Hidden File di cPanel: Pengertian, Contoh, Pentingnya, dan Cara Menampilkannya
Dalam pengelolaan sebuah website, terdapat banyak komponen penting yang bekerja di balik layar untuk menjaga agar situs dapat berjalan dengan optimal dan aman. Salah satu komponen tersebut adalah hidden file, yaitu file tersembunyi yang secara default tidak ditampilkan di File Manager cPanel.
File-file ini memiliki peran vital dalam mengatur konfigurasi server, keamanan, hingga pengaturan aplikasi website. Meski tidak terlihat, keberadaan hidden file sangat penting dan perlu dipahami oleh setiap pemilik ataupun pengelola website. Dengan mengenali apa itu hidden file, contohnya, dan bagaimana cara menampilkannya, Anda dapat mengelola website dengan lebih baik dan menghindari kesalahan yang dapat berakibat fatal pada performa situs.
Apa itu Hidden file
Hidden file dapat diartikan sebagai file yang disembunyikan dalam sebuah sistem. Hidden file biasanya berupa file penting, sehingga karena alasan tertentu file tidak dapat ditampilkan.Tidak hanya file, Anda juga bisa menyembunyikan folder di sebuah sistem. Sehingga seluruh file yang ada di folder tersebut tidak dapat dilihat oleh orang lain. Namun ada beberapa kondisi, Anda perlu menampilkan file hidden untuk dilakukan perubahan maupun melihat informasi yang disembunyikan tersebut.Di operating system seperti Windows, Anda dapat dengan mudah menyembunyikan file atau folder. Cukup klik kanan pada folder/files, pilih properties lalu centang hidden files. Secara otomatis, file atau folder anda akan disembunyikan.
Contoh Hidden file di cPanel
-
Htaccess
Fungsinya:
-
- Mengatur perilaku server Apache untuk suatu folder.
- Mengelola redirect, rewrite (misalnya WordPress permalink), proteksi, dan security rules.
Contoh isi umum: RewriteEngine On
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule . /index.php [L]
Kenapa disembunyikan? Karena salah edit bisa membuat seluruh website error (Internal Server Error 500).
-
.user.ini
Fungsinya:
Mengatur konfigurasi PHP level direktori, misalnya:
-
upload_max_filesizemax_execution_timememory_limit
Contoh isi: upload_max_filesize=64M
post_max_size=64M
max_execution_time=300
Alasan disembunyikan karena untuk menghindari perubahan yang dapat membuat aplikasi PHP tidak berjalan.
-
.env (jika menggunakan Laravel / aplikasi modern)
Fungsi:
Menyimpan variabel penting seperti:
-
- Database
- API key
- Security token
Contoh: APP_NAME=Laravel
DB_HOST=127.0.0.1
DB_USERNAME=root
DB_PASSWORD=rahasia
Kenapa disembunyikan? Karena isinya sangat sensitif (password, key, token). Jika ter-expose, seluruh web bisa di-hack.
-
.git/ & .gitignore
Fungsi:
-
- Digunakan untuk version control (Git).
.gitignoremengatur file apa yang tidak boleh ikut commit.
Contoh isi .gitignore:
vendor/
.env
node_modules/
Alasan disembunyikan: Folder .git/ berisi sejarah lengkap kode Anda—jika terbuka ke publik bisa memaparkan data sensitif dan struktur internal project.
-
.cPanel (folder)
Fungsi:
Berisi konfigurasi internal untuk akun hosting, termasuk:
-
- backup
- metadata domain
- cron job
- konfigurasi email
Kenapa disembunyikan? Karena dibuat otomatis oleh cPanel dan tidak boleh diubah manual.
-
.well-known (folder)
Fungsi:
-
-
Digunakan untuk verifikasi SSL (Let’s Encrypt), ACME challenge, dan integrasi web service tertentu.
-
Contoh path: .well-known/acme-challenge/xxxx
Alasan disembunyikan: Folder teknis—bukan bagian dari kode website.
-
.bash_profile; .bashrc; .bash_logout
Fungsi:
Jika hosting mendukung SSH, file ini digunakan untuk:
-
- alias command
- environment shell
- konfigurasi terminal
Contoh .bashrc: alias ll='ls -la'
export PATH=$PATH:/usr/local/bin
Alasan disembunyikan: Untuk keamanan dan stabilitas akses shell.
Alasan Pentingnya Hidden File
Berikut ini merupakan alasan mengapa perlu memerlukan hidden file:
- Berisi konfigurasi yang tidak boleh salah
- Bersifat sensitif (password/keys)
- Otomatis dibuat sistem
- Mempengaruhi seluruh website
Cara Menampilkan Hidden File di cPanel
Langkah-langkah ini bisa kamu ikuti untuk menampilkan hidden file di cpanel dengan mudah:
- Buka File Manager
- Klik Settings (kanan atas)
- Centang Show Hidden Files (dotfiles)
- Klik Save
Langkah-Langkah Membuat File .htaccess
Apabila Anda telah mengikuti langkah-langkah diatas, namun tidak menemukan file .htaccess di directory website Anda, berarti file tersebut belum dibuat. Untuk membuatnya, silakan mengikuti langkah-langkah berikut.
- Klik menu File
Setelah masuk ke File Manager directory website Anda berada, silakan Klik menu File. - Pada Kolom Nama File, isi dengan .htaccess.
- Klik Create New File
Saat ini file .htaccess telah dibuat dan ada di directory website Anda.
Penutup
Hidden file merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari struktur dan konfigurasi sebuah website. Meskipun tidak terlihat secara default, file-file seperti .htaccess, .user.ini, .env, dan lainnya memiliki fungsi krusial dalam menjaga keamanan serta stabilitas website.
Karena itulah, penting untuk memahami alasan file tersebut disembunyikan dan mengetahui cara memunculkannya di cPanel saat diperlukan. Dengan menguasai hal-hal dasar ini, Anda dapat mengelola website dengan lebih aman, terstruktur, dan efisien, sekaligus meminimalkan risiko kesalahan konfigurasi yang dapat mengganggu kinerja situs Anda.
