HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Mengenali Bahayanya Leakage Dunia Digital Dan Cara Mengatasinya

Hai para Sobat Teko! Apakah Anda sudah familiar dengan istilah leakage yang merujuk pada hilangnya data atau informasi yang seharusnya dilindungi? Bayangkan sebuah ember yang mengalami kebocoran, sehingga air terus mengalir keluar tanpa henti; itulah ilustrasi yang sederhana. Dalam konteks digital, leakage berarti data pribadi atau informasi pentingmu yang bocor tanpa sepengetahuanmu, dan ini dapat memiliki konsekuensi yang serius. Dari kerugian uang hingga kerusakan reputasi, kebocoran semacam ini tidak hanya merepotkan tetapi juga bisa merugikan dalam jangka panjang.

Beruntung, ada berbagai cara untuk menghindari terjadinya kebocoran ini. Pada artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah praktis dan mudah dipahami untuk melindungi data milikmu dari sumber leakage. Dari menggunakan enkripsi yang tepat, menerapkan kebijakan kata sandi yang kuat, hingga membekali karyawan tentang pentingnya keamanan informasi, semua tindakan ini dapat membantu kamu menjaga data tetap terlindungi dan terhindar dari kebocoran yang tidak diinginkan. Mari kita telusuri lebih dalam dan pelajari cara menjaga informasi berhargamu tetap aman!

Mengenal Leakage

Leakage merujuk pada hilangnya data atau informasi yang seharusnya tetap terjaga dan aman. Bayangkan sebuah ember yang penuh air, tetapi tanpa disadari, terdapat lubang kecil di dasarnya. Air akan terus menerus menetes hingga ember tersebut kosong. Ini adalah contoh sederhana dari leakage dalam bidang teknologi dan keamanan, di mana informasi atau data penting dapat bocor dari sistem, baik melalui kelalaian manusia, serangan cyber, atau celah keamanan yang tidak terlindungi dengan baik.

Dalam dunia digital, leakage berarti kebocoran data, informasi, atau sumber daya yang seharusnya hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu. Contohnya, jika suatu perusahaan secara tidak sengaja mengirim email yang mengandung data pelanggan kepada pihak yang tidak berhak, hal tersebut dapat dianggap sebagai leakage . Leakage semacam ini bisa memiliki dampak yang sangat serius, terutama jika informasi yang bocor bersifat sensitif atau pribadi, seperti nomor kartu kredit, informasi identitas, atau rahasia bisnis. Sebagai hasilnya, dapat terjadi kerugian finansial, kerusakan reputasi, atau bahkan ancaman keamanan yang lebih besar.

Jenis-Jenis Leakage

Leakage merujuk pada keluarnya sesuatu yang seharusnya tetap tersembunyi, dan dapat muncul dalam berbagai bentuk, tergantung pada apa yang bocor serta cara leakage itu terjadi. Berikut adalah beberapa tipe leakage yang sering dijumpai:

  • Data Leakage – Leakage ini berarti informasi yang seharusnya dilindungi, seperti data pribadi, rahasia perusahaan, atau informasi keuangan, mengalami pembocoran. Leakage data dapat terjadi ketika informasi sensitif jatuh ke tangan yang tidak berhak, contohnya melalui pengiriman email ke alamat yang salah, perangkat yang hilang atau dicuri, atau akibat serangan siber. Data yang bocor ini bisa disalahgunakan untuk niat jahat, seperti pencurian identitas atau penipuan data.
  • Information Leakage – Jenis leakage ini terjadi ketika data yang seharusnya dirahasiakan atau terbatas keluar ke publik atau kepada pihak yang tidak diizinkan. Dalam konteks ini, leakage dapat berupa disebarkannya rencana bisnis, strategi perusahaan, atau informasi rahasia lainnya melalui cara komunikasi yang tidak aman atau secara tidak sengaja dibagikan di media sosial atau forum umum.
  • Resource Leakage – Leakage merujuk pada kehilangan dalam bentuk sumber daya, seperti kehilangan daya dari baterai, penggunaan memori di perangkat, atau bandwidth internet. Resource leakage terjadi ketika sumber daya ini dipakai secara tidak efisien atau tanpa pengawasan, yang dapat mengakibatkan penurunan efisiensi sistem atau perangkat serta pemborosan energi.
  • Hardware Leakage – Leakage di sini merujuk pada kehilangan yang terjadi pada komponen perangkat keras, seperti hilangnya energi dari komponen elektronik atau bocornya informasi dari perangkat itu sendiri. Contohnya, gelombang elektromagnetik yang merembes dari perangkat dapat digunakan untuk mengakses informasi yang bersifat rahasia, atau energi yang terbuang dari baterai dapat menyebabkan perangkat tidak berfungsi secara optimal.
  • Memory Leakage – Leakage dalam konteks ini berarti kehilangan yang terjadi di dalam perangkat lunak ketika sebuah aplikasi tidak melepaskan memori yang sudah tidak diperlukan, yang mengakibatkan peningkatan konsumsi memori yang terus menerus. Ini dapat membuat aplikasi menjadi lambat atau bahkan mengalami crash, karena memori yang seharusnya tersedia tidak dapat digunakan oleh aplikasi lain.

Setiap tipe leakage ini memiliki konsekuensi yang berbeda, namun semuanya dapat menyebabkan kerugian baik dari segi finansial, operasional, maupun reputasi jika tidak segera ditangani.

Penyebab Terjadinya Leakage

Leakage adalah situasi di mana informasi bocor, yang dapat disebabkan oleh berbagai aspek, dan mengenali penyebabnya sangat penting untuk mencegah masalah kebocoran yang lebih besar. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan leakage:

  • Kesalahan Manusia atau Human Error – Salah satu penyebab paling umum dari leakage adalah kesalahan dari individu. Contohnya, seseorang mungkin secara tidak sengaja mengirim email yang berisi data sensitif kepada orang yang salah, atau menyimpan dokumen penting di lokasi yang tidak aman. Selain itu, pegawai yang kurang terlatih dalam mengenai prosedur keamanan informasi berisiko melakukan kesalahan yang dapat mengakibatkan kebocoran informasi.
  • Sistem Keamanan yang Lemah – Jika suatu organisasi memiliki sistem keamanan yang lemah, hal ini dapat memberikan kesempatan kepada penyerang siber untuk melancarkan serangan. Keamanan yang kurang baik dapat berupa pemakaian kata sandi yang mudah ditebak, firewall yang tidak berfungsi dengan baik, atau kurangnya enkripsi untuk data penting. Sistem yang tidak diperbarui dengan patch keamanan terbaru juga dapat lebih mudah diserang, yang bisa mengarah pada leakage.
  • Malware dan Serangan Siber – Perangkat lunak berbahaya seperti virus, spyware, dan ransomware dapat mencuri informasi atau merusak sistem, sehingga menyebabkan leakage. Malware sering masuk ke sistem melalui email penipuan, unduhan dari situs yang tidak terpercaya, atau exploit pada perangkat lunak yang rentan. Setelah malware berhasil masuk, ia dapat mengakses dan mengirimkan informasi sensitif kepada individu yang tidak berwenang.
  • Penggunaan Aplikasi atau Perangkat Lunak Tidak Aman – Aplikasi atau perangkat lunak yang tidak dilengkapi dengan sistem keamanan yang cukup dapat menjadi titik lemah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Contohnya, aplikasi yang tidak dienkripsi atau perangkat lunak yang masih memiliki bug dapat menyebabkan data bocor ke pihak yang tidak berwenang.
  • Ketidakpatuhan pada Prosedur Keamanan – Apabila prosedur keamanan tidak diikuti dengan ketat, kemungkinan terjadinya kebocoran meningkat. Misalnya, jika suatu perusahaan tidak mengharuskan penggunaan autentikasi dua faktor, akun yang hanya diamanankan dengan kata sandi jadi lebih rentan. Atau, jika pegawai berbagi informasi sensitif melalui platform yang tidak aman, hal ini juga dapat menimbulkan risiko leakage.
  • Perangkat yang Hilang atau Dicuri – Leakage juga mungkin terjadi jika perangkat seperti laptop, ponsel, atau flash drive yang menyimpan data penting hilang atau diambil orang. Tanpa perlindungan yang memadai, seperti enkripsi data atau penguncian perangkat, informasi di dalam perangkat tersebut bisa diakses oleh orang yang tidak berhak.
  • Kegagalan pada Sistem atau Infrastruktur – Kegagalan sistem, seperti kerusakan pada server atau gangguan jaringan, juga bisa menyebabkan kebocoran data. Ketika sistem mengalami masalah, data yang tidak disimpan dengan baik atau tidak di-backup dengan benar bisa hilang atau bocor. Infrastruktur yang tidak dirawat dengan baik juga lebih rentan terhadap serangan yang dapat menyebabkan leakage.

Dengan memahami berbagai penyebab ini, langkah-langkah pencegahan dapat dilakukan lebih awal untuk menjaga data dan informasi dari leakage yang merugikan dengan beberapa saran di bawah ini.

Tips Mencegah Leakage

Menghindari leakage merupakan tindakan penting untuk menjaga informasi dan data dari kebocoran yang dapat berakibat fatal. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat diterapkan untuk mencegah terjadinya leakage:

1. Gunakan Enkripsi pada Data Sensitif

Enkripsi adalah tindakan mengubah informasi menjadi formulasi yang hanya dapat dibaca oleh mereka yang memiliki kunci pengkodean. Hal ini sangat kritis untuk menjaga keamanan data saat dikirimkan melalui jaringan atau disimpan di perangkat yang mungkin tidak sepenuhnya terlindungi. Dengan melakukan enkripsi, meskipun informasi tersebut jatuh ke tangan pelaku kejahatan siber, isinya tidak dapat dimengerti tanpa kunci yang sesuai.

2. Terapkan Kebijakan Kata Sandi yang Kuat

Pastikan semua akun yang memiliki akses ke data sensitif dilindungi oleh kata sandi yang kuat. Kata sandi yang lemah dapat dengan cepat ditebak oleh penjahat siber. Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol, serta jangan menggunakan informasi pribadi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir. Selain itu, pikirkan untuk menerapkan kebijakan perubahaan kata sandi secara rutin.

3. Aktifkan Autentikasi Dua Langkah atau 2FA

Autentikasi dua langkah memberikan tambahan perlindungan dengan mewajibkan pengguna untuk memasukkan kode yang dikirimkan ke perangkat mereka di samping kata sandi. Hal ini berarti bahwa meskipun kata sandi terungkap, orang yang tidak berwenang masih perlu memiliki akses ke perangkat lain untuk bisa masuk. Cara ini bisa sangat berhasil dalam mencegah akses yang tidak sah.

4. Lakukan Pembinaan Keamanan untuk Karyawan

Kebocoran informasi sering disebabkan oleh kesalahan dari individu. Dengan melaksanakan pembinaan keamanan secara berkala kepada karyawan, mereka akan lebih mengerti tentang pentingnya melindungi kerahasiaan data dan cara menangani informasi dengan aman. Pembinaan ini juga bisa meliputi cara mengidentifikasi email phishing, keharusan menjaga kerahasiaan kata sandi, dan cara melindungi perangkat kerja.

5. Gunakan Software Keamanan yang Handal

Instal software keamanan seperti antivirus, firewall, dan sistem deteksi intrusi untuk menjaga sistem dari ancaman eksternal. Software ini mampu mengenali dan menghapus malware sebelum dapat menimbulkan kerusakan yang lebih serius. Selain itu, pastikan software tersebut selalu diperbarui agar dapat menangani ancaman yang paling baru.

6. Pantau dan Audit Sistem secara Teratur

Mengawasi dan memeriksa sistem serta jaringan secara berkala dapat membantu menemukan aktivitas mencurigakan lebih awal. Dengan pengawasan yang baik, Anda dapat segera melakukan tindakan preventif sebelum terjadinya kebocoran. Selain itu, pemeriksaan sistem juga dapat menemukan titik lemah dalam keamanan yang perlu ditangani.

7. Lindungi Perangkat Fisik

Pastikan alat-alat fisik seperti laptop, ponsel, dan USB yang menyimpan informasi penting dilindungi dengan cara mengenkripsi dan mengunci perangkat tersebut. Selain itu, alat yang sudah tidak dipakai lagi perlu dihancurkan atau datanya harus dihapus secara aman untuk menghindari kebocoran informasi.

8. Batasi Akses ke Data Sensitif

Tidak semua orang dalam organisasi memerlukan akses ke seluruh data. Terapkan prinsip akses yang terbatas, di mana hanya karyawan yang memang memerlukan akses ke data tertentu yang diberikan izin. Langkah ini membantu menurunkan risiko kebocoran, karena semakin sedikit orang yang memiliki akses, semakin rendah kemungkinan data tersebut bocor.

9. Backup Data secara Rutin

Melakukan backup data secara teratur adalah tindakan yang krusial untuk menjaga informasi agar tidak hilang akibat serangan atau kerusakan sistem. Dengan memiliki salinan data yang terlindungi, Anda dapat dengan cepat memulihkan informasi tanpa berisiko kehilangan yang signifikan jika mengalami kebocoran atau serangan.

10. Patuhi Standar dan Regulasi Keamanan Data

Pastikan lembaga Anda mengikuti aturan dan regulasi perlindungan data yang ada, seperti GDPR di Eropa atau CCPA di California. Mematuhi aturan-aturan ini bukan hanya penting untuk menjaga data, tetapi juga untuk mencegah sanksi dan denda yang mungkin muncul akibat pelanggaran.

Dengan menerapkan saran-saran di atas, Anda dapat secara drastis menurunkan kemungkinan terjadinya kebocoran dan melindungi data serta informasi dari kebocoran yang bisa berisiko merugikan.

Menjaga Data Tetap Aman dari Leakage

Sekarang Anda sudah memahami bahwa leakage berarti hilangnya data dan informasi penting yang dapat merugikan. Menghindari kebocoran bukanlah hal yang rumit selama Anda mengetahui apa yang perlu dilakukan. Dengan menerapkan saran-saran praktis yang telah disampaikan, seperti penggunaan enkripsi, kebijakan kata sandi yang kuat, dan pelatihan mengenai keamanan, Anda dapat melindungi informasi berharga dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

5/5 - (3 votes)
Nabilah Atikah S

Recent Posts

Pentingnya Kecerdasan Buatan AI Dalam Implementasi Kehidupan Saat Ini

Artificial Intelligence (AI) adalah istilah yang merujuk pada sistem atau perangkat yang mampu meniru kemampuan…

6 hours ago

Wajib Diketahui! Perintah Query Beserta Dengan Fungsinya

Queri atau permintaan data adalah sebuah permohonan untuk mengambil data atau informasi dari tabel di…

11 hours ago

Mengenal Short Tail Keyword Untuk Peningkatan SEO Pada Blog

Kata kunci atau keyword sangat krusial dan bermanfaat untuk meningkatkan peringkat SEO suatu blog, dan…

2 days ago

Panduan Untuk Membuat Website Menggunakan Google Sites 

Ada banyak pilihan platform yang dapat membantu Anda dalam membangun dan merancang blog atau situs…

2 days ago

Mengenal Document Object Model Dan Cara Kerjanya Dalam JavaScript

Saat menciptakan aplikasi berbasis web, kita kerap memanfaatkan JavaScript untuk mengubah tampilan dan perilaku halaman…

2 days ago

Upaya Percepat Loading Dan SEO Dengan Mengoptimalkan Gambar WordPress

Halo Sobat Teko! Apakah Anda pernah merasakan bahwa website WordPressmu loading terlalu lambat meskipun kontennya…

3 days ago