Mengenal Reseller, Cara Kerjanya dan Tips Jadi Reseller Sukses
Pengertian Reseller
Reseller adalah orang yang membeli barang dari produsen atau supplier, kemudian dijual kembali kepada pelanggan. Reseller juga dapat diartikan sebagai penjual tangan kedua, yang menjual kembali barang yang dibelinya ke konsumen dengan harga lebih mahal untuk mendapat keuntungan.
Reseller tidak memproduksi sendiri barang yang dijualnya, mereka hanya bertugas sebagai perantara antara penjual lain dengan pembeli. Karena itulah sistem penjualan seperti ini banyak digemari para pelaku bisnis online. Tidak perlu repot mengeluarkan banyak waktu dan biaya untuk memproduksi barang, namun tetap bisa memperoleh keuntungan dari pangsa pasar online di Indonesia yang sangat menjanjikan saat ini.
Saat ingin menjadi reseller, ada beberapa hal yang dibutuhkan. Hal tersebut, yaitu :
- Niat dan keteguhan untuk memulai dan menjalankan.
- Modal, baik berupa materi (uang) maupun juga pengetahuan mengenai transaksi jual beli.
- Koneksi dengan relasi, supplier atau juga teman yang akan memudahkan untuk menjalankan bisnis.
- Rencana dan teknik pemasaran.
Cara Kerja Reseller
Secara garis besar, reseller membeli produk dari pihak pertama yang dapat berupa produsen, supplier, distributor atau lainnya dan setelah itu menjual produk tersebut kembali. Adapun penjelasan mengenai cara kerja reseller yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan produk
Sebelum memulai bisnis reseller, tentu saja harus menentukan produk yang nantinya akan dijual. Saat memilih dan menentukan produk, cobalah untuk melakukan analisis mengenai permasalahan, keresahan dan juga kebutuhan yang sedang terjadi di masyarakat.
Dengan mengetahui ketiga hal tersebut akan dapat menentukan produk yang memberikan keuntungan secara rutin dan jangka waktu yang panjang.
2. Bekerjasama dengan supplier yang tepat
Karena fokus utama reseller adalah untuk menjual atau memasarkan produk harus memilih dan membangun Kerjasama dengan supplier atau produsen yang tepat agar produk yang dijual terjamin baik kualitas maupun ketersediaan barangnya.
Hal inilah yang membuat bisnis reseller sebenarnya lebih aman daripada bisnis dropshipper karena tidak akan dipusingkan dengan stok barang yang habis di supplier sedangkan terdapat konsumen yang membeli barang tersebut.
Saat bekerjasama dengan supplier, usahakan untuk tidak memiliki satu supplier saja karena hal tersebut dapat berisiko untuk keberlangsungan bisnis. Jika terjadi suatu hal atau kesalahan pada supplier tersebut bisa langsung menggunakan produk dari supplier yang lain.
3. Melakukan pemasaran
Seperti yang sebelumnya sudah kami sampaikan, inti dari tugas dan tanggung jawab seorang reseller adalah untuk memasarkan produk yang dijual. Dapat melakukan pemasaran dengan berbagai cara misalnya menggunakan media sosial atau juga marketplace.
Selain itu juga dapat melakukan pemasaran dengan menggunakan fitur iklan dalam media sosial misalnya Instagram Ads atau Facebook Ads. Jangan lupa juga untuk mencoba untuk memasarkan produk menggunakan data demografi dan psikografi dari target pasar.
4. Membangun hubungan yang baik dengan konsumen
Selain menjadi reseller, pada dasarnya jika menjual suatu produk baik sebagai supplier, reseller maupun dropshipper, harus dapat membangun hubungan yang baik dengan konsumen.
Dengan komunikasi dan hubungan yang baik tersebut, konsumen mungkin suatu saat akan melakukan transaksi pembelian di toko kembali. Untuk membangun hubungan yang baik harus memberikan pelayanan baik penjelasan produk dan juga membalas pesan konsumen dengan baik.
Kelebihan Menjadi Reseller
Terdapat beberapa kelebihan yang bisa didapatkan jika menjalankan bisnis reseller.
1. Bisa memulai dengan cepat
Ketika memutuskan menjadi reseller bisa mulai berbisnis dengan cepat. Bisa dibilang modal utama yang harus dimiliki adalah internet dan smartphone atau laptop. Dengan memiliki keduanya sudah bisa mulai mencari supplier, melakukan promosi, hingga bertransaksi secara online.
2. Produk yang dijual variatif
Salah satu keuntungan yang bisa diperoleh sebagai reseller. Bebas menjual beragam produk, asalkan masih sesuai dengan industri yang dipilih. Misalnya menjual produk aksesoris gadget, maka bisa memasarkan produk yang diambil dari beberapa supplier lain yang berbeda. Menjual produk dengan variasi yang beragam dapat menambah peluang untuk menambah keuntungan.
3. Fleksibel dalam mengatur margin
Harga yang diberikan produsen atau supplier kepada reseller lebih terjangkau dibandingkan yang ada di pasaran. Biasanya, semakin banyak jumlah barang yang dibeli oleh reseller, semakin murah harga yang diberikan oleh supplier. Dari sini, reseller bebas menentukan harga jual barangnya. Bisa fleksibel dalam mengatur margin atau presentase keuntungan yang akan diperoleh.
4. Bebas mengatur stok barang
Keuntungan yang bisa diperoleh lainnya yaitu bebas mengatur stok barang di toko. Artinya bisa mengatur sendiri kapan akan membeli stok barang.
Misalnya saat penjualan sedang meningkat bisa melakukan penyetokan secara berkala. Tapi kalau lagi sepi pembeli bisa menghindari penyetokkan semua produk melainkan hanya menyetok produk lain yang masih laku saja.
Kekurangan Menjadi Reseller
Berikut beberapa tantangan berjualan dengan sistem reseller, yaitu :
1. Menyiapkan modal untuk stok barang
Menjadi reseller memang membuat tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk produksi barang. Tapi tetap harus mempersiapkan modal untuk melakukan penyetokkan barang. Meski begitu tetap bisa mengakalinya dengan strategi pre-order.
2. Tidak bisa melakukan inovasi produk
Barang yang di jual bukan merupakan produksi sendiri. Maka dari itu tidak bebas dalam melakukan modifikasi atau berinovasi untuk barang tersebut. Maka dari itu memilih produk dan supplier yang tepat ketika memulai bisnis jadi hal yang penting. Untuk meningkatkan penjualan hanya bisa berinovasi dalam memasarkan produk tersebut.
3. Persaingan dengan kompetitor yang sama
Sekarang ini sudah banyak orang berjualan dengan sistem reseller. Maka itu, untuk yang baru memulai pasti akan menemukan tantangan persaingan dengan kompetitor yang sudah lebih dulu menjalaninya. Tips untuk bisa bersaing, jadilah reseller produk dengan niche tertentu. Atau pilihlah produk yang belum banyak dijual tapi masih memiliki potensi pasar yang besar.
Cara Menjadi Reseller Sukses
Berikut ini beberapa cara berikut ini untuk dapat menjadi reseller yang sukses.
1. Jual produk dengan minat beli yang tinggi
Cara jadi reseller yang sukses ialah harus pintar memilih produk apa yang akan dijual. Ini sangat menentukan target pasar yang akan dituju nantinya. Menjadi reseller saat ini memiliki tantangan dengan kompetitor yang sangat banyak. Untuk itu, menjual produk dengan niche tertentu bisa menjadi salah satu tips mengatasinya. Selain mencari niche, pilih produk yang memiliki pasar yang potensial.
2. Pilih supplier berkualitas
Memilih supplier adalah hal utama ketika menjadi reseller. Pasalnya akan selalu berhubungan dengan mereka untuk menjalankan bisnis ini. Harus hati-hati saat memilih supplier. Pastikan memilih supplier terpercaya, kualitas produk yang mereka hasilkan layak jual dan komunikasi lancar.
3. Membuat website
Memiliki website penting untuk setiap bisnis, khususnya bisnis online yang saat ini sangat diminati. Selain membuka toko di marketplace, berjualan di website toko online bisa memberikan banyak keuntungan. Meraih pasar yang lebih luas, tidak terikat dengan ketentuan pembagian hasil di marketplace dan meningkatkan kredibilitas hanya sebagian kecil keuntungan jualan dengan website toko online.
4. Perbanyak promosi dan pilihan cara memesan
Produk boleh sama, tapi cara pemasaran reseller adalah faktor yang bisa meningkatkan profit. Salah satu cara menjadi reseller yang sukses adalah perbanyak promosi. Saat ini ada banyak cara untuk promosi secara online yang bisa dimanfaatkan, seperti Instagram, Facebook, WhatsApp bisnis dan media digital lainnya.
5. Perhatikan pembagian komisi
Hal ini juga penting untuk diperhatikan. Saat memilih supplier, pastikan perjanjian pembagian komisi jelas dan tidak merugikan sebagai reseller. Keterbukaan supplier terhadap perjanjian kerja sama sangat penting. Jaga komunikasi yang baik dengan supplier agar selalu responsif terhadap komplain ataupun pertanyaan tentang produk.
6. Aturlah stok barang dengan bijak
Sebagai reseller harus menyetok barang terlebih dahulu. Supplier biasanya memberi ketentuan harus melakukan pembelian barang misalnya dengan jumlah minimal satu lusin. Tidak perlu menyetok barang terlalu banyak, karena jika tidak laku akan rugi. Aturlah dengan bijak, jika banyak peminatnya bisa lakukan penyetokan dalam jumlah sewajarnya.