(0275) 2974 127
Data Center Tier III – Apa itu tier? Sebelum kita membahas tentang tier dalam konteks data center, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tier. Tier merujuk pada tingkat teknologi yang mencerminkan kemampuan suatu teknologi dibandingkan dengan tingkat teknologi lainnya. Umumnya, semakin tinggi nomor tier, semakin luas pula kapabilitas yang dapat ditawarkannya. Dengan kata lain, tier berfungsi sebagai acuan untuk membandingkan kualitas kinerja infrastruktur dari satu teknologi dengan teknologi lainnya.
Lalu, siapa saja yang memanfaatkan data center tier III? Untuk menjawab pertanyaan ini, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut, ya Sobat Teko!
Tier adalah sistem klasifikasi yang menjadi standar industri untuk mengevaluasi dan membandingkan keandalan serta kinerja pusat data. Dikembangkan oleh Uptime Institute, sistem ini mengkategorikan pusat data ke dalam empat level keandalan, mulai dari Tier 1 hingga Tier 4. Penilaian ini didasarkan pada sejumlah kriteria, termasuk jaminan waktu operasional, kemampuan toleransi kesalahan, dan efisiensi biaya.
Dalam sistem tiering ini, Tier 1 mewakili tingkat paling dasar dengan kinerja dan keandalan yang minimal, sedangkan Tier 4 menawarkan kinerja yang paling optimal dengan fasilitas yang sangat andal dan toleran terhadap kesalahan. Semakin tinggi tingkat tier sebuah pusat data, semakin baik infrastruktur dan operasionalnya dalam menjamin ketersediaan layanan. Sama halnya seperti hotel bintang lima yang memberikan layanan dan fasilitas terbaik, pusat data dengan Tier 4 menyediakan infrastruktur dan layanan yang paling handal serta canggih.
Walaupun tidak menjadi keharusan, banyak pusat data besar memilih untuk mendapatkan penilaian dari Uptime Institute. Dengan memiliki peringkat tier, sebuah pusat data tidak hanya meningkatkan kredibilitas mereka, tetapi juga menjadi lebih efektif dalam memasarkan kapasitas dan menarik minat klien potensial. Untuk mendapatkan penilaian ini, pusat data harus mengajukan rincian rencana dan desain lokasi kepada Uptime Institute. Tim dari Uptime Institute akan melakukan kunjungan langsung ke pusat data untuk menilai berbagai aspek operasional dan memberikan peringkat tier yang sesuai.
Memahami peringkat tier sangat penting bagi perusahaan yang bergantung pada layanan TI yang konsisten dan dapat diandalkan, karena membantu mereka memilih pusat data yang sesuai dengan kebutuhan keandalan dan anggaran yang dimiliki.
Sistem tier pada pusat data merupakan pendekatan yang efektif untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kualitas dan kapabilitas suatu fasilitas. Dengan adanya pengelompokan pusat data dalam berbagai tier, mulai dari tier 1 hingga tier 4, sistem ini membantu menetapkan ekspektasi terkait biaya, ketersediaan layanan, dan tingkat redundansi yang disediakan.
Klasifikasi ini sangat berguna bagi perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai alokasi sumber daya finansial untuk infrastruktur TI, tanpa harus mengorbankan efisiensi dan keandalan sistem. Dengan memahami perbedaan antar tier, perusahaan dapat memilih pusat data yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional dan anggaran mereka, serta memastikan bahwa investasi yang dilakukan memberikan nilai maksimal dan mendukung pertumbuhan bisnis secara efektif.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tier dalam data center mengacu pada tingkatan yang mencerminkan tingkat kemajuan dan keamanan teknologi yang diterapkan di pusat data tersebut.
Di dalam sistem klasifikasi ini, Tier 3 menonjol karena menyediakan infrastruktur yang dapat dipelihara tanpa menghentikan operasi, yang dalam istilah teknis dikenal sebagai “Concurrently Maintainable Site Infrastructure“. Desain dari data center Tier III memastikan bahwa semua komponen kritis dapat diperbaiki atau diupgrade tanpa harus mematikan sistem secara keseluruhan.
Dengan demikian, pusat data ini tetap bisa beroperasi tanpa gangguan, bahkan saat proses pemeliharaan sedang berlangsung. Hal ini sangat penting bagi perusahaan yang membutuhkan operasi berkelanjutan, seperti layanan e-commerce, bank, atau aplikasi bisnis penting lainnya.
Selain itu, data center Tier III juga dilengkapi dengan redundansi pada sumber daya listrik dan koneksi jaringan, yang berarti bahwa pusat data ini memiliki lebih dari satu sumber daya untuk kelistrikan dan akses jaringan. Dengan adanya redundansi ini, jika salah satu sumber mengalami kegagalan, sumber daya lain yang independen akan segera mengambil alih, sehingga ketersediaan dan keandalan tetap terjaga dengan baik.
Dengan kata lain, data center Tier III menawarkan tingkat keamanan dan ketersediaan yang tinggi, yang sangat sesuai untuk organisasi yang memerlukan jaminan uptime serta kemampuan operasional yang berkelanjutan, tanpa terpengaruh oleh kegiatan pemeliharaan atau masalah tak terduga lainnya. Memilih pusat data dengan tingkatan ini sering dianggap sebagai investasi yang cerdas bagi bisnis yang tidak bisa toleran terhadap downtime, mengingat risiko finansial dan dampak reputasi yang mungkin ditimbulkan.
Data Center Tier III memiliki sejumlah manfaat yang lebih dibandingkan dengan tier sebelumnya, yaitu Tier 1 dan Tier 2. Namun, perlu diingat bahwa hal ini tidak menunjukkan bahwa Data Center Tier III berada pada posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan Data Center Tier IV.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Data Center Tier III yang perlu Anda ketahui:
Data center Tier III mematuhi standar internasional terkait infrastruktur, keamanan, dan fasilitas yang disediakan, sehingga perusahaan yang memilih untuk menyimpan data mereka di pusat data ini dapat mengharapkan layanan berkualitas tinggi. Kualitas yang ditawarkan diakui melalui sertifikasi internasional yang menunjukkan bahwa pusat data ini telah memenuhi atau bahkan melampaui persyaratan ketat yang ditetapkan oleh standar industri global.
Data center Tier III menawarkan tingkat keamanan yang sangat tinggi, yang sangat penting untuk penyimpanan data vital perusahaan. Keamanan ini mencakup tidak hanya perlindungan fisik yang kuat, tetapi juga sistem redundansi canggih yang memastikan kelangsungan operasi data center tanpa gangguan, bahkan saat pemeliharaan berlangsung atau jika terjadi kegagalan pada salah satu sistem.
Dengan kata lain, memilih pusat data yang telah mendapatkan sertifikasi Tier 3 adalah langkah menuju keandalan dan keamanan data. Investasi dalam fasilitas semacam ini sangat berharga, terutama bagi bisnis yang membutuhkan ketersediaan data yang konstan dan keamanan yang tak tergoyahkan untuk mendukung operasi sehari-hari mereka, menjaga kepercayaan klien, serta memenuhi regulasi yang berlaku.
Data Center Tier III menawarkan tingkat ketersediaan yang sangat tinggi dengan rating uptime mencapai 99,982%. Ini berarti downtime yang hanya terjadi sekitar 1,5 jam dalam setahun. Uptime itu sendiri adalah pengukuran seberapa lama server dapat beroperasi dan dapat diakses oleh pengguna tanpa gangguan.
Meskipun banyak perusahaan menetapkan target uptime sebesar 99,999%—sering disebut sebagai “five nines”—untuk mencapai tingkat ketersediaan maksimal, Data Center Tier III hampir mendekati standar tersebut dengan angka lebih dari 99%.
Dengan performa yang mengesankan ini, situs-situs yang dihosting di Data Center Tier III mampu memberikan pengalaman yang optimal bagi penggunanya, memastikan akses ke layanan tetap lancar dan efisien hampir sepanjang waktu.
Oleh karena itu, Data Center Tier III menjadi pilihan yang sangat andal bagi perusahaan yang memerlukan infrastruktur IT yang tangguh dan terpercaya untuk mendukung operasi bisnis mereka.
Data center Tier III menawarkan keunggulan yang signifikan dalam hal sumber listrik dan jaringan, menjadikannya pilihan ideal bagi perusahaan yang memerlukan infrastruktur dengan ketersediaan tinggi dan keandalan yang luar biasa. Berbeda dengan Tier 1 dan Tier 2, data center Tier 3 dilengkapi dengan sistem redundansi yang komprehensif, termasuk keharusan adanya lebih dari satu sumber listrik dan jaringan.
Keunggulan ini menjamin bahwa tidak akan ada pemadaman mendadak atau downtime yang tidak terduga, sehingga operasi bisnis dapat berjalan lancar tanpa hambatan. Adanya beberapa sumber listrik dan jaringan tidak hanya meningkatkan keandalan operasional, tetapi juga memperkuat ketahanan infrastruktur terhadap kemungkinan kegagalan sistem.
Dengan adanya redundansi yang terintegrasi, data center Tier 3 mampu memberikan layanan yang konsisten, bahkan ketika salah satu sumber listrik atau jaringan mengalami masalah. Ini merupakan faktor krusial bagi aplikasi bisnis yang memerlukan koneksi dan ketersediaan data terus-menerus, seperti layanan keuangan, e-commerce, dan penyedia layanan kesehatan.
Lebih jauh lagi, infrastruktur pada data center Tier 3 biasanya dirancang untuk tahan terhadap bencana alam dan dilengkapi dengan layanan dukungan pelanggan yang tersedia 24 jam. Hal ini memungkinkan penanganan masalah yang muncul dilakukan dengan cepat dan efisien, sehingga dapat meminimalisir dampak negatif terhadap operasional bisnis.
Di Indonesia, penggunaan Data Center Tier 3 telah disesuaikan untuk memenuhi regulasi yang ketat. Contohnya, perusahaan seperti Cloudmatika tidak hanya menyediakan Virtual Private Cloud yang aman dan andal, tetapi juga memastikan bahwa semua operasi mereka mematuhi regulasi lokal seperti Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 28 Tahun 2019, serta Peraturan Bank Indonesia No. 9 dan 15 Tahun 2017. Ini mencerminkan keseriusan mereka dalam menjaga keamanan data yang disimpan di pusat data mereka dan menjalankannya dalam lingkungan yang sesuai dengan hukum.
Dengan demikian, memilih data center Tier 3 untuk kebutuhan infrastruktur TI perusahaan bukan sekadar memilih tempat penyimpanan data yang aman dan andal. Lebih dari itu, ini juga berkaitan dengan memastikan kepatuhan terhadap peraturan lokal dan internasional, mengoptimalkan waktu operasional, serta mengurangi risiko yang mungkin timbul.
Data center tier III umumnya diperlukan oleh organisasi atau perusahaan yang menginginkan tingkat ketersediaan dan keandalan tinggi dalam infrastruktur IT mereka. Berikut ini beberapa contoh pihak yang mungkin membutuhkan data center tier III:
Perusahaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang menyediakan layanan teknologi atau perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) memerlukan data center yang memiliki tingkat redundansi yang memadai. Hal ini sangat penting untuk menjamin bahwa layanan mereka tetap online dan dapat diakses oleh pelanggan tanpa adanya gangguan yang berarti.
Lembaga keuangan, seperti bank, perusahaan asuransi, dan institusi keuangan lainnya, sangat memerlukan pusat data tier III. Hal ini bertujuan untuk menjamin bahwa data serta transaksi keuangan dapat diproses secara berkelanjutan dengan risiko gangguan yang minimal. Keberadaan pusat data ini sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
Perusahaan yang bergerak di sektor e-commerce sangat membutuhkan data center dengan tingkat uptime yang tinggi guna memastikan bahwa platform mereka selalu tersedia bagi pengguna. Bahkan downtime yang singkat dapat memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan dan reputasi perusahaan.
Rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan lainnya memerlukan pusat data yang handal agar sistem informasi kesehatan dan data pasien selalu dapat diakses. Hal ini sangat penting, terutama untuk aplikasi-aplikasi krusial seperti sistem rekam medis elektronik.
Pemerintahan yang baik memerlukan lembaga-lembaga yang dapat mengelola data penting dan memberikan layanan publik dengan optimal. Oleh karena itu, infrastruktur TI yang handal sangatlah penting untuk memastikan kelancaran dalam pelayanan kepada masyarakat.
Perusahaan yang beroperasi di berbagai negara sering kali memerlukan data center tier III guna mendukung kelangsungan operasi bisnis dengan meminimalkan downtime. Hal ini memungkinkan komunikasi dan berbagi data yang lebih efisien di antara berbagai lokasi. Data center tier III menawarkan tingkat redundansi komponen yang optimal (N+1), yang berarti setiap komponen penting dilengkapi dengan minimal satu cadangan independen.
Dengan demikian, risiko kegagalan sistem dapat diminimalkan secara signifikan. Oleh karena itu, data center tier III menjadi pilihan yang ideal bagi bisnis atau organisasi yang memerlukan tingkat ketersediaan yang tinggi dan hanya dapat menerima downtime yang sangat terbatas.
Media sosial terus mengalami evolusi seiring berjalannya waktu, menghadirkan berbagai inovasi terkini seperti jenis gambar…
Profesi dalam bidang UX kini semakin diminati akhir-akhir ini. Banyak individu yang ingin mempelajarinya atau…
Apapun jenis usaha yang Anda jalankan, tentu Anda ingin memastikan perlindungan untuk merek Anda, bukan?…
Bagi para pengembang web dan aplikasi, Yarn merupakan salah satu pengelola paket atau dependensi yang…
Citra adalah aspek yang krusial untuk membangun personal branding, sehingga tidak mengherankan bila kini banyak…
Salah satu institusi yang berfungsi untuk mengumpulkan dan mendistribusikan dana kepada masyarakat adalah Bank. Bank…