Memahami Framework Symfony
Symfony pertama kali diperkenalkan pada tahun 2005 oleh Fabien Potencier. Symfony adalah salah satu dari berbagai framework yang ditulis menggunakan PHP. Symfony dirancang sesuai dengan standar PSR (PHP Standard Recommendations), jadi kualitas Symfony tidak perlu diragukan lagi.
Secara keseluruhan, Symfony dibangun dengan PHP 5, dan untuk menghubungkan dengan database, Symfony menggunakan Doctrine sebagai penyedia, dan sepenuhnya berbasis OOP (Object Oriented Programing). Berbeda dengan PHP murni, di Symfony kita tidak perlu menulis kode PHP dari awal, karena Symfony secara otomatis akan menghasilkan kelas objek untuk kita.
Keunggulan dan Kelemahan Framework Symfony
Keunggulan:
- Mudah untuk diinstal dan di diatur pada sebagian besar platform.
- Cocok dengan berbagai engine database seperti : MYSQL, ORACLE, MS SQL SERVER, dll)
- Kode yang gampang dipahami.
- Mudah untuk dikembangkan.
- Tersedia integrasi dari vendor libary lainnya.
Kelemahan:
- Tidak kompatibel dengan PHP4.
- Memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami framework ini.
- Proses instalasi dan konfigurasi yang cukup rumit.
Fitur-Fitur Framework Symfony
Selain memiliki banyak keunggulan, Symfony juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang sangat berguna:
1. Built-in Email Libary
Dengan Built-in Email Libary, kita tidak perlu lagi menginstal perpustakaan terpisah untuk mengirim email dari aplikasi. Cukup dengan mengatur dan mengonfigurasi Symfony, kita bisa mengirim email dengan cepat dan mudah.
2. Templating engine
Symfony menggunakan Twig sebagai mesin templating-nya. Twig adalah mesin template yang dikembangkan oleh SensioLabs. Dengan Twig, kolaborasi dengan pengembang frontend menjadi lebih mudah karena sintaksisnya yang sederhana dan ramah pengguna, sehingga mempercepat proses eksekusi.
3. Built-in security
Keamanan dalam Symfony dirancang secara Out Of The Box, di mana aplikasi dan sistem keamanannya dibuat secara terpisah. Hal ini memungkinkan kita untuk membangun aplikasi secara utuh tanpa perlu khawatir tentang aspek keamanan sejak awal. Konsep ini juga menghindarkan kita dari masalah manajemen pengguna yang sering kali mengalami perubahan besar yang mengharuskan penyesuaian sistem dan modifikasi kode yang banyak.
4. Annotation
Anotasi berfungsi sebagai blok dokumentasi PHP yang dapat dibaca dan diproses sebagai bagian dari program. Dengan anotasi, kita dapat mengubah alur aplikasi, menambah keamanan, bahkan memanipulasi parameter dengan cara yang sangat mudah tanpa perlu mengubah kode program yang sudah ada.
5. Human friendly configuration
Jenis konfigurasi yang dianjurkan oleh Symfony adalah Yml. Yml merupakan singkatan dari Yahoo Markup Language, yaitu sebuah bahasa markup yang sangat ramah karena tidak membutuhkan tag seperti yang ada pada HTML.
6. Backward compaility
Bagi seorang developer, backward compability sangatlah penting, karena adanya dukungan backward compability, seorang developer akan lebih percaya diri dalam memperbaruhi program tanpa khawatir akan munculnya bug atau kesalahan.
Masih banyak lagi manfaat dan fitur dari framework Symfony ini. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda.