Perbedaan Prestashop Dan WooCommerce
Perbedaan Prestashop Dan WooCommerce
1. Kemudahan Penggunaan
Bagi yang baru pertama kali membuat toko online, tingkat kemudahannya tidak bisa disejajarkan dengan yang sudah berpengalaman. Alasan ini yang kemudian mengarahkan pengguna pemula untuk lebih memilih platform toko online yang menawarkan berbagai kemudahan sehingga prosesnya tidak begitu menyulitkan. User pun bisa lebih gampang dalam menambahkan produk baru dan menarik pembeli.
Untuk menggunakan PrestaShop harus mengunduh softwarenya terlebih dulu dan menginstallnya di server. Namun karena popularitas software CMS ini semakin menanjak, sudah banyak provider web hosting yang siap membantu dalam proses setupnya atau bahkan menawarkan paket hosting khusus untuk Prestashop.
Setelah PrestaShop berhasil diinstall, maka akan mendapatkan akses untuk masuk ke dashboard :
Tampilannya sederhana tapi rapi dan hal ini menjadi poin plus bagi PrestaShop. Dari layar utama dashboard bisa mendapat gambaran umum mengenai performa toko online.
Untuk menambahkan produk baru, buka Catalog -> Products -> New Product. Dengan membuka tab tersebut akan diarahkan ke product editor PrestaShop :
Tool editor di atas menyediakan berbagai opsi, termasuk pilihan untuk menambahkan nama, deskripsi, dan gambar produk. Bahkan di dalamnya juga terdapat pengaturan dasar Optimasi Mesin Pencari (SEO), opsi pengiriman dll.
Jika sudah punya gambar atau foto serta deskripsi, maka menambahkan produk baru ke PrestaShop tidak akan sulit. Karena adanya interface yang intuitif, prosesnya hanya berlangsung selama beberapa menit saja.
Untuk menggunakan WooCommerce harus menginstall dan menjalankan CMS WordPress terlebih dulu. Aktifnya WordPress di server memungkinkan untuk mengunduh dan menginstall plugin WooCommerce.
Setelah WooCommerce berhasil diinstall dan diaktifkan, tab baru akan muncul. Klik tab tersebut agar bisa masuk ke dashboard WordPress :
Semua pengaturan WooCommerce tersimpan dalam tab tersebut dan terpisah dari pengaturan WordPress. Untuk menambahkan produk, buka tab Products -> Add New. Halaman editor WordPress akan terbuka, tentunya dengan sedikit penambahan opsi dan pengaturan :
Jika sebelumnya sudah pernah membuat post atau halaman WordPress, maka akan familiar dengan halaman editor WordPress. Hanya perlu membiasakan diri dengan beberapa opsi tambahan :
Dapat disimpulkan bahwa, baik WooCommerce maupun PrestaShop, sama-sama unggul dalam hal kemudahan penggunaan. Meskipun WooCommerce terasa lebih mudah bagi yang sudah tahu WordPress, tidak ada yang kalah maupun menang dalam persaingan WooCommerce vs PrestaShop. Dua platform ini sama-sama mudah digunakan.
2. Manajemen Toko Online
Idealnya, apa pun platform eCommerce yang digunakan haruslah kaya akan fitur sehingga bisa lebih mudah dalam mengelola dan mengembangkan toko online. Fitur-fitur dasar yang harus dimiliki suatu platform, seperti berbagai opsi pembayaran, pengaturan manajemen order atau pesanan, dan lain sebagainya. Dengan begini punya kontrol penuh terhadap tampilan dan pengaturan toko online.
Kelebihan di atas bisa ditemukan di PrestaShop. Buka tab Shop Parameters yang ada di dashboard dan lihatlah sejumlah pengaturan yang ditawarkan platform ini. Dengan pengaturan tersebut dapat melakukan banyak hal mulai dari mengaktifkan SSL di toko online sampai mengkustomisasi pengaturan keamanan tingkat lanjut :
Untuk metode pembayaran, PrestaShop menawarkan pilihan check dan juga transfer antarbank lokal. Namun, tidak menutup kemungkinan jika ingin mengaktifkan modul pembayaran lain, misalnya PayPal. Mengintegrasikan cara pembayaran lain di PrestaShop cukup mudah. Hanya perlu menginstall module khususnya :
Sebelum pada akhirnya mengonlinekan toko online, plugin WooCommerce akan memandu terlebih dulu melalui wizard untuk mengonfigurasikan pengaturan utamanya :
Sebenarnya, konfigurasi pengaturan utama WooCommerce bisa dilakukan kapan saja dengan mengklik tab WooCommerce > Settings. Pada halaman ini tertera semua opsi yang bisa digunakan, misalnya jika ingin mengatur metode pengiriman :
Umumnya metode pembayaran yang sepenuhnya didukung oleh WooCommerce adalah PayPal dan Stripe. Namun jika menginginkan metode pembayaran yang lain tinggal mengklik tab WooCommerce > Settings > Payments :
Mengelola toko online dengan PrestaShop atau WooCommerce tidak begitu sulit. Dua platform ini menawarkan sejumlah opsi yang dapat dioperasikan sesuai keinginan. Dengan begini dapat menemukan style yang tepat untuk website. Selain itu, CMS online shop ini punya banyak tutorial, panduan, dan artikel yang lengkap bagi yang ingin mendalami beragam hal tentang toko online atau sekadar mencari jawaban atas permasalahan yang dialami. Kesimpulannya, dari segi manajemen toko online, WooCommerce vs PrestaShop sama-sama unggul.
3. Kemudahan Kustomisasi
Kemudahan kustomisasi adalah salah satu aspek terpenting yang wajib ada di setiap platform eCommerce. Dengan kata lain, tool CMS yang digunakan sebaiknya memberikan setiap usernya kesempatan serta ‘kemampuan’ untuk mengatur dan mengubah tampilan dan fungsionalitas website.
Beruntung kelebihan ini dapat ditemukan di PrestaShop dan juga WooCommerce. PrestaShop memiliki lebih dari 3.000 module yang bisa digunakan untuk menambahkan berbagai jenis fitur ke toko online :
Di dalam platform ini juga terdapat sejumlah koleksi tema yang merupakan template untuk mempercantik tampilan toko online. Menerapkan tema di platform ini pun hanya dalam beberapa kali klik saja. Dengan mengaktifkan tema yang tepat memberikan karakter yang berbeda bagi toko online sehingga dapat selangkah lebih maju daripada para kompetitor. Selain itu, pemilihan tema yang tepat pun dapat meningkatkan user experience :
Jika dibandingkan dengan PrestaShop dari segi banyaknya kemungkinan serta kemudahan untuk kustomisasi, maka WooCommerce lebih unggul. WooCommerce punya ribuan plugin WordPress untuk membantu dalam kustomisasi sistem dan cara kerja toko online :
Selain itu, WooCommerce juga punya ribuan tema WordPress yang bisa dipilih. Hanya saja, tidak semua tema dan plugin WordPress kompatibel dengan WooCommerce. Namun masalah ini bisa teratasi karena popularitas yang dimiliki WooCommerce. Platform toko online ini punya banyak ‘penggemarnya’ sehingga banyak pula informasi bagaimana harus mengonfigurasikan plugin dan tema WordPress ke WooCommerce. Akan tetapi harus paham bahwa WooCommerce mengubah fungsionalitas inti platform secara drastis, jadi masalah kompatibilitas bisa terjadi kapan saja.
Meskipun sama-sama menawarkan kemudahan kustomisasi, WooCommerce tampaknya lebih unggul dari PrestaShop karena adanya integrasi WordPress.
4. Performa
Ketika membandingkan dua atau beberapa platform eCommerce, pastinya faktor performa tidak bisa dilupakan begitu saja. Namun cara membandingkan suatu platform self-hosted dari segi performa tentu saja berbeda. Umumnya performa yang dimiliki platform jenis ini tergantung pada provider web hosting yang digunakan. Beberapa web hosting, secara default, menawarkan optimasi yang lebih baik sehingga performa toko online stabil dan tidak lambat. Bahkan tak jarang ada web hosting yang menyediakan layanan hosting khusus untuk WooCommerce atau Prestashop.
Sebenarnya, ada banyak faktor yang memengaruhi performa dan kecepatan website selain platform dan provider hosting yang digunakan. Misalnya, mengupload banyak gambar dengan ukuran yang terlalu besar atau menggunakan terlalu banyak script di halaman situs dapat menurunkan kinerja website. Alhasil waktu loading pun semakin lambat.
Apabila kecepatan loading website menurun (prinsipnya waktu loading lebih dari dua detik sudah termasuk lambat), maka harus cari cara untuk mengoptimasi performanya. Semua cara sudah dikerahkan tapi performa website tetap saja tidak membaik, maka itu tandanya harus mengganti layanan hosting yang digunakan saat itu.
PrestaShop dan WooCommerce memiliki keunggulan yang sama terkait performa. Dengan memilih paket yang tepat serta tahu dan paham cara optimasi performa, tidak akan terjadi masalah yang sangat siginifikan terhadap toko online. Untuk performa, PrestaShop dan WooCommerce menempati posisi yang sama.
5. Keamanan
Sama seperti performa, keamanan juga jadi faktor terpenting yang harus dipertimbangkan dalam memilih platform toko online. Beberapa platform eCommerce bahkan menawarkan fitur keamanan tingkat lanjut serta standar keamanan yang lebih tinggi. Dua di antara platform tersebut adalah WooCommerce dan PrestaShop.
Kalau boleh jujur, toko online yang dibuat dengan WooCommerce lebih berisiko ketimbang PrestaShop karena dibangun di atas WordPress. Meskipun pada dasarnya keamanan CMS sangat diperhatikan, user masih sering lupa untuk mengupdate situs, plugin dan tema. Hal ini dapat mengakibatkan rentannya keamanan dan alhasil orang-orang berasumsi bahwa WooCommerce tidak sepenuhnya aman.
Rentannya keamanan juga dialami oleh PrestaShop. Hal ini menunjukkan bahwa sepopuler apa pun tool CMS yang dipilih, masalah keamanan akan selalu ada. Dari dulu hingga sekarang, platform eCommerce sering dijadikan target oleh para hacker.
Di samping platform yang digunakan, ada dua faktor utama yang memengaruhi keamanan toko online :
- Seberapa seriusnya dalam mengatur dan mengelola keamanan toko online.
- Fitur keamanan yang digunakan untuk melindungi website.
Pilihlah web hosting yang punya track record pengamanan terbaik. Jangan memilih asal-asalan demi masa depan toko online.
Sejauh ini bisa mengambil kesimpulan bahwa WooCommerce dan juga PrestaShop memiliki add-ons dan plugin keamanan untuk melindungi website. Cukup dengan sedikit pengaturan, toko online akan seaman bank. Jadi, untuk PrestaShop dan Commerce, keduanya sama-sama menawarkan keamanan terbaik.