Mengenal Apa Itu Merchant: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya Secara Lengkap
Merchant merupakan istilah yang sering muncul sejak munculnya marketplace dan toko online. Terlebih lagi dengan adanya metode pembayaran digital, istilah merchant semakin sering terdengar. Lalu, apa yang dimaksud dengan merchant, apa contohnya, dan bagaimana mekanisme kerjanya? Bacalah artikel berikut ini untuk memperoleh informasi lebih mendalam tentang arti merchant!
Arti Merchant
Merchant merupakan salah satu istilah yang kini lebih familiar di kalangan masyarakat, khususnya bagi para pelaku bisnis. Merchant adalah individu atau badan yang menawarkan produk atau layanan, baik secara online maupun offline. Dengan kata lain, pengusaha yang memiliki toko fisik juga dapat disebut sebagai merchant.
Perbedaan utama antara toko biasa dan merchant terletak pada layanan atau sistem pembayaran yang digunakan. Jika toko konvensional melakukan transaksi menggunakan uang tunai, merchant adalah usaha yang bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk menyediakan layanan pembayaran seperti e-money, debit, dan kredit, yang juga dikenal sebagai sistem tanpa uang tunai.
Merchant ini terdiri dari dua kategori, yaitu individu dan badan hukum. Pengertian merchant individu merujuk pada merchant yang dimiliki oleh seseorang tanpa mengikuti regulasi dan syarat yang berkaitan dengan pendirian usaha, sementara pengertian merchant berbadan hukum adalah merchant yang didirikan dengan mematuhi regulasi dan syarat yang ditetapkan untuk pendirian badan usaha.
Keunggulan dari Merchant
1. Memperluas Jangkauan Pasar
Merchant, terutama yang berjualan secara online, memiliki peluang besar untuk menjangkau pelanggan di berbagai daerah bahkan hingga luar negeri. Dengan bergabung di platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, atau GoFood, produk bisa dikenal oleh ribuan pengguna setiap hari tanpa harus membuka toko fisik.
2. Meningkatkan Penjualan
Melalui sistem promosi digital, potongan harga, dan kemudahan transaksi, merchant dapat meningkatkan volume penjualan secara signifikan. Platform tempat merchant berjualan biasanya juga membantu promosi produk melalui iklan atau rekomendasi otomatis.
3. Proses Transaksi Lebih Mudah dan Aman
Sebagai merchant resmi, kamu bisa memanfaatkan sistem pembayaran digital seperti e-wallet, transfer bank, atau kartu kredit yang lebih cepat dan aman. Hal ini meningkatkan kepercayaan pelanggan serta mempermudah pencatatan keuangan bisnis.
4. Mendapat Dukungan Teknologi
Sebagian besar platform menyediakan berbagai fitur canggih seperti:
-
Dashboard penjualan
-
Statistik pelanggan
-
Laporan transaksi
-
Fitur chat otomatis
Semua ini membantu merchant mengelola bisnis lebih efisien dan terukur.
5. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
Menjadi merchant resmi di platform besar memberikan citra profesional. Pelanggan cenderung lebih percaya bertransaksi dengan merchant yang memiliki identitas jelas, ulasan positif, dan sistem pembayaran aman.
6. Promosi dan Eksposur yang Lebih Luas
Platform tempat merchant bergabung biasanya membantu melakukan promosi secara otomatis — misalnya lewat fitur flash sale, banner ads, atau recommendation system. Ini sangat membantu terutama bagi pelaku usaha kecil yang baru mulai membangun brand.
7. Pengelolaan Produk yang Efisien
Merchant dapat dengan mudah menambah, menghapus, atau memperbarui stok produk secara real-time. Selain itu, beberapa sistem juga menyediakan integrasi dengan layanan pengiriman sehingga pengiriman bisa langsung terpantau.
8. Akses ke Program Kemitraan dan Dukungan Bisnis
Merchant sering mendapatkan pelatihan, insentif, atau dukungan promosi dari platform. Misalnya: pelatihan fotografi produk, optimalisasi deskripsi, hingga strategi penjualan.
Contoh Merchant
Cara Kerja Merchant
Merchant merupakan pihak yang menyediakan produk atau jasa kepada konsumen, baik secara langsung (offline) maupun melalui platform digital (online). Agar bisa beroperasi dengan baik, merchant memiliki sistem kerja yang terstruktur, mulai dari penawaran produk hingga penerimaan pembayaran.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Menawarkan Produk atau Jasa
Langkah pertama, merchant menampilkan produk atau jasa yang mereka jual.
-
Untuk merchant offline, produk dipajang di toko fisik.
-
Untuk merchant online, produk ditampilkan di platform digital seperti Shopee, Tokopedia, GrabFood, atau website toko sendiri.
Biasanya mencakup:
-
Foto produk atau menu
-
Deskripsi dan harga
-
Stok atau ketersediaan
Tujuan: Menarik minat calon pembeli dengan tampilan dan informasi yang jelas.
2. Pelanggan Melakukan Pemesanan
Setelah melihat produk, pelanggan akan melakukan pemesanan atau pembelian.
-
Di toko fisik: pembeli langsung datang dan membayar di kasir.
-
Di toko online: pembeli memilih produk, menambah ke keranjang, dan melakukan pembayaran melalui sistem digital.
Contoh:
Pembeli memesan kopi di GoFood → memilih varian → memasukkan alamat → menekan tombol Pesan Sekarang.
3. Sistem Menerima dan Mencatat Transaksi
Merchant menerima notifikasi transaksi dari sistem.
-
Jika offline, kasir mencatat transaksi secara manual atau melalui mesin POS (Point of Sale).
-
Jika online, sistem marketplace otomatis merekam detail transaksi: nama pelanggan, produk, harga, dan metode pembayaran.
Keuntungan: Semua data transaksi tersimpan rapi dan bisa dianalisis untuk strategi bisnis.
4. Proses Persiapan dan Pengiriman Produk
Setelah pembayaran diterima, merchant memproses pesanan:
-
Merchant offline: menyerahkan barang langsung.
-
Merchant online: menyiapkan pesanan dan mengirimkannya melalui jasa kurir atau mitra pengantar (seperti GoSend atau GrabExpress).
Contoh: Merchant makanan di ShopeeFood menyiapkan pesanan → kurir datang mengambil → pesanan dikirim ke pelanggan.
5. Pembayaran dan Pencairan Dana
Proses pembayaran tergantung jenis merchant:
-
Merchant offline: uang diterima langsung (tunai atau non-tunai melalui QRIS).
-
Merchant online: pembayaran ditampung sementara oleh platform (misalnya ShopeePay, OVO, DANA) dan dicairkan ke akun merchant setelah transaksi selesai.
Tujuan: Menjamin keamanan transaksi antara pembeli dan penjual.
6. Evaluasi dan Pelayanan Pelanggan
Merchant yang baik selalu memperhatikan feedback pelanggan.
-
Membalas ulasan atau komentar
-
Menyediakan layanan pelanggan yang responsif
-
Melakukan evaluasi produk berdasarkan rating dan permintaan
Dari sini, merchant dapat memperbaiki layanan dan menambah produk yang disukai konsumen.
Alur Singkat Cara Kerja Merchant (Online)
-
Menampilkan produk/jasa di platform
-
Pelanggan memesan dan membayar
-
Merchant menerima pesanan
-
Menyiapkan dan mengirim produk
-
Sistem menyelesaikan transaksi & mencairkan dana
-
Merchant menerima ulasan pelanggan
Penutup
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peran merchant sangat vital dalam dunia bisnis modern. Dengan memahami cara kerja dan jenis-jenisnya, pelaku usaha dapat memaksimalkan peluang serta memperluas jangkauan pasar. Di era digital seperti sekarang, menjadi merchant bukan hanya soal berjualan, tapi juga tentang membangun kepercayaan dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.