(0275) 2974 127
Perkembangan teknologi membawa banyak perubahan signifikan dalam cara kita berinteraksi, bekerja, hingga berinvestasi. Salah satu inovasi yang mulai menarik perhatian banyak orang adalah metaverse, sebuah dunia virtual yang memungkinkan pengguna berinteraksi layaknya di dunia nyata.
Di dalamnya, terdapat peluang baru, termasuk membeli dan memiliki tanah digital. Konsep ini mungkin terdengar aneh pada awalnya, namun kini telah menjadi tren investasi yang diminati. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai apa itu tanah metaverse, mengapa orang membelinya, risiko yang perlu diwaspadai, serta panduan langkah demi langkah cara membelinya.
Tanah di metaverse adalah lahan digital yang berada dalam sebuah platform dunia virtual berbasis blockchain. Di platform tersebut, pengguna dapat membeli, memanfaatkan, atau menjual tanah seperti halnya properti fisik.
Bedanya, kepemilikan diverifikasi menggunakan teknologi NFT (Non-Fungible Token) yang menjamin keaslian dan kepemilikan unik atas aset digital tersebut. Tanah digital biasanya dapat digunakan untuk berbagai hal, seperti:
Membangun rumah virtual atau galeri seni NFT
Membuka toko atau bisnis digital
Menyelenggarakan acara, konser, atau pertemuan
Disewakan kepada pihak lain
Dijual kembali dengan harga lebih tinggi
Ada beberapa alasan mengapa investasi tanah digital semakin populer:
1. Peluang Investasi Baru
Metaverse berkembang pesat. Banyak investor percaya bahwa nilai tanah digital akan meningkat seiring bertambahnya pengguna.
2. Kepemilikan Digital yang Unik
Setiap tanah di metaverse adalah NFT, yang berarti hanya ada satu versi dan tidak dapat dipalsukan.
3. Kebebasan Kreatif Tanpa Batas
Pemilik tanah dapat membangun apa pun, dari rumah virtual hingga pusat perbelanjaan digital.
4. Digunakan untuk Bisnis
Brand besar seperti Adidas, Gucci, Samsung, dan Nike bahkan telah membeli tanah metaverse untuk membuka toko virtual mereka.
5. Diversifikasi Aset
Investasi digital menjadi cara untuk memperluas portofolio di luar saham, kripto, atau properti fisik.
Tidak semua metaverse menyediakan tanah yang dapat dibeli. Berikut adalah platform paling terkenal yang menawarkan lahan digital:
1. Decentraland (MANA)
Salah satu metaverse terbesar dan paling stabil. Tanah di sini disebut “LAND”.
2. The Sandbox (SAND)
Platform berbasis voxel (mirip Minecraft) yang didukung banyak artis dan brand besar.
3. Otherside (Yuga Labs)
Dibuat oleh pencipta Bored Ape Yacht Club, sangat populer di kalangan investor NFT.
4. Somnium Space
Metaverse 3D yang menawarkan pengalaman real-time VR.
5. NeoLand, Voxels, dan platform lainnya
Pilihan lain yang mulai berkembang.
1. Siapkan Wallet Crypto
Langkah pertama adalah menyiapkan dompet kripto untuk menyimpan NFT tanah dan aset crypto. Wallet yang umum digunakan:
MetaMask
Trust Wallet
Coinbase Wallet
Wallet ini akan digunakan untuk login ke metaverse dan membayar transaksi.
2. Beli Cryptocurrency yang Dibutuhkan
Setiap platform metaverse memiliki token mata uang yang berbeda:
Decentraland → MANA
The Sandbox → SAND
Otherside → APE
Anda bisa membeli token ini di platform seperti:
Binance
Coinbase
Tokocrypto
Bybit
Kraken
Setelah membeli, kirimkan token ke wallet Anda (seperti MetaMask).
3. Pilih Platform Metaverse yang Anda Inginkan
Tentukan platform metaverse berdasarkan:
Tujuan (investasi, bisnis, hiburan)
Harga tanah
Popularitas platform
Fitur dan komunitas
Jangan tergiur harga murah di platform yang sepi pengguna.
4. Masuk ke Marketplace Resmi Metaverse
Setiap platform menyediakan marketplace resmi untuk membeli tanah. Contoh:
Decentraland Marketplace
The Sandbox Marketplace
OpenSea (untuk beberapa tanah NFT)
Pastikan Anda membeli melalui marketplace resmi untuk menghindari penipuan.
5. Pilih Tanah yang Anda Inginkan
Pertimbangkan aspek berikut:
Lokasi: dekat pusat kota atau landmark biasanya lebih mahal.
Ukuran lahan: beberapa platform menawarkan ukuran berbeda.
Akses dan popularitas area.
Potensi pembangunan di sekitar.
Setiap bidang tanah biasanya berbentuk kotak (grid) di peta metaverse.
6. Hubungkan Wallet dan Lakukan Pembelian
Klik tombol “Buy” dan wallet Anda akan memunculkan konfirmasi transaksi. Pastikan saldo token cukup untuk:
Harga tanah
Gas fee (biaya transaksi blockchain)
Setelah berhasil, tanah tersebut akan masuk ke wallet Anda sebagai NFT.
7. Simpan dan Kelola Aset Tanah Anda
Setelah pembelian selesai:
Anda bisa mengecek kepemilikan di wallet NFT Anda
Anda bisa membangun aset digital
Anda dapat menyewakan tanah
Atau menjual kembali (flip) bila harga naik
Semua dikendalikan melalui dashboard platform metaverse.
Seperti investasi lainnya, membeli tanah digital juga memiliki risiko.
Harga sangat dipengaruhi tren dan hype pasar.
Jika platform bangkrut, aset bisa kehilangan nilai.
Pasar metaverse belum memiliki regulasi resmi seperti properti fisik.
Wallet crypto bisa diretas jika tidak dijaga dengan baik.
Gunakan marketplace resmi
Teliti popularitas dan roadmap platform
Jangan tergiur harga murah di platform tidak dikenal
Gunakan wallet hardware untuk keamanan maksimal
Jangan klik link mencurigakan yang mengatasnamakan metaverse
Jawabannya tergantung tujuan Anda. Jika Anda ingin:
investasi jangka panjang,
ingin membangun bisnis virtual,
tertarik dengan dunia digital,
maka tanah metaverse bisa menjadi peluang menarik. Namun jika Anda mengharapkan keuntungan cepat tanpa memahami risikonya, sebaiknya pelajari lebih dalam terlebih dahulu.
Membeli tanah di metaverse kini menjadi tren yang membuka peluang baru dalam dunia digital dan blockchain. Dengan memahami cara kerja metaverse, memilih platform yang tepat, dan melakukan langkah-langkah pembelian dengan benar, Anda dapat mulai berinvestasi di lahan digital dengan lebih percaya diri. Meskipun memiliki potensi besar, investasi tanah digital juga memiliki risiko yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, pastikan Anda melakukan riset dan hanya menginvestasikan dana yang siap untuk risiko.
Migrasi website WordPress ke hosting baru merupakan langkah penting ketika ingin mendapatkan performa server lebih…
Di tengah ramainya perbincangan tentang AI bubble, mulai dari valuasi startup yang melonjak hingga klaim…
Perkembangan Artificial Intelligence (AI) kini bukan lagi sekadar wacana teknologi masa depan, melainkan realitas yang…
Website yang mengalami error atau gangguan teknis dapat menyebabkan penurunan performa bahkan downtime. Untuk mengatasi…
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah berada di puncak popularitasnya. Hampir setiap sektor bisnis berlomba-lomba mengadopsi…
Di era digital saat ini, domain bukan lagi sekadar alamat website. Bagi sebagian orang, domain…