Time to First Byte : Pengertian, Penyebab dan Cara Mengoptimalkan
Pengertian Time to First Byte
TTFB adalah waktu yang berjalan pada proses request URL hingga menerima data byte pertama dari server yang nantinya web browser akan menampilkan hasil request URL tersebut. Byte merupakan satuan ukuran data yang dikirimkan oleh server. Misalnya ingin mengakses URL A, 10 detik kemudian web browser menampilkan data byte pertama isi dari URL A. Waktu yang dibutuhkan itu yang disebut TTFB.
Proses TTFB ini dapat diilustrasikan seperti berbicara dengan chatbot. Pada ilustrasi ini sebagai client chatbot sebagai server. Sehingga yang disebut data byte pertama adalah kata “Berikut …”. Sedangkan waiting time adalah TTFB.
Dalam prosesnya TTFB terdiri atas 3 proses, yaitu : pertama- tama client melakukan request URL atau dikenal dengan request HTTP ke server. Setelah berhasil mengirimkan request HTTP dan diterima oleh server, selanjutnya server akan memproses request dengan cara mencari URL pada server. Pada proses ini yang biasanya lama. Hal ini tergantung dari beberapa faktor, seperti faktor pemanggilan database yang lambat, koneksi internet, tidak terdapat fitur caching pada website. Namun, walaupun proses pemrosesan request HTTP lama, tetap saja jika URL yang dituju ada di server maka server tetap akan meneruskan ke web browser agar dapat ditampilkan. Proses terakhir adalah pengiriman request HTTP dari server ke client. Pada proses pengiriman ini sangat dipengaruhi oleh koneksi internet. Semakin buruk koneksi internet, maka akan semakin lama web browser menampilkan isi website.
Penyebab Time to First Byte
Beberapa penyebab TTFB lama saat request HTTP, yaitu :
1. Kualitas hosting yang digunakan
Sebelum membuat website, memilih hosting yang berkualitas memang perlu dilakukan. Karena hosting nantinya akan mempengaruhi kinerja dan performa website. Mulai dari CPU, RAM, Bandwidth dan lainnya harus dipertimbangkan.
2. Traffic website tinggi
Tingginya traffic website bisa menjadi penyebab TTFB lambat. Hal ini terjadi karena apabila banyaknya user yang mengakses suatu website, maka request HTTP yang dilakukan juga banyak. Akibatnya akan memerlukan waktu yang lama agar browser dapat menampilkan website.
3. Buruknya koneksi internet
Sekarang ini koneksi internet merupakan suatu hal yang sangat penting. Mengingat semua kegiatan bisa dilakukan secara online. Saat koneksi internet dalam keadaan buruk, maka secara otomatis request HTTP yang dilakukan akan terhambat.
4. Performa server tidak begitu baik
Performa server yang kurang baik untuk menyimpan website bisa menjadi penyebab mengapa request HTTP lambat.
5. Waktu respon DNS
Misalnya sedang melakukan migrasi website dari hosting A ke B. Proses migrasi membutuhkan waktu propagasi untuk menyesuaikan DNS website. Ketika ada user yang mengakses website pada saat masa propagasi, maka request HTTP akan berjalan lama.
Cara Mengoptimalkan Time to First Byte
Sebenarnya bisa mengoptimalkan website agar memiliki Time to First Byte yang ideal. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu :
1. Memiliki Performa Hosting Terbaik
Dalam pembuatan website, memilih hosting terbaik merupakan hal yang paling utama. Terbaik bukan hanya dari sisi harga tetap juga performa dan fitur yang disediakan.
2. Usahakan Hosting Memiliki Pengelolaan Cache
Pengelolaan cache adalah salah satu hal yang harus ada di hosting. Seperti yang diketahui bahwa singkatnya cache adalah data sementara. Apabila cache di website tidak dikelola dengan baik, maka performa website akan menurun. Hal ini dikarenakan cache merupakan penyebab dari permasalahan loading website berjalan lama. Tidak hanya itu cache juga akan menyebabkan data website tidak terganti dengan sempurna. Untuk itu, hosting yang memiliki fitur pengelolaan cache adalah hal yang wajib. Fitur pengelolaan cache yang biasa digunakan pada hosting adalah Memcached dan Redis. Sedangkan apabila menggunakan website WordPress bisa menginstall W3 Total Cache.
3. Menggunakan CDN Pada Hosting
CDN atau Content Delivery Network adalah server yang tersebar secara geografis dan bekerja sama untuk menyediakan pengiriman konten internet secara cepat dan mudah. Misalnya berada di Indonesia dan ingin akses website yang hostingnya berada di German. Tentu untuk mengakses membutuhkan waktu yang lumayan. Hal ini karena terbatas jarak dan kecepatan koneksi internasional. Dengan bantuan CDN inilah, akan lebih cepat dalam mengakses website di beda negara. CDN yang paling populer dan yang biasa digunakan adalah Cloudflare. Hosting yang terintegrasi dengan Cloudflare akan lebih mudah dalam melakukan optimalisasi website. Selain dari kecepatan website bisa juga sebagai keamanan website.
4. Rutin Melakukan Update
Rutin melakukan update baik plugin maupun versi website adalah salah satu hal yang dapat mengoptimalkan website. Apabila pengguna WordPress bisa update tema dan plugin yang digunakan. Apabila terdapat plugin yang sudah tidak digunakan di dalam website, akan lebih baik jika dihapus. Karena plugin pada WordPress adalah plugin yang dimiliki oleh pihak ketiga. Jadi bukan tidak mungkin apabila diselipkan malware atau backdoor.
5. Menggunakan DNS Premium
Salah satu hal yang bisa mempengaruhi TTFB yaitu rentang waktu DNS website saat akan mengirimkan request HTTP. Dengan menggunakan DNS premium, proses pengiriman request HTTP ke server akan lebih cepat. Hal ini dikarenakan DNS premium menggunakan jaringan server yang bersifat global. Selain sebagai CDN, Cloudflare juga menyediakan fitur DNS premium untuk mengoptimalkan website.
Cara Mengecek Time to First Byte
Berikut ini merupakan cara mengecek Time to First Byte, yaitu :
1. Melalui WebPageTest
WebPageTest adalah salah satu tools untuk mengecek TTFB yang dikembangkan oleh Patrick Meenan, seorang enginering di Google. WebPageTest bersifat open source dan gratis. Selain untuk mengecek TTFB, WebPageTest juga bisa digunakan untuk mengukur kecepatan website secara keseluruhan. Salah satu kelebihan dari WebPageTest adalah sudah support HTTP/2.
2. Melalui GTMetrix
Terdapat tools selain WebPageTest yang bisa mengecek TTFB adalah GTMetrix. GTMetrix adalah tools online yang biasa digunakan untuk menganalisis kinerja, performa dan kecepatan sebuah website. Sejak awal pendirian GTMetrix, GTMetrix akan mengukur performa sebuah website berdasarkan PageSpeed atau YSlow dari Google. Namun, sekarang GTMetrix menggunakan data dari Lighthouse sebagai standar dari pengukuran sebuah website. Hasil pengukuran sebuah website akan menampilkan analisis kecepatan website berupa page size, jumlah request dan total waktu loading. Kelebihan yang dimiliki GTMetrix adalah setiap analisis permasalahan yang ditemukan, GTMetrix akan memberikan solusi permasalahannya.
3. Melalui Tools KeyCDN
Tools KeyCDN merupakan salah satu tools untuk menganalisis kondisi website secara gratis dan online. Tools KeyCDN akan memberikan analisis mulai request, status kode HTTP, tipe file, ukuran konten, waktu tunggu dan terima, total waktu download, dan lain-lain. Salah satu kelebihan dari Tools KeyCDN ini adalah dapat menampilkan TTFB di berbagai negara.
4. Melalui Bytecheck
Bytecheck adalah salah satu tools untuk mengecek TTFB yang paling mudah digunakan. Caranya cukup dengan memasukkan URL ke dalam kolom yang disediakan kemudian klik Enter
. Secara otomatis akan menampilkan TTFB pada kolom di sebelah kiri. Berbeda dengan tools sebelumnya, Bytecheck ini memang khusus digunakan untuk mengukur TTFB pada suatu website.