(0275) 2974 127
Sebelum mulai membuat LinkedIn Ads tentunya membutuhkan akun LinkedIn perusahaan. Jika sudah memiliki akun LinkedIn dapat membuat LinkedIn Ads dengan mudah.
Jika sudah memiliki akun LinkedIn, akses Campaign Manager setelah log in, dan Anda akan langsung di arahkan ke langkah selanjutnya.
Akan diminta untuk memilih jenis Ads yang ingin dibuat. Bisa membuat sebuah campaign dan menggunakan ketiga-tiga format untuk mencapai impact dan jangkauan maksimum.
Ketiga jenis ads ini akan meminta untuk membuat sebuah campaign name dan memilih Bahasa yang sesuai dengan target audience.
Jika memilih sponsored content ads, juga perlu memilih opsi call-to-action :
Campaign manager akan menuntun untuk membuat ads dengan menampilkan specs setiap jenis ads dan tips-tips selama melakukannya. Berikut ini adalah contoh pilihan yang tersedia dalam membuat Text Ad.
Seperti yang bisa dilihat, LinkedIn memberitahu apa saja yang perlu di tulis di kolom-kolom tersebut.
Selanjutnya akan mendapatkan berbagai opsi untuk menargetkan iklan kepada orang yang tepat, termasuk lokasi, nama perusahaan, nama sekolah, fungsi pekerjaan, keterampilan, dan filter lainnya. Dapat menyimpan pilihan sebagai sebuah template untuk mempercepat saat membuat campaign baru.
Dapat memilih dari biaya per klik (CPC) atau biaya per tayang (CPM), atau biaya per kirim untuk iklan InMail (yang berarti hanya membayar ketika pesan terkirim).
Untuk CPC dan CPM dapat menetapkan batas pengeluaran harian dan harga penawaran (bidding). Bidding adalah biaya yang paling banyak dibayarkan per klik atau tayangan. Selain itu juga dapat memilih tanggal mulai dan selesai untuk campaign.
Pada tahap ini juga dapat menambahkan melacak konversi (hanya bisa untuk Sponsored Content dan Text Ads). Ini memungkinkan melacak tindakan tertentu sehingga dapat mengukur lebih baik, dan kemudian meningkatkan, ROI. Ini termasuk pendaftaran, pemasangan, download, dan pembelian.
Campaign Manager memberi akses ke berbagai metrik untuk membantu mengukur dan mengoptimalkan campaign. Ini termasuk impressions, klik, dan pembelanjaan.
LinkedIn juga memungkinkan mengukur “social actions,” yang menangkap bagaimana anggota LinkedIn berinteraksi dengan konten. Dari data-data ini kemudian dapat melihat bagaimana bisa terus mengoptimasi campaign.
Bagi para pemilik bisnis, perhatikan cara menggunakan Linkedin Marketing berikut untuk membangun hubungan baik dengan para profesional, vendor, client dan potential customer :
Tingkat kesuksesan di LinkedIn memiliki hubungan kuat dengan seberapa besar network yang di miliki.
Inilah alasan kenapa harus menjadi pribadi yang aktif dan inisiatif saat mencari potential connections untuk kemajuan bisnis.
Tidak hanya orang yang dikenal saja, siapapun yang berada dalam radar bisnis harus ditambahkan ke dalam LinkedIn network.
Jika merasa aneh menyapa orang yang baru dikenal, bisa mengirim pesan sederhana seperti, “Hai, kita pernah bertemu/ngobrol di acara/event/tempat dengan Anda, dan saya ingin menambahkan Anda ke dalam koneksi network saya”.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya bahwa LinkedIn bisa menjadi channel yang sangat kuat untuk kepentingan content marketing, sehingga kredibilitas dan branding menjadi semakin kuat. Layaknya sebuah blog bisa menambahkan konten tulisan di halaman LinkedIn.
Tapi penting untuk diingat :
Tuliskan sesuatu yang memang berhubungan dengan bisnis, sesuatu yang memberikan solusi, dan sesuatu yang banyak dicari oleh orang lain.
Saya menyarankan Anda untuk juga share konten orang lain, jangan hanya terus-terusan share konten Anda sendiri.
Menurut Kevan Lee, Content crafter Buffer, ada 5 jenis konten yang sangat cocok untuk di unggah pada LinkedIn :
Sedangkan Alex Rynne, penulis Linkedin Marketing Solution mengatakan bahwa ada 4 jenis content marketing yang cocok untuk LinkedIn :
Group bisa menjadi cara yang paling tepat untuk memfokuskan target pasar dan meledakkan penjualan produk pada LinkedIn.
Jika sudah memiliki group, sebaiknya lengkapi kolom informasi dan kolom lainnya secara lengkap. Kemudian invite orang-orang yang sangat berpotensial dengan bisnis.
Baru setelah itu bisa memulai diskusi, atau bahkan menunjuk seseorang untuk menjadi influencer pada group diskusi yang di buat.
Contohnya di sini adalah sebuah group yang berisi para profesional yang tertarik dalam bidang online marketing di Indonesia :
Dengan mengikuti cara-cara menggunakan LinkedIn Marketing di atas akan merasakan efek LinkedIn terhadap bisnis dan tentu saja akses terhadap 450 juta user LinkedIn.
Biaya iklan LinkedIn ditentukan oleh sistem lelang yang memungkinkan mengajukan tawaran kompetitif agar iklan memenangkan penempatan. Saat menjalankan iklan bersaing dengan pengiklan lain yang ingin menjangkau audiens target yang serupa.
Setiap kali anggota LinkedIn membuka LinkedIn.com, menjalankan lelang. Iklan dari kampanye sudah memenangkan lelang untuk audiens tersebut akan ditayangkan kepada anggota di LinkedIn.com. Begitu juga dengan iklan pesan yang menang dalam lelang, pesan akan dikirimkan kepada anggota yang termasuk dalam audiens target.
Faktor-faktor yang menentukan harga yang dibayar untuk iklan adalah audiens target, strategi tawaran, dan skor relevansi iklan.
Tawaran bersaing dengan pengiklan lain untuk menjangkau anggota LinkedIn yang serupa. Biaya yang diperlukan untuk memenangkan lelang bergantung pada seberapa besar audiens target dikehendaki.
Strategi tawaran yang di pilih untuk kampanye akan memengaruhi besarnya biaya per hasil utama.
Tujuan kampanye yang di pilih akan menentukan tujuan pengoptimalan dan strategi tawaran yang tersedia untuk kampanye. Tujuan pengoptimalan dan strategi tawaran akan menentukan cara penagihan biaya atas kampanye.
Lelang LinkedIn lebih memilih iklan yang relevan dan menarik. Skor relevansi iklan didasarkan pada faktor-faktor seperti rasio klik per tayang, komentar, suka, dan pembagian. Semakin relevan iklan, semakin murah harga yang di bayar.
Sekarang ini LinkedIn telah berkembang pesat, memudahkan penggunanya untuk mencari konten profesional dan membangun network bisnis melalui LinkedIn.
Bahkan LinkedIn pun memberikan keuntungan bagi pemilik bisnis, karena mereka bisa meningkatkan audience melalui konten yang dibagikan pada Company Pages akun LinkedIn.
Dua brand bisnis berikut ini telah mengetahui cara menggunakan LinkedIn secara tepat dalam strategi marketing :
Halaman LinkedIn milik Coca-Cola didominasi oleh konten dari Coca-Cola Journey (www.coca-colacompany.com), majalah digital milik Coca-Cola yang dirilis tahun 2012.
Meskipun 59% pembaca majalah tersebut berusia antara 18 hingga 35 tahun, namun interaksi dari follower LinkedIn Coca-Cola sangat bagus hingga mencapai lebih dari 1 juta follower.
Coca-Cola sangat selektif dengan konten yang mereka unggah di LinkedIn.
Mereka mengaku bahwa konten yang berfokus pada consumer lebih cocok untuk Facebook.
Sedangkan konten mengenai inovasi bisnis, pekerjaan, peralatan kantor, dan sebagainya lebih cocok untuk LinkedIn.
HP melengkapi halaman LinkedIn mereka dengan beragam konten yang sangat menarik. Beberapa diantaranya yaitu mengenai opini tentang kepemimpinan, analisis data yang lengkap, dan bahkan visual branding yang terlihat sederhana.
Konsistensi terhadap postingan yang di unggah mampu menghasilkan interaksi hingga 2.3 juta follower. Halaman karir juga di padati oleh video dan testimonial dari karyawan HP.
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…
Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis Untuk memahami website statis dan website dinamis ini tidak…
Seiring berkembangnya teknologi digital dan tumbuhnya e-commerce di Indonesia, banyak bermunculan aplikasi-aplikasi baru. Platform e-commerce…
Pahami Cara Membuat Website E-commerce Pada artikel ini Anda akan mendapatkan penjelasan tentang apa itu…