Adware : Pengertian, Jenis dan Cara Menghindarinya
Adware adalah software yang harus dicurigai. Meski terlihat seperti iklan biasa, bisa jadi di dalamnya terdapat malware.
Biasanya, adware menampilkan iklan dalam wujud pop-up beruntun pada suatu website. Bahkan, terkadang iklan sampai menutupi konten yang ingin dibaca. Meski bisa menekan tombol close dari iklan, jika salah klik malah bisa mengundang malware. Sebab, ada adware yang mengandung malware untuk mencuri data pribadi dan mengganggu kinerja perangkat.
Pengertian Adware
Adware adalah software untuk mendistribusikan serta menayangkan iklan pop-up tanpa henti dan berpotensi membawa malware. Kepanjangan dari adware sendiri yaitu advertising supported software.
Penyebab adware itu macam-macam. Mulai dari saat mengunjungi situs yang tidak aman dan mengklik iklan di dalamnya, download file ilegal, hingga memakai device yang sistem operasinya kurang aman.
Saking berbahayanya, terkadang adware bisa tidak sengaja masuk ke website, terutama yang belum memasang SSL. Dengan kata lain, si pemilik website mungkin tidak tahu situsnya sudah terinfeksi.
Perbedaan Adware dengan Virus
Perbedaan adware dengan virus sekilas tidak ada. Tapi, keduanya ternyata memiliki perbedaan. Virus merupakan malware yang dirancang untuk menyusup, merusak hardware, dan mencuri data pribadi pemilik komputer. Sedangkan adware, belum tentu mengandung virus.
Adware adalah perangkat lunak untuk mendistribusikan iklan online. Namun, seringkali pop-up iklan online mengganggu pengunjung saat menjelajahi web/apps dan beberapa iklan terkadang membawa malware.
Cara Kerja Adware
Secara garis besar, adware dengan sendirinya terinstall ke device saat membuka website tertentu ataupun mengunduh suatu program.
Jika kita bedah lebihi jauh, pembuat adware akan menerima pembayaran melalui beberapa cara ini :
- Pay-per-click (PPC) : saat mengklik iklan.
- Pay-per-view (PPV) : saat iklan tayang di depan.
- Pay-per-install (PPI) : setiap kali software berhasil terinstall ke device.
Bahayanya lagi, adware juga mampu mengumpulkan histori web browser tanpa izin untuk dijual ke pihak ketiga. Sehingga, pihak ketiga entah pengembang atau siapapun itu—bisa secara curang mempelajari dan melakukan personalized maketing.
Meski begitu, sebenarnya tidak semua adware berbahaya. Mari kita lihat dulu jenis-jenis adware yang mungkin pernah jumpai juga.
Jenis Adware
Agar mengetahui mana jenis adware yang berbahaya maupun aman, silakan pelajari jenis-jenis adware ini :
1. Legitimate Adware
Legitimate adware adalah iklan online yang aman dan tidak mengandung malware.
Iklan legal ini akan meminta persetujuan user untuk mengumpulkan data terkait kebutuhan pemasaran. User yang menyetujuinya biasanya memang ingin mendapat produk gratis ataupun info promo lainnya.
2. Potentially Unwanted Applications (PUAs)
Dari namanya saja pasti sudah tahu PUAs adalah adware yang berbahaya. Jenis adware ini bisa terinstall otomatis pada device korbannya, kemudian memasukkan malware ataupun memasang aplikasi yang tidak diinginkan.
Kategori potentially unwanted applications adalah :
- Illegal malicious adware PUA : adware ini mengandung malware berbahaya seperti virus, spyware, atau malware penyebab cyber crime lainnya.
- Legal abusive adware PUA.: adware ini tidak mengandung malware, namun membombardir dengan berbagai iklan yang tidak relevan.
- Legal deceptive adware PUA.: adware ini mempersulit saat ingin menghapus aplikasi yang sudah terinstall.
Ciri Perangkat yang Terinfeksi Adware
Berdasarkan perangkatnya, ciri perangkat yang terinfeksi adware adalah :
1. Mobile Adware
Ciri-ciri perangkat mobile terinfeksi adware adalah :
- Kinerja ponsel melambat.
- Aplikasi lebih lama saat memproses permintaan (loading).
- Terdapat aplikasi yang tidak pernah diinstall.
- Melihat banyak pop-up iklan.
- Baterai ponsel cepat habis.
- Penggunaan data melonjak meski tidak merasa menggunakannya.
2. Computer Adware
Ciri-ciri komputer terkena adware adalah :
- Muncul terlalu banyak iklan pop-up pada web browser.
- Halaman browser tidak tampil seperti seharusnya.
- Terpasang toolbar/add-on yang asing.
- Software sering crash.
- Kecepatan internet melambat.
- Performa device menurun/lemot.
Cara Menghindari Adware
Cara menghindari adware adalah :
- Kunjungi Situs yang Sudah Memasang SSL
Ini adalah cara menghindari adware yang paling awal. Kunjungi situs yang sudah memasang SSL. Jika situs tersebut punya tanda gembok di samping alamat website-nya, itu berarti SSL sudah terpasang. Ini menunjukkan bahwa risiko terjadinya penyadapan, pencurian data penting, dan penipuan lainnya lebih kecil.
Selain itu, SSL adalah mampu mengamankan website dari adware berbahaya.
- Jangan Sembarang Mengklik Pop-up Iklan
Mungkin penasaran saat melihat iklan tertentu yang terlihat aneh. Hati-hati, pengembang adware berbahaya memang memanfaatkan rasa penasaran agar terpancing membuka iklan mereka. Biasanya, iklan tersebut berbau perjudian, pornografi, ataupun hal-hal kurang baik lainnya.
- Hindari Download File Ilegal
Walaupun terlihat aman, bisa jadi di dalam file tersebut ada malware adware. Modus yang cukup sering ditemukan mungkin pop-up yang menyatakan device terkena virus dan harus download anti-virus tertentu sekarang juga. Padahal, sebenarnya itu adalah potentially unwanted apps.
- Perbarui Versi Sistem Operasi
Apapun device, mau itu handphone, laptop, tablet rutinlah perbarui sistem operasinya. Dalam setiap pembaruan versi, pengembang OS biasanya juga meningkatkan perlindungan keamanan.
Cara menghindari adware ini memungkinkan sistem operasi lebih kebal terhadap adware ataupun segala jenis malware lainnya. Sebab menggunakan proteksi keamanan terbaru.
- Update Antivirus
Tidak hanya sistem operasi, antivirus juga perlu update. Jika pengembang antivirus untuk waktu yang lama tidak menyediakan pembaruan, bersiaplah mencari alternatif antivirus terbaik lainnya untuk cara menghindari adware.
- Hapus Aplikasi ataupun Software yang Mencurigakan
Jika menemukan ada aplikasi ataupun software yang tiba-tiba terinstall pada device, patut dicurigai. Bisa jadi secara tidak sadar mengklik adware sehingga aplikasi/software itu bisa terpasang.
Sebagai antisipasi dan cara mengindari adware, sebaiknya menghapus aplikasi atau software mencurigakan tersebut.