(0275) 2974 127
Pernahkan anda membaca artikel yang dilengkapi dengan video menarik? Tahukah anda bagaimana cara membuatnya?
Iya, bagi anda yang belum mengetahui dengan hal tersebut, tidak usah khawatir. Ada banyak istilah teknis yang harus anda ketahui dan pahami dalam mendesain website anda, salah satunya yaitu iFrame. Penggunaan iFrame sangatlah mudah, yaitu dengan memanggil tag iFrame pada html.
iFrame merupakan singkatan dari Inline Frame, sebagai komponen elemen HTML untuk menyematkan dokumen, video maupun file lain ke sebuah halaman website. Proses menyematkan file ini disebut embed iFrame.
Pada penggunaan iFrame HTML, file yang disematkan berasal dari halaman lain website anda atau bisa dari website orang lain.
Penggunaan iFrame dapat menghindari dari pelanggaran hak cipta, karena penyematan konten dari pihak lain dengan cara embed iFrame tidak melanggar hak cipta. Tetapi anda juga harus tetap menerapkan etika untuk meminta izin dari pemilik konten yang bersangkutan.
Anda tidak perlu memerlukan media penyimpanan yang besar untuk menyimpan file ke Media Library WordPress. Selain itu, dengan embedding iFrame, file yang anda gunakan tidak disimpan di server hosting anda.
Penggunaan iFrame harus mempertimbangkan faktor keamanan. Yaitu dengan cara anda mengetahui benar-benar terkait keamanan website yang memiliki file tersebut. Jika website tersebut rentan malware, tentu akan mengganggu kondisi website anda.
iFrame merupakan elemen tambahan yang berfungsi untuk sharing konten sari situs atau sumber lain. Berikut kami akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan iFrame:
Langkah pertama yang dapat anda lakukan yaitu dengan memasukkan iFrame secara manual ke HTML. Anda dapat menggunakan tag <iframe> dengan cara copy kode dan paste notepad dan simpan dalam format html.
<iframe src=”https://www.example.com”></iframe>
Anda dapat mengganti example.com dengan tautan yang diinginkan
Contoh, misal kode yang digunakan yaitu
<iframe src=”https://www.example.com” width=”680″ height=”480″></iframe> |
Terdapat dua tipe rasio yang dapat digunakan, yaitu ukuran yang sudah fix, misalnya 680×480 piksel (px), dan berbasis persentase (10%-100%) untuk mengatur iFrame secara otomatis.
Pada dasarnya elemen iFrame tidak membawa ancaman keamanan bagi website, asalkan anda memperhatikan pada penggunaan iFrame apakah link yang akan di embed berasal dari situs terpercaya atau tidak. Tool ini dirancang untuk membantu para pembuat konten untuk menambahkan materi visual ke website agar menarik perhatian pembaca atau pengunjung situs.
Diatas merupakan artikel mengenai iFrame dan Cara Menggunakannya. Semoga artikel ini dapat menambahkan wawasan dan pengetahuan baru untuk Anda.
Terima Kasih
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…
Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis Untuk memahami website statis dan website dinamis ini tidak…
Seiring berkembangnya teknologi digital dan tumbuhnya e-commerce di Indonesia, banyak bermunculan aplikasi-aplikasi baru. Platform e-commerce…
Pahami Cara Membuat Website E-commerce Pada artikel ini Anda akan mendapatkan penjelasan tentang apa itu…