Apa itu Software House? Pengertian, Layanan, dan Cara Kerjanya
Di masa modern ini, kehadiran software atau aplikasi dalam sebuah bisnis merupakan keniscayaan. Aplikasi web, aplikasi mobile, dan digital marketing menghiasi pertumbuhan bisnis di era digital. Jika membutuhkan software atau aplikasi dengan fungsional khusus, maka pilihannya adalah merekrut tim programmer, atau mempekerjakan perusahaan software house.
Menurut riset dari Business Wire, nilai pasar global untuk industri IT outsourcing adalah sebesar 342,9 miliar USD. Nilai ini diperkirakan mencapai 410,2 miliar USD pada tahun 2027. Hal ini menyatakan bahwa potensi industri pengembangan software ini sangat bagus.
Apa itu Software House?
Software house adalah perusahaan yang memberikan jasa utama pembangunan software atau aplikasi. Saya katakan utama karena ada software house yang memberikan layanan lainnya, seperti desain website, digital marketing, desain grafis, animasi, dll. Software house membangun software atau aplikasi sesuai dengan permintaan dari klien, tidak membuat produk massal.
Software house kebanyakan dipimpin oleh beberapa orang programmer yang berpengalaman. Jika hanya satu orang, biasa disebut sebagai freelance programmer. Software house dengan tim kurang dari 5 orang seringkali hanya melayani pembangunan software menggunakan 1-2 bahasa pemrograman saja. Namun, untuk yang memiliki lebih dari 5 personil, software house dapat memberikan dukungan berbagai macam bahasa pemrograman.
Mempekerjakan perusahaan software house memang tidak murah, sehingga perlu hati-hati dalam mengambil keputusan. Sebelum mengambil keputusan perlu mempertimbangkan apakah merekrut tim sendiri atau bekerja sama dengan software house. Sehingga dana yang diinvestasikan tidak terbuang percuma.
Layanan Software House
Seperti yang saya sampaikan di atas, bahwa layanan utama dari perusahaan software house adalah membangun software atau aplikasi. Ada beberapa perusahaan juga menyediakan layanan lain untuk mendukung bisnis klien mereka. Mari kita bahas satu-persatu layanan yang biasa disediakan oleh software house.
1. Pembangunan aplikasi web
Di era internet ini, perusahaan-perusahaan banyak yang menggunakan aplikasi berbasis web. Aplikasi ini harus diakses menggunakan peramban web (web browser). Jika aplikasi dipasang di server cloud, maka harus diakses menggunakan internet. Namun, ada kalanya dipasang di server kantor, sehingga cukup diakses menggunakan jaringan intranet kantor.
Software house, menyediakan layanan untuk membangun aplikasi web ini. Aplikasi dibangun sesuai dengan permintaan klien. Aplikasi yang dibuat juga harus kompatibel dengan spesifikasi yang dimiliki perusahaan, agar dapat berfungsi dengan baik. Sehingga, jika perusahaan sudah memiliki infrastruktur server dan jaringan, arsitektur dan spesifikasinya perlu disampaikan ke tim software house.
2. Pembangunan aplikasi mobile
Tidak dapat dielakkan, bahwa perangkat mobile sudah menjadi kebutuhan semua orang saat ini. Jika perusahaan membutuhkan aplikasi yang mendukung mobilitas pekerjaan, maka aplikasi mobile adalah solusinya. Ada 2 sistem operasi utama yang sering digunakan untuk mendistribusikan aplikasi mobile ini, yaitu Android dan IOS. Perangkat IOS penggunanya tidak sebanyak Android, sehingga ada software house yang hanya menyediakan layanan pembuatan aplikasi mobile Android saja.
Selain untuk produktivitas perusahaan, para pebisnis yang ingin membangun startup dengan mobile app juga dapat memanfaatkan jasa software house ini. Daripada membangun tim untuk mengembangkan produk startup, dapat mempercayakannya pada software house. Software house memiliki tim yang sudah berpengalaman, sehingga produk dapat dirilis dengan lebih cepat sehingga dapat fokus pada pengembangan bisnisnya.
3. Integrasi multi aplikasi
Perusahaan dengan skala yang besar, memiliki berbagai macam aplikasi untuk mendukung bisnisnya. Ada kalanya, data yang digunakan beririsan satu sama lain. Sehingga untuk menjadi interkonektivitas dan integritas data, maka aplikasi-aplikasi ini harus memiliki data yang sama.
Pekerjaan ini juga dapat dilakukan oleh software house. Mereka dapat membangun arsitektur integrasi, maupun aplikasi gateway jika dibutuhkan. Di level yang lebih tinggi, software house yang berpengalaman juga dapat merancang arsitektur service-oriented (SOA). Dengan layanan ini, harapannya dapat mengurangi pekerjaan double input dan menjaga integritas data.
5. Outsource programmer
Perusahaan sudah memiliki tim programmer. Tetapi, ada banyak rencana pembangunan aplikasi. Tim kurang, membutuhkan lebih banyak programmer. Perusahaan yang sudah besar, merekrut personil baru membutuhkan waktu. Agar lebih cepat dapat ‘meminjam’ programmer dari software house. Layanan ini biasa dikenal dengan outsource programmer.
6. Desain website
Masih berkaitan dengan aplikasi website, desain website adalah salah satu layanan yang didukung oleh software house. Jika aplikasi website banyak digunakan untuk menunjang produktivitas internal perusahaan, maka website adalah media untuk berkomunikasi dengan publik.
Website, karena juga diakses oleh publik, maka membutuhkan tampilan yang menarik, dan alur pengalaman pengguna (user experience) yang mudah. Oleh karena itu ada kata desain dalam layanan ini. Selain membuat website yang berfungsi secara fungsional, juga ada pekerjaan desain untuk tampilannya.
7. Desain grafis
Sebuah aplikasi, baik itu berbasis web maupun mobile, membutuhkan tampilan yang menarik. Software house dapat membeli template yang sudah jadi, atau memang ada personil khusus untuk melakukan pekerjaan desain ini. Untuk mengoptimalkan desainer grafis ini, software house juga memberikan layanan desain grafis. Layanan ini mencakup pembuatan logo, company profile, brosur, dan berbagai marketing kit lainnya.
8. Digital marketing
Di era internet ini, digital marketing adalah primadona. Semua perusahaan berlomba-lomba mengadopsi strategi digital marketing ini. Untuk melengkapi jasa pembangunan aplikasi dan desain website, akan lengkap jika software house juga memiliki layanan digital marketing. Layanan digital marketing sendiri memiliki cakupan yang luas, seperti pemasangan iklan sosial media (Facebook, Instagram, Google), SEO (Search Engine Optimization), email marketing, maupun content marketing.
9. Multimedia
Masih sejalan dengan digital marketing, perusahaan membutuhkan konten multimedia untuk kampanye pemasarannya. Dengan memberikan layanan multimedia ini, software house akan menjadi one-stop solution untuk transformasi digital perusahaan. Mulai dari digitalisasi proses internal (aplikasi web dan mobile), digitalisasi komunikasi dengan publik (website), digital marketing, dan pembuatan konten pemasarannya, semua disediakan oleh satu perusahaan. Konten multimedia ini dapat berupa video dan animasi.
Cara Kerja Software House
Membuat software bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Ada tahapan-tahapan dalam pembangunan software, yang dinamakan Software Development Life Cycle (SDLC). Secara garis besar, tahapannya adalah melakukan analisis kebutuhan pengguna, perancangan, pemrograman, pengujian, pemasangan, dan terakhir perawatan.
- Analisis kebutuhan pengguna
Pada tahap ini, tim software house menggali lebih dalam software seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Memahami apa permasalahannya, kemudian mencari solusi. Solusi dituangkan dalam list fungsional maupun non-fungsional aplikasi.
- Perancangan
Setelah menggali kebutuhan pengguna, tim software house mulai merancang arsitektur, database, antarmuka, dan struktur kode dari software. Tim programmer nanti akan membuat software sesuai yang telah dirancang.
- Pemrograman
Pemrograman merupakan tahapan utama dari pembuatan aplikasi. Di tahapan ini programmer mengimplementasikan rancangan yang telah dibuat ke dalam kode bahasa pemrograman.
- Pengujian
Setelah software dibuat oleh programmer, produk yang dihasilkan akan diuji oleh tim Quality Engineer. Pengujian dilakukan dalam 2 tahap, yang pertama diuji oleh tim internal software house, dan yang kedua dilakukan oleh tim pengguna. Pengujian oleh pengguna disebut User-Acceptance Test (UAT).
- Pemasangan
Software yang telah lolos ujicoba, akan dipasang di infrastruktur produksi. Infrastruktur dapat disediakan oleh tim software house, maupun klien. Ini tergantung kebutuhan dari klien. Pada tahap ini, perusahaan dapat mulai melakukan sosialisasi, pelatihan penggunaan, dan merilis aplikasinya.
- Perawatan
Software yang bagus adalah yang terus dirawat dan dikembangkan. Fase ini dapat dilakukan oleh software house, atau tim internal perusahaan. Tergantung kebutuhan. Jika memutuskan menggunakan jasa software house, ada kontrak terpisah dengan fase pembuatan aplikasinya.