(0275) 2974 127
Dalam sebuah proyek, baik itu pembuatan aplikasi atau jenis proyek lainnya, sangat penting untuk memiliki alat yang dapat membantu mendokumentasikan seluruh persiapan dan proses kerja hingga proyek selesai. Umumnya, proses pembuatan aplikasi dapat dibagi menjadi tiga tahap: To Do, Doing, dan Done. Untuk memantau semua tahapan tersebut, diperlukan suatu dokumen yang dikenal sebagai Product Requirement Document (PRD). Salah satu contoh platform yang bisa digunakan sebagai PRD adalah Trello.
Untuk memahami lebih jauh tentang apa itu Product Requirement Document, contoh-contohnya, serta cara membuat PRD, simak artikel berikut ini.
Product Requirement Document, atau yang lebih dikenal sebagai PRD adalah sebuah dokumen yang merinci secara mendalam kebutuhan dan persyaratan produk yang sedang dalam proses pengembangan. PRD berfungsi sebagai panduan bagi tim pengembang yang meliputi manajer produk, desainer, pengembang perangkat lunak, dan insinyur perangkat keras, agar mereka dapat memahami dengan jelas tujuan dan fungsionalitas produk yang akan dikembangkan.
Dalam sebuah PRD, terdapat beberapa informasi penting yang harus dicantumkan, seperti deskripsi produk, tujuan, manfaat, serta fitur-fitur yang diperlukan. Selain itu, PRD juga perlu menyertakan rincian mengenai target pasar, analisis pesaing, serta evaluasi risiko dan kelayakan proyek.
Dokumen ini biasanya disusun di awal tahap perencanaan produk dan akan diperbarui secara berkala selama proses pengembangan berlangsung. Agar dapat memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi yang efektif, PRD harus mudah dipahami oleh seluruh tim pengembang serta pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam proyek.
Dengan PRD yang disusun dengan baik, tim pengembang dapat memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna, tetapi juga memiliki nilai bisnis yang tinggi.
Dalam penyusunan Product Requirement Document (PRD), terdapat beberapa komponen krusial yang perlu dicantumkan agar pengembangan produk dapat berjalan dengan sukses. Berikut ini adalah beberapa elemen penting yang harus terdapat dalam PRD:
Komponen pertama dalam dokumen PRD adalah Tujuan (Objective). Di bagian ini, dijelaskan dengan jelas mengenai tujuan pengembangan produk serta target yang ingin dicapai. Tujuan tersebut harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan, dan juga dapat diukur secara kuantitatif.
Selain itu, tujuan yang ditetapkan harus spesifik dan jelas, agar dapat memberikan panduan yang tepat bagi tim pengembang dalam menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan harapan pelanggan.
Release merupakan komponen yang mengandung informasi mengenai rilis produk. Di bagian ini, terdapat penjelasan mengenai tanggal rilis, fitur-fitur yang akan diluncurkan, serta tujuan dari rilis tersebut. Selain itu, release juga harus mencakup deskripsi mengenai persyaratan yang diperlukan untuk pengujian dan peluncuran produk.
features mencakup penjelasan mengenai fitur dan fungsionalitas produk. Fitur yang diuraikan harus mencakup kebutuhan fungsional dan non-fungsional, serta batasan dan risiko yang terkait dengan produk tersebut. Selain itu, fitur-fitur ini sebaiknya disusun berdasarkan urutan prioritas, agar tim pengembang dapat fokus membangun produk dengan fitur-fitur yang paling penting terlebih dahulu.
User Flow dan Desain merupakan elemen penting yang memaparkan tentang desain produk serta interaksi pengguna dengan produk tersebut. Di bagian ini, kita akan membahas tata letak, navigasi, serta cara pengguna berinteraksi dengan produk. Selain itu, User Flow dan Desain juga harus mencakup prototipe dan wireframe agar tim pengembang dapat menangkap dengan jelas desain produk yang diinginkan.
Analytics merupakan elemen penting yang mencakup data dan metrik yang diperlukan untuk mengukur keberhasilan suatu produk. Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai data yang perlu dikumpulkan, metrik yang harus dipantau, serta alat analisis yang akan digunakan untuk mengolah data tersebut. Selain itu, analytics harus mencakup penyusunan laporan yang akan dipresentasikan dan cara penggunaan data tersebut untuk meningkatkan produk.
Komponen terakhir dalam PRD adalah Future Work. Di bagian ini, akan dibahas mengenai fitur dan fungsionalitas yang direncanakan untuk dikembangkan di masa depan, serta tujuan dari pengembangan produk ke depannya. Selain itu, Future Work juga perlu mencakup penjelasan mengenai sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan produk di masa mendatang, termasuk estimasi waktu dan biaya.
Product Requirement Document (PRD) dan Marketing Requirements Document (MRD) adalah dua jenis dokumen yang sangat berhubungan dengan pengembangan produk. Meskipun keduanya bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi kebutuhan pelanggan serta mencapai tujuan bisnis, terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
PRD (Product Requirements Document) berfokus pada pengembangan produk dengan penekanan pada fitur dan fungsionalitas yang akan diimplementasikan. PRD menjelaskan secara rinci kebutuhan fungsional dan non-fungsional, batasan yang ada, serta risiko yang mungkin dihadapi dalam proses pengembangan produk.
Sementara itu, dokumen MRD (Market Requirements Document) lebih mengutamakan aspek pasar dan pelanggan. MRD memberikan gambaran tentang preferensi pelanggan, tantangan yang ingin diatasi, keunggulan produk dibandingkan dengan kompetitor, serta penentuan target pasar yang tepat.
Dokumen PRD (Product Requirements Document) ditujukan untuk tim pengembang produk. Tujuannya adalah memberikan panduan yang jelas mengenai fitur dan fungsionalitas yang diperlukan oleh produk. PRD membantu tim pengembang dalam proses pengembangan produk secara sistematis dan terstruktur.
Sementara itu, dokumen MRD (Market Requirements Document) ditujukan untuk tim pemasaran. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan arahan tentang cara memasarkan produk di pasar. MRD mendukung tim pemasaran dalam memahami pelanggan serta pasar yang ingin dijangkau.
Dokumen Persyaratan Produk (PRD) disusun sebelum proses pengembangan produk dimulai dan berfungsi sebagai panduan dalam pengembangan tersebut. PRD harus menyelesaikan semua kebutuhan terkait pengembangan produk sebelum proyek dimulai.
Sementara itu, Dokumen Persyaratan Pemasaran (MRD) dibuat selama atau setelah pengembangan produk mulai berjalan. MRD ini bertujuan untuk membantu tim pemasaran dalam strategi pemasarannya untuk produk yang telah dikembangkan.
Dokumen PRD (Product Requirements Document) menjabarkan berbagai aspek penting dari produk, termasuk deskripsi dan tujuannya, kebutuhan fungsional serta non-fungsional, batasan dan risiko yang mungkin dihadapi, jadwal pengembangan, hingga kriteria penerimaan.
Di sisi lain, Dokumen MRD (Market Requirements Document) menguraikan informasi mengenai pelanggan, seperti deskripsi dan kebutuhan mereka, preferensi, serta keunggulan produk yang ditawarkan. Selain itu, dokumen ini juga mencakup analisis pesaing, target pasar, dan strategi pemasaran yang akan diterapkan.
Dokumen PRD bertujuan untuk memberikan panduan yang jelas dan terstruktur dalam pengembangan produk. Dengan adanya PRD, tim pengembang dapat menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan keinginan pelanggan.
Sementara itu, dokumen MRD berfungsi untuk mendukung tim pemasaran dalam meraih pasar dengan cara yang efektif dan efisien. MRD membantu tim pemasaran untuk lebih memahami pasar dan karakteristik pelanggan yang ingin dijangkau, sekaligus merumuskan strategi pemasaran yang tepat.
Setelah menjelaskan mengenai PRD sebelumnya, saatnya kita mendalami lebih lanjut dengan melihat contoh penerapan Product Requirement Document (PRD) dari aplikasi Trello. Dalam bagian ini, kita akan membahas beberapa komponen yang mungkin tercantum dalam PRD untuk aplikasi Trello:
Bagian ini menyajikan ringkasan mengenai tujuan utama dari aplikasi Trello, serta menjelaskan bagaimana aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah pengguna dalam mengelola proyek dan tugas-tugas mereka. Dalam bagian tujuan Product Requirement Document (PRD) untuk aplikasi Trello, beberapa aspek yang mungkin akan dibahas mencakup:
Bagian release dalam Product Requirement Document atau PRD mencakup rincian mengenai waktu dan rencana peluncuran, serta syarat teknis dan fungsional yang perlu dipenuhi agar produk dapat diluncurkan dengan sukses.
Ada beberapa aspek yang mungkin akan dibahas dalam bagian release PRD, antara lain:
Dalam dokumen kebutuhan produk atau Product Requirement Document (PRD), terdapat bagian yang menjelaskan fitur-fitur yang akan hadir dalam produk yang sedang dikembangkan. Bagian ini menyajikan daftar fitur atau fungsi yang perlu disediakan oleh aplikasi Trello pada setiap rilis atau versi tertentu. Berikut adalah beberapa aspek yang mungkin akan dibahas dalam bagian features PRD untuk aplikasi Trello:
Bagian user flow and design merangkum cara penggunaan serta tampilan visual dari aplikasi Trello. Ini bertujuan untuk memastikan pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi Trello menjadi lebih baik dan lebih mudah.
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin akan dibahas dalam bagian user flow and design pada dokumen PRD Aplikasi Trello:
Bagian analytics dalam Product Requirement Document – PRD aplikasi Trello membahas tentang pengumpulan, analisis, dan pemanfaatan data terkait penggunaan aplikasi.
Analisis data ini berperan penting bagi tim pengembang untuk memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan aplikasi, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, serta meningkatkan aplikasi Trello demi meningkatkan pengalaman pengguna.
Adapun beberapa hal yang mungkin akan dibahas dalam bagian analytics PRD untuk aplikasi Trello adalah sebagai berikut:
Bagian “Future Work” merupakan penjelasan mengenai rencana dan gagasan pengembangan yang belum termasuk dalam fitur atau rilis yang saat ini tercantum dalam dokumen PRD. Pada bagian ini, akan dibahas berbagai ide serta fitur baru yang berpotensi ditambahkan ke dalam aplikasi Trello pada rilis atau versi mendatang.
Berikut ini adalah beberapa topik yang mungkin akan menjadi fokus dalam bagian future work PRD untuk aplikasi Trello:
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menyusun Product Requirement Document (PRD):
Identifikasi kebutuhan pengguna merupakan langkah awal yang penting dalam penyusunan dokumen PRD. Untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh pengguna yang akan dilayani oleh produk Anda, terdapat beberapa metode yang bisa digunakan, seperti melakukan riset pasar, berkomunikasi langsung dengan pengguna, atau menganalisis data dari aplikasi sejenis.
Setelah memahami kebutuhan pengguna, langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan produk. Apa yang ingin dicapai oleh produk ini? Misalnya, apakah tujuannya untuk meningkatkan efisiensi, menghemat waktu, atau memperbaiki kepuasan pengguna?
Deskripsi ini harus memberikan gambaran menyeluruh tentang produk, sehingga setiap orang yang membaca Dokumen Persyaratan Produk (PRD) dapat dengan mudah memahami produk yang akan dikembangkan. Pastikan penjelasannya informatif dan mudah dipahami.
Berdasarkan kebutuhan pengguna serta tujuan produk yang ingin dicapai, identifikasi fitur dan fungsionalitas yang harus dimiliki oleh produk Anda. Untuk setiap fitur yang diusulkan, jelaskan fungsinya, manfaat yang dihadirkannya, dan bagaimana fitur tersebut akan berinteraksi dengan fitur lainnya.
Setelah menentukan fitur dan fungsionalitas, langkah berikutnya adalah memprioritaskan fitur-fitur tersebut sesuai dengan tingkat kepentingannya. Fitur-fitur yang paling krusial sebaiknya mendapat prioritas utama dan dikembangkan terlebih dahulu.
Pada rilis awal, mungkin ada beberapa hal yang tidak akan disertakan, seperti integrasi dengan platform lain atau fitur-fitur yang lebih kompleks. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan dengan tegas batasan produk serta fitur-fitur yang akan tersedia pada peluncuran awal.
Untuk memperjelas fitur dan fungsionalitas produk, sangat dianjurkan untuk menambahkan diagram dan ilustrasi dalam dokumen PRD. Diagram tersebut dapat berfungsi sebagai alat bantu visual yang efektif untuk menggambarkan hubungan antara berbagai fitur dan fungsionalitas produk yang Anda tawarkan.
Setelah Anda menetapkan fitur dan fungsionalitas yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan masing-masing fitur tersebut. Proses ini akan mempermudah Anda dalam menyusun rencana pengembangan yang lebih terstruktur dan realistis.
Setelah PRD selesai disusun, langkah selanjutnya adalah mengajukannya untuk mendapatkan persetujuan dari tim pengembang, manajer produk, dan pemangku kepentingan lainnya. Setelah PRD disetujui, dokumen tersebut akan menjadi acuan penting dalam proses pengembangan produk.
Odoo adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung pelaksanaan Enterprise Resource Planning (ERP) yang bersifat…
Strategi go-to-market yang sering disebut GTM adalah suatu rencana yang membantu Anda mengidentifikasi target pelanggan…
Dalam dunia profesional, seseorang tentu akan menghadapi tantangan yang dialami baik oleh karyawan maupun manajemen,…
Tak dapat disangkal, email merupakan salah satu teknologi komunikasi digital yang paling efektif dan efisien.…
Tujuan serta aspirasi seorang pengusaha adalah agar bisnisnya bisa tumbuh dan mencapai kesuksesan melalui berbagai…
Saat ini, hampir semua orang memiliki ponsel pintar yang dilengkapi fitur catatan, tetapi banyak di…