E-Commerce: Pengertian, Tipe, dan Sejarahnya
E-commerce atau yang biasa dikenal dengan toko online, banyak digunakan sebagai sarana jual beli. Pada artikel ini, Hosteko akan menjelaskan secara detail tentang apa itu e-commerce.
Jika diperhatikan, salah satu tempat yang saat ini banyak diminati masyarakat untuk berbelanja adalah e-commerce. Jadi, sebagai seorang pengusaha, kamu jelas tidak bisa bersaing dengan kompetitor jika hanya mengandalkan penjualan tradisional. Untuk itu, yuk simak seluk beluk e-commerce berikut ini!
Apa itu e-Commerce?
E-commerce adalah suatu bentuk perdagangan yang dilakukan secara online. Contoh paling umum dari e-commerce adalah belanja online. Belanja online didefinisikan sebagai pembelian dan penjualan barang di semua jenis perangkat melalui internet. Namun, pada kenyataannya e-commerce juga dapat dilakukan untuk jenis kegiatan lain, seperti lelang online, tiket online, perbankan online, dan lain sebagainya.
Mobile commerce atau m-commerce adalah metode baru perdagangan elektronik yang berkembang pesat, terutama karena didorong oleh pertumbuhan pasar dan pengaruh smartphone, serta kenyamanan kaum milenial ketika berbelanja online. Pada tahun 2018, sektor m-commerce mengalami peningkatan penjualan sebesar 39,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Prinsip kerja e-commerce sama dengan toko tradisional, yaitu pelanggan mengunjungi toko online untuk menelusuri dan membeli produk. Perbedaan besarnya adalah pelanggan tidak harus pergi ke tempatnya langsung dan segmen pelanggan tidak terbatas pada wilayah geografis atau kawasan tertentu.
Umumnya, proses yang terjadi di e-commerce adalah sebagai berikut:
- Pelanggan melakukan pemesanan di website atau aplikasi e-commerce. Lalu pelanggan akan diberitahu bahwa pesanan telah dilakukan.
- Pembayaran kemudian diproses, penjualan dicatat, dan pesanan ditandai selesai.
- Transaksi pembayaran biasanya diproses melalui apa yang disebut sebaagi payment gateway. Dan akhirnya pengiriman pesanan.
E-commerce yang sukses harus memiliki daftar lengkap produk dan layanan untuk dijual di website atau halaman e-commerce. E-commerce harus mudah dinavigasi, ramah pengguna, dan estetis. Selain itu, juga harus dioptimalkan untuk perangkat seluler alias harus alias responsive.
Menurut data Oberlo, penjualan mobile e-commerce atau m-commerce mencapai $2,91 triliun pada tahun 2020 dan meningkat menjadi $3,56 triliun pada tahun 2021. Sebagai seorang pengusaha, kamu harus memiliki e-commerce karena banyaknya pengguna e-commerce. Selain itu, dengan banyaknya konsumen yang berbelanja melalui perangkat seluler, penting untuk mengoptimalkan toko online kamu untuk mereka.
Sejarah e-Commerce
Sejarah e-commerce dimulai dengan penjualan online pertama, yaitu pada tanggal 11 Agustus 1994. Di mana, seorang pria menjual Compact Disc (CD) band Sting kepada temannya melalui website bernama NetMarket, sebuah platform ritel Amerika. Ini adalah contoh pertama dari konsumen yang membeli produk dari suatu bisnis melalui World Wide Web (www) atau e-commerce.
Sejak saat itu, e-commerce telah berkembang untuk mempermudah pencarian dan pembelian produk melalui pengecer dan pasar online. Baik usaha kecil maupun besar mendapatkan manfaat dari e-commerce karena mereka dapat menjual barang dan jasa dalam skala yang tidak mungkin dilakukan melalui ritel offline tradisional. Pasar ritel e-commerce global diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang signifikan di tahun-tahun mendatang.
Tipe e-Commerce
Setelah kita membahas apa itu e-commerce dan sejarah penjualan produk pertama di e-commerce, maka kamu juga perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis-jenis e-commerce. Nah, ada dua jenis e-commerce yang paling populer, yaitu:
-
B2C
Business to Customer (B2C) merupakan jenis bisnis yang paling umum dan banyak digunakan oleh semua orang. Di mana suatu perusahaan menjual produk dan menyediakan layanan khusus untuk kebutuhan masyarakat.
-
B2B
Business to Business (B2B) adalah jenis bisnis yang sangat umum di perusahaan. Di mana suatu perusahaan menjual produk dan menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan tertentu, yang merupakan perusahaan lain. Jenis bisnis ini sangat umum dalam rantai pasokan. Perusahaan membeli bahan mentah dari perusahaan lain untuk digunakan dalam proses produksinya.
Nah, itulah beberapa hal terkait dengan e-commerce. Semoga bermanfaat!