HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Pengertian Metode Pembelajaran, Fungsi, dan Jenisnya

Metode pembelajaran merupakan salah satu aspek penting dalam dunia psikologi pendidikan. Setiap siswa dan guru mempunyai kecenderungan yang berbeda-beda dalam metode belajar dan mengajar, tergantung minat dan kepribadian masing-masing. Ada orang yang merasa nyaman dengan metode visual, auditori, dan kinestetik, dan ada pula yang merasa nyaman dengan metode konkrit dan reflektif. Berikut penjelasan lengkap mengenai metode pembelajaran.

Pengertian Metode Pembelajaran

Dalam dunia psikologi pendidikan, banyak peneliti yang tertarik dengan metode pembelajaran yang berbeda-beda. Oleh karena itu, banyak penelitian yang mengeksplorasi metode pengajaran atau metode pembelajaran, baik dari sudut pandang kognitif maupun intelektual. Secara umum metode pembelajaran adalah seperangkat cara, cara dan strategi untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah.

Menurut Taniredja, Faridli, dan Harmianto (2011), metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang dipadukan secara optimal untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Dalam melaksanakannya, metode pembelajaran tidak lepas dari situasi dan desain pembelajaran. Metode pembelajaran yang sama dapat menimbulkan hasil belajar yang berbeda, tergantung situasi dan kondisi sekitar.

Afandi, Chamalah, dan Wardani (2013) berpendapat bahwa metode pembelajaran adalah proses atau pola yang sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Memuat berbagai strategi pembelajaran, teknik, metode, media, materi dan alat penilaian. Dengan kata lain, metode pembelajaran disebut juga metode atau langkah-langkah yang digunakan selama terjadinya interaksi antara siswa dan guru. Tujuan akhirnya adalah mencapai tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan mekanisme dan materi pembelajaran.

Sanjaya (2008) menyatakan bahwa metode pembelajaran adalah sarana atau metode yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi pembelajaran. Metode merupakan upaya melaksanakan rencana yang telah disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada juga persoalan penerapan atau pemutakhiran strategi pendidikan yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Fungsi Metode Pembelajaran

Bukan tanpa tujuan metode pembelajaran dibentuk dan diciptakan dengan fungsi dan tujuan tertentu. Pada umumnya metode pembelajaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut. 

  1. Metode pembelajaran mempunyai pengaruh menciptakan kondisi belajar yang membantu siswa mudah menyerap.
  2. Menciptakan dan menyajikan materi pendidikan dalam bentuk media yang tepat guna. Hanya dengan cara itulah tujuan belajar siswa dapat tercapai dengan baik.
  3. Merupakan pedoman penalaran yang logis dan masuk akal yang disiapkan oleh guru untuk siswa. Selanjutnya pedoman tersebut dapat menjadi model bagi proses belajar mengajar agar berhasil mencapai tujuan.
  4. Metode pembelajaran berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting. Tentang proses pengajaran di kelas atau bagaimana melatih supervisi siswa selama proses pembelajaran.

Jenis-jenis Metode Pembelajaran

  1. Metode Pembelajaran Ceramah

Ceramah merupakan metode pembelajaran yang paling populer dalam dunia pendidikan (Taniredja dkk, 2011). Suatu bentuk interaksi melalui informasi lisan dan bercerita, dari guru ke siswa. Biasanya sebelum menggunakan metode pembelajaran lain, guru terlebih dahulu menggunakan metode presentasi sebagai  pendahuluan. Dalam proses pelaksanaannya, guru dapat menggunakan alat bantu visual dan media  audio visual.

Ada beberapa keuntungan, terutama penyampaian informasi yang cepat. Selain itu, dapat menyampaikan informasi dalam jumlah besar dalam waktu singkat kepada banyak siswa dalam waktu yang bersamaan. Guru dapat mengontrol seluruh arah kelas dan pengorganisasian kelas cenderung sederhana. Kekurangannya adalah  cukup sulit bagi guru untuk mengetahui seberapa baik siswa memahami dan memahami materi.

  1. Metode pembelajaran AIR

AIR merupakan singkatan dari Auditory, Intellectually, dan Repetition (Budiyanto, 2016). Contoh metode pembelajaran ini mengasumsikan bahwa pembelajaran akan efektif jika memperhatikan ketiga hal tersebut. Mendengar yang dimaksud dengan mendengar adalah telinga yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pandai mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, berdebat dan mengemukakan pendapat.

Intellectually berarti kemampuan berpikir, termasuk praktek penalaran, kreativitas, pemecahan masalah, konstruksi dan penerapan. Repetition yang berarti pengulangan dimaksudkan untuk membantu siswa  memahami materi secara lebih mendalam dan luas. Keunggulan metode pembelajaran AIR adalah dapat melatih siswa mempunyai keberanian dalam mengemukakan pendapat (auditory) dan menyelesaikan masalah (intellectually). Selain melatih siswa untuk mengingat konten yang telah dipelajarinya (repetition).

  1. Metode Pembelajaran Artikulasi

 Proses pembelajaran menggunakan metode artikulasi yang melibatkan partisipasi aktif siswa  melalui rangkaian pesan (Budiyanto, 2016). Padahal, apa yang  dijelaskan guru, wajib disampaikan oleh  siswa kepada siswa  lain (teman satu kelompoknya). Inilah keunikan belajar artikulasi. Siswa harus mampu berperan sebagai penerima pesan (materi) sekaligus  penyampai pesan kepada siswa lainnya.

Kelebihan metode ini adalah seluruh siswa terlibat dan mempunyai peran, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan anak. Hal ini kemudian juga dapat menimbulkan kemauan dan kemampuan siswa dalam menyerap pemahaman  orang lain. Kelemahannya adalah cara ini hanya bisa diterapkan pada objek tertentu saja. Waktu yang dibutuhkan cukup lama dan seringkali ada kelompok yang perlu diawasi secara khusus.

  1. Metode Pembelajaran Brainstorming

Tujuan dari metode pengajaran brainstorming adalah untuk membantu siswa  belajar  mandiri dan tampil di depan kelas (Budiyanto, 2016). Brainstorming adalah suatu metode dalam bentuk diskusi untuk mendiskusikan gagasan, pemikiran, pendapat, pengetahuan,  pengalaman seluruh siswa. Berbeda dengan diskusi, dalam metode brainstorming tidak perlu menanggapi pendapat  orang lain (didukung, dilengkapi, atau dikurangi).

Kelebihan yang diberikan adalah dapat merangsang seluruh siswa dalam mengemukakan ide dan pendapat. Selain itu, waktu yang dibutuhkan dapat dikontrol dan metode ini dapat diterapkan pada kelompok besar atau kecil. Sebaliknya, kelemahannya adalah siswa yang kurang perhatian dan tidak berani mengemukakan pendapatnya akan “terpaksa” menyampaikan pendapatnya. Tinjauan lebih lanjut kemudian diperlukan untuk menentukan prioritas tinjauan yang diserahkan.

  1. Metode Pembelajaran Buzz Group

Menurut Budiyanto (2016), metode buzz group sering digunakan dalam pembelajaran berbasis  masalah. Biasanya kegiatan pembelajaran ini berlangsung dalam bentuk diskusi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3 sampai 4 siswa. Kelompok-kelompok kecil kemudian melakukan kegiatan diskusi mengenai bidang-bidang tertentu yang sebelumnya pernah ditemui oleh kelompok (kelas) yang lebih besar.

Buzz group mempunyai banyak manfaat, termasuk meningkatkan suasana diskusi yang bersahabat, hangat, dan penuh pemikiran. Siswa yang  kesulitan  berbicara di depan umum kemudian dapat belajar mengungkapkan pendapatnya dalam kelompok kecil. Selanjutnya kelemahannya terletak pada beberapa kelompok yang terdiri dari siswa yang tidak tahu apa-apa, sehingga kelompok ini kurang seimbang dibandingkan kelompok lainnya.

  1. Metode Pembelajaran Cooperative Script

Cooperative script adalah metode pembelajaran di mana siswa bekerja berpasangan, artinya mereka mengkomunikasikan secara lisan unsur-unsur penting dari materi yang telah mereka pelajari satu sama lain. Guru meminta siswa berpasangan kemudian membagikan bahan untuk dibaca dan diringkas (Budiyanto, 2016). Pembicara menyampaikan rangkuman secara lengkap, sedangkan pendengar mendengarkan dan mengoreksi kesalahan.

Melatih keterampilan mendengarkan, ketelitian, kecermatan dan kemampuan mendeteksi kesalahan orang lain menjadi kelebihan metode ini. Di satu sisi kelemahannya adalah hanya dilakukan oleh dua orang siswa sehingga tidak melibatkan partisipasi seluruh siswa dalam kelas. Selain itu, metode ini hanya dapat digunakan pada mata pelajaran tertentu, misalnya materi hafalan.

  1. Metode Pembelajaran Course Review Horay

Course review horay merupakan salah satu metode pengajaran untuk menciptakan suasana kelas yang hidup dan menyenangkan (Budiyanto, 2016). Cara menghidupkan suasana kelas dengan membuat aturan bagi siswa untuk berteriak “hore”, “horay”, atau yel-yel lainnya ketika mereka dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Hal ini membuat siswa merasa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran.

Tidak diragukan lagi, suasana kelas yang menyenangkan menjadi keunggulan utama  metode ini. Siswa menjadi lebih antusias dan tertarik dalam belajar karena suasananya  menyenangkan dan tidak membosankan. Suasana pembelajaran juga  tidak terkesan monoton. Namun cara ini juga mempunyai beberapa kelemahan. Diantaranya ada siswa yang aktif dan pasif, nilainya akan sama.

  1. Metode Pembelajaran Debat Aktif

Semua orang tahu bahwa debat memberikan kontribusi penting dalam kehidupan demokrasi, termasuk dalam dunia pendidikan (Budiyanto, 2016). Berdebat dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa sehingga dapat mengemukakan pendapat yang mungkin bertentangan dengan pendapatnya. Debat aktif adalah metode yang membantu anak mengkomunikasikan pemikiran, ide, dan pendapatnya.

Tentu saja keuntungan dari debat aktif adalah siswa dapat menganalisis masalah dengan baik. Selain itu, siswa memeriksa fakta-fakta yang dapat mereka laporkan selama sesi debat. Kelemahannya adalah keinginan siswa untuk menang bisa terlalu tinggi dan terkadang tidak memperhatikan pendapat orang lain. Dalam beberapa kasus, perdebatan bisa menjadi begitu panas dan memanas hingga terkadang melibatkan emosi para pesertanya.

  1. Metode Pembelajaran Group Investivigation

Group investigation merupakan metode pembelajaran kolaboratif yang berfokus pada melibatkan siswa (dalam kelompok) untuk secara aktif mengeksplorasi materi pembelajaran sendiri. Biasanya bahan pembelajaran dapat  dengan mudah diperoleh dari buku teks atau internet. Selain komunikasi edukatif, metode ini juga melatih keterampilan siswa dalam  proses dan dinamika kegiatan belajar kelompok.

Selain meningkatkan prestasi belajar siswa, kelebihan  metode ini adalah menciptakan suasana kerjasama dan interaksi siswa  dalam kelompok. Secara tidak langsung hal ini akan mengajarkan anak untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan berani mengemukakan pendapat. Kekurangan  metode ini adalah cukup rumit dan sulit diterapkan dalam pembelajaran kooperatif. Selain itu, cara ini memerlukan waktu pengerjaan yang cukup lama.

  1. Metode Pembelajaran Inquiry

Tentu kata inquiry sudah tidak asing lagi di telinga kita. Inquiry merupakan suatu metode yang menekankan pada kemampuan siswa dalam menyelidiki secara logis, kritis, sistematis, dan analitis. Tujuan utamanya adalah untuk melibatkan siswa dalam meneliti dan menemukan jawaban mereka sendiri terhadap suatu masalah. Proses refleksi seringkali didorong oleh proses tanya jawab oleh guru dan siswa yang berpartisipasi (Budiyanto, 2016).

Keunggulan utama metode ini adalah pengembangan aspek kognitif, emosional, dan psikomotorik. Selain itu, memberikan kesempatan belajar yang tinggi bagi siswa yang berkemampuan di atas rata-rata (tidak terhalang oleh siswa yang mengalami kesulitan belajar). Kekurangannya adalah terkadang memerlukan waktu yang lama dan cukup sulit untuk melacak aktivitas dan keberhasilan siswa.

  1. Metode Pembelajaran Jigsaw

Jigsaw merupakan metode pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap diri sendiri dan orang lain. Siswa tidak hanya harus mempelajari materi yang diberikan, tetapi juga harus mempersiapkan diri untuk menyampaikan dan mengajarkan materi tersebut kepada siswa lain atau kelompoknya. Dalam metode ini keaktifan setiap siswa sangat diperlukan. Biasanya mencakup kelompok kecil yang terdiri dari 3 sampai 5 anggota.

Kelebihan metode ini adalah memudahkan guru dalam mengajar dan melatih siswa agar lebih proaktif dalam berbicara dan mengemukakan pendapat. Namun sisi negatifnya adalah siswa yang aktif akan mengontrol dan mendominasi  diskusi. Pada saat itu, siswa yang kemampuan membaca dan berpikirnya buruk akan mengalami kesulitan. Siswa yang cerdas cenderung  bosan.

  1. Metode Pembelajaran Mind Mapping

Mind mapping merupakan salah satu contoh metode pembelajaran yang umum diterapkan di sekolah. Secara khusus siswa diminta membuat mind mapping dalam bentuk peta pikiran. Gunakan teks, simbol, dan gambar berwarna agar tulisan menjadi menarik dan tidak membosankan. Individu menjadi lebih kreatif dengan menyajikan materi dalam bentuk yang ringkas dan menarik. Diketahui bahwa mind mapping dapat meningkatkan daya ingat hingga 78% (Budiyanto, 2016).

Beberapa manfaat yang dibawa oleh mind mapping adalah proses pembuatan mind mapping (diagram) dapat menghasilkan ide-ide baru. Hal ini juga dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam mensintesis dokumen. Kelemahannya hanya siswa aktif yang dapat berpartisipasi, sehingga tidak semua siswa  belajar secara maksimal.

  1. Metode Pembelajaran Otentik

Otentik merupakan salah satu contoh pendekatan pembelajaran yang menggunakan permasalahan nyata dan  nyata untuk dieksplorasi dan didiskusikan selama proses pembelajaran. Termasuk dalam kategori pembelajaran konstruktivis, pengajaran otentik membuat siswa merasa “nyata” dalam kehidupan mereka. Mereka tidak hanya belajar secara otentik, tetapi mereka juga perlu bertanya dan memanfaatkan pengalaman masa lalu (Budiyanto, 2016).

Kelebihan metode autentik adalah siswa tidak bosan karena proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja. Siswa juga akan memperoleh keterampilan  dalam menganalisis wacana dan realitas sosial. Kekurangannya adalah tidak semua mata pelajaran menerapkan metode ini, karena mata pelajaran ilmu sosial hanya cocok.

  1. Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

CTL merupakan salah satu contoh pendekatan pembelajaran yang menekankan  keterlibatan siswa untuk menghubungkan materi pembelajaran dengan situasi kehidupan nyata. Dengan menggunakan berbagai permasalahan matematika dengan konteks yang berbeda-beda, siswa akan menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Penting untuk mendorong siswa agar mampu menghubungkan pengetahuan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa kelebihan  CTL adalah siswa dapat mengeksplorasi konsep sendiri dan kemudian menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan terlibat secara aktif dalam pemecahan masalah, siswa dapat melihat peningkatan  kognitif. Namun hal ini memerlukan banyak waktu dan guru hanya dapat berperan sebagai pendukung. Terkadang materi tidak  dibahas secara lengkap dan tidak semua materi dapat diterapkan pada CTL.

  1. Metode Pembelajaran Demonstrasi

Demonstrasi merupakan suatu metode pengajaran yang menunjukkan suatu peristiwa, objek, aturan, atau urutan dalam melakukan sesuatu (Budiyanto, 2016). Baik secara langsung maupun dengan menggunakan media yang berkaitan dengan materi yang akan dijelaskan. Dengan menggunakan alat peraga (terlihat secara real time) akan membantu siswa  lebih memahami materi.

Berbagai manfaat yang diberikan adalah siswa lebih memahami materi, cara kerja suatu proses, atau cara kerja suatu benda. Kesalahan yang muncul selama proses pembelajaran  dapat diperbaiki melalui observasi visual yang sebenarnya. Namun tidak semua objek dan peristiwa dapat dibuktikan. Beberapa siswa juga  kesulitan melihat objek dengan jelas.

  1. Metode Pembelajaran Pair Check (PC)

Pair check adalah contoh  pembelajaran berpasangan yang sangat umum (biasanya  bangku yang terdiri dari dua siswa). Terapkan metode pembelajaran berpasangan yang memerlukan kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah. Hal ini juga dapat melatih siswa dalam kolaborasi, kesadaran sosial dan kemampuan membuat penilaian.

Tentu saja, keuntungan dari metode PC adalah meningkatkan kemandirian dan partisipasi siswa. Hal ini menghemat waktu karena pengelompokan lebih cepat dan sederhana, yaitu siswa berpasangan dengan teman sekelas. Kelemahannya adalah melatih kecepatan berpikir siswa relatif sulit karena memerlukan penguasaan konsep-konsep mata pelajaran.

  1. Metode Pembelajaran Picture and Picture

Picture & Picture merupakan metode pengajaran yang menggunakan gambar-gambar, kemudian gambar-gambar tersebut  dipasangkan atau disusun dalam urutan yang logis. Mengandalkan gambar untuk menunjang proses pembelajaran, metode PP menggunakan gambar sebagai unsur utamanya. Oleh karena itu, sebelum memulai proses pembelajaran, guru harus menyiapkan gambar display (biasanya berupa kartu).

Keuntungannya adalah materi yang diajarkan lebih terfokus dan meningkatkan kemampuan penalaran dan berpikir siswa (Budiyanto, 2016). Proses pembelajaran juga akan lebih berkesan karena siswa dapat melihat  langsung gambar-gambar yang diberikan oleh guru. Namun terkadang guru kesulitan menemukan gambar  yang sesuai dengan tingkat keterampilan materi. Juga tidak ada “dana khusus” untuk menyediakan gambar yang diinginkan.

  1. Metode Pembelajaran Role Playing (RP)

Role-playing melibatkan bermain peran (Budiyanto, 2016). Secara khusus, metode pengajarannya berpusat pada siswa,  menekankan pada sifat sosial dan menguji perilaku kooperatif siswa pada tingkat sosial dan kognitif. RP menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, positif dan tidak membosankan karena  proses yang menyenangkan. Kuncinya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan panca indera saat mengamati situasi.

Kelebihannya adalah mengesankan dan sangat menarik bagi siswa. Dapat meningkatkan rasa percaya diri, keramahan dan optimisme siswa. Siswa mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi secara langsung dalam pementasan sesuatu. Kelemahannya adalah bermain peran membutuhkan banyak waktu. Jika siswa tidak serius dan suasana kelas tidak mendukung, maka RP tidak akan mencapai tingkat optimal.

  1. Metode Pembelajaran Time Token (TT)

Time token merupakan metode pengajaran kolaboratif yang melibatkan aktivitas kolaboratif dan saling mendukung dalam memahami materi pelajaran. Pada saat diskusi diterapkan time token agar siswa aktif  bertanya. Dengan memberikan batasan waktu, misalnya 30 detik, diharapkan siswa mempunyai kesempatan yang adil dalam mengekspresikan diri. Adalah tepat untuk secara tekun menghindari membiarkan siswa tertentu  mendominasi pembicaraan (Taniredja dkk., 2011).

Bahkan, kelebihannya adalah mendorong siswa untuk mampu berpartisipasi dan berinisiatif. Bahkan ketika siswa menjadi aktif, kami selalu memastikan bahwa ada siswa yang tidak mendominasi atau diam sama sekali. Melatih siswa dalam kebiasaan  mendengarkan orang lain. Kelemahannya  hanya bisa diterapkan pada objek tertentu saja. Dan kurang cocok digunakan pada kelas yang jumlah siswanya relatif banyak.

  1. Metode Pembelajaran Snowball Throwing (ST)

Snowball throwing merupakan metode pengajaran yang menuntut seluruh siswa untuk aktif (Budiyanto, 2016). Pembelajaran ini melatih siswa untuk bereaksi lebih cepat dalam menerima pesan dan menyampaikan pesan tersebut kepada orang lain. Secara umum ST dilakukan dengan cara yaitu menggunakan kertas yang berisi soal kemudian kertas tersebut diremas (dibentuk seperti bola) dan dilemparkan ke siswa lain. Siswa yang mengambil bola  harus menjawab pertanyaan tersebut.

ST mempunyai dua keunggulan, yang pertama  melatih kesiapan dan respon cepat siswa. Kedua, siswa akan saling berbagi ilmu. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan waktu yang lama. Selanjutnya proses ini mencakup pengetahuan yang tidak terlalu luas, cenderung terfokus pada pengetahuan dasar yang ada di sekitar siswa.

Untuk memilih metode pembelajaran yang tepat, penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, tujuan pembelajaran, dan karakteristik mata pelajaran yang akan diajarkan. Fleksibilitas dan variasi dalam penggunaan metode pembelajaran juga dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran dan mengakomodasi siswa dengan gaya belajar dan preferensi metode yang berbeda.

Secara keseluruhan, pemahaman tentang pendekatan pembelajaran yang beragam memungkinkan pendidik merancang dan menyampaikan pembelajaran yang lebih efektif, menarik, dan lebih memenuhi kebutuhan siswa. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat, siswa dapat lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang optimal.

5/5 - (1 vote)
Anisa Sifa

Recent Posts

Ampuh Banget! 10 Tips Meningkatkan Keamanan Server VPS

Pada dasarnya, VPS (Virtual Private Server) sudah cukup aman untuk digunakan sebagai hosting situs online…

20 hours ago

Solusi Mencari Kata Kunci SEO Dengan Mudah

Siapa pun yang mengelola website perlu mengetahui cara mencari kata kunci untuk meningkatkan traffic ke…

22 hours ago

Pahami Komponen Penting dalam Pembuatan Website beserta Harganya

Penggunaan website di era digital saat ini sangat diperlukan untuk berbagai keperluan bisnis maupun pribadi.…

3 days ago

Belajar Tahap Marekting dengan AIDA

Pernahkah Anda mendengar konsep yang disebut AIDA? Mungkin kata ini masih asing bagi mereka yang…

3 days ago

Apa itu Software Engineering? Pengertian, Elemen, dan Model Pengembangannya

Di era teknologi saat ini, kebutuhan akan komputer dan perangkat komputer tentu saja semakin bertambah,…

4 days ago

Berbagai Cara Simple Atasi ERR_CONNECTION_CLOSED!

Jika Anda sedang sibuk membuka website atau mencari informasi dengan terburu-buru dan menemui error ERR_CONNECTION_CLOSED,…

4 days ago