Contoh dan Trik Menjawab Soal Tes Potensi Akademik (TPA)
Apakah Anda sadar mengenai apa itu Tes Potensi Akademik (TPA)? Umumnya, Anda akan menghadapi Tes Potensi Akademik (TPA) ini ketika beralih ke tahap pendidikan tinggi, sebab sebelum memasuki kampus idaman, Anda mestinya menjalani proses seleksi terlebih dahulu. Dalam ujian seleksi untuk universitas yang Anda impikan, selain Tes Potensi Akademik (TPA), ada juga berbagai tes lainnya seperti Tes Kompetensi Akademik (TKA). Kedua ujian ini jelas memiliki perbedaan yang signifikan, dan bagi Anda yang sudah berada di tingkat SMA atau SMK, tentunya Anda telah bersiap untuk ujian masuk ke perguruan tinggi negeri.
Pada tahun 2019, tes TPA ini lebih dikenal dengan istilah TPS, yang merujuk pada ujian yang dirancang untuk menilai kemampuan penalaran dan pemahaman umum calon mahasiswa. Ujian ini umumnya mencakup kemampuan dasar kuantitatif, penalaran umum, pemahaman teks, penulisan, dan beberapa aspek lainnya. Penting untuk dicatat bahwa banyak peserta ujian masuk PTN atau UTBK masih merasa bingung dengan jenis soal semacam ini. Walaupun demikian, tidak sedikit pula yang beranggapan bahwa soal TPA lebih mudah.
Apa Itu Tes Potensi Akademik
Sebelum kita memasuki penjelasan tentang TPA, perlu diperhatikan bahwa pada SBMPTN dari tahun 2013 hingga 2018, materi yang diuji meliputi TKPA dan TKD. TKPA terdiri dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan TPA, sementara TKD mencakup Tes Soshum dan Saintek. Pada tahun 2019, diperkenalkan Tes Potensi Skolastik dan Tes Kemampuan Akademik. TPS yang baru ini serupa dengan TPA yang sebelumnya. Mari kita lanjutkan ke bahasan selanjutnya. Menurut sumber dari LTMPT, TPS/TPA merupakan jenis ujian yang menilai kemampuan kognitif, fokus pada penalaran dan pemahaman umum yang diperlukan untuk kesuksesan di pendidikan formal.
Tes ini terbagi menjadi beberapa sub-tes, termasuk penalaran umum, pemahaman membaca dan menulis, pengetahuan kuantitatif, serta pengetahuan dan pemahaman umum. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat berbagai jenis soal dalam TPS, di mana dalam penalaran umum, peserta ujian yang mendaftar ke PTN harus dapat menganalisis bacaan, seperti teks, tabel, atau argumen, serta memahami informasi yang terdapat di dalamnya. Selain itu, ada juga penalaran kualitatif yang mencakup soal-soal tentang pecahan, perbandingan, aritmatika, persamaan linear, pola bilangan, dan sebagainya. Di samping penalaran umum, Anda juga akan menghadapi pemahaman bacaan dan menulis.
Dalam sub-tes PBM, umumnya Anda akan diberikan teks atau paragraf dan diminta untuk memahaminya, termasuk menarik kesimpulan dan menangkap makna tersirat.Selanjutnya, ada pengetahuan dan pemahaman umum, jika Anda memiliki minat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, soal-soal pada tes ini seharusnya dapat dihadapi dengan mudah. Di UTBK, soal Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris akan sering muncul.
Pengetahuan serta wawasan Anda terkait bahasa jelas akan diuji, termasuk menentukan antonim, sinonim, idiom, dan penggunaan EYD yang benar. Terakhir, pengetahuan kuantitatif adalah di mana Anda akan menemukan soal-soal matematika seperti peluang, aljabar, logika, himpunan, dan banyak lagi. Jadi, merujuk pada keempat jenis soal TPS tersebut, bisa disimpulkan bahwa ujian ini menuntut Anda untuk menganalisis dan memecahkan masalah.
Tips Melaksanakan Tes Potensi Akademik
Sebelum kita rincikan berbagai contoh pertanyaan TPA/TPS, akan dibagikan beberapa tips untuk menyelesaikan soal-soal tersebut. Sebagaimana telah diungkap sebelumnya, TPA/TPS berfungsi untuk menilai kemampuan kognitif. Ini termasuk membaca, menulis, berpikir logis, berpikir kritis, serta menyelesaikan masalah. Saat mengerjakan soal-soal ini, penting bagi Anda untuk menguasai berbagai aspek yang akan diuji. Untuk mempersiapkan diri, berikut adalah beberapa saran dalam menyelesaikan soal TPA/TPS UTBK:
1. Menghadiri Setiap Sesi Try Out
Sangat penting untuk ikut serta dalam berbagai sesi Try Out yang diadakan oleh berbagai pihak. Kegiatan ini esensial untuk menilai sejauh mana persiapan Anda dalam mengikuti sebuah ujian. Selain itu, Anda juga bisa menilai tingkat penguasaan kompetensi yang dimiliki saat ini. Saat menjalani Try Out, jangan terburu-buru, jika diperlukan waktu lebih lama untuk menjawab soal, tidak ada masalah, karena ini merupakan bagian dari proses belajar Anda. Pahami solusi serta strategi cepatnya; ketika Anda sudah mahir dalam ujian, Anda akan bisa mengerjakan soal dengan lebih cepat dan benar-benar memahami konsepnya.
2. Berlatih Dengan Soal UTBK yang Menantang
Tidak ada individu yang menjadi juara tanpa mengalami banyak kegagalan. Juara dihasilkan dari kerja keras dan ketekunan. Hal ini juga berlaku dalam UTBK , Anda harus memiliki keberanian untuk menantang diri sendiri. Dengan mengerjakan soal-soal TPS/TPA yang lebih sulit agar Anda akan semakin mendalami dan memahami mengerti konsep-konsep TPA/TPS. Bagaimana cara Anda berlatih dengan soal UTBK tersebut? Salah satunya adalah dengan mengikuti berbagai TryOut yang ada, atau bisa juga menvari soal-soal UTBK dari tahun tahun sebelumnya di internet.
3. Mengerti Secara Menyeluruh Pola Soal TPA/TPS
Berlatih dan pembelajaran yang terus menerus dengan soal-soal yang Anda dapatkan dari berbagai sumber dapat membantu Anda memahami pola-pola soal TPA/TPS yang nantinya akan muncul di UTBK. Anda bisa memanfaatkan berbagai sumber untuk memahami soal-soal ini, seperti buku-buku UTBK yang kini banyak tersedia di toko online. Selain itu, Anda juga bisa menemukan soal-soal tahun lalu secara gratis melalui bimbingan belajar online. Terkait bimbingan belajar online, Anda dapat bergabung dengan lembaga bimbingan yang berkualitas di lingkungan Anda, baik secara offline maupun online, sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda. Penting juga untuk ikut dalam grup media sosial yang berfokus pada perjuangan memasuki PTN; ini bisa membantu Anda tetap termotivasi untuk masuk ke PTN melalui jalur UTBK.
Contoh dan Trik Menjawab Soal Tes Potensi Akademik
Banyak sekali soal-soal UBTK yang bisa Anda temukan dari berbagai macam sumber, salah satunya di artikel ini. Pada artikel ini akan dijelaskan beberapa contoh soal TPA/TPS Nantinya, pada bagian ini akan dipaparkan soal-soal menurut jenis soal TPA/TPS. Mulai dari penalaran umum, pemahaman bacaan dan menulis, pengetahuan kuantitaif, dan pengetahuan umum. Buat Anda yang penasaran berikut adalah beberapa contoh dan trik menjawab soal TPA/TPS :
-
Penalaran Umum
Dalam majalah Bunda yang diterbitkan tahun 2010, pada halaman 37, terdapat kutipan pendapat Sugiyanto dalam artikel karya Agra Mashudi sebagai berikut: Orang gemuk dan anak-anak usia sekolah jauh lebih rentan terserang sakit hingga meninggal. Akibat virus flu babi H1N1 (Sugiyarto, 2008: 11).Jika mengutip pendapat Sugiyarto tanpa membaca bukunya, kutipan yang benar adalah :
a) Menurut Sugiyarto (2008:11) orang gemuk dan anak-anak usia sekolah jauh lebih rentan terserang sakit hingga meninggal akibat virus flu babi H1N1 (dalam Mashudi,2010).
b) Sugiyarto (2008) dalam (Mashudi, 2010) menyatakan bahwa orang gemuk dan anak- anak usia sekolah jauh lebih rentan terserang sakit hingga meninggal akibat virus flu babi H1N1.
c) Sugiyarto (dalam Masyudi, 2010) menyatakan bahwa orang gemuk dan anak-anak usia sekolah jauh lebih rentan terserang sakit hingga meninggal akibat virus flu babi H1N1.
d) Orang gemuk dan anak-anak usia sekolah jauh lebih rentan terserang sakit hingga meninggal akibat virus flu babi H1N1 (Sugiyarto, 2008 dalam Masyudi, 2010).
e) Menurut Sugiyarto (2008:11 dalam Mashudi 2010;37), menyatakan bahwa ”bahwa orang gemuk dan anak-anak usia sekolah jauh lebih rentan terserang sakit hingga meninggal akibat virus flu babi H1N1.
”Pembahasan:
Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau ucapan seseorang (ahli atau narasumber). Penulisan kutipan yang benar jika mengutip tanpa membaca buku adalah Menurut Sugiyarto dalam kurung (2008:11 dalam Mashudi, 2010: 37), menyatakan bahwa “orang gemuk dan anak-anak usia sekolah jauh lebih rentan terserang sakit hingga meninggal akibat virus flu babi H1N1”.
Jawaban: E - Pengetahuan KuantitatifPak Momon memiliki sejumlah sapi. Jika ia memasukkan lima ekor sapi ke dalam setiap kandang, maka jumlah kandang yang dibutuhkan enam lebih banyak dibandingkan apabila setiap kandang diisi tujuh ekor sapi. Banyak sapi Pak Momon adalah ….A. 105
B. 108
C. 142
D. 158
E. 198
Pembahasan:
Misalkan x = banyak sapi dan y = banyak kandang
x = 7y
x = 5(y + 6)
7y = 5y + 30
y = 15, maka x = 7 x 15 = 105Jawaban: A -
Pemamahan Bacaan dan Menulis
Hubungan atau keterikatan emosional antara orang tua dan anak adalah anugerah alami yang dimiliki setiap orang tua dalam mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka. Orang tua secara alamiah telah melakukan tugas dan fungsi pengasuhan anak sejak peran sebagai orang tua dimulai. Akan tetapi, dalam realitasnya tetap diperlukan pengetahuan dalam khazanah pengasuhan anak remaja agar mereka tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang. Simpulan yang tepat untuk paragraf di atas adalah…
a.Orang tua berkewajiban membesarkan anak-anak mereka.
b.Orang tua memerlukan bekal pengetahuan dalam mengasuh anak.
c.Anak dan orang tua dalam pengasuhan memiliki hubungan emosional.
d.Keterikatan emosional antara anak dan orang tua penting.
e.Orang tua memiliki peran penting dalam mengasuh anak sejak dini.Pembahasan:
Umumnya, simpulan memuat pendapat.
Kalimat utama:
Hubungan atau keterikatan emosional antara orang tua dan anak adalah anugerah alami yang dimiliki setiap orang tua dalam mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka.
Inti pembicaraan pada kalimat utama adalah mengenai hubungan atau keterkaitan emosional.
Jadi, simpulan yang tepat untuk paragraf tersebut adalah keterikatan emosional antara anak dan orang tua penting.
Jawaban : D -
Pengetahuan dan Pemahaman Umum
Penggunaan tanda baca yang mengikuti EYD terdapat pada kalimat…
a.Di sana ada harimau loreng, pingin dan gorila.
b.Kami semua akan berangkat, minggu ini.
c.Lukisan paling tua dibuat pada tahun 1992; dan yang terbaru pada tahun 2001.
d.“Emosi muncul dari detail” katanya.
e.Kalau tetangga bersikap tak acuh, anjing kami akan mati terpanggangPembahasan:
Penggunaan tanda baca yang benar terdapat pada kalimat “Kalau tetangga bersikap tak acuh, anjing kami akan mati terpanggang.” Adapun untuk kalimat yang lain, seharusnya menjadi seperti berikut.
Lukisan paling tua dibuat pada tahun 1992 dan yang terbaru pada tahun 2001.
Di sana ada harimau loreng, pinguin, dan gorila.
“Emosi muncul dari detail,” katanya.
Kami semua akan berangkat minggu ini.Jawaban: E
Kesimpulan
Jadi, inilah pembahasan mengenai Tes Potensi Akademik (TPA) yang kini lebih dikenal sebagai Tes Potensi Skolastik. Keduanya memiliki arti yang serupa. Tujuan dari kedua jenis tes ini juga konsisten, yaitu untuk mengevaluasi kemampuan kognitif para calon mahasiswa yang mengikuti ujian masuk ke universitas negeri. TPA/TPS ini ternyata juga diterapkan di berbagai negara lain seperti Amerika, Swiss, dan Finlandia. Banyak peserta UTBK yang menganggap tes ini sangat menakutkan, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa tes ini sebenarnya tidak sulit sama sekali.
Bagi Anda yang sedang mempersiapkan diri menghadapi UTBK tahun depan, sangat disarankan untuk terus belajar dan berlatih dengan berbagai jenis soal TPS/TPA agar benar-benar memahami konsep serta pola dari soal-soal TPA/TPS. TPA/TPS juga mempunyai tingkat penilaian tertentu bagi mereka yang mendaftar ke jurusan spesifik. Oleh karena itu, Anda dapat mempelajari berbagai tipe soal TPA/TPS dari banyak sumber. Demikianlah artikel ini mengenai Contoh Soal TPA (Tes Potensi Akademik) dan Tips Praktis Menjawab Test TPA. Semoga ini dapat berguna untuk teman-teman yang sedang mempersiapkan UTBK tahun depan.