Pemahaman Blacklist dalam Dunia Digital dan Keamanan
Blacklist adalah sebuah istilah yang kerap terdengar, terutama seiring dengan kemajuan teknologi dan internet. Konsep ini tidak hanya muncul dalam sektor IT, tetapi juga sering kita jumpai di platform media sosial dan bisnis online. Jadi, apa sebenarnya makna dari blacklist? Simak penjelasannya berikut ini!
Pengertian Blacklist
Blacklist merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris. Jika kita terjemahkan secara langsung ke dalam bahasa Indonesia, blacklist berarti daftar hitam. Menurut situs dictionary.com, blacklist diartikan sebagai kumpulan individu yang dicurigai, tidak disukai, dikecam, dan hal-hal sejenis lainnya.
Dari penjelasan ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa blacklist merujuk pada daftar orang atau hal yang dianggap merugikan, tidak layak diterima, atau tidak dapat dipercaya sehingga mesti dihindari atau dikecualikan. Penggunaan istilah blacklist ini sangat luas, mencakup berbagai bidang. Misalnya dalam ranah IT hingga bisnis. Selain itu, blacklist juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan semakin menjadi tren saat ini.
Contoh Blacklist dalam Berbagai Bidang
1. IT
Konsep blacklist sudah menjadi hal yang umum dikenal oleh mereka yang beroperasi di bidang IT. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, daftar hitam merujuk pada suatu catatan yang mencakup entitas yang dinilai merugikan. Di sektor IT, terdapat beberapa variasi blacklist yang diterapkan. Mulai dari daftar hitam IP, blacklist email, hingga blacklist domain. Berikut adalah penjelasannya!
- IP Blacklist
Blacklist IP menunjukkan sekumpulan alamat IP yang dianggap berisiko dan mencurigakan. Seringkali, alamat IP terdaftar dalam Blacklist karena terlibat dalam tindakan serangan.Contohnya, saat alamat IP Anda dikenali sebagai penyebar spam dan dimasukkan ke dalam Blacklist , maka email yang Anda kirim tidak akan pernah sampai ke tujuan.
- Email Blacklist
Email Blacklist juga dapat muncul akibat reputasi buruk dari server email yang terdaftar dalam daftar spam. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya Blacklist pada email adalah karena terjebak dalam filter konten, di mana isi atau subjek email mengandung kata-kata yang terkait dengan spam, seperti gratis, promosi, diskon, dan sejenisnya. Email yang Anda kirim akan dialihkan ke folder spam, bukan ke kotak masuk.
- Domain Blacklist
Selain alamat IP dan email, domain pun dapat terdaftar dalam blacklist . Alasan suatu domain tercatat dalam blacklist antara lain karena adanya laporan spam dari penerima email, reputasi buruk dari server atau alamat IP, konten di situs web Anda dianggap berbahaya atau bisa juga disebabkan oleh infeksi Malware. Jika hal ini terjadi, akses ke situs Anda akan terputus.
2. Bahasa Gaul dan Millennial
Setelah membicarakan tentang blacklist dalam konteks teknologi informasi, selanjutnya kita akan menjelajahi arti serta contoh penggunaan blacklist dalam bahasa sehari-hari. Dengan kata lain, blacklist merujuk pada daftar individu atau hal-hal yang dianggap tidak dapat diterima atau tidak dapat dipercaya, sehingga ini cukup familiar dalam interaksi sehari-hari. Misalnya, saat Anda menyebut kata blacklist untuk menandai orang-orang tertentu yang menurut Anda tidak layak berada dalam jaringan pertemanan.
Ada kalanya seseorang dimasukkan dalam blacklist karena alasan tertentu yang tidak disukai atau diragukan. Biasanya, individu yang terdaftar dalam blacklist adalah mereka yang memiliki pengaruh buruk atau perilaku negatif. Blacklist juga mencakup aktivitas di media sosial. Apabila Anda pernah memblokir akun tertentu, maka Anda sebenarnya telah melakukan tindakan blacklist terhadap mereka. Blacklist di sini berarti Anda “menghilangkan” akun tersebut dari daftar pertemanan atau memutuskan untuk tidak berhubungan lagi. Berbagai alasan dapat melatarbelakangi tindakan ini.
Contohnya, Anda merasa terganggu oleh perilaku mereka di media sosial, sering mendapatkan spam di akun Anda, dan lain-lain. Karena itu, Anda memutuskan untuk memblokir mereka dan menganggapnya sebagai blacklist. Istilah blacklist juga sering muncul dalam konteks toko online. Dalam hal ini, blacklist berarti pemilik toko online memblokir pelanggan tertentu yang berpotensi merugikan atau menipu mereka.
Contohnya, ada yang memberikan penilaian palsu untuk merendahkan reputasi toko, memberikan ulasan negatif, tidak membayar pesanan, dan sebagainya. Selain pemilik toko online, pelanggan juga bisa melakukannya terhadap toko online tertentu. Biasanya, mereka akan menempatkan toko tersebut dalam Blacklist karena merasa ditipu.
Misalnya, barang yang diterima tidak sesuai dengan gambar, pemilik toko tidak bertanggung jawab atas barang yang rusak atau cacat, hingga toko yang tidak mengirimkan barang setelah pembayaran dilakukan.Mengingat bahwa blacklist adalah kumpulan orang atau hal yang dihindari atau dikecualikan, bisa dikatakan hampir setiap individu memiliki “Blacklist ” masing-masing. Apakah Anda juga memiliki daftar semacam ini?