Mengenal Lebih Luas Apa Itu Digital Native
Digital native adalah istilah yang sering dibahas di kalangan para profesional bisnis dan aktivis teknologi, yang mencerminkan perkembangan pesat dalam bidang teknologi. Artikel berikut ini akan membahas lebih mendalam mengenai Digital Native. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Definisi Digital Native
Digital Native merujuk kepada individu yang lahir dan dibesarkan di lingkungan digital, sehingga mereka telah berinteraksi dengan teknologi sejak usia muda,mulai menguasainya, dan terus mengikuti perkembangan berbagai aspek digital. Mereka tumbuh di dunia yang dipenuhi teknologi, dan perjalanan mereka menuju dewasa sangat dipengaruhi oleh hal ini, sehingga mereka menjadi terbiasa menggunakan alat-alat digital dan mengalami kesulitan jika terpisah dari teknologi.
Seiring waktu, kemajuan teknologi terus bertambah cepat dan memberikan pengaruh pada banyak bidang di dunia, seperti bisnis, pendidikan, kesehatan, media, dan lainnya. Generasi digital native beradaptasi dalam keadaan seperti ini dan merasa sangat nyaman dengan penggunaan teknologi di berbagai aspek kehidupan mereka. Generasi pertama digital native adalah milenial, diikuti oleh Generasi Z dan generasi-generasi seterusnya. Meskipun mereka memiliki pemahaman tentang teknologi, istilah digital native merujuk kepada mereka sebagai pengguna saja.
Ini tidak berarti mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang pemrograman komputer atau aspek teknis dari jaringan. Namun, mereka mampu mempelajari hal-hal tersebut dengan lebih mudah karena telah akrab dengan teknologi sejak kecil.
Perkembangan Digital Native
Orang yang pertama kali memperkenalkan istilah digital native adalah “Marc Prensky” dalam tulisannya “Digital Natives, Digital Immigrants” yang diterbitkan pada tahun 2001 dan telah diterapkan selama lebih dari dua dekade. Di dalam artikel “Digital Natives, Digital Immigrants,” ia membahas tentang pendidikan di Amerika Serikat yang melibatkan siswa yang sudah beradaptasi dan mengenal teknologi dengan baik. Prensky berpendapat bahwa pengajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi.
Hal ini akan memberikan keuntungan bagi para siswa karena membantu mereka untuk lebih memahami proses serta manfaat dari teknologi informasi. Prensky juga mengemukakan bahwa para siswa yang lahir antara tahun 1980 dan 1990 termasuk dalam generasi milenial saat ini. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, istilah digital native menjadi subjek kritik dan mengalami perubahan pandangan.
Bahkan, Marc Prensky sendiri merevisi pandangannya bahwa istilah tersebut seharusnya tidak dibatasi pada generasi tertentu untuk menghindari kesenjangan antar generasi. Saat ini, istilah digital native mencakup individu dari berbagai generasi, asalkan mereka sudah terbiasa dengan teknologi sejak usia dini.
Potensi Konflik Generasi Digital Native
Perkembangan teknologi yang sangat cepat memicu evolusi bagi generasi digital native. Namun, inovasi yang mereka hadirkan tidak selalu diterima oleh semua kalangan, terutama oleh mereka yang kurang akrab dengan teknologi. Generasi yang lebih tua belum sepenuhnya memahami dan mengadopsinya untuk kegiatan sehari-hari. Situasi ini menjadi penyebab terjadinya bentrokan antar generasi dalam memahami aspek teknologi.
- Lingkungan Kerja
Tidak setiap generasi mampu memanfaatkan teknologi, terutama mereka yang lebih tua dan telah lama berkarir di dunia kerja. Kelompok yang lebih besar ini dikenal sebagai imigran digital, yang menunjukkan bahwa mereka tidak terpapar teknologi sejak kecil dan baru mulai berinteraksi dengan teknologi saat memasuki usia dewasa. Dalam fase pertumbuhan di berbagai segi, semuanya masih dilakukan secara manual.
Karena hal ini, kesenjangan pemahaman muncul antara generasi native dan generasi imigran mengenai cara menyelesaikan masalah di tempat kerja. Mereka tumbuh dengan cara-cara yang masih tradisional. Ketegangan terjadi karena digital native dan imigran digital memiliki sudut pandang berbeda dalam mengatasi isu di lingkungan kerja. Digital native lebih cenderung mengandalkan teknologi dan berusaha mencapai hasil optimal dengan cara yang lebih mudah dan efisien. Di sisi lain, imigran digital masih lebih terbiasa menangani segala hal dengan metode manual dan menekankan pada kerja keras.
- Lingkungan Keluarga
Digital native memiliki kemampuan untuk mempelajari banyak hal jauh lebih cepat dibandingkan generasi orang tua mereka di masa lampau, mereka dapat menyerap informasi dengan sangat cepat melalui internet. Namun, bagi sebagian orang tua, media sosial dan internet sering kali dilihat dengan cara negatif karena khawatir akan dampak buruknya pada anak-anak mereka.
Sebenarnya, jika dimanfaatkan dengan cara yang positif, banyak manfaat yang dapat dirasakan. Perbedaan pandangan ini dapat menimbulkan konflik antara anak dan orang tua di dalam keluarga. Keterbatasan orang tua dalam memahami informasi dan menggunakan teknologi juga dapat menyebabkan mereka melihat teknologi dari perspektif yang berbeda dibandingkan anak-anak mereka.
- Lingkungan Pendidikan
Salah satu bidang yang paling terpengaruh adalah pendidikan. Mengingat peristiwa pandemi COVID-19 pada tahun 2020, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh secara daring memerlukan dukungan teknologi untuk melaksanakan proses belajar mengajar dengan efisien dan canggih.
Penggunaan media pembelajaran multimedia juga dapat membantu meningkatkan pengalaman belajar di sekolah. Dengan cara ini, penyampaian materi menjadi lebih menarik dan interaktif, sehingga siswa lebih mudah memahami dan merasa nyaman dengan proses belajar tersebut. Para guru yang merupakan imigran digital menghadapi tantangan dalam memahami teknologi. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan karena mereka mungkin menemui kesulitan dalam mengajarkan pengetahuan kepada siswa yang merupakan digital native.
Bagi para siswa, teknologi merupakan alat yang memudahkan tugas dan menjadikan pembelajaran lebih menarik. Di sisi lain, untuk para guru, teknologi bisa terasa rumit untuk dipahami dan malah menyulitkan mereka dalam kegiatan mengajar.
Dampak Digital Native Terhadap Bisnis
Karena saat ini sangat akrab dengan teknologi, jika dihadapkan pada tantangan bisnis, generasi digital native dan generasi imigran akan melakukan pendekatan yang berbeda. Berbagai studi menunjukkan bahwa digital native cenderung mencari solusi dengan memikirkan teknologi baru yang biasa digunakannya untuk mengatasi hambatan. Tentu hal ini berbeda dengan generasi imigran yang tidak terlibat dalam dunia digital sejak kecil.
Karakteristik khas digital native ini pasti berdampak pada banyak aspek, termasuk dalam bisnis dan pemasaran. Mereka bahkan mempromosikan diri mereka dalam proses perekrutan, yang merupakan hal yang jarang dilakukan oleh generasi sebelumnya. Digital native tahu cara menciptakan personal branding dan membangun koneksi dengan orang lain di dunia maya. Mereka juga mampu memanfaatkan internet untuk mendapatkan banyak informasi dan belajar beragam hal. Hal ini memungkinkan digital native melahirkan berbagai ide inovatif dalam dunia bisnis dan teknologi.
Kesimpulan
Demikian penjelasan mengenai digital native mulai dari definisi, perkembangan, konflik, hingga pengaruh digital native terhadap bisnis. Memahami digital native serta pola pikir mereka sangat penting bagi pemilik usaha.
Seperti yang diketahui, kebanyakan digital native kini berada di usia produktif dan merupakan potensial untuk produk Anda. Dengan pemahaman yang baik tentang mereka, Anda dapat lebih mudah merancang produk dan strategi pemasaran yang tepat.