(0275) 2974 127
Penerapan HTTP/3 diharapkan mampu memberikan peningkatan performa website secara keseluruhan, dengan pengurangan latensi dan peningkatan kecepatan. Para pengguna internet diharapkan akan merasakan keuntungan ini melalui waktu loading halaman yang lebih singkat serta pengalaman menjelajah yang lebih cepat. Lalu, apa saja keunggulan dan perbedaannya HTTP 3 dibandingkan dengan HTTP 2 dan HTTP 1.1? Baca lebih lanjut di artikel di bawah ini!
HTTP/3 merupakan versi ketiga dari Hypertext Transfer Protocol (HTTP), yang merupakan salah satu elemen penting di dunia maya. HTTP memungkinkan transmisi informasi dari satu komputer ke perangkat lainnya, sementara HTTPS adalah versi yang lebih aman dari protokol tersebut.
HTTP/3 juga dikenal sebagai HTTP yang menggunakan QUIC. QUIC, singkatan dari “Quick UDP Internet Connections” merupakan penerus dari HTTP/2 yang dikembangkan oleh Google. Dalam HTTP/3, protokol yang digunakan untuk mentransfer data adalah User Datagram Protocol (UDP), menggantikan Transmission Control Protocol (TCP) yang telah digunakan sejak HTTP pertama kali diperkenalkan.
Keunggulan penggunaan UDP dalam HTTP/3 dibandingkan TCP terletak pada kecepatan dan efisiensi dalam pengiriman data. Meski TCP memberikan jaminan keandalan melalui pengelolaan koneksi dan pengiriman ulang data yang hilang, UDP menawarkan pengiriman yang lebih cepat dan ringan karena tidak perlu menanggung biaya overhead tersebut, meskipun sedikit mengurangi keandalan.
HTTP/3 telah melewati serangkaian tahap pengembangan dan penilaian sebelum mencapai tahap akhir yang ditetapkan pada 27 Juli lalu. Pada saat itu, HTTP/3 sudah siap untuk diterima sebagai standar resmi dalam bentuk Request for Comments (RFC). Dengan demikan, HTTP/3 sekarang telah diakui sebagai standar baru untuk protokol transfer data di dunia maya. Diharapkan penerapan HTTP/3 bisa meningkatkan performa website secara keseluruhan, dengan pengurangan latensi dan peningkatan kecepatan.
Pengguna internet akan merasakan keuntungan ini dalam bentuk waktu muat halaman yang lebih cepat serta pengalaman menjelajah yang lebih responsif. Dengan semakin banyaknya penyedia layanan internet dan pengembang web yang mengadopsi, HTTP/3 akan menjadi landasan penting bagi masa depan komunikasi data di internet.
Setelah kita mengetahui apa yang dimaksud dengan HTTP/3, sekarang kita akan melihat beberapa manfaat utama dari penerapan protokol ini:
HTTP/3 memanfaatkan User Datagram Protocol (UDP) yang memungkinkan pengiriman data tanpa perlu menunggu urutan yang tepat. Dengan kata lain, setiap paket data bisa dikirim dan disusun kembali di pihak penerima meskipun ada yang hilang atau mengalami keterlambatan. Ini berarti informasi akan muncul lebih cepat di perangkatmu, sehingga mempercepat waktu pemuatan situs web secara keseluruhan.
Apabila Anda menyukai menonton video atau mendengarkan musik, misalnya di Spotify atau YouTube, HTTP/3 memberikan banyak manfaat. Bayangkan Anda sedang asyik streaming dengan WiFi di rumah, kemudian tiba-tiba terjadi pemadaman listrik. Koneksi akan beralih ke jaringan seluler Anda. Dengan adanya HTTP/2, peralihan sumber koneksi ini bisa mengakibatkan gangguan karena membutuhkan alamat IP yang tetap. Berbeda dengan itu, HTTP/3 tidak terpengaruh oleh peralihan sumber koneksi, sehingga proses streaming tetap berjalan lancar tanpa hambatan, menjadikannya lebih andal di kondisi jaringan yang tidak stabil.
Kelebihan ini serupa dengan yang pertama, namun dalam aspek yang lebih umum. HTTP/3 memungkinkan pengiriman dan penerimaan paket data berlangsung secara bersamaan tanpa harus mengantri. Ini berarti kamu dapat membuka halaman web atau aliran data dengan cepat tanpa harus menunggu proses berulang. Kecepatan ini sangat dirasakan pada jaringan yang ramai, di mana keterlambatan seringkali menjadi kendala.
Walaupun HTTP/3 mungkin tidak menyediakan fitur keamanan tambahan dibandingkan dengan HTTP/2, cara pengiriman datanya yang lebih efisien memungkinkan untuk menginisiasi koneksi yang aman dengan lebih cepat. HTTP/3 menggantikan penggunaan Transmission Control Protocol (TCP) dengan Quick UDP Internet Connections (QUIC), yang secara otomatis mengintegrasikan Transport Layer Security (TLS) 1.3. Ini memastikan bahwa koneksi yang aman dapat terjalin tanpa langkah tambahan, sehingga mengurangi latensi dan mempercepat proses pembentukan koneksi.
HTTP/3 memanfaatkan QUIC sebagai lapisan transportasinya, yang dibangun di atas User Datagram Protocol (UDP). Tidak seperti Transmission Control Protocol (TCP) yang digunakan oleh HTTP/1 dan HTTP/2, UDP adalah protokol yang tidak memerlukan koneksi, sehingga QUIC dapat mengatur koneksi dengan lebih cepat.
Saat klien berusaha untuk menyambung ke server, HTTP/3 memulai tahapan jabat tangan QUIC. Setelah koneksi terbentuk, klien mulai mengirimkan permintaan HTTP dalam bentuk paket data kecil melalui protokol QUIC dengan memanfaatkan UDP. QUIC memungkinkan pengiriman data yang lebih cepat dan efektif karena karakteristik UDP yang sederhana dan tidak memerlukan pengelolaan koneksi yang rumit.
Ketika server mendapatkan permintaan dari klien, server akan memprosesnya dan mengirimkan jawaban yang dibagi menjadi bagian-bagian data kecil, mirip dengan permintaan yang diterima sebelumnya. Jawaban ini selanjutnya dikirim kembali kepada klien melalui QUIC. Salah satu kelebihan utama dari QUIC adalah kemampuannya untuk mengirim beberapa jawaban secara bersamaan, yang sangat bermanfaat untuk memuat halaman web yang memiliki banyak elemen seperti gambar dan skrip secara simultan.
Ketika klien dan server telah saling berinteraksi sebelumnya, QUIC memungkinkan keamanan koneksi dengan hanya satu round trip (1-RTT) atau bahkan tanpa round trip sama sekali (0-RTT). Dalam koneksi 0-RTT, permintaan dapat dikirim langsung ke server untuk diproses tanpa perlu adanya jabat tangan lengkap, yang secara signifikan menurunkan latensi dan mempercepat waktu pemuatan halaman.
Apabila ada paket yang hilang saat proses transfer data, QUIC dapat dengan segera mendeteksi dan mengatasi kehilangan tersebut tanpa harus menunggu waktu habis seperti yang dilakukan oleh TCP. Ini menandakan bahwa gangguan sementara pada jaringan tidak akan menghambat seluruh proses transfer data. QUIC juga memungkinkan pengiriman berbagai aliran data secara bersamaan melalui satu koneksi yang sama, yang sangat efektif untuk memuat halaman web yang rumit.
QUIC mempertahankan keadaan koneksi selama interaksi antara pengguna dan server. Keadaan ini meliputi data penting seperti kondisi koneksi, pengendalian kemacetan, kunci pengaman, dan status perlindungan. Dengan adanya penjagaan keadaan ini, QUIC menjamin bahwa komunikasi berlangsung dengan baik tanpa interupsi dan tetap terlindungi dari pihak-pihak yang tidak diinginkan.
Setelah semua permintaan dan balasan selesai, klien dan server dapat memulai tahap penutupan koneksi yang diatur oleh protokol QUIC. Tahapan penutupan ini memastikan bahwa seluruh data telah diterima dengan baik dan tidak ada informasi yang hilang sebelum koneksi ditutup sepenuhnya.
Mengetahui perbedaan yang ada pada HTTP/1. 1, HTTP/2, dan HTTP/3 dapat meningkatkan kinerja situs web kamu. Di bawah ini terdapat analisis yang mendalam tentang kecepatan, keamanan, dan kompatibilitas browser/server untuk setiap protokol.
HTTP/2 meningkatkan kinerja situs web dengan mengizinkan sejumlah permintaan dan tanggapan untuk dikirim melalui satu koneksi, yang secara signifikan mengurangi latensi. Sementara itu, HTTP/3, yang menggunakan protokol QUIC, membawa peningkatan lebih lanjut dalam kecepatan dan efisiensi dengan menggantikan TCP dengan UDP. Ini membuat HTTP/3 sangat cepat dan ideal untuk aplikasi waktu nyata dan perangkat seluler yang memerlukan respons cepat.
Baik protokol HTTP/2 maupun HTTP/3 menyediakan fitur enkripsi untuk memperkuat keamanan. Namun, HTTP/3 mengambil langkah lebih jauh dengan mengharuskan penggunaan enkripsi TLS 1.3, yang menawarkan perlindungan yang lebih efektif terhadap berbagai kelemahan dan mempermudah proses pemecahan masalah, sehingga menjadi protokol yang paling aman yang ada saat ini.
HTTP/2 memiliki dukungan yang luas dari browser-browser terkini, server, dan jaringan distribusi konten (CDN). Di sisi lain, HTTP/3 masih dalam proses penerimaan tetapi dengan cepat meraih popularitas karena kecepatan dan tingkat keamanannya yang lebih baik. Ini menjadikan HTTP/3 sebagai solusi yang sangat baik untuk aplikasi yang memerlukan kecepatan tinggi, perlindungan yang handal, dan peralihan jaringan yang lancar.
Masing-masing protokol memiliki fungsi tertentu dalam interaksi web sekarang ini.
HTTP/1.1 merupakan fondasi untuk interaksi di web dan tetap relevan untuk website sederhana, pengiriman data dasar, serta sistem-sistem yang sudah usang. Penerapannya sederhana dan memadai untuk konten online yang konvensional. Walaupun teknologi ini sudah ada sejak lama, banyak pengguna biasa masih memanfaatkannya tanpa menyadarinya.
HTTP/2 memberikan perbaikan signifikan dalam kinerja web, khususnya bagi situs-situs modern yang memiliki banyak konten. Ini sangat cocok untuk platform perdagangan elektronik, situs yang kaya akan multimedia, dan aplikasi web yang memerlukan waktu pemuatan cepat serta pengalaman pengguna yang lebih baik. Fitur-fitur seperti multiplexing, kompresi header, dan server push berkontribusi dalam mengoptimalkan pengiriman konten, mengurangi waktu tunda, dan menangani berbagai permintaan dengan lebih efisien.
HTTP/3 dibuat untuk aplikasi web yang memerlukan kecepatan dan perlindungan yang tinggi. Ini sangat berguna di area dengan internet nirkabel cepat yang terbatas, meningkatkan keseluruhan pengalaman pengguna di web. HTTP/3 memanfaatkan UDP melalui QUIC untuk mengatasi berbagai situasi:
Singkatnya, perbedaan utama antara ketiga versi HTTP dapat dilihat pada tabel berikut:
Kehadiran siswa di sekolah adalah salah satu hal paling krusial dalam proses pembelajaran dan berpengaruh…
Tipografi Adalah Secara umum, tipografi adalah seni dalam mengorganisir huruf dan teks agar mudah dibaca…
Perkembangan yang pesat dalam dunia digital memiliki dampak besar pada kehidupan sehari-hari. Misalnya, smartphone kini…
Ketika memiliki sejumlah usaha dan memanfaatkan dunia maya untuk promosi, hal ini pastinya akan menarik…
Halo, Sobat Teko! Apakah Anda pernah merasa kesal saat menonton video atau bermain game online…
Brute Force Attack adalah upaya untuk memanfaatkan kemampuan komputer dalam mencocokkan kredensial, seperti password. Metode…