangan yang sama, meskipun sebenarnya terpisah oleh lautan, yang secara signifikan meningkatkan produktivitas dan mempercepat pengambilan keputusan.
Migrasi Langsung
Fitur migrasi langsung merupakan salah satu keunggulan GCP yang membuatnya berbeda dari kompetitor lainnya. Bayangkan situasi di mana Anda perlu memperbaharui atau meningkatkan sistem tanpa mengganggu operasional yang sedang berjalan.
GCP memungkinkan migrasi mesin virtual Anda, yaitu bagian-bagian yang menjalankan aplikasi you, tanpa adanya downtime atau hampir tanpa mengalami jeda waktu. Artinya, layanan atau situs web Anda tetap aktif dan bisa diakses oleh pengguna saat Anda melakukan pemeliharaan yang penting, yang merupakan keuntungan besar dalam menjaga kepuasan pelanggan dan keandalan layanan.
Skalabilitas yang Mengagumkan
GCP memiliki kemampuan skala yang luar biasa, dengan kemampuan penskalaan otomatis yang menyesuaikan sumber daya sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda. Ini bagaikan memiliki sebuah toko yang dapat dengan sendirinya memperbesar atau memperkecil ruangannya bergantung pada jumlah pelanggan yang datang dan pergi.
Ketika jumlah pengunjung aplikasi kamu meningkat, GCP secara otomatis menambah lebih banyak mesin virtual untuk mengatasi beban yang ada. Sebaliknya, saat jumlah pengunjung menurun, GCP mengurangi sumber daya yang tidak lagi diperlukan.
Hal ini tidak hanya memastikan kinerja aplikasi tetap optimal tetapi juga berkontribusi dalam menghemat biaya, karena kamu hanya membayar untuk sumber daya yang benar-benar kamu gunakan.
Keamanan yang Kokoh
Keamanan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan di zaman digital ini. GCP menyadari hal ini dengan memberikan tingkat perlindungan yang luar biasa, yang didukung oleh lebih dari 500 ahli keamanan yang tergabung dalam tim Google. Ini bukan sekadar tentang memiliki banyak staf yang bekerja di bidang keamanan, melainkan tentang memanfaatkan bertahun-tahun penelitian dan inovasi untuk menciptakan sistem yang bukan hanya kuat tetapi juga terdepan dalam melawan berbagai ancaman.
Bayangkan sebuah benteng dengan dinding yang tebal dan tinggi, dikelilingi oleh pengawal yang terlatih dan profesional. Itulah gambaran keamanan di GCP, di mana data dan aplikasi kamu terus-menerus dijaga dengan baik.
Pencadangan Data
Kehilangan data bisa menjadi bencana bagi setiap perusahaan. GCP menawarkan solusi pencadangan data yang sangat handal, dengan menyediakan empat jenis pencadangan: Coldline untuk data yang jarang diakses, Nearline untuk data yang diakses agak lebih sering, serta Regional dan Multiregional untuk penyimpanan data yang sering diambil dan memerlukan ketersediaan yang tinggi.
Hal ini seperti memiliki empat lapisan perlindungan bagi data Anda, memastikan bahwa bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun, Anda memiliki cadangan data yang aman dan mudah diakses. Pencadangan ini berlangsung secara otomatis, sehingga mengurangi kemungkinan kehilangan data yang penting.
Keandalan
Ketika membahas tentang pengoperasian aplikasi untuk bisnis, aspek keandalan sangat penting. GCP memastikan bahwa aplikasi kamu senantiasa dapat diakses oleh pengguna, menawarkan pengalaman yang konsisten di berbagai perangkat lunak. Dengan GCP, perawatan server dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, sehingga menghindari gangguan yang tidak terduga.
Selain itu, platform ini dirancang untuk mengurangi kemungkinan terjadinya downtime, berfungsi dengan banyak server dan secara otomatis beralih ke pusat data cadangan jika terjadi masalah pada pusat data utama.
Ini ibarat memiliki tim pendukung yang siap membantu layanan kamu. Jika salah satu anggota tim mengalami kesulitan, yang lainnya langsung mengambil alih tanpa pengguna merasa ada masalah.
Kekurangan GCP
Walaupun Google Cloud Platform (GCP) memiliki berbagai keuntungan yang menjadikannya sangat diminati oleh perusahaan dan pengembang, terdapat pula beberapa kelemahan yang mungkin perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan ini.
Agar kamu lebih memahami, mari kita bahas beberapa kekurangan tersebut secara lebih mendalam:
Biaya Tinggi
Salah satu kendala utama yang sering dihubungkan dengan cloud hosting, termasuk GCP, adalah tarifnya yang cenderung lebih mahal dibandingkan dengan cara hosting yang biasa. Meskipun cloud hosting memberikan kelebihan dalam hal fleksibilitas, kemampuan untuk berkembang, dan tingkat keamanan yang lebih baik, semua itu tentu saja berimplikasi pada biaya.
Ini mirip dengan membandingkan antara menyewa sebuah apartemen kelas atas yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sebuah apartemen sederhana tanpa layanan tambahan. Dalam konteks ini, “apartemen kelas atas” (GCP) memberikan banyak fungsi dan kenyamanan, namun tentunya dengan biaya sewa yang lebih tinggi.
Jumlah Pusat Data yang Terbatas
Jika dibandingkan dengan pesaing lainnya, GCP memiliki jumlah pusat data yang lebih sedikit di dunia. Saat ini, GCP menyediakan layanannya melalui tiga lokasi pusat data utama yang terletak di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
Walaupun pusat data tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan global, beberapa pengguna mungkin merasa terbatas, terutama jika mereka memerlukan layanan yang lebih dekat untuk mengurangi waktu respons atau untuk mematuhi peraturan hukum dan regulasi tertentu. Hal ini dapat diumpamakan dengan memiliki toko fisik hanya di beberapa lokasi utama daripada membuka lebih banyak cabang di berbagai daerah untuk lebih dekat dengan pelanggan.
Opsi Penyesuaian Terbatas
GCP menyediakan beragam alat yang kuat seperti BigQuery, Spanner, dan Datastore. Namun, ada beberapa kritik mengenai terbatasnya pilihan penyesuaian yang ditawarkan oleh alat-alat ini. Bagi perusahaan yang memerlukan solusi tertentu atau proses kerja yang berbeda, batasan ini dapat menyulitkan mereka dalam menyesuaikan penggunaan layanan GCP sesuai dengan kebutuhan mereka yang spesifik.
Cobalah membayangkan penggunaan perangkat lunak dengan pengaturan standar yang tidak dapat diubah untuk memenuhi kebutuhan khususmu. Ini mungkin menjadi pengalaman beberapa pengguna GCP.
Keterbatasan pada Mesin Aplikasi
Mesin Aplikasi GCP, yang merupakan platform sebagai layanan (PaaS) untuk pengembangan aplikasi web dan mobile, hanya mendukung beberapa bahasa pemrograman saja: Java, Python, PHP, dan Google Go.
Bagi para pengembang yang menggunakan bahasa pemrograman lain, keterbatasan ini dapat menjadi kendala dalam memaksimalkan pemanfaatan platform ini untuk proyek-proyek mereka. Situasi ini mirip dengan upaya menulis sebuah buku dalam bahasa yang sudah kamu kuasai, tetapi hanya tersedia kamus untuk beberapa bahasa tertentu.
Support
Walaupun Google memberikan bantuan untuk GCP, beberapa pengguna merasakan bahwa kualitas layanan ini tidak sebanding dengan yang ditawarkan oleh kompetitor, seperti AWS (Amazon Web Services). Di samping itu, biaya untuk memperoleh dukungan pelanggan yang lebih cepat dan menyeluruh bisa sangat mahal. Ini mirip dengan saat Anda membutuhkan bantuan untuk perangkat elektronik.
Jika Anda ingin dengan mudah berkomunikasi dengan seseorang yang dapat membantu menyelesaikan masalahmu, kadang-kadang Anda malah terjebak dalam berbagai pilihan menu telepon atau harus membayar lebih untuk layanan yang lebih baik.
Tingkat Inovasi
Dalam industri teknologi yang cepat, inovasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memenuhi perubahan kebutuhan pengguna dan tetap kompetitif. GCP terkadang dipandang lambat dalam memperkenalkan perubahan atau menambahkan fitur baru yang dapat membantu pengguna memanfaatkan teknologi terbaru.
Ini bisa dianalogikan dengan sebuah smartphone yang berfungsi dengan baik, tetapi tidak mendapatkan pembaruan perangkat lunak atau fitur baru secepat ponsel lain di pasaran.
Dokumentasi
GCP menyediakan dokumentasi yang sangat komprehensif dan rinci, mencakup hampir semuanya tentang pemakaian platformnya. Namun, beberapa pengguna mengalami kesulitan karena dokumentasi ini terkadang terasa tidak lengkap atau membingungkan.
Sebagai contoh, mungkin terdapat kurangnya penjelasan mengenai alasan mengapa batasan tertentu tidak boleh dilanggar, atau beberapa deskripsi mungkin tidak jelas, sehingga memberi ruang bagi berbagai interpretasi.
Dalam beberapa situasi, dokumentasi mungkin mengandung informasi yang bertentangan atau mengabaikan informasi penting, sehingga menyulitkan pengguna untuk memahami atau mempercayai arahan yang disampaikan. Hal ini dapat dianalogikan dengan mencoba menyusun furnitur dengan instruksi yang rumit dan kadang-kadang saling bertentangan; meskipun semua bahan yang diperlukan tersedia, petunjuk yang tidak jelas dapat membuat proses ini menjadi lebih sulit dari yang seharusnya.
GCP VS AWS
Menentukan platform cloud yang cocok bisa menjadi tantangan, terutama karena AWS merupakan pelopor di sektor ini dan Google terkenal dengan inovasinya. Banyak pengguna biasanya berharap Google Cloud dapat sebanding dengan produk-produk Google lainnya.
Oleh karena itu, melakukan perbandingan antara AWS dan Google Cloud menjadi langkah yang penting untuk memilih yang terbaik. Berikut adalah perbandingan antara Google Cloud Platform dan AWS dalam beberapa aspek:
Pendirian
Amazon Web Services (AWS) merupakan bagian dari Amazon yang memberikan layanan komputasi awan berbasis langganan untuk berbagai kalangan, termasuk individu, perusahaan, dan lembaga pemerintah.
Sebagai pelopor dalam industri ini, AWS, yang diluncurkan pada tahun 2006, memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan pesaingnya, seperti Google. Dengan layanan awal seperti Simple Storage Service (S3) dan Elastic Compute Cloud (EC2), AWS berhasil mengembangkan jumlah pengguna yang besar serta reputasi sebagai penyedia layanan cloud yang dapat diandalkan.
Di sisi lain, Google Cloud Platform (GCP) diluncurkan oleh Google, perusahaan terkemuka dalam bidang pencarian internet dan layanan digital lainnya, termasuk YouTube dan Gmail. GCP, yang mulai beroperasi pada tahun 2011, memanfaatkan keahlian Google dalam pengelolaan pusat data besar untuk menawarkan berbagai layanan komputasi awan yang efisien dan terjangkau.
Berbeda dengan AWS yang diawali dengan layanan infrastruktur sebagai layanan (IaaS), Google memasuki pasar cloud dengan penyediaan Platform sebagai Layanan (PaaS) melalui App Engine. Perbedaan utama antara AWS dan GCP terletak pada zona ketersediaan dan pendekatan awal mereka terhadap komputasi awan. AWS memiliki lebih banyak pengalaman serta basis pengguna yang luas, sedangkan GCP dikenal karena efisiensi biaya dan penggunaan infrastruktur inovatif milik Google.
Kedua platform ini terus bersaing, meningkatkan layanan dan zona ketersediaan untuk memenuhi permintaan pengguna komputasi awan di seluruh dunia.
Availability Zone
Memilih penyedia layanan cloud yang tepat sangat penting bagi setiap perusahaan yang ingin menjaga keberlangsungan layanan dengan gangguan seminimal mungkin. Salah satu faktor penting di sini adalah zona ketersediaan, yang berpengaruh pada kemampuan layanan untuk bertahan saat terjadi masalah listrik atau hal lainnya. Dengan kata lain, semakin banyak zona ketersediaan yang dimiliki oleh penyedia cloud, semakin rendah kemungkinan layanan tersebut mengalami gangguan.
Amazon Web Services (AWS) telah lama menginvestasikan sumber daya dalam pengembangan infrastruktur globalnya, dengan layanan yang tersebar di 21 wilayah dan memiliki 66 zona ketersediaan, serta 12 zona tambahan yang sedang dalam tahap pengembangan. Hal ini menjadikan AWS memiliki jaringan global yang luas serta kemampuan pemulihan yang mumpuni.
Di sisi lain, Google Cloud Platform (GCP) juga menawarkan jangkauan global yang mengesankan, dengan layanannya yang tersedia di 20 wilayah dan 61 zona ketersediaan, ditambah 3 wilayah yang sedang dalam pengembangan.
Walaupun GCP memiliki jumlah zona yang sedikit lebih rendah dibandingkan AWS, kedua platform tersebut menyediakan infrastruktur yang kuat dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan komputasi cloud.
Pengguna
Amazon Web Services (AWS) telah berada di industri cloud computing sejak lama, memulai perjalanannya jauh sebelum kompetitornya seperti Google Cloud Platform (GCP).
Pengalaman bertahun-tahun ini memberikan AWS komunitas pengguna yang besar dan kaya, dengan pelanggan besar seperti Netflix, Airbnb, Unilever, BMW, Samsung, dan Xiaomi. Keberhasilan AWS sebagian besar disebabkan oleh infrastruktur yang andal dan dukungan komunitas yang luas.
Di sisi lain, meskipun GCP terbilang lebih baru di dunia cloud, platform ini dengan cepat menyusul, berkat infrastruktur canggih yang digunakan untuk menjalankan layanan-layanan Google yang kuat seperti Google Search dan YouTube. Ini menarik perhatian banyak perusahaan besar, termasuk HSBC, PayPal, 20th Century Fox, Bloomberg, dan Domino’s, yang memilih GCP untuk keperluan cloud mereka.
Kedua platform ini, dengan cara masing-masing, menawarkan nilai yang berbeda, sehingga menjadi pilihan yang diminati oleh berbagai jenis pengguna.
Layanan
Saat ini, Anda akan menjelajahi layanan yang disediakan oleh dua raksasa cloud terkemuka, yaitu AWS dan Google Cloud, terutama dalam aspek komputasi, basis data, penyimpanan, dan jaringan. AWS menyediakan lebih dari 200 layanan, menjadikannya salah satu penyedia dengan variasi layanan yang paling banyak.
Sementara itu, Google Cloud, walaupun merupakan pendatang baru, menyajikan lebih dari 60 layanan yang berkualitas tinggi. Kita akan mengeksplorasi lebih dalam layanan apa saja yang mereka tawarkan di bidang-bidang tersebut.
Keamanan
Keamanan merupakan elemen penting ketika kamu memilih penyedia layanan cloud untuk perusahaanmu. Ada beberapa aspek penting yang harus kamu tinjau, termasuk kontrol, kebijakan, proses, dan teknologi yang mereka terapkan untuk melindungi keamanan.
Baik AWS maupun Google Cloud dikenal memiliki sistem keamanan yang sangat mutakhir, tetapi mari kita bahas cara mereka melindungi layanan cloud mereka:
- Security of Their Cloud: Kedua platform ini dilengkapi dengan keamanan internal yang kuat, yang telah dirancang langsung ke dalam infrastruktur mereka. Dengan kata lain, begitu kamu mulai menggunakan layanan mereka, sistemmu sudah mendapat perlindungan dari berbagai lapisan keamanan.
- Security in The Cloud: Selain perlindungan dasar, Anda juga dapat menambah lapisan keamanan tambahan untuk aplikasi dan datamu. AWS dan Google Cloud menyediakan berbagai produk dan layanan keamanan tambahan yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu.
- Security Anywhere: Kedua provider ini juga memastikan bahwa aset digitalmu aman tidak hanya terbatas pada cloud. Mereka menawarkan solusi untuk melindungi data dan aplikasi di mana pun keberadaannya, termasuk enkripsi, untuk meningkatkan perlindungan terhadap ancaman cyber.
Support
Saat Anda ingin memanfaatkan layanan cloud, memiliki pemahaman teknis yang memadai sangatlah penting. Jika Anda mengalami kesulitan, Anda mungkin akan membutuhkan pertolongan dari individu yang lebih berpengalaman. Baik AWS maupun Google Cloud memiliki berbagai sumber daya, seperti dokumentasi teknis dan komunitas pengguna yang besar, di mana kamu bisa mendapatkan saran dan panduan dari para ahli.
Jika Anda memerlukan bantuan tambahan, kedua penyedia ini juga menyediakan layanan dukungan. Mereka menawarkan beragam pilihan, mulai dari dukungan dasar yang gratis hingga paket premium berbayar yang memberikan akses langsung kepada para ahli dan sumber daya tambahan.
Sebelum memutuskan untuk memilih paket premium, sangat penting untuk melakukan penelitian dan memahami layanan yang ditawarkan beserta biaya yang dikenakan, agar dukungan yang kamu pilih sesuai dengan kebutuhan organisasi kamu.
Model Penetapan Harga
Ketika membahas biaya layanan cloud, Google Cloud Platform (GCP) sering kali lebih ekonomis dibandingkan dengan Amazon Web Services (AWS). GCP menerapkan sistem penagihan per detik, yang dapat mengurangi pengeluaran dibandingkan dengan sistem per jam yang diterapkan oleh AWS.
Lebih lanjut, GCP juga menyediakan potongan harga untuk penggunaan jangka panjang tanpa harus membayar di awal. Berdasarkan perbandingan, menggunakan layanan dasar GCP dapat mengurangi biaya hingga 25% per bulan jika dibandingkan dengan layanan sejenis dari AWS.
Dalam jangka waktu yang lebih panjang, penghematan biaya dengan GCP bisa mencapai hampir 50%, menjadikannya pilihan yang lebih menguntungkan. Di samping itu, saat kita menilai peluang kerja yang berkaitan dengan kedua platform cloud ini, penting untuk mempertimbangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk AWS dan GCP.
Saat ini, AWS berada di posisi teratas dalam industri cloud publik, dengan pangsa pasar lebih dari 30%. Di sisi lain, Google Cloud telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat, meskipun belum mampu mengejar ketertinggalan dari AWS.
Walaupun Google Cloud belum mencapai ukuran pasar yang sama dengan AWS, pendapatannya telah melebihi $1 miliar setiap kuartal sejak tahun 2018. Menarik untuk dicatat bahwa CEO Google, Sundar Pichai, belum membagikan informasi mengenai pendapatan untuk tahun 2019, sehingga masih terdapat ketidakjelasan apakah Google Cloud dapat mempercepat pertumbuhannya untuk mengejar AWS dalam waktu dekat.
Namun, yang pasti, Google Cloud terus berkembang dan menjadi pesaing yang signifikan dalam pasar cloud.
Downtimes
AWS, yang memiliki sistem yang sudah berkembang, mengalami periode downtime terpanjangnya pada tahun 2015, yang berlangsung selama 2 jam 30 menit. Sementara itu, meskipun Google Cloud terkenal dengan sistem modernnya, mereka mengalami downtime signifikan pada tahun yang sama, yang mencapai 11 jam 34 menit.
Sejak saat itu, kedua layanan cloud ini telah mengambil tindakan untuk meminimalkan kemungkinan gangguan di masa mendatang. Namun, jika kita meninjau catatan sebelumnya, AWS tampak lebih stabil dibandingkan Google Cloud, dengan periode downtime yang lebih singkat.
Dengan demikian, dalam aspek keandalan uptime, AWS dianggap memiliki kelebihan.
Job Trends
Dalam sektor pekerjaan yang berhubungan dengan AWS dan GCP, saat ini AWS menjadi yang terdepan dengan jumlah lowongan pekerjaan yang lebih banyak daripada GCP. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa AWS telah lebih lama beroperasi dan menguasai pangsa pasar yang lebih besar, sekitar 40%. Sejak tahun 2015 hingga kini, AWS telah menyediakan lebih banyak peluang kerja dibandingkan GCP.
Walaupun GCP lebih baru, ia menunjukkan perkembangan yang pesat dan berpotensi untuk bersaing dengan AWS dalam hal kesempatan kerja di masa mendatang. Saat ini, AWS tetap di posisi teratas dalam tren pekerjaan.
Jaringan
Saat ini, Google Cloud memiliki jaringan yang mencakup 28 area, 73 zona, 144 titik lokasi edge, dan beroperasi di lebih dari 200 negara serta daerah.
Belakangan ini, Google Cloud telah membuka lokasi baru di Salt Lake City, Seoul, Jakarta, dan Las Vegas. Mereka memiliki rencana untuk memperluas layanan mereka ke lebih banyak tempat, termasuk Warsawa, Doha, Toronto, Paris, Milan, Santiago, dan Madrid.
Sementara itu, AWS memiliki jaringan di 24 area, 77 zona, 210 titik lokasi edge, dan beroperasi di 245 negara dan daerah. AWS memiliki lebih banyak zona ketersediaan di beberapa area dibandingkan dengan Google. Amazon juga berencana untuk mendirikan pusat data baru di India, Jepang, Swiss, dan Spanyol.
Cara Menggunakan GCP untuk Pemula dalam Bisnis
Memanfaatkan Google Cloud Platform (GCP) bisa menjadi langkah krusial bagi bisnis Anda, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan keamanannya. Berikut adalah beberapa langkah serta hal-hal yang perlu diperhatikan jika ingin memanfaatkan GCP, mulai dari yang paling dasar seperti menggunakan akun email gratis melalui Gmail, untuk mendapatkan kapasitas penyimpanan yang lebih besar.
Selain itu, Anda juga bisa mengintegrasikan dengan alat-alat Google seperti Google Kalender, yang sangat membantu dalam mengatur jadwal dan pertemuan dengan lebih mudah.
Anda juga dapat menggunakan alat kolaborasi seperti Trello.
Alat ini memang dirancang untuk kerja sama tim, sehingga memfasilitasi pembagian tugas dan proyek secara efektif, bahkan dari lokasi yang berbeda. Pastikan bahwa layanan cloud yang dipilih sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, termasuk dalam hal kemudahan penggunaan dan perawatannya.
Menggunakan layanan cloud seperti GCP memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan sumber daya sesuai dengan kebutuhan, yang sangat bermanfaat untuk usaha kecil. Salah satu contohnya adalah memanfaatkan layanan Gmail. Gmail dapat Anda gunakan untuk keperluan pemasaran melalui email, sehingga dapat mengurangi biaya bisnis dan mempermudah pengelolaan.