Definisi Canonical URL
Canonical adalah komponen HTML yang membantu pengelola situs memberitahu mesin pencari konten mana yang dianggap sebagai versi utama atau asli. Ini sangat bermanfaat untuk memastikan tidak ada kebingungan bagi mesin pencari dalam menentukan halaman mana yang berhak memperoleh peringkat lebih tinggi.
Ketika konten identik muncul di beberapa URL, URL canonical mengarahkan mesin pencari untuk memilih satu URL utama sebagai pilihan utama. Keberadaan URL tambahan dapat membuat proses indeksasi menjadi rumit jika tidak dikelola, sehingga informasi ini mengklarifikasi halaman mana yang seharusnya mendapatkan prioritas lebih. Pemanfaatan URL canonical yang tepat biasanya melibatkan beberapa kondisi tertentu:
- Konten serupa pada URL yang berbeda.
- Halaman produk yang mirip dengan variasi kecil.
- Halaman printer-friendly yang mirip.
- Penggunaan filter atau parameter pada halaman yang menghasilkan URL berbeda.
Cara Kerja Canonical URL
Canonical URL berfungsi sebagai penanda untuk mengidentifikasi halaman utama yang sebaiknya Anda utamakan dalam indeksasi oleh mesin pencari. Apabila terdapat beberapa halaman di suatu situs yang menunjukkan konten yang serupa, URL kanonik memberikan informasi kepada mesin pencari mengenai mana yang seharusnya dianggap sebagai sumber resmi.
Sebagai ilustrasi, bayangkan situasi pada sebuah situs belanja online di mana satu produk dapat diakses melalui beberapa URL yang berbeda:
- www.tokoanya.com/produk/dompet-kulit
- www.tokoanya.com/kategori/fashion/dompet/kulit
- www.tokoanya.com/produk?id=12345
Ketiga tautan di atas memiliki kemampuan untuk menampilkan konten yang identik, yakni informasi dan rincian tentang produk dompet kulit. Dengan menerapkan tag kanonik, Anda bisa menentukan satu URL sebagai yang utama, contohnya www.tokoanya.com/produk/dompet-kulit. Langkah ini membantu mesin pencari untuk mengutamakan URL tersebut dalam hasil pencarian, serta mencegah terjadinya kebingungan dan kompetisi di antara URL yang ada di situs yang sama.
Manfaat Canonical
Canonical URL memiliki berbagai keuntungan penting yang dapat meningkatkan performa keseluruhan situs web Anda. Berikut adalah penjelasannya:
-
Mencegah Konten yang Sama
Konten yang terduplikasi dapat menyebabkan masalah signifikan dalam SEO dan berpotensi menurunkan peringkat. Canonical URL membantu mengarahkan mesin pencari ke satu URL utama, mengurangi kemungkinan bahwa konten diidentifikasi sebagai duplikat.
-
Mencegah konten kanibalisme
Persaingan konten terjadi ketika beberapa halaman dalam situs bersaing untuk kata kunci yang sama. Dengan menggunakan URL kanonik, persaingan antar konten dapat dihindari, sehingga setiap halaman dapat mengoptimalkan fokus pada topik tertentu.
-
Mengarahkan otoritas ke URL utama
Canonical URL menjamin bahwa semua sinyal SEO, termasuk backlink, otoritas domain, serta sinyal lainnya, terkumpul pada satu URL kanonik. Dengan cara ini, kekuatan SEO tidak terdistribusi di antara URL yang mirip, melainkan terfokus pada satu URL utama.
-
Meningkatkan efisiensi crawling
Proses crawling yang efisien sangat penting agar situs dapat terindeks secara optimal oleh mesin pencari. URL kanonik membantu mesin pencari menjadi lebih fokus dan efektif saat melakukan pengindeksan halaman, yang mempercepat proses crawling.
Cara Membuat Canonical URL
Berikut adalah langkah-langkah penting untuk membuat canonical URL:
- Identifikasi halaman dan URL dengan konten serupa:
Temukan semua URL yang menampilkan konten yang mirip di situs Anda.
- Pilih satu URL yang paling relevan atau menguntungkan
Tentukan satu URL menjadi versi resmi atau utama dari konten yang akan diarahkan.
- Tambahkan elemen rel=”canonical” pada HTML
Tempatkan tag canonical ini di bagian <head> dari HTML semua versi duplikat, mengarahkan ke URL utama yang sudah ditentukan.
Untuk lebih memahami, berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang cara membuat Canonical URL:
1. Menggunakan URL mutlak
Cara pertama yaitu menggunakan URL mutlak, Senior Webmaster Trends Analytics Google John Mueller menyarankan agar kamu tidak menggunakan elemen tautan canonical seperti berikut:
<link rel=”canonical” href=”/example/”/>.
Daripada menggunakan elemen seperti di atas, lebih baik kamu memasukan URL aslinya yaitu seperti contoh di bawah ini:
<link rel=”canonical” href=”https://mywebsite.com/example/”/>.
2. Menggunakan huruf kecil untuk URL
Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan saat membuat tautan rel kanonik adalah memastikan URL ditulis dengan huruf kecil. Ini penting karena mesin pencari menganggap huruf kapital dan huruf kecil pada URL secara terpisah. Maka, penting untuk memastikan penggunaan huruf besar atau kecil dalam tag kanonik yang akan digunakan.
3. Gunakan versi domain yang tepat
Jika situs Anda menerapkan SSL saat menyertakan URL dalam kanonik, pastikan pengguna HTTPS bukan HTTP. Hal ini agar tidak menimbulkan kebingungan pada mesin pencari dan menghindari masalah serius.
4. Aplikasikan tag kanonik dari referensi sendiri
Penggunaan referensi sendiri memang bersifat pilihan, tetapi tetap dianjurkan. Seperti yang dijelaskan oleh John Mueller, saat diterapkan, ini akan menjadi URL kanonik untuk halaman yang menunjuk pada dirinya sendiri.
5. Pilih satu tag kanonik setiap halaman
Di akhir, penting untuk memilih satu tag kanonik untuk setiap halaman. Jika sebuah halaman memiliki lebih dari satu Link Canonicial yang berbeda, mesin pencari akan cenderung mengabaikannya, hal ini berarti situs tidak akan terindeks dengan baik dan kemungkinannya untuk menduduki peringkat teratas menjadi semakin kecil.
Penutup
Canonical merupakan elemen esensial dalam SEO yang berfungsi untuk menetapkan halaman mana yang dianggap utama untuk diindeks oleh mesin pencari. Tujuan utama dari canonical URL adalah untuk menghindari konten duplikat, meningkatkan peringkat halaman, serta mempermudah proses indeksasi situs web. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda 🙂