Infografis : Pengertian, Fungsi dan Cara Membuatnya
Pengertian Infografis
Pengertian infografis atau (dalam kbbi) infografik adalah data dan informasi yang disajikan dalam bentuk visual. Infografis berasal dari kata Infographics (in English) yang merupakan singkatan dari Information dan Graphics. Proses pembuatan infografis disebut data-visualization (visualisasi data), information design (desain informasi), atau information architecture (arsitektur informasi).
Jadi menurut asal katanya tersebut, pengertian Infografis bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar lebih mudah dan lebih cepat dipahami secara keseluruhan.
Manfaat Infografis
Selain tampilannya yang menarik dan mudah dipahami pembaca, membuat infografis ternyata memiliki banyak keuntungan. Berikut beberapa manfaat infografis, yaitu :
1. Menyampaikan informasi dengan lebih efektif
Infografis berisi informasi dan data yang dirangkum ke dalam bentuk visual. Tampilan visual membuat pembaca lebih tertarik dibanding dengan membaca data yang disajikan dalam bentuk tulisan saja.
Informasi yang dirangkum dalam bentuk infografis membuat setiap pembaca dapat langsung mengetahui inti penjelasan yang disampaikan dengan cepat.
2. Meningkatkan trafik website
Infografis ternyata tidak hanya memudahkan pembaca menyimak informasi, namun juga bisa meningkatkan trafik website.
Dilansir dari sumber, audiens lebih menyukai konten berbentuk infografik dan mereka akan cenderung membagikannya ke berbagai jejaring sehingga hal ini dapat meningkatkan trafik sebuah situs.
3. Meningkatkan efektivitas pemasaran digital
Infografis memberikan pemahaman lebih akan suatu informasi, produk, jasa atau pun brand. Konten infografis berpotensi untuk mendapatkan lebih banyak trafik dan menjadi viral.
Karena daya tariknya, kemampuan infografik untuk dibagikan di media sosial dan menjadi viral jauh lebih tinggi daripada konten teks biasa.
4. Menjadi konten yang mudah dibagikan
Ketika menyertakan kode embed pada infografis yang diposting, orang-orang akan dengan mudah membagikan konten tersebut dengan menyematkannya langsung ke halaman web mereka.
Infografis yang disematkan kemudian akan secara otomatis menautkan kembali ke website. Ini dapat membawa pembaca dari situs lain langsung ke situs. Hal ini tentu sangat menguntungkan.
5. Membangun backlink ke website
Menurut HubSpot, postingan blog yang menyertakan konten infografik di dalamnya menghasilkan rata-rata 178% inbound link lebih banyak dan memperoleh 72% views yang lebih banyak dibandingkan dengan post lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa infografik mampu membangun backlink ke website dan menarik banyak pengunjung.
6. Sebagai aset content marketing
Konten infografis adalah aset dalam melakukan pemasaran. Seperti yang sudah disebutkan pada manfaat-manfaat sebelumnya, infografis memiliki daya tarik tersendiri untuk menggait khalayak luas. Oleh karena itu infografis merupakan solusi untuk mendukung strategi content marketing.
Jenis Infografis
Ada beberapa macam jenis infografis yang bisa digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Jenis infografis tersebut antara lain :
1. Statis
Infografis Statis ialah Infografis yang disajikan dalam bentuk visual statis, tanpa konsep audio maupun konsep animasi yang bisa bergerak. Jenis yang satu ini bisa dibilang merupakan jenis yang sangat sederhana dan paling sering digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Bentuk visual statis hanya memberikan tampilan berupa gambar atau ilustrasi yang dapat menjelaskan suatu konten atau topik yang akan anda bahas.
Contoh infografis jenis statis ini biasanya digunakan dalam sebuah konferensi untuk memaparkan hasil penelitian maupun presentasi untuk memberikan informasi secara jelas dan efektif kepada audiens. Penyajian data lebih mudah dan tidak berbelit jika menggunakan metode ini.
2. Animasi
Di dalam sebuah animasi sendiri memuat beberapa elemen penting, yaitu audio dan visual. Keduanya akan digabungkan dengan konsep yang sesuai dengan kebutuhan konten atau bisnis.
Jenis animasi juga terbagi lagi menjadi dua, yaitu yang bersifat dua dimensi dan tiga dimensi. Contoh infografis jenis animasi dapat ditemukan pada platform Youtube, maupun televisi. Banyak sekali content creator yang memanfaatkan platform Youtube untuk mengembangkan infografis.
Tidak hanya dari Youtube saja, saat ini banyak sekali pelaku industri digital yang memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk menyalurkan konten yang bersifat edukatif maupun bisnis. Jadi dapat memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk mengembangkan animated infographics.
3. Interaktif
Infografis interaktif merupakan infografis yang lebih kompleks daripada jenis statis dan animasi. Perbedaan mendasar terletak pada sasaran informasi, dimana dapat melakukan interaksi langsung kepada data yang telah tersaji.
Pada bentuk interaktif ini anda harus belajar mengenai bahasa pemrograman atau pun juga dapat bekerja sama dengan programmer atau developer untuk membuat sebuah media interaktif.
Contoh infografis jenis interaktif adalah sebuah penyajian informasi yang ditampilkan dengan bantuan beberapa elemen seperti tombol atau button. Sehingga, informasi tersebut ketika ditelusuri akan memberikan informasi yang lebih banyak dan user dapat mengakses data dengan lebih cepat, tepat dan akurat.
Tips Membuat Infografis yang Menarik
Berikut beberapa tips untuk membuat poster infografis yang menarik, yaitu :
1. Menentukan audiens
Sebelum membuat infografis harus tahu siapa target pembaca yang dibidik. Ini sangat penting, karena salah target dapat berpotensi data yang disampaikan tidak dimengerti atau salah pengertian.
2. Menyajikan data dengan sederhana
Penggunaan infografis pada dasarnya untuk memudahkan orang lain untuk memahami topik utama yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, sebaiknya infografis dibuat dengan sederhana dalam menyajikan data, namun tetap berisi.
3. Tetap pada jalurnya
Meskipun data dan informasi yang disajikan dalam infografis dibuat sederhana, pastikan informasi tersebut tetap sesuai dengan apa yang harus disampaikan. Selain menyampaikan data utama juga bisa menambahkan informasi pendukung lainnya di dalam infografis.
4. Gunakan tools
Ada banyak tools yang bisa dimanfaatkan untuk membuat infografis yang menarik. Setiap tools tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, karena itu sebaiknya pilih tools yang sesuai dengan kebutuhan.
Cara Membuat Infografis
Berikut ini merupakan beberapa cara membuat infografis, yaitu :
1. Memilih topik
Persiapkan konsep awal pembuatan ide terlebih dahulu sebelum memulainya. Dalam memilih topik, buatlah daftar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan informasi tersebut. Dari satu topik bisa dijabarkan menjadi beberapa bahasan menarik untuk menggait minat pembaca.
Kemudian perkirakan apakah infografis yang akan dibuat memiliki relevansi di situasi sekarang atau tidak. Topik yang sedang hangat di tengah masyarakat sering menjadi sasaran untuk dijadikan konten infografis. Ini dapat memengaruhi trafik yang akan didapat nantinya.
2. Menentukan audience
Tentukan audiens atau target user dan perlu menentukan target pembaca infografis, misalnya berdasarkan gender, usia, profesi dll. Pastikan juga untuk melakukan riset mengenai audience yang akan ditargetkan.
Hal ini diperlukan agar elemen-elemen dalam infografis nantinya dapat disesuaikan. Seperti penggunaan tata bahasanya, desain tampilan atau tipografi. Dengan menentukan audiens yang spesifik, dapat lebih mudah membuat konsep infografis yang ingin ditampilkan.
Contohnya jika menargetkan audiens di usia remaja, maka dapat dibuat konsep desain yang eye-catching, ringan namun tetap informatif bagi kalangan anak muda.
3. Memfokuskan tujuan
Menentukan fokus tujuan akan membuat lebih mudah memilah informasi dan data-data yang akan dimasukkan ke dalam infografis. Setelah melakukan riset, tentu akan banyak menemukan informasi dan data yang menunjang topik pembahasan.
Dengan memfokuskan tujuan terlebih dahulu, bisa lebih mudah menyeleksi informasi mana yang perlu ditampilkan dalam infografis dan mana yang hanya menjadi pendukung.
4. Melakukan riset data dan sumber informasi
Melakukan riset dan mencari data untuk dijadikan sumber informasi. Di tahap ini perlu memperhatikan dari mana informasi dan data-data tersebut berasal. Saat ini banyak ditemukan hoaks yang disebarluaskan ke khalayak luas. Pastikan untuk mengambil data dari sumber yang kredibel dan akurat untuk dijadikan landasan.
Manfaatkan berbagai media untuk mencari sumber informasi. Bisa dari jurnal, artikel dari sumber terpercaya, hasil penelitian lembaga terkait maupun data asli di lapangan.
5. Visualisasi data ke dalam grafik
Memvisualisasikan data-data tersebut ke dalam grafik. Agar penyajiannya tepat bisa gunakan metode ICCORE yaitu, Inform, Compare, Change, Organize, Relationship dan Explore. Simak contoh dan penjelasannya berikut :
- Inform
Tidak berisi banyak teks, namun informasi penting dapat tersampaikan. Bentuk ini biasanya menggunakan statistik dengan angka yang menonjol, teks besar, tebal dan warna mencolok.
Tambahkan ikon pada teks untuk memberikan penegasan pada informasi yang ingin disampaikan.
- Compare
Compare digunakan untuk menunjukkan persamaan atau perbedaan antara keseluruhan data. Jika ingin menyajikan data seperti itu bisa digunakan diagram batang, kolom, lingkaran, diagram donat, atau pictograph untuk membandingkan satu data dengan data lainnya.
- Change
Bentuk change sering digunakan dalam membuat jenis timeline infographic. Jika infografis ditujukan untuk memperlihatkan perubahan data, kronologi atau konsep dari waktu ke waktu, bentuk ini cocok digunakan dalam penyajian informasi.
Gunakan bagan garis atau timeline untuk menunjukkan perubahan waktu dari masa ke masa atau menjelaskan sebuah peristiwa.
- Organize
Organize digunakan bila ingin menunjukkan data dan informasi secara berurutan. Bentuk ini biasanya digunakan untuk memperlihatkan pola, kelompok dan urutan ranking.
Dengan menggunakan bentuk ini bisa mengurutkan data dan membuat peringkat dengan memberikan informasi tambahan di setiap elemennya. Bentuk tabel, mindmap atau flowchart bisa digunakan untuk menunjukkan data.
- Relationship
Bentuk relationship cocok digunakan jika ingin menunjukkan hubungan antara satu data dengan yang lainnya. Diagram jenis scatter plot dan multi-series plot bisa digunakan untuk menyajikan datanya.
- Explore
Explore digunakan jika ingin pembaca melakukan penggalian data lebih mendalam. Bebas merancang bentuk grafik yang sesuai dengan detail data yang dimiliki supaya terlihat lebih menarik. Infografis dengan metode ini biasanya memperbolehkan pembacaannya menjelajahi sendiri data-data yang disajikan. Hal ini bisa diwujudkan dengan berbagai fitur tambahan dalam infografis.
6. Merancang grid layout
Setelah melakukan visualisasi data ialah merancang grid layout. Yang dimaksud di sini adalah tata letak untuk mengatur setiap elemen dalam infografis seperti teks, gambar dan diagram.
Grid layout penting karena berguna sebagai penentu alur baca. Pastikan juga desain infografis dapat mengarahkan pandangan pembaca dari elemen ke elemen dengan benar.
7. Gunakan template infografis
Bagi pemula bisa gunakan template infografis yang sudah disediakan oleh berbagai platform. Tool desain tersebut menyediakan berbagai pilihan template infografis yang siap pakai. Pilih model template yang sesuai dengan topik infografis.
8. Desain tampilan infografis
Dapat menghias tampilan infografis agar menjadi lebih menawan. Perhatikan tampilan secara keseluruhan, apakah sudah cukup menarik dan eye-catching untuk dilihat pembaca. Perpaduan elemen seperti pemilihan warna, tipografi, penggunaan bahasa, gambar ilustrasi, ikon dll harus disesuaikan agar terlihat konsisten.
9. Review desain
Lakukan review untuk mengetahui apakah pembaca nantinya dapat membaca infografis dengan alur yang benar sekaligus mengerti informasi yang disampaikan.
Bisa coba menanyakannya ke kerabat tentang pendapat mereka. Lalu revisi kembali hal-hal yang kurang dan jadi hambatan bagi pembaca.