HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Footnote : Ciri, Tujuan, Fungsi Dan Cara Membuat Di Microsoft Word

Ciri Footnote

Catatan kaki digunakan dalam beberapa buku dan karya penelitian, khususnya karya yang diterbitkan dalam disiplin ilmu sosial. Catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada pembaca atau untuk membagikan informasi izin hak cipta.

Terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam mencantumkan catatan kaki, yaitu :

  • Catatan kaki diberi nomor secara berurutan di seluruh makalah hasil penelitian, tidak mendaftar ulang penomoran pada setiap halaman.
  • Catatan kaki bisa diletakkan di beberapa tempat dalam suatu karya ilmiah. Setidaknya terdapat tempat catatan kaki diletakkan; di halaman uraian, di akhir bab, dan di akhir karangan.
  • Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama yang terletak bagian bawah digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi, buku, atau karangan ilmiah formal lainnya.
  • Catatan kaki pada akhir bab digunakan dalam karangan popular.
  • Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk arti artikel untuk surat kabar, jurnal internasional, majalah, laporan yang tidak menggunakan bab, atau esai dalam buku kumpulan esai.
  • Setiap kutipan membutuhkan catatan kaki. Tapi seluruh kutipan tidak diperlukan dalam catatan kaki; alih-alih, catatan kaki hanya merujuk pada nama publikasi dan tanggal sebagaimana tercantum pada halaman referensi.
  • Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang sama.
  • Antar catatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
  • Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi.
  • Catatan kaki diketik sejajar dengan marjin.
  • Catatan kaki untuk jenis karangan ilmiah formal, dibubuhi nomor urut yang dimulai dari nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab dilanjutkan hingga akhir bab. Di setiap awal bab berikutnya, catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau karangan yang tanpa bab, maka catatan kaki ditulis pada akhir karangan.
  • Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun.
  • Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya.
  • Catatan kaki dirujuk menggunakan nomor superskrip.
  • Jika catatan kaki izin hak cipta ditambahkan, surat asli tentang izin hak cipta harus dilampirkan pada kertas.

Tujuan Footnote

Berikut ini merupakan tujuan dari footnote, yaitu :

  • Untuk menyusun pembuktian (sumber tulisan).
  • Menyatakan utang budi (kepada pengarang yang dikutip pendapatnya).
  • Menyampaikan keterangan tambahan.
  • Memperkuat uraian (intisasi, keterangan insidental materi penjelas yang kurang penting, perbaikan, dan pandangan yang bertentangan).
  • Merujuk bagian lain teks (uraian pada halaman lain, sebelum atau sesudahnya).

Fungsi Footnote

Berikut ini beberapa fungsi secara umum dari catatan kaki yang diantaranya seperti :

  • Catatan kaki berfungsi sebagai penunjuk yang berkaitan dengan sumber hasil kutipan yang dicantumkan di dalam teks karya tulis
  • Catatan kaki berfungsi untuk menjelaskan secara definitif tentang suatu istilah yang belum banyak dikenal oleh banyak orang.
  • Catatan kaki berfungsi untuk memperjelas yang berupa penafsiran atau keterangan lebih lanjut mengenai makna dari istilah dalam kalimat.
  • Catatan kaki sebagai bentuk penghargaan terhadap sumber yang telah dikutip. Catatan kaki juga berkaitan dengan teknik pengutipan pada kalimat langsung. Dalam pengutipan pernyataan dari sumber lain maka perlu dijelaskan mengenai sumber kutipan tersebut. Sumber kutipan bisa dimuat dalam catatan kaki.

Sedangkan secara lebih spesifik, catatan kaki yang berupa referensi memiliki fungsi, yaitu fungsi akademis dan fungsi etika moral :

  • Fungsi Akademis

Dalam penulis catatan kaki memiliki peranan di dunia akademisi antara lain sebagai berikut :

    • Memberikan dukungan argumentasi atau pembuktian.
    • Pembuktian (rujukan) kutipan naskah.
    • Memperluas makna informasi bahasan dalam naskah.
    • Penunjukan adanya bagian lain dalam naskah yang dapat ditelusuri kebenaran faktanya.
    • Menunjukkan objektivitas kualitas karangan.
    • Memudahkan penilaian sumber data penelitian.
    • Memudahkan pembedaan data pusaka dan keterangan tambahan.
    • Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
    • Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi.
    • Memudahkan penyuntingan data pustaka.
    • Menunjukkan kualitas kecerdasan akademis penulisnya.
  • Fungsi Etika (moral)

Adapun dalam fungsi moral catatan kaki berperan sebagai berikut :

    • Pengakuan dan penghargaan kepada penulis sumber informasi.
    • Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
    • Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
    • Menunjukkan etika dan kejujuran intelektual, bukan plagiat.
    • Menunjukkan kesantunan akademis penulisnya.

Unsur-unsur Footnote

Ketika ingin membuat catatan kaki (footnote) harus mencantumkan beberapa unsur tertentu, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Nama penulis/pengarang

Menuliskan secara lengkap nama pengarang dari kutipan yang diambil tanpa perlu menuliskan gelar dari penulis tersebut.

  • Judul tulisan

Menuliskan judul dari sumber tempat kutipan diambil dengan jelas dan lengkap serta memperhatikan kaidah EYD di dalam menuliskan catatan kaki (footnote).

  • Tahun terbit

Salah satu hal yang perlu diberikan juga adalah tahun penerbitan dari kutipan yang ditulis. Atau tahun publikasi jika kutipan tersebut berbentuk jurnal atau tulisan lainnya.

  • Nomor halaman kutipan

Melampirkan halaman tempat kutipan tersebut diambil juga wajib untuk dicantumkan. Pada penulisannya, halaman tempat kutipan tersebut diambil disingkat menjadi “hal.” kemudian nomor halaman tempat kutipan.

Cara Menambah Footnote Di Microsoft Word

Berikut ini merupakan cara menambah footnote (catatan kaki) di microsoft word, yaitu :

  • Buka aplikasi Microsoft Word.
  • Klik di mana saja yang ingin ditambahkan dengan footnote (catatan kaki).
  • Klik Referensi > Insert Footnote.

Untuk membuat footnote pada Microsoft Word perlu meletakkan kursor pada bagian kata atau kalimat yang membutuhkan footnote.

  • Pada deretan menu di bagian atas harus memilih menu References. Menu tersebut terletak di antara menu Page Layout dan Mailings.
  • Di dalam menu References, maka bisa menjumpai submenu Footnote yang terdiri dari AB1 Insert Footnote, Insert Endnote, Next Footnote dan Show Notes.

AB1 Insert Footnote merupakan fitur utama dalam membuat footnote.

Sementara Insert Endnote adalah fitur untuk memasukkan endnote (catatan akhir), di mana referensi catatan akan langsung ditempatkan di bagian paling akhir sebuah dokumen.

Next Footnote merupakan sebuah fitur yang memudahkan pengguna untuk melihat footnote yang sudah dibuat pada lintas halaman.

Jika melakukan klik pada Next Footnote, maka akan muncul juga Previous Footnote, di mana itu bisa memudahkan dalam memeriksa semua footnote di lintas halaman.

Sementara fitur Show Note bisa membuat langsung menuju referensi pada footnote di bagian halaman yang aktif.

Contoh Footnote

Berikut ini beberapa kumpulan contoh catatan kaki (footnote) yang bisa dijadikan sebagai contoh penulisan footnote yang benar :

  • Contoh footnote 1 pengarang

Saat kutipan dari buku terdiri dari satu pengarang. Maka, struktur penulisan footnote adalah sebagai berikut :

Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut :

    • ¹Chairil Anwar, Deru Campur Debu, (Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, 1992), hlm9.
    • ²Sartono Suryadiningrat, Pendekatan Ilmu-ilmu Agama Dalam Muamalah Masyarakat (Jakarta: Asy-Syariah, 2003), hal. 14.
    • ³Ibrahim Ruhaili, Sejarah Perkembangan Islam Di Eropa (Jakarta: PT. Gramedia, 2010), hal. 35.
  • Contoh footnote 2 hingga 3 pengarang

Saat kutipan dari buku terdiri dari dua hingga tiga pengarang. Maka, struktur penulisan footnote adalah sebagai berikut :

Nomor kutipan Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut :

    • ¹Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta: Bina Sanjaya, 1996), hal. 50-68.
    • ²Patrick Wesell dan Arnold Jonathan, Anatomy of Atom (New Zealand: Light Pen, 1989), hal. 36-40.
    • ³Abdul Khalik, Rapi Armad, Bagus Kuncoro, Belajar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Dwikarya, 2009), hlm 25.
  • Contoh footnote lebih dari 3 pengarang

Ketika kutipan dari buku lebih dari tiga pengarang. Maka, struktur penulisan footnote adalah sebagai berikut :

Nomor kutipan Nama Pengarang dkk, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut :

    • ¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.
    • ²Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama, 2008), hlm, 47.
  • Contoh footnote dari Buku Terjemahan

Ketika kutipan bersumber dari buku terjemahan, maka struktur penulisan footnote adalah sebagai berikut :

Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku, Terj. Nama Penerjemah (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut :

¹Muhammad Rab’i, Sejarah Penaklukan Konstantinopel, Terj. Muhammad Afifuddin dan Mukhtar Rifa’i (Jakarta: Asy-Syariah, 1998), hal. 23.

  • Contoh footnote dari Jurnal/Makalah

Ketika kutipan bersumber dari jurnal atau pun makalah, maka format penulisan footnote adalah sebagai berikut :

Nomor Kutipan Nama penulis, “Judul artikel”(dicetak miring), Nama jurnal Atau Majalah berserta volume dan nomornya, Tahun Penerbitan, Nomor halaman.

Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut :

    • ¹Mc. Preganent, “Representative of Natural Habits with Prulal Educaton”. Educational Evaluation and Alanytics. Vol. 4 No. 3, Summer 2003, hal. 120.
    • ²Yahya Saputra, “Kekerasan terhadap Wanita Dalam Hukum Islam” Asy-Syariah, Edisi 6, April 2016, hal. 15.
    • ³Gemar Berkarya Hatta, “Rekam Kesehatan dan Medis (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 28, Juni 1988 (Surabaya: ANRI, 1988), hlm. 7.
  • Contoh footnote dari Majalah

Jika kutipan catatan kaki bersumber dari majalah, maka format penulisan footnote adalah sebagai berikut :

Nomor kutipan Nama Penulis, “Judul Sumber dicetak miring” (Penerbit, Kota Penerbit, Tahun), Halaman.

Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut :

    • ¹Muhammad Adnan, “Peran Serta Orang Tua, Guru dan Lingkungan Dalam Mendidik Moral Anak Studi Kasus Babakan, Yogyakarta” (Paper presented at Seminar Lokakarya Pendidikan MIPA se-Indonesia, Mataram, 2003), Hal. 15.
    • ²Mochtar Naim, ’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.
5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

Ingin Menjadi UX Designer? Coba Pelajari Apa Saja Tugasnya!

UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…

2 days ago

Mengenal Pengertian Apa Itu A/B Testing?

A/B testing adalah prosedur pengujian yang membandingkan dua halaman situs web atau lebih secara bersamaan…

3 days ago

Rekomendasi Topik Blog Untuk Pemula Yang Baru Terjun Di Dunia Blogging

Menemukan topik blog yang menarik dan terkini mungkin tidak mudah, terutama bagi pemula yang belum…

4 days ago

Cari Untung Besar Di Internet Dengan Mengikuti Cara Monetisasi Blog Ini

Cara Memonetisasi Blog – Menulis blog pribadi bukan lagi sekedar hobi, kegiatan ini menawarkan peluang…

5 days ago

Tips Dan Trik Keren Untuk Menentukan Topik Blog Menarik Target Audiens

Membuat blog adalah salah satu cara terbaik untuk berbagi cerita dan kisah Anda sambil terhubung…

6 days ago

5+ Contoh Desain Web Terbaik Untuk Sumber Inspirasi

Pada artikel ini, kami merekomendasikan beberapa contoh desain web terbaik untuk menginspirasi Anda. Dari contoh…

7 days ago