Tips Bagaimana Membuat Storyboard untuk Konten Video Marketingmu!
Tidak dapat disangkal bahwa video adalah konten terpopuler saat ini. Menurut HubSpot, 43% orang ingin melihat lebih banyak konten video dari marketers, dan empat kali lebih banyak pelanggan yang lebih suka menonton video daripada membaca tentang suatu produk.
Lalu bagaimana dengan blog? Tergantung pada jenis artikelnya, konten tertulis mungkin tidak seefektif itu, jadi Anda mungkin sudah memikirkan cara membuat konten video sebagai bagian dari strategi pemasaran Anda. Anda juga dapat segera mulai membuat konten video yang Anda inginkan.
Tapi pertama-tama kita perlu membuat rencana. Merencanakan konten Anda terlebih dahulu telah terbukti membantu menjaga cerita dan tim kreatif Anda tetap pada jalurnya. Kali ini kami akan menjelaskannya. Sebelum Anda mengambil kamera, pastikan storyboard adalah bagian dari rencana Anda untuk membantu Anda membuat video.
Apa Itu Storyboard?
Pengertian storyboard adalah serangkaian sketsa yang mewakili pengambilan gambar yang direncanakan untuk pembuatan video, film, atau iklan. Seringkali berisi instruksi untuk sudut kamera, pencahayaan, dan transisi, serta dialog dan catatan lainnya. Sama seperti seorang penulis yang baik memulai dengan membuat garis besar artikelnya. Marketer yang baik memulai video mereka dengan membuat cerita.
Teknik ini juga digunakan dalam film animasi. John Lasseter, chief creative officer Pixar, mengatakan bahwa storyboard adalah versi komik dari cerita tersebut. Apakah storyboard sangat penting dalam pemasaran video? Meskipun storyboard yang dibuat tidak sedetail yang digunakan oleh studio film, namun storyboard sangatlah penting.
Mengapa Storyboard Penting Sebelum Membuat Video?
Ini membantu Anda merencanakan video Anda secara benar dan tertata dari awal hingga akhir. Storyboard menggambarkan hal-hal seperti pencahayaan, alur cerita, narator, dan cara menggunakan dialog. Storyboard memungkinkan Anda berkolaborasi dengan anggota tim lain untuk menyelesaikan visi bersama. Storyboarding memungkinkan Anda mengidentifikasi potensi kesenjangan dalam video Anda sebelum Anda mengeluarkan uang untuk produksi.
Melakukan hal-hal ini terlebih dahulu dapat membantu memastikan bahwa hasil akhirnya sesuai dengan yang Anda inginkan. Sketsa ini juga merupakan media yang berguna untuk memberikan instruksi kepada mereka yang merencanakan, memfilmkan, mengedit, dan mengedit video. Pastikan video pemasaran Anda sesuai dengan keinginan Anda. Jadi mulailah dengan membuat storyboard.
Struktur Dasar Membuat Video Marketing
Untuk membuat video pemasaran atau marketing, Anda dapat mengikuti struktur dasar, seperti pembuka, rumusan masalah, solusi, dan call to action.
Pembuka
Bagian pembuka harus bisa langsung menarik perhatian penonton. Anda perlu menarik minat mereka dan mendorong mereka untuk terus menonton sampai akhir. Bagian pembuka dimaksudkan untuk memberikan kesan urgensi dan misteri pada video.
Rumusan masalah
Pada bagian ini, video mencoba menjelaskan masalah yang dihadapi oleh pemirsa. Saat menentukan ruang lingkup masalah Anda, ingatlah siapa target audiens Anda. Kelompok sasaran dapat berupa misalnya, para Account Executive. Pesan yang Anda lihat akan lebih tepat sasaran seperti “Bagaimana jika kita dapat terhubung dengan pelanggan lebih cepat?”
Solusi
Memikat penonton dengan pembuka yang menarik. Selanjutnya, kita akan membahas tantangan yang dihadapi kelompok sasaran ini. Sekarang saatnya menunjukkan kepada mereka bagaimana produk yang Anda tawarkan dapat memecahkan masalah spesifik tersebut. Di sini Anda akan membahas lebih detail dan menunjukkan kepada audiens bahwa banyak orang menyukai produk Anda.
Call to action
Call to action adalah saat Anda benar-benar mendorong audiens Anda untuk mengambil tindakan, seperti mengisi formulir, mengunjungi situs web Anda, atau membeli produk. Pastikan nama merek, alamat situs web, dan ajakan bertindak Anda terlihat jelas di bingkai terakhir video Anda dan cukup panjang untuk diproses oleh pemirsa.
Cara Membuat Storyboard untuk Pemasaran Video
Sekarang setelah Anda memahami betapa menariknya video, kali saatnya melihat langkah-langkah membuat storyboard. Berikut langkah sederhana membuat storyboard:
1. Membuat Timeline
Langkah pertama adalah membuat rangkaian kejadian di video Anda. Jenis cerita apa yang ingin Anda sampaikan? Anda dapat menggunakan empat urutan di atas untuk menguraikan timeline Anda, yaitu pembuka, rumusan masalah, solusi dan call to action.
2. Tentukan Adegan Utama
Tentukan tidak hanya video yang menyerukan aksi, tetapi juga poin-poin penting dalam video tersebut. Bagian yang harus diwaspadai antara lain adegan yang menunjukkan perbedaan produk Anda dengan produk lain, review dari pelanggan yang pernah menggunakan produk Anda, dan kalimat pembuka yang menarik. Intinya, ini tentang bagian apa yang menurut Anda akan menarik audiens Anda dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan.
3. Tambahkan Detail yang Diinginkan pada Setiap Adegan
Putuskan pendekatan mana yang akan digunakan. Jika Anda menginginkan pendekatan sederhana, fokuslah pada animasi, atau konsep lain. Bagaimanapun, berhati-hatilah agar tidak mempersulit audiens untuk memahami pesan Anda. Pendekatan apa pun yang Anda pilih, pastikan produk dan pesan Anda sesuai dengan audiens Anda.
4. Membuat Script Video
Baik berupa dialog, narasi, atau gabungan keduanya, script yang Anda buat harus menggambarkan setiap kata yang diucapkan dalam video tersebut. Catatan tentang kata-kata yang diucapkan harus disisipkan ke dalam setiap bidang adegan.
5. Pilih Alat Untuk Membuat Storyboard
- Perangkat lunak presentasi seperti, Microsoft PowerPoint atau Google Slides
- Perangkat lunak desain grafis, seperti Adobe Illustrator dan Adobe InDesign
- Perangkat lunak iPad, seperti adobe Photoshop Sketch
- Perangkat lunak Storyboarding, seperti Amazon Storyteller atau Storyboard That
Saat menyiapkan templat storyboard Anda, pastikan thumbnail yang Anda gunakan kira-kira berukuran sama dengan video Anda.
6. Membuat Sketsa
Sekarang kita akan memulai pekerjaan sebenarnya membuat sketsa adegan video. Anda akan menggambar karakter dan latar belakang yang digunakan. Jangan khawatir jika Anda merasa tidak pandai menggambar. Banyak alat storyboard menyertakan gambar orang dengan ekspresi dan gaya, serta latar belakang pendukung.
7. Buat Catatan Mendetail pada Setiap Adegan
Storyboard adalah alat visual, namun untuk hasil terbaik Anda perlu menambahkan detail non-visual. Tambahkan dialog atau narasi ke setiap thumbnail dari naskah. Tambahkan petunjuk arah untuk orang yang bekerja dengan video, seperti pencahayaan dan sudut kamera yang diinginkan.
8. Tambahkan Potongan (Cuts)
Potongan atau Cuts selalu terlihat saat Anda memperbesar video untuk menyorot suatu tindakan. Pastikan untuk menyertakan ini di storyboard Anda, serta instruksi lainnya mengenai transisi dan plot video.
Kesimpulan
Storyboard adalah media yang membantu orang lain memahami visi Anda. Tentukan ceritanya, buat sketsa dan garis, dan arahkan setiap adegan. Kami sangat menyarankan untuk membuat storyboard dengan pensil sehingga Anda dapat membuat perubahan yang diperlukan selama proses produksi. Anda juga dapat membuat storyboard di papan tulis agar lebih terlihat oleh tim Anda. Apa pun kasusnya, coba gunakan media yang mudah diganti kapan saja untuk menghemat waktu saat Anda perlu memperbaiki bagian tertentu. Semoga ini membantumu ya!