Mengenal Tentang Google Penalty, Sandboxing, dan Banned
Apa Itu Google Penalty?
Secara sederhana, Google penalty adalah “hukuman” yang diberikan oleh Google kepada web-web yang melanggar Google’s quality guidelines.
Penalti menyebabkan ranking sebuah situs menurun secara drastis. Situs tidak akan mendapat trafik dari organic search. Dalam beberapa kasus, situs bahkan tidak akan tampil di mesin pencari.
Jika pemilik blog yang hanya ingin curhat-curhat asyik, trafik dan ranking mungkin tidak akan berpengaruh banyak. Tapi kalau adalah pemilik bisnis online atau blogger yang sedang semangat memonetisasi blog, trafik dan ranking adalah salah satu faktor yang memengaruhi kesuksesan bisnis.
Turunnya trafik dan peringkat tidak selalu berarti situs terkena penalti. Bisa saja itu karena sebab lain. Jadi, sebelum panik, berikut beberapa penyebab turunnya trafik selain penalti :
- Masalah-masalah teknis seperti ada beberapa laman yang diblokir robots.txt, masalah dengan Google crawler, atau gangguan server.
- Situs web baru dan belum di indeks oleh Google. Untuk memberi tahu Google agar mengindeks situs baru bisa submit di Google Submit URL.
- Ganti domain. Misalnya, ketika mengganti domain dari domain gratis ke TLD, biasanya akan berpengaruh terhadap trafik meski perubahan tidak dramatis.
- Ganti template. Perubahan struktur web biasanya juga memengaruhi trafik karena Google harus re-cached tampilan baru situs web.
Macam Hukuman yang Diberikan Google
Dari yang sedikit parah sampai yang sangat parah. Dari mulai penalti yang bersifat temporari sampai penalti “tiada maaf bagimu”.
Meskipun Google bukan satu-satunya mesin pencari, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini Google-lah mesin pencari paling besar dan paling banyak digunakan.
Bisa saja bersaing dengan situs web lain dalam hal peringkat atau trafik, tapi melawan Google sangatlah tidak disarankan dan tidak layak untuk dicoba. Karena Google bisa melakukan 3 hal berikut kepada situs web :
1. Sandboxing
Sandboxing merupakan salah satu hukuman dari Google yang tentu sudah tidak asing lagi di kalangan para blogger. Pelanggaran ini biasanya sering diterapkan Google kepada situs-situs relatif baru dan situs-situs yang dalam masa pemulihan dari penalti. Sandboxing sendiri telah diberlakukan sejak tahun 2004 silam. Jadi situs-situs tidak berkualitas atau yang terindikasi pelanggaran dan dibuat setelah tahun tersebut akan masuk dalam pelanggaran sandboxing.
-
Tanda-tanda Sandboxing
Berikut tanda-tanda Sandboxing :
-
- Jika tidak mendapatkan trafik yang memuaskan dari kata kunci utama situs web meskipun PageRank bagus, konten berkualitas, atau meskipun memiliki jumlah backlink yang banyak. Misalnya, topik utama dan kata kunci yang optimasi adalah tentang SEO. Tapi ketika seseorang melakukan pencarian dengan kata kunci tersebut, situs web tidak tampil di mana pun.
- Tetap mendapatkan trafik dari organic search, tapi bukan dari kata kunci utama. Contoh, selain SEO sesekali juga membahas tentang cara membuat kerajinan tangan dari barang bekas.
- Situs web adalah situs baik-baik yang tidak pernah melanggar peraturan, selalu memakai rel=”no-follow” untuk sponsored post, memiliki tampilan yang user & mobile friendly, melakukan white hat SEO, rajin nge-share ke media sosial, tapi trafiknya sangat rendah.
-
Penyebab Sandboxing
Berikut ini penyebab terkena Sandboxing dari Google :
-
- Over Optimasi
Terlalu berlebihan melakukan optimasi pada setiap artikel yang di posting. Contoh : menempatkan kata kunci terlalu banyak dan diulang-ulang.
-
- Backlink tidak berkualitas
Di dalam website ditemukan banyak backlink yang berasal dari website atau situs berkualitas rendah, spam dan abal-abal .
-
- Over PING
Bagi sebagian pemilik website,melakukan PING (submit) artikel di beberapa situs PING akan mempercepat optimasi website. Sehingga banyak yang melakukan secara rutin dan berlebihan. Inilah salah satu yang akan menyebabkan google melakukan sandboxing pada website.
-
- Artikel copy paste
Pastikan website artikel tulisan sendiri atau menggunakan jasa penulis. Artikel yang copy paste akan membuat banyak masalah.
-
- Broken Links External
Pastikan jika ingin membuat tautan (Link) keluar harus dipertimbangkan kredibelitas situs serta relevansi konten.
-
- Duplikat konten
Masalah 1 ini sering terjadi khususnya pengguna WordPress dimana faktor terbesar karena gagal setup Plugin SEO, sehingga mengakibatkan plagiat konten yang tidak disadari. seperti :
-
-
- Halaman
- Tags
- Kategori
- Meta tag
- E-mail marketing
-
Hati-hati jika bermain di zona email marketing karena sangat rentan di laporkan spam oleh user.
-
Cara Keluar dari Sandboxing
Solusi yang akan diberikan mungkin terdengar klise, tapi tetap layak untuk dilakukan jika memang serius mengelola situs web. Ini juga berlaku bagi yang sudah telanjur membeli nama domain bermasalah.
-
- High quality content
Tetaplah membuat konten yang informatif dan bermanfaat sesuai dengan niche situs web.
-
- Jadi anak baik
Patuhi semua peraturan yang dikatakan oleh Google dan mesin pencari lain. Jika melakukan mal-praktik SEO karena memang tidak tahu, bacalah berbagai referensi dan mulai lakukan perbaikan.
-
- Saatnya bersih-bersih
Jika sudah lebih teredukasi mengenai mal-praktik SEO, saatnya untuk bersih-bersih.
-
- Hindari Blackhat SEO
Melakukan teknik black SEO sudah ketinggalan zaman. Hentikan keyword stuffing, unnatural link, cloaking, dll.
-
- Pemilihan domain
Sebelum memutuskan untuk membeli domain, carilah dulu nama domain yang sesuai dan “bersih”.
2. Penalized
Terkena penalized ibarat disuruh berdiri di depan kelas dengan satu kaki terangkat dan tangan memegang daun telinga. Situs web akan diturunkan peringkat di hasil pencarian. Beberapa bahkan tidak tampil sama sekali. Ini jenis penalti yang sering terjadi dan memiliki dampak yang berbeda-beda.
Penalti manual adalah jenis penalti yang langsung diberikan Google kepada situs web yang melanggar Google’s quality guidlines sedangkan algoritma berlaku kepada semua situs web karena terjadi perubahan algoritma Google.
-
Tanda-Tanda Penalty
Ada beberapa tanda penalti yang harus diwaspadai :
-
- Trafik turun drastis di beberapa laman.
- Trafik turun drastis untuk beberapa kata kunci.
- Trafik turun secara keseluruhan.
- Situs web tidak tampil di hasil pencarian untuk kata kunci tertentu.
- Situs web tidak tampil di hasil pencarian untuk semua kata kunci.
-
Penyebab Google Penalty
Berikut penyebab terkena Google Penalty :
-
- Melanggar Google’s quality guidelines.
- Terkena dampak algoritma seperti Google Panda, Penguin, atau Hummbingbird.
- Mengandung konten bajakan.
-
Cara Mengatasinya
Untuk mengatasi penalti dari Google bisa melakukan ini :
-
- Ketahui dengan pasti penyebab penalti.
- Lakukan perbaikan.
- Ajukan review ulang ke Google.
3. Banned/Deindexed
Situs web tidak lagi disuruh berdiri di depan kelas, tapi diusir keluar kelas. Dengan kata lain, situs web sama sekali “dilengserkan” dari mesin pencari. Tidak akan bisa menemukannya di mana pun dan situs web menghilang dari dunia.
Jika di banned, hasil pencarian akan tampak seperti ini :
-
Ciri-Ciri Deindex
Berikut ini adalah beberapa ciri Deindex, yaitu :
-
- Trafik menurun drastis.
- Situs tidak bisa ditemukan untuk semua kata kunci.
-
Penyebab Web di-banned
Berikut penyebab website di-banned :
-
- Bertentangan dengan hukum, baik itu hukum internasional maupun hukum di negara.
- Situs web di retas.
- Situs web berisi malware dan spam (Google Penguin).
- Melanggar Google’s quality guidlines.
- Diblokir oleh Google atas permintaan pihak yang berwajib seperti negara atau kepolisian.
- Melanggar copyright situs web atau produk tertentu.
- Menggunakan domain yang pernah di banned sebelumnya.
-
Cara mengatasi
Untuk mengatasi web yang di-banned Google bisa melakukan :
-
- Pastikan bahwa situs benar-benar di banned, bukan karena situs masih baru.
- Cari tahu penyebab pasti mengapa situs di banned.
- Jika di banned karena alasan-alasan hukum, tidak yakin mampu memberikan saran yang bermanfaat, tapi jika situs di banned karena melanggar quality guidelines, segera perbaiki terlebih dahulu.
- Ajukan permintaan review ulang kepada Google atau reconsideration requests.