(0275) 2974 127
User Generated Content (UGC) adalah konten yang dibuat oleh pengguna atau konsumen secara sukarela. Konten tersebut dapat berupa tulisan, ulasan, foto, maupun video yang mereka unggah ke internet. Dalam konten yang mereka buat, konsumen seringkali berbagi pengalaman atau opini mereka setelah menggunakan produk itu. Dan tidak ketinggalan pula mention akun brand tersebut. Setelah itu, brand akan mengunggah kembali (repost) konten tersebut di media sosial mereka.
Menurut Stackla, 9 dari 10 orang menganggap penting keaslian konten dalam memutuskan brand yang ingin mereka pilih.
Dengan adanya UGC maka secara tidak langsung produk dipromosikan oleh konsumen dalam nada positif. UGC juga sering disebut sebagai salah satu bentuk pemasaran yang orisinil. Karena konten tersebut dibuat secara alami oleh pembeli yang telah menggunakan produk (experienced user). Hal ini tentu sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah bisnis, terutama yang menggunakan digital marketing sebagai salah satu jalur pemasaran.
Ulasan positif yang diunggah oleh experienced user tentu akan meningkatkan brand equity. Selain itu, unggahan dari user tersebut tentu akan meningkatkan brand awareness karena sudah pasti dilihat oleh followers mereka.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya mengapa UGC sangat penting bagi sebuah brand. Padahal menggunakan endorser atau brand ambassador mungkin lebih terlihat profesional.
Ada alasan-alasan penting UGC masih menjadi garda utama untuk brand yang sedang mengembangkan usahanya di platform media sosial. Di antaranya adalah :
Brand awareness adalah sejauh mana produk kamu dikenali oleh konsumen. Karena ini merupakan salah satu langkah awal untuk mencari lebih banyak pelanggan dan membuat mereka terus menerus membeli. Membuat konsumen sadar akan merek tentu bukan hal mudah dan memerlukan proses yang panjang.
Salah satu yang dapat meningkatkan kesadaran merek adalah UGC ini. Apabila terdapat salah satu pelanggan yang membuat ulasan tentang produk yang mereka beli. Tentu dari sana akan ada lebih banyak user baru yang mengenali produk tersebut dan tentu mereka tidak berhenti sampai di sana. User akan mencari tahu lebih lanjut yang pada akhirnya, secara tidak langsung mereka akan terus ingat pada produk atau brand.
Hal ini akan terjadi terus menerus seperti itu, semakin banyak UGC maka semakin mudah dikenali.
Ketika konsumen membuat UGC, tentu postingan mereka akan mention akun IG bisnis. Selain itu, dari postingan tersebut juga akan menjangkau user atau target pasar yang lebih luas lagi. Dan selanjutnya, apabila user tersebut merasa tertarik pasti mereka akan klik mention brand dan mengulik lebih dalam produk tersebut. Hingga, dari sinilah akun bisa mendapatkan traffic secara organik.
Faktanya, para konsumen lebih mempercayai konten yang berisikan ulasan atau review yang berasal dari pelanggan langsung. Pelanggan yang sudah pernah menggunakan produk tersebut tentu akan memberikan pengalaman pribadinya secara jujur baik itu suka atau dukanya.
Berbeda apabila dari brand itu sendiri yang memberikan ulasan. Konsumen cenderung kurang percaya. Selain itu konsumen yang membuat UGC juga tidak diberi bayaran, artinya mereka memang secara sukarela memberikan review dan ulasan yang autentik atau sesuai fakta.
Apabila terdapat konsumen yang tidak sengaja menemukan postingan UGC, mereka tertarik dan tumbuh rasa percaya pada produk tersebut. Maka lama kelamaan mereka akan membeli produk salah satunya karena dari honest review tersebut.
Sebagai pemilik sebuah brand atau bisnis, tampil atau muncul di platform digital seperti website dan sosial media merupakan hal yang penting diperhatikan.
Hal ini biasa disebut dengan digital presence atau kehadiran secara online. Baik itu situs website, sosial media atau yang lain. Digital presence merupakan hal yang penting dilakukan, karena dari sinilah akan semakin banyak pengguna yang tahu tentang produk. Salah satu yang dapat membuat brand tampil di internet yaitu dengan adanya user generated content. Konten merupakan salah satu faktor yang bisa membantu memperkuat kehadiran online.
Dengan mendapatkan UGC dari konsumen, artinya bisa repost nya kembali. Dari situlah peluang produk tampil di internet akan lebih besar dan semakin memperkuat digital presence.
Setelah mengetahui pengertian dan contoh User Generated Content, berikut dijelaskan kelebihan dari UGC :
92% orang lebih mempercayai rekomendasi dari orang lain, walaupun orang itu tidak mengenal satu sama lain daripada iklan dari brand. Ini menunjukkan bahwa konsumen melihat UGC sebagai pertimbangan utama sebelum membeli suatu produk. Sekarang, konsumen lebih pintar dan tidak mudah termakan iklan suatu brand begitu saja. Mereka mencari kebenaran.
User Generated Content adalah konten yang sepenuhnya dari pengguna. Tidak perlu membayar pengguna karena mereka melakukannya dengan sukarela. Entah itu berbagi pengalaman atau sekedar ikut kontes yang diadakan.
Hal tersebut tentu saja membuat UGC jauh lebih hemat daripada mengeluarkan uang jutaan untuk promosi produk-produk. Selain itu juga tidak akan kehilangan terlalu banyak uang jika strategi UGC, apesnya, tidak berjalan lancar.
Salah satu syarat agar content marketing bisa efektif adalah konsisten mengeluarkan konten. Untuk beberapa bisnis, mengeluarkan konten yang relevan secara konsisten itu cukup sulit dilakukan. Oleh karena itu, User Generated Content ini bisa membantu mengoptimalkan Content Marketing.
Apalagi, konten dari UGC biasanya berasal dari kehidupan sehari-sehari pengguna, Misalnya, liburan, pesta, atau ulasan produk. Jadi, walaupun memanfaatkan UGC, konten tetap unik, segar dan relevan.
Supaya User Generated Content lebih maksimal, berikut dijelaskan langkah-langkahnya :
Tidak peduli jenis konten yang dibuat, pengguna harus meminta izin untuk menggunakannya. Jika menggunakan UGC begitu saja tanpa izin, hal tersebut justru akan meninggalkan kesan buruk bagi para pengguna. Sebab sama saja mencuri hasil kreasi mereka.
Jadi, mintalah izin terlebih dahulu. Bisa mengirimkan email, meninggalkan komentar di postingan mereka atau mengirimkan pesan ke inbox. Tunjukkan juga bahwa menghargai konten mereka dengan memujinya.
Walaupun sudah mendapatkan izin, tetap jangan lupa untuk mencantumkan sumber dari UGC tersebut. Bisa mencantumkan sumber dengan tags username di media sosial, tulis website milik pengguna, tulis channel YouTube mereka, atau sekedar sebut namanya secara langsung.
Mencantumkan sumber berarti menghargai pembuat konten. Dengan begitu, mereka akan lebih semangat menggunakan produk di kemudian hari. Selain itu, mencantumkan sumber juga bisa meyakinkan konsumen secara keseluruhan bahwa konten tersebut benar-benar asli buatan dari konsumen.
Jika ingin konsumen selalu memberikan UGC, tawarkan imbalan kepada mereka. Ada banyak cara untuk memberikan imbalan. Mulai dari mengadakan kontes, memberikan diskon merchandise bagi yang kontennya ditampilkan, dll.
Namun, jangan terlalu fokus memberikan imbalan pada pembuat UGC. Sebab, berdasarkan survey, hanya 32% saja pengguna yang membuat UCG karena iming-iming imbalan. Sementara itu, 60% mengatakan bahwa mereka membuat UGC untuk mendapatkan likes atau agar kontennya ditampilkan.
Pembuat UGC ingin konten mereka ditampilkan. Oleh karena itu perlu memberitahu mereka jenis konten apa yang dicari. Jelaskan secara spesifik mungkin agar memudahkan pengguna untuk membuat konten yang dibutuhkan.
Setelah tahu apa yang dibutuhkan, segera sebar info tersebut. Bisa melakukannya melalui postingan, stories, bio akun, di website, di toko fisik, hingga di bungkus produk sekalipun.
Jangan hanya berfokus mengumpulkan User Generated Content di media sosial saat akun di-tag atau saat pengguna menggunakan hastag brand. Harus tetap aktif mencari UGC di media sosial apabila ada konten berkualitas yang terlewat.
UGC ternyata juga bisa menjadi sarana untuk melakukan riset pasar. Cukup melihat dan menganalisis berbagai UGC yang telah masuk. Dari situ akan mengetahui kebiasaan konsumen yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk strategi marketing selanjutnya.
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…
A/B testing adalah prosedur pengujian yang membandingkan dua halaman situs web atau lebih secara bersamaan…
Menemukan topik blog yang menarik dan terkini mungkin tidak mudah, terutama bagi pemula yang belum…
Cara Memonetisasi Blog – Menulis blog pribadi bukan lagi sekedar hobi, kegiatan ini menawarkan peluang…
Membuat blog adalah salah satu cara terbaik untuk berbagi cerita dan kisah Anda sambil terhubung…