(0275) 2974 127
Jika Anda adalah seorang webmaster, mengetahui cara melakukan redirect PHP adalah salah satu skill yang penting dan wajib dipunyai.
Pasalnya, saat ini script PHP memang masih menjadi salah satu bahasa pemrograman yang digunakan banyak website di Internet. karena cepat, fleksibel, dan mudah dipelajari.
Umumnya, PHP digunakan untuk membangun halaman web dinamis secara cepat. Namun, masih banyak hal yang bisa dilakukan bahasa scripting ini — redirect php adalah salah satunya.
Fitur redirect PHP memungkinkan webmaster untuk melakukan redirect atau mengalihkan halaman web satu ke lainnya dengan mudah. Biasanya fitur ini dibutuhkan saat halaman website pindah secara permanen ke URL yang berbeda. Namun masih banyak juga alasan lainnya
Nah sebenarnya apa itu redirect PHP, kapan fitur ini dibutuhkan, dan bagaimana cara membuatnya? Tenang saja, artikel ini akan menjawab semua pertanyaan itu.
Yuk langsung saja kita mulai tutorialnya!
PHP redirect adalah salah satu bagian dari script PHP yang digunakan untuk mengalihkan suatu halaman ke halaman lain pada website. Pengalihan halaman dilakukan dengan berbagai macam tujuan seperti pemberitahuan kondisi website, autentikasi login, strategi marketing, hingga mempertahankan traffic website. PHP redirect ini bisa ditambahkan pada website jenis apapun. Tidak hanya untuk sekelas website besar. Website kecil pun seperti blog pribadi bisa membuat PHP redirect ini. Sebagian besar, PHP redirect dilakukan dengan menyisipkan script pada fungsi header()
. Tapi sebenarnya ada banyak cara untuk membuat PHP redirect. Yang menjadi masalah pada pembuatan PHP redirect ini adalah bagian penyisipan script. Terkadang apabila Anda salah menyisipkan atau kurangnya kode yang disisipkan akan menyebabkan kerusakan website. Bukannya berhasil malah mendapat masalah baru. Tapi tenang saja, di artikel kali ini akan mengupas tuntas setiap cara dalam membuat PHP redirect.
Banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari melakukan redirect PHP, beberapa di antaranya adalah :
Ada banyak alasan mengapa terkadang Anda membutuhkan redirect PHP pada situs Anda. Berikut beberapa di antaranya :
Umumnya, membuat redirect yang sederhana dilakukan dengan menggunakan kode sebagai berikut :
<?php header (“location: urlbaru.php”);
Dengan cara tersebut, pengunjung akan diarahkan ke halaman website yang baru, yaitu URL bernama urlbaru.php.
Namun, cara melakukan redirect ini sebenarnya memiliki kekurangan :
Artinya, pengunjung dapat memanipulasi berbagai kode di bawah header() dengan mudah tanpa ketahuan oleh pemilik website.
Lalu, apa yang akan terjadi? Karena crawler berfungsi untuk mencatat (mengindex) halaman website, maka halaman baru tersebut tentu akan luput dari catatan crawler. Alhasil, halaman website baru tidak dapat muncul pada SERP atau halaman pencarian Google.
Meskipun mudah dilakukan, redirect PHP standar memiliki kekurangan. Jadi, Anda perlu menggunakan alternatif PHP redirect dengan metode 301, yaitu pengalihan permanen.
Inilah kode yang bisa Anda gunakan :
<?php //membuat metode redirect dengan kode 301 header(“location: urlbaru.php”, true, 301); //membuat kode di bawah header tidak diproses oleh website sehingga lebih aman exit();
Pada kode di atas, Anda menggunakan kode 301 supaya crawler tidak membaca halaman lama. Jadi, halaman tujuan pengalihan-lah yang akan diindex untuk ditampilkan ke SERP. Hal inilah yang tidak terjadi pada metode sebelumnya.
Singkatnya, cara redirect PHP ini memiliki lebih menguntungkan dari sisi SEO. Selain itu, karena kode di bawah header() ditutup, maka tidak mudah dimanipulasi atau dimanfaatkan hacker untuk menyerang website Anda.
Sebenarnya, untuk mengalihkan halaman website apakah hanya bisa dengan redirect PHP? Jawabannya, tidak. Ada metode lain yang bisa Anda coba, yaitu menggunakan HTML dan JavaScript.
Nah, jika menggunakan HTML, contoh kodenya seperti ini :
<meta content=”0; url=urlbaru.php” http-equiv=”refresh”>
Kode di atas akan mengalihkan halaman website ke URL bernama urlbaru.php secara langsung. Sebab, menggunakan interval 0 detik. Dengan begitu, perpindahan halaman terjadi tanpa jeda waktu.
Sedangkan untuk JavaScript, Anda bisa menggunakan kode di bawah :
setInterval( () => { window.location.href = ‘urlbaru.php’; }, 1000);
Kode di atas akan mengalihkan halaman ke urlbaru.php juga. Bedanya, ada waktu jeda selama 1000 ms atau 1 detik baru terjadi pengalihan berkat pengaturan interval.
Jadi, bisa dikatakan bahwa redirect menggunakan HTML dan JavaScript jauh lebih fleksibel karena Anda dapat mengatur kapan halaman akan dialihkan. Namun, redirect PHP masih unggul dari sisi performa dibandingkan kedua metode tersebut.
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…