HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Topologi Bus : Pengertian, Ciri-Ciri, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan

Pengertian Topologi Bus

Pengertian Topologi Bus adalah suatu metode atau cara untuk menghubungkan dua atau lebih komputer secara serial, dengan memakai kabel utama sebagai center atau pusat lalu lintas data. Topologi bus umumnya dipakai pada jaringan berskala kecil dimana semua perangkat jaringan terhubung dengan kabel tunggal yang disebut dengan bus.

Topologi bus menggunakan konektor T dan BNC serta sebuah terminator. Untuk media transmisi datanya, topologi bus menggunakan jenis kabel Coaxial. Sesuai namanya, desain rangkaian tipe jaringan ini mirip seperti ruangan di dalam bus.

Dari pengertian topologi bus di atas, fungsi topologi ini adalah untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer untuk dapat saling bertukar informasi atau data. Secara singkat, prinsip kerja topologi bus ini adalah satu komputer sebagai server dan jaringan dipecah-pecah menggunakan sambungan kabel sehingga setiap jaringan komputer atau sambungannya memiliki bus sebagai konektornya.

Ciri-Ciri Topologi Bus

Topologi bus umumnya digunakan oleh perusahaan berskala kecil. Karakteristik topologi bus dapat dikenali, yaitu terdapat kabel tunggal yang terbentang di sepanjang jaringan. Kabel tersebut berfungsi sebagai kabel utama (backbone) pada jaringan topologi ini.

Jenis kabel yang digunakan pada topologi bus adalah coaxial. Semua perangkat jaringan akan dihubungkan dengan kabel menggunakan konektor T, lalu membagi jalur agar perangkat terhubung dengan kabel utama.

Pada topologi bus terdapat terminator pada tiap ujung kabel jaringan. Terminator tersebut berfungsi menyerap sinyal dan mencegah sinyal tersebut terpantul kembali. Bila sinyal terpantul kembali maka tabrakan sinyal akan terjadi pada jaringan tersebut.

Berikut ringkasan ciri-ciri dari topologi bus, yaitu :

  • Semua komputer dalam jaringan terhubung melalui kabel tunggal sebagai media transmisi.
  • Kabel tunggal tersebut berfungsi sebagai backbone yang menjadi jalur data.
  • Setiap ujung kabel utama terpasang terminator untuk menghentikan sinyal dan mencegah terjadinya tabrakan sinyal.

Cara Kerja Topologi Bus

Seperti dijelaskan sebelumnya, di dalam jaringan topologi bus, semua perangkat komputer terhubung dengan menggunakan kabel utama. Seluruh komputer dapat saling mengirim dan menerima paket data, namun kabel utama harus dalam keadaan bebas pada saat pengiriman data. Dengan kata lain, komputer lain sedang tidak melakukan pertukaran data.

Proses tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan sebuah protokol yang disebut dengan Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD). Dengan begitu, tidak akan terjadi tabrakan data pada kabel utamanya (backbone).

Pada proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lainnya, komputer pengirim akan melakukan broadcat sebuah sinyal. Kemudian sinyal tersebut akan tersebar di sepanjang kabel jaringan, lalu memeriksa setiap perangkat di dalam jaringan.

Jika sebuah komputer memiliki alamat IP atau alamat MAC yang sama dengan yang dituju maka komputer tersebut akan menerima sinyal. Namun, jika komputer tersebut tidak punya alamat IP atau alama MAC yang sama, maka sinyal tersebut akan dibuang.

Manfaat Menggunakan Topologi Bus

Melakukan sistem koneksi antar komputer dengan topologi bus ini dapat memberikan manfaat yang cukup banyak. Sehingga tidak heran jika koneksi dengan sistem topologi bus banyak dipilih oleh berbagai pihak.

Di sebuah instansi atau perusahaan yang besar, koneksi antar jaringan pastinya akan memerlukan hal ini.

Secara lengkap, berikut ini beberapa manfaat menggunakan topologi bus, terutama untuk perusahaan atau instansi berskala besar maupun pekerjaan-pekerjaan jaringan lainnya.

1. Lebih optimal

Menggunakan skema topologi akan menghasilkan jaringan yang akan bekerja secara lebih optimal. Tidak hanya dapat menghubungkan satu atau dua komputer saja, namun topologi bus adalah salah satu sistem yang juga dapat menghubungkan sejumlah komputer dengan mudah.

Tentunya hal ini memberikan manfaat pada bisnis atau perusahaan yang membutuhkan banyak perangkat untuk mengakses satu informasi terpusat secara bersamaan.

2. Skema sederhana

Berkat topologi bus, skema jaringan akan terbentuk lebih sederhana. Para pekerja teknologi jaringan tidak akan mengalami kesulitan untuk menghubungkan komputer yang satu dan yang lain. Skema ini memudahkan pemahaman sistem koneksi yang harus dilakukan, sehingga dapat meminimalisir kesalahan koneksi.

Bahkan untuk para pekerja jaringan pemula sekalipun, konsep yang ditawarkan tidak sulit untuk diaplikasikan.

3. Lebih efisien dan ekonomis

Dilihat dari skemanya, topologi bus adalah salah satu sistem yang jauh lebih efisien serta ekonomis dari sisi biaya. Karena topologi tersebut terbukti hemat biaya dan tenaga dalam pemasangannya.

Proses penghubungan antara konektor dan kabel ke tiap jaringan komputer juga cenderung cepat. Selain itu, kebutuhan konektivitasnya minim dan sederhana. Maka dari itu, tidak heran jika topologi bus adalah salah satu sistem yang paling banyak digunakan perusahaan besar.

4. Mudah dikembangkan

Keuntungan lainnya yaitu sistem yang mudah untuk dikembangkan oleh para pekerja jaringan. Konsep desainnya yang sederhana juga tidak mengganggu perangkat yang dihubungkan.

Apabila di waktu yang akan datang membutuhkan ditambahan perangkat, maka cukup mengubah skema dan menambahkan koneksi jaringan pada perangkat yang ingin ditambahkan tersebut.

5. Minim gangguan pada perangkat lainnya

Pada praktiknya, setiap jaringan komputer tentu saja ada risiko kerusakan. Namun dengan menggunakan topologi bus, kerusakan yang terjadi pada satu komputer tidak akan mempengaruhi perangkat lain. Sehingga jelas bahwa sistem ini cukup aman diterapkan.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus

Setelah mengerti pengertian topologi bus dan cara kerjanya juga perlu tahu apa kelebihan dan kekurangan topologi bus. Meskipun memiliki beberapa kelebihan, topologi ini juga masih memiliki beberapa kekurangan.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan topologi bus :

1. Kelebihan Topologi Bus

  • Dari segi instalasinya, topologi bus tergolong mudah dan sederhana.
  • Seperti yang dijelaskan dari pengertian topologi bus dimana desain jaringannya menyerupai interior bus, maka layoutnya cukup sederhana.
  • Karena tidak membutuhkan banyak kabel dan komponen, maka dari segi pembuatannya tergolong murah. Sehingga jika dibandingkan topologi lainnya, penggunaan topolosi bus bisa untuk menekan biaya.
  • Topologi bus termasuk mudah untuk dikembangkan dan tidak mengganggu perangkat jaringan lainnya yang terhubung.
  • Jika terjadi kerusakan pada salah satu perangkat komputer client, maka tidak akan mempengaruhi perangkat client lainnya.
  • Dalam pembuatannya, topologi bus tidak memerlukan hardware seperti switch atau hub layaknya pada topologi star.

2. Kekurangan Topologi Bus

  • Jika terjadi gangguan pada salah satu perangkat komputer, maka untuk mendeteksi letak kesalahannya cukup sulit. Selain itu pada jaringan topologi star cenderung rumit dan membutuhkan penanganan dari ahlinya.
  • Semakin banyak perangkat komputer yang terhubung maka jalur lalu lintas transfer datanya juga akan semakin padat. Sehingga ketika laju transfer data terlalu tinggi, maka kinerja bus akan memburuk.
  • Jalur utama yang mengalami kerusakan atau error maka akan menyebabkan seluruh perangkat lainnya rusak atau lumpuh.
  • Untuk memperkuat sinyal harus menggunakan repeater.
  • Jika salah satu komputer client membutuhkan kecepatan akses data yang tinggi, maka akan mempengaruhi kecepatan akses data pada perangkat lainnya.

Tips Memasang Topologi Bus Secara Optimal

Berikut ini beberapa tips penting dalam pemasangan topologi bus, yaitu :

1. Pilih teknologi yang tepat

Dalam mendukung pembuatan jaringan yang baik tentu saja diperlukan teknologi yang tepat. Demikian halnya jika ingin menerapkan topologi bus pada jaringan di dalam perusahaan. Sebaiknya gunakan teknologi yang sesuai untuk mendukung sistem yang lebih baik dan optimal. Supaya ke depan tidak terjadi masalah dan gangguan yang bisa menghambat proses lalu lintas jaringan utamanya.

2. Sediakan seluruh komponen yang diperlukan

Sebelum memulai memasang jaringan, menyiapkan seluruh komponen adalah hal yang harus dilakukan. Identifikasi apa saja komponen yang akan dibutuhkan dalam pengaplikasian topologi ini. Usahakan untuk menggunakan komponen selengkap mungkin dengan kualitas terbaik. Sehingga, setelah proses pemasangan jaringan berhasil dilakukan, tidak ada kendala yang menyulitkan.

3. Perhatikan potensi risiko yang terjadi

Seperti yang telah diberitahukan sebelumnya, jika jenis topologi ini tetap memiliki kelemahan dan kekurangan. Hal inilah yang sebisa mungkin harus dipahami sejak awal, sehingga dapat melakukan pencegahan risiko sedini mungkin.

Contohnya dengan penggunaan sistem maupun material kabel kualitas terbaik.

Alhasil, risiko yang telah diprediksi tadi dapat dihindari semaksimal mungkin saat jaringan diakses atau dijalankan.

4. Optimalkan dengan sistem yang tepat

Setiap sistem tentu saja memiliki sistem pendukung lain yang dapat mengoptimasikan pekerjaan pada jaringan. Maka dari itu, sebaiknya lakukan identifikasi untuk mengetahui system pendukung mana yang terbaik dan mampu mengoptimalkan hasil dari koneksi jaringan topologi bus ini.

5. Hindari terjadinya overload data pada sistem

Sebaiknya jangan paksakan untuk menggunakan konektivitas yang minim untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Contohnya menggunakan spesifikasi kabel yang kurang tepat atau memaksakan akses pada jaringan yang berlebihan alias overload.

Sedapat mungkin hal semacam ini harus dihindari untuk mempertahankan sistem secara lebih baik dan fungsi system dapat berfungsi dalam jangka waktu yang lama.

5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

Ingin Membuat Website E-Commerce Yang Menarik? Perhatikan Tips Ini

Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…

10 hours ago

Apa Saja Jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan UX Designer? Yuk Simak Di Sini

Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…

1 day ago

Aktifkan Keep-Alive Untuk Meningkatkan Performa Website Anda

Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…

2 days ago

Baca Ini Untuk Pelajari Apa Saja Job Description Web Developer

Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…

3 days ago

Rekomendasi Tools A/B Testing untuk Meningkatkan Conversion Rate

Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…

4 days ago

Ingin Menjadi UX Designer? Coba Pelajari Apa Saja Tugasnya!

UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…

6 days ago