HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Webhook: Pengertian, Cara Menggunakan, dan Perbedaannya dengan API!

Saat menggunakan sistem di smartphone, komputer, atau perangkat digital lainnya, diperlukan komunikasi antar aplikasi untuk bertukar informasi.

Webhook adalah alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas bisnis dan juga berkontribusi terhadap produktivitas. Keberadaannya sebagai sarana komunikasi antar aplikasi kini sudah tersebar luas dan digunakan oleh perusahaan seperti Facebook dan Google.

Jadi, apa bedanya dengan antarmuka pemrograman aplikasi (API)? Sebelum kita membahas perbedaannya dengan API, kita perlu meluangkan waktu untuk mempelajari apa itu webhook dan cara kerjanya. Yuk, dengarkan baik-baik!

Apa itu Webhook?

Reverse API atau webhook yang lebih dikenal dengan webhook adalah sarana komunikasi antar aplikasi yang terjadi secara real time untuk membantu aplikasi berjalan lebih efisien. Komunikasi yang terlibat tergantung pada kejadiannya. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa sistem ini dijalankan ketika ada permintaan input dan tindakan yang masuk, yang kemudian memicu eksekusi tindakan lainnya.

Dalam penggunaan teknis, webhook adalah callback HTTP. Apa itu callback HTTP? Callback HTTP adalah metode pengiriman data melalui HTTP. Data ini biasanya dalam format XML atau JSON.

Jika Anda ingin berbagi informasi agar semuanya tetap berjalan, Anda memerlukan URL (http:// atau https://) selama penyiapan. Bagaimana kamu menggunakannya? Silakan simak penjelasan poin-poin berikut ini.

Cara Menggunakan Webhook

Ada tiga cara menggunakannya tergantung tujuannya. Bagaimana sajakan itu?

Push

Penggunaan push dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari (misalnya mengirim informasi). Setelah sistem 1 dan sistem 2 terhubung, sistem 1 dapat mengirimkan informasi ke sistem 2 berdasarkan pemicu yang diminta oleh sistem 2.

Contoh penggunaannya adalah jika teman Anda memposting foto atau video di Instagram, Anda akan menerima pemberitahuan berisi informasi bahwa teman Anda memposting foto atau video tersebut.

Contoh lain yang paling umum digunakan, ialah Saat pelanggan mendaftar di aplikasi atau situs web, pemilik sistem ingin mengirimkan pesan selamat datang ke setiap pelanggan baru. Reverse API ini otomatis mengirimkan email saat pelanggan baru mendaftar, sehingga Anda tidak perlu mengirim email secara manual. Bukankah ini lebih mudah?

Pipe

Mirip dengan push, pipe juga dapat digunakan dalam dunia bisnis untuk mengirimkan notifikasi. Lalu apa bedanya dengan push? Mode push hanya mengirimkan notifikasi, sedangkan mode pipe memungkinkan penerima mengambil tindakan lebih lanjut berdasarkan informasi yang diberikan.

Contoh penerapan Reverse API adalah ketika pelanggan e-commerce menambahkan item yang diinginkan ke keranjang, namun tidak membayarnya. Oleh karena itu, webhook langsung mengirimkan pesan melalui email, memberikan instruksi dan instruksi kepada pelanggan untuk checkout dan menyelesaikan pembayaran. Hal ini tentunya memudahkan pelanggan yang belum mengetahui cara checkout dan membayar.

Plugin

Reverse API disebut komunikasi satu arah atau one way communication. Plugin memungkinkan komunikasi dua arah dan pertukaran informasi, tergantung pada hak akses yang diberikan.

Perbedaan antara Webhook dan API

Webhook sangat mirip dengan API. Tahukah anda apa itu API? API adalah singkatan dari Application Programming Interface dan berfungsi sebagai antarmuka koneksi antara satu sistem dengan sistem lainnya.

Lalu apa bedanya dengan webhook yang bisa menghubungkan kedua sistem? Tinjau perbedaan berikut antara webhook dan API.

Kinerja

Saat mempertimbangkan penggunaan sistem atau teknologi baru, hal pertama yang harus Anda fokuskan adalah kinerja atau performa. Dalam hal kinerja, webhook lebih baik daripada API.

Mengapa demikian? Webhook adalah sistem yang dapat mentransfer data secara otomatis, sehingga memerlukan sumber daya server yang lebih sedikit. Oleh karena itu, aplikasi yang cenderung menggunakan panggilan balik HTTP akan bekerja lebih baik.

Di sisi lain, API memerlukan lebih banyak sumber daya server dan transfer data juga dilakukan secara manual. Oleh karena itu, kinerja API kurang optimal.

Keamanan

Jika Anda sudah memahami aspek kinerja, hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah keamanan dalam hal perbedaan antara API dan webhook.

Seperti yang telah disebutkan, webhook memiliki sistem otomatis dan tidak memiliki kendali atas semua proses yang berjalan. Hal ini sebenarnya membebani server dan bahkan mungkin membebani server secara berlebihan. Berbeda dengan API, prosesnya masih manual sehingga Anda bisa mengontrol setiap proses yang berjalan dan jumlah data yang dimasukkan.

Cara Kerja

Perbedaan selanjutnya antara API dan webhook adalah cara kerjanya. Webhook bekerja secara otomatis, sedangkan API diketahui berfungsi untuk setiap permintaan.

Mari kita bandingkan bersama, anggaplah webhook bekerja dengan cara yang sama seperti langganan surat kabar. Jika Anda berlangganan surat kabar harian, Anda akan menerima surat kabar terbaru tanpa diminta.

Namun berbeda dengan API. Jika Anda tidak berlangganan surat kabar, Anda harus pergi ke agen koran untuk mendapatkan surat kabar terbaru. Cara mendapatkan koran saat Anda mengirimkan permintaan.

Kompatibilitas

Semua orang tahu tentang penggunaan API, namun penggunaan webhook masih jarang. Oleh karena itu, dari sudut pandang kompatibilitas, API didukung oleh banyak aplikasi dengan sistem keamanan yang lebih kuat. Jadi jika Anda memerlukan callback HTTP untuk saat ini, gunakan API terlebih dahulu.

Apakah Anda Siap Mempelajari Webhook?

Reverse API merupakan alat komunikasi yang dapat digunakan untuk aktivitas bisnis yang memungkinkan Anda menghubungkan satu sistem dengan sistem lainnya.

Namun, kami yakin penggunaan webhook lebih efektif karena semua aktivitas hanya diperlukan jika informasi dikirimkan. Jika keduanya mewakili hubungan antar sistem, apa perbedaan antara keduanya dan API? Ada empat perbedaan di antara keduanya, yakni kinerja, keamanan, fungsionalitas, dan kompatibilitas.

Anda tidak perlu bingung mana yang akan digunakan karena Anda dapat dengan mudah memutuskan mana yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya dibandingkan API.

Jadi, apa yang paling ingin Anda gunakan? Jangan lupa mempelajari lebih lanjut tentang Reverse API sebelum menggunakannya.

5/5 - (1 vote)
Nabilah Atikah S

Recent Posts

Optimasi Latency: Cara Meningkatkan Kecepatan Akses Internet

Apa Itu Latency? Latency jaringan adalah waktu yang diperlukan untuk mengirimkan paket data dari pengirim…

16 hours ago

Yuk Simak! Pengertian Facebook Blueprint Hingga Manfaat Penggunaannya

Facebook Blueprint mungkin belum banyak diketahui masyarakat umum, terutama mereka yang tidak aktif menggunakan media…

23 hours ago

Mengenal STP Marketing: Strategi Cerdas untuk Menargetkan dan Memahami Pelanggan

Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan pebisnis baru adalah menjadikan semua orang sebagai target…

2 days ago

Website Portofolio Desain Artistik dan Impresive Sebagai Insipirasimu!

Portofolio penting sebagai “album foto” karya desain Anda yang telah selesai cara yang bagus untuk…

2 days ago

Pentingnya Caption dalam Branding: Cara Menyampaikan Pesan Secara Efektif

Media sosial bukan lagi hal baru di masyarakat. Sebelumnya masyarakat menggunakan media sosial hanya untuk…

5 days ago

Apa Itu Gateway? Yuk Simak Ulasan Lengkapnya!

Gateway merupakan komponen penting dalam jaringan, baik jaringan komputer maupun internet, dan mempunyai fungsi yang…

5 days ago