(0275) 2974 127
Writer’s block adalah keadaan tidak dapat melanjutkan kegiatan menulis atau ketidakmampuan untuk mulai menulis sesuatu yang baru. Tidak hanya merasa stuck pada saat proses menulis tetapi juga saat memulai yang baru juga. Writer’s block juga dikenal sebagai penghambat psikologis yang mencegah penulis untuk menyelesaikan tulisannya.
Bagi yang kerja di dunia kepenulisan seperti penulis, hal ini pasti sangat mengganggu dan menghambat produktivitas. Apalagi bagi blogger yang mempunyai timeline atau konten yang harus di publish secepatnya tetapi merasa terpaku. Pasti akan membuat frustasi jika sudah dekat dengan deadline.
Jangan khawatir writer’s block itu hanya situasi sementara saja. Sebagian besar penulis akan mengalami blok ini dari waktu ke waktu dalam waktu yang sebentar atau temporer.
Writer’s block sendiri sebenarnya bisa terjadi karena berbagai hal. Baik itu faktor internal pada diri penulis itu sendiri, maupun faktor eksternal yang terjadi pada proses menulis.
Menurut psikolog klinis Jerome Singer dan Michael Barrios, ada empat penyebab utama dari writer’s block, yaitu :
Terlalu banyak mengkritik diri sendiri bisa menjadi penyebab stuck dalam menyelesaikan sebuah tulisan.
Terkadang seseorang terkena writer’s block karena mereka merasa takut tulisannya nanti tidak bisa bersaing dengan tulisan orang lain yang sudah ada.
Tidak mendapatkan pujian dan perhatian juga merupakan salah satu penyebab writer’s block. Saat seorang penulis menulis sebuah karya dan tidak ada orang yang menghargainya, maka akan merasa malas untuk berkarya lebih banyak lagi.
Terkadang writer’s block juga terjadi karena kurangnya motivasi internal pada diri penulis itu sendiri, hal ini bisa terjadi karena masalah pribadi atau badan yang kurang sehat.
Selain itu, ada beberapa penyebab lain writer’s block yaitu :
Mungkin sebagian dari orang akan mengelak dan mengatakan jika bukan orang yang sangat menuntut kesempurnaan tetapi secara tidak sadar sebenarnya orang yang seperti itu.
Jika saat ini menggeluti dunia kepenulisan karena tuntutan pekerjaan, bisa jadi writer’s block yang dialami adalah tekanan pekerjaan. Tidak hanya pekerjaan saja tetapi bisa juga tekanan dari kesuksesan sebelumnya atau kesuksesan penulis lainnya.
Merasa cemas bila draft tidak di approve dengan atasan dan takut kalau tulisan akan di reject. Atau sering berpikir “apakah orang-orang bakalan suka ya tulisan kita?”, “apakah artikel kita informatif nggak ya?” dan pikiran lainnya saat hendak menerbitkan konten di blog.
Jika mudah sekali merasa terganggu atau terkena distraksi, kemungkinan besar bisa mengalami block ini. Sebentar terganggu soal kerjaan, lalu beberapa menit lagi terdistraksi dengan hal yang lain. Akibatnya akan merasa kewalahan dan membuat tulisan terhambat untuk diselesaikan.
Jika merasa semangat untuk menulis apalagi kalau saat ide muncul di otak, terasa begitu menggebu-gebu. Saking semangatnya nulis bisa jadi lupa waktu dan membuat kelelahan. Jika sudah kelelahan, otak akan jadi susah untuk berpikir lancar dan jari pun juga capek untuk digerakkan.
Berikut ini adalah beberapa tips efek mengatasi writer’s block yang patut dicoba, yaitu :
Jika tidak menemukan apa yang ingin ditulis coba untuk melakukan free writing dan tuangkan semua yang dipikirkan ke atas kertas atau dokumen pada komputer. Tidak perlu terpaku pada aturan dan struktur, tulis saja apa yang ada di pikiran. Hal ini bisa membantu untuk mengatasi rasa stuck dan juga membantu mendapatkan ide-ide baru untuk tulisan nantinya.
Bisa menerapkan ini ke karya tulisan saat sedang mengalami writer’s block. Tuangkan semua ide dengan bahasa yang sederhana pada kertas dan dokumen.
Jangan terlalu banyak berpikir dan tuliskan ide seperti layaknya anak kecil bercerita kepada orang lain. Setelah semua ide tersampaikan di dalam kertas dan dokumen, bisa membacanya kembali dan membenahi karya tersebut.
Membuat outline tulisan memang memakan waktu yang cukup lama. Karena itu, banyak orang yang lebih memilih untuk menulis karya mereka secara langsung.
Tetapi sebenarnya, outline bisa sangat membantu. Outline biasanya berisi dengan tulisan-tulisan singkat tentang ide yang nantinya akan dikembangkan menjadi karya tulisan. Outline juga memudahkan untuk menulis dengan struktur yang lebih rapi dan tepat. Hal ini tentunya akan membuat proses penulisan menjadi lebih mudah dan cepat.
Penyebab utama dari writer’s block adalah distraksi yang berlebihan. Telepon genggam adalah salah satu penyebab distraksi yang berlebihan. Sebaiknya matikan dulu handphone atau pasang mode do not disturb sejenak. Bila perlu, off dulu dari internet untuk fokus menulis supaya tidak tergiur membuka tab-tab yang nggak penting.
Meskipun hal ini terdengar seperti penghemat waktu, sebenarnya ini salah satu alasan yang membuat proses menulis menjadi lebih lama.
Dengan melakukan banyak editing menjadi lebih critical terhadap tulisan dan akhirnya mendapatkan writer’s block yang akan membuat tidak bisa menyelesaikan tulisan tersebut.
Untuk itu lebih baik untuk melakukan proses penulisan tanpa ada editan sama sekali. Selesaikan dulu semua tulisan dan lakukan proses editing sebagai tahap terakhir.
Buatlah workspace senyaman mungkin. Gunakan pernak-pernik yang bisa membuat merasa segar seperti tanaman atau hewan peliharaan seperti ikan.
Selain itu juga bisa memindahkan meja dan kursi workspace beberapa minggu sekali agar tidak merasa bosan saat sedang menulis.
Pomodoro adalah teknik bekerja atau belajar yang dilakukan berdasarkan oleh time management. Caranya dengan membagi waktu menulis menjadi beberapa interval yang bernama jendela kerja. Selama jendela kerja ini, tidak diijinkan untuk berhenti melakukan tugas.
Setiap jendela kerja, ada waktu istirahat yang disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya jika interval jendela kerja adalah 25 menit bisa beristirahat selama 10 menit setiap jendela kerja tadi selesai.
Dengan begini, waktu menulis akan lebih terstruktur dan tidak mudah terganggu oleh banyak hal. Untuk itu yang merasa tidak pintar dalam membagi waktu menulis, teknik ini bisa menjadi solusi yang efektif.
Salah satu penyebab writer’s block yang paling sering terjadi adalah kelelahan. Banyak penulis yang merasa tidak tenang saat tulisan mereka belum juga selesai.
Karena itu akan memaksa otak untuk berpikir dan menulis tanpa diiringi dengan istirahat yang cukup. Meskipun sangat suka menulis, mengambil break atau istirahat juga sangat penting.
Kurangnya inspirasi juga bisa jadi salah satu penyebab writer’s block. Apalagi jika menulis karya fiktif yang membutuhkan banyak inspirasi dan imajinasi.
Untuk mengatasi itu, carilah inspirasi sebanyak-banyaknya. Bisa mencoba menonton film, mendengarkan musik, atau bahkan keluar dan memperhatikan orang-orang di sekitar. Jika masih tidak berhasil juga bisa berdiskusi dengan sesama penulis.
Content writer biasanya akan merasa bosan saat harus menulis topik yang sama berulang-ulang. Untuk mengatasi writer’s block yang disebabkan oleh kebosanan ini bisa melihat kembali folder tulisan lama.
Jika menemukan tulisan dengan topik yang sama maka bisa mendaur ulang karya tersebut. Update dengan keadaan terkini, buat tulisan menjadi lebih menarik, dan sebagainya.
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…
Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis Untuk memahami website statis dan website dinamis ini tidak…
Seiring berkembangnya teknologi digital dan tumbuhnya e-commerce di Indonesia, banyak bermunculan aplikasi-aplikasi baru. Platform e-commerce…
Pahami Cara Membuat Website E-commerce Pada artikel ini Anda akan mendapatkan penjelasan tentang apa itu…