(0275) 2974 127
Dalam kegiatan usaha, ada lima jenis biaya yang terkait dengan proses produksi biaya tetap, biaya variabel, biaya total, biaya rata-rata, dan biaya marjinal. Setiap jenis biaya mempunyai arti, fungsi, dan cara perhitungan yang berbeda-beda. Di antara berbagai jenis biaya, marginal cost atau biaya marjinal adalah salah satu yang paling penting dan membantu memaksimalkan keuntungan.
Yang dimaksud dengan “marginal” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah batas atau tepian yang kurang menguntungkan. Dalam ilmu ekonomi, marginal cost atau biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang terjadi ketika jumlah yang diproduksi meningkat atau biaya untuk memproduksi jumlah tambahan meningkat. Dalam konteks tertentu, biaya marjinal dapat diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa tambahan.Untuk lebih memahami pengertian marginal dalam ilmu ekonomi, berikut penjelasan lengkapnya.
Pengertian marginal cost merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam proses produksi suatu barang. Tentu saja, perusahaan sangat perlu mengetahui berapa biaya yang akan dikeluarkan dalam suatu siklus produksi tertentu, dan kemampuan merencanakan harga dan produksi barang sangatlah penting. Selain itu, biaya marjinal adalah pengurangan atau peningkatan total biaya dari semua yang dibayar dengan menambah atau mengurangi satu unit produk tambahan.
Biaya marjinal juga dapat didefinisikan sebagai biaya yang mewakili tingkat perubahan tingkat biaya suatu produk. Pemahaman lainnya adalah bahwa biaya marjinal merupakan prediksi biaya ekonomi yang berubah seiring dengan perubahan output. Pertama, biaya marjinal cenderung menurun. Namun, ketika keuntungan marjinal dari input faktor variabel mulai menurun, biaya marjinal meningkat dengan cepat, sehingga penggunaan faktor marjinal menjadi lebih mahal.
Hal ini dikenal dengan hukum keuntungan marjinal yang semakin berkurang atau law of diminishing marginal return. Ketika biaya marjinal meningkat, harga barang dan jasa yang diproduksi perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan juga meningkat. Tujuan utama dari biaya marjinal adalah untuk menentukan titik di mana suatu perusahaan dapat mencapai skala ekonomi yang menjadi nilai bermanfaat yang diperoleh bila efisiensi suatu produk ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan Anda mendapatkan hasil maksimal dari sistem operasi Anda secara keseluruhan.
Biaya marjinal merupakan teori ekonomi yang sangat penting karena perusahaan yang memaksimalkan keuntungan akan berproduksi sampai biaya marjinal sama dengan pendapatan marjinal perusahaan. Pengusaha dan manajer perlu menghitung biaya marjinal terutama sebelum memulai suatu proses produksi, guna mengetahui target produksi yang diperlukan untuk mencapai titik keuntungan perusahaan. Perusahaan yang bertujuan memaksimalkan keuntungan membandingkan pendapatan marjinal yang diterima dari suatu produk yang dijual dengan biaya marjinal untuk memproduksinya.
Jika pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal, suatu perusahaan akan menghasilkan jumlah output yang memaksimalkan keuntungannya. Jika pendapatan marjinal cenderung lebih kecil dari biaya marjinal, Anda dapat meningkatkan keuntungan dengan meningkatkan produksi. Namun, jika pendapatan marjinal cenderung lebih tinggi daripada biaya marjinal, maka keuntungan dapat lebih ditingkatkan dengan mengurangi produksi.
Oleh karena itu, penentuan biaya marjinal sangat penting sebagai dasar pengambilan keputusan dan perencanaan perusahaan. Namun keputusan menambah atau mengurangi produksi untuk memaksimalkan keuntungan juga harus didasarkan pada pertimbangan lain. Contohnya termasuk harga pasar, persaingan harga, dan daya beli konsumen.
Bisnis biasanya memerlukan data tentang jenis biaya dalam produksi, seperti biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap tidak berubah seiring dengan peningkatan output perusahaan. Namun, situasi sebaliknya mengakibatkan biaya variabel. Biaya variabel sangat bergantung pada output dan jumlah unit yang diproduksi perusahaan secara konstan. Ketika output dan volume meningkat, biaya variabel juga meningkat.
Bisnis biasanya memerlukan data tentang jenis biaya dalam produksi, seperti biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap tidak berubah meskipun output perusahaan meningkat. Namun sebaliknya, biaya variabel akan timbul. Biaya variabel sangat bergantung pada output dan jumlah unit yang diproduksi secara konsisten oleh suatu perusahaan. Ketika produksi dan volume meningkat, biaya variabel juga meningkat.
Sekarang setelah Anda memahami marginal cost atau biaya marjinal dan komponen-komponennya, berikut cara menghitungnya. Pada dasarnya rumus menghitung biaya marjinal adalah:
Biaya marginal = perubahan biaya atau perubahan kuantitas.
Berikut penjelasan mengenai rumus biaya marginal tersebut:
Perubahan biaya mengacu pada penurunan atau kenaikan biaya produksi pada setiap tahap produksi dan selama periode waktu tertentu. Hal ini terutama berlaku jika Anda perlu menambah atau mengurangi produksi. Jika Anda memproduksi unit tambahan, Anda perlu mempekerjakan satu atau dua pekerja, sehingga meningkatkan biaya bahan baku. Hal ini tentunya akan mengubah biaya produksi secara keseluruhan. Untuk menentukan biaya perubahan saat meningkatkan produksi, Anda dapat mengurangkan biaya produksi yang dikeluarkan pada proses produksi pertama dari biaya produksi gelombang berikutnya.
Pada tingkat produksi yang berbeda, jumlah barang yang diproduksi biasanya bertambah atau berkurang. Untuk menentukan perubahan kuantitas, Anda harus menghitung jumlah barang yang diproduksi pada proses produksi pertama dan mengurangi jumlah yang diproduksi pada proses produksi berikutnya. Setelah Anda memahami informasi dan rumus biaya marjinal, setidaknya ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk menghitung biaya marjinal.
Menentukan perubahan kuantitas untuk produk atau jasa. Tentu saja, untuk menghitung biaya marjinal, Anda harus mengetahui semua biaya yang terlibat dalam memproduksi produk atau jasa yang dapat diproduksi oleh perusahaan. Total biaya ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap harus sama untuk semua analisis biaya. Untuk dapat menghitung biaya marjinal, pertama-tama kita harus menentukan pada titik mana biaya tersebut kemungkinan besar akan berubah.
Hitung perubahan biaya. Setelah Anda mengetahui perubahan produksi, langkah selanjutnya adalah menghitung perubahan biaya. Perubahan biaya tersebut dapat dicapai dengan mengurangi total biaya produksi lama dibandingkan dengan biaya produksi baru. Nilai total biaya produksi dapat ditentukan dengan menjumlahkan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang nilainya tidak berubah selama periode evaluasi Anda. Biaya tetap mencakup hal-hal seperti biaya sewa dan peralatan.
Umumnya, seiring dengan meningkatnya biaya produksi, biaya variabel itu sendiri juga meningkat. Biaya variabel tersebut antara lain biaya bahan baku, biaya peralatan, gaji karyawan, dan lain-lain. Untuk menentukan biaya variabel, Anda dapat menentukan biaya variabel dari interval antara produksi barang atau jasa. Setelah Anda menentukan nilai biaya tetap dan biaya variabel, mudah untuk menentukan seluruh biaya produksi. Selain itu, nilai biaya produksi variabel ditentukan. Setelah nilai biaya produksi tetap dan biaya variabel diketahui, maka total biaya produksi ditentukan. Nilai perubahan biaya produksi juga ditentukan.
Langkah 3
Cara menghitung biaya marjinal. Biaya marjinal adalah biaya yang diperlukan suatu perusahaan untuk memproduksi satu unit tambahan suatu produk. Artinya, biaya marjinal dapat dihitung untuk menentukan kenaikan biaya yang diperlukan untuk setiap tambahan barang yang diproduksi. Untuk menentukan biaya marjinal, Anda dapat ditentukan dengan membagi perubahan biaya produksi yang diperlukan dengan perubahan jumlah produk.
Dapat juga ditentukan dengan rumus MC = TC/Q. Dimana MC adalah biaya marjinal, TC adalah perubahan biaya, dan Q adalah perubahan kuantitas produk. Biaya marjinal ditentukan dengan membagi perubahan harga pokok produksi yang diperlukan dengan perubahan kuantitas produk. Selain itu, Anda dihitung menggunakan rumus MC = TC/Q, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Melakukan penghitungan biaya marjinal sangat membantu dalam menentukan apakah Anda perlu terus mengubah aliran produksi. Umumnya, seiring dengan peningkatan produksi, skala ekonomi yang lebih besar dapat dicapai dan biaya marjinal berkurang. Skala ekonomi tersebut dapat dicapai melalui spesialisasi sumber daya manusia dan penggunaan mesin produksi yang efisien.
Peningkatan produksi memungkinkan produsen memperoleh diskon dan potongan harga yang sangat besar atas pembelian bahan baku dan bahan baku. Namun pada akhirnya, pada titik tertentu, ketika biaya meningkat jauh lebih cepat dibandingkan peningkatan produksi, skala ekonomi akan terjadi. Masalah seperti ini biasanya disebabkan oleh duplikat pekerjaan. Artinya, semakin banyak pekerja yang mengoperasikan mesin produksi perusahaan.
Bertambahnya jumlah pegawai juga menyebabkan koordinasi kerja menjadi sulit. Demikian pula harga bahan baku dan bahan baku yang meningkat seiring dengan menipisnya pasokan lokal. Secara umum, suatu perusahaan beroperasi pada output maksimum ketika biaya marjinal sama dengan jumlah total unit pada biaya rata-rata. Ketika Anda membuat grafik, biaya marjinal membentuk kurva yang menyerupai huruf U.
Whatshapp Business Memudahkan Komunikasi Perusahaan Whatshapp memang media komunikasi yang paling populer di Dunia. Mengapa…
12 Tempat Terbaik Membuat Logo Online Gratis Logo merupakan simbol terpenting dari identitas sebuah…
Docker merupakan tool yang mampu membantu menyederhanakan proses deployment bagi developer yang sedang menciptakan aplikasi…
Memperkenalkan Meta Tags, Alat Optimasi SEO Meta tags merupakan alat yang ditempatkan di sebuah web…
Apa Itu PHP? Pengertian, Fungsi dan Contohnya! Dalam dunia pemrograman, PHP merupakan salah satu…
Mesin Pencari Selain Google Yang Anda Harus Ketahui Untuk kata Google ini sepertinya sudah tidak…